Anda di halaman 1dari 4

Reza Ardianti (2014017077) 4A3

TAHAP PENYELESAIAN AUDIT

Prosedur yang diterapkan pada tahap penyelesaian audit mempunyai karakteristik khusus :
a. Prosedur tersebut tidak mengacu kesiklus transaksi maupun saldo rekening tertentu
b. Prosedur – prosedur tersebut dilaksanakan setelah tanggal neraca
c. Prosedur – prosedur tersebut sangat memerlukan pertimbangan subyektif auditor
d. Prosedur tersebut dilaksanakan oleh manajer audit / akuntan senior yang berpengalaman

A. PENYELESAIAN PEKERJAAN LAPANGAN


Ada lima prosedur yang dapat dilakukan oleh auditor, yaitu :
a. Melakukan penelaahan peristiwa kemudian ( subsequent event review )
Periode peristiwa kemudian adalah periode yang dihitung sejak tanggal neraca sampai
dengan tanggal berakhirnya pekerjaan lapangan ( tanggal laporan audit ). Tipe-tipe ini :
- Tipe peristiwa kemudian I : peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang
berhubungan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca dan berdampak terhadap
taksiran yang melekat dalam proses penyusunan laporan keuangan.
- Tipe peristiwa kemudian II : peristiwa – peristiwa yang memberikan tambahan bukti
yang berhubungan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca yang
dilaporkan, tetapi kondisi tersebut ada sesudah tanggal neraca.
b. Membaca notulen rapat
Notulen rapat pemegang saham, direktur, komite resmi lainnya (komite keuangan dan
komite audit), berisi hal yang signifikan berkaitan erat dengan audit yang dilaksanakan.
c. Mengajukan pertanyaan atau melakukan konfirmasi dengan penasihat hukum klien
Kontinjensi adalah keadaan, situasi, atau kondisi yang meliputi ketidak pastian yang
mungkin melibatkan keuntungan atau kerugian dimasa datang.
Kemungkinan keterjadian peristiwa Perlakuan laporan keuangan

Remote (kecil kemungkinan) Tidak diperlukan pengungkapan


Reasonably possible Diperlukan pengungkapan catatan kaki
Probable (mungkin terjadi) Jika jumlah dapat diestimasi secara masuk
akal, maka akun laporan keuangan
disesuaikan. Jika jumlah tidak dapat diestimasi
secara masuk akal, maka diperlukan
pengungkapan catatan.
Reza Ardianti (2014017077) 4A3

d. Menghimpun surat representasi klien


Auditor mengendalikan representasi klien untuk :
- Mengkonfirmasikan pernyataan lisan yang disampaikan pada auditor
- Mendokumentasikan ketepatan representasi yang kontinu
- Menurunkan kesalahpahaman mengenai representasi manajemen
e. Melaksanakan prosedur analitis komprehensif
Data perusahaan dapat dibandingkan dengan :
- Hasil perusahaan yang diharapkan misalnya seperti yang tercantum dalam anggaran
- Data industry
- Data non keuangan yang relavan seperti jumlah produksi, atau jumlah tenaga kerja

B. PENGUMPULAN BAHAN BUKTI AKHIR


Auditor mempunyai sedikit tanggung jawab akumulasi akhir yang dapat diterapkan untuk
seluruh siklus lain disamping penelitian atas kewajiban kontijensi dan menelaah peristiwa
kemudian. Pengumpulan bukti akhir dapat dilakukan melalui 5 jenis berikut, diantaranya:
1. Melakukan Prosedur Analitis Akhir
Prosedur analitis yang dilakukan selama penyelesaian audit berguna sebagai telaah akhir
atas salah saji material atau masalah keuangan yang tidak disebutkan selama pengujian dan
membantu auditor dalam memberikan pandangan objektif atas laporan keuangan.
2. Mengevaluasi Asumsi Kelangsungan Usaha
PSA 30 (SA 341) mensyaratkan auditor mengevaluasi bila ada keraguan yang substansial
mengenai kemampuan klien dalam melanjutkan usaha, setidaknya dalam waktusatu tahun
atau lebih setelah tanggal neraca. Auditor membuat penilaian pada awalnya sebagai bagian
dari perencanaan, tetapi bisa saja mengubah hasil penilaian bila ada informasi baru.
3. Memperoleh Surat Representasi Manajemen
PSA 17 (SA 333) mensyaratkan auditor untuk memperoleh surat representasi yang
mendokumentasikan representasi penting bagi manajemen yang dibuat selama audit.
Penolakan klien untuk membuat dan menandatangani surat tersebut berakibat pada
munculnya opini dengan pengecualian atau tidak ada opini. Ada tiga tujuan surat representasi
klien tersebut, yaitu:
- Menekankan kepada manajemen bahwa mereka bertanggung jawab atas penilaian
laporan keuangan.
- Mengingatkan manajemen atas potensi salah saji atau hal yang tidak dimasukkan
dalam laporan keuangan.
Reza Ardianti (2014017077) 4A3

- Mendokumentasikan jawaban dari manajemen atas tanya jawab mengenai berbaagai


spek dalam audit.
4. Mempertimbangkan Informasi yang Menyertai Laporan Keuangan Dasar
5. Membaca Informasi Lain Dalam laporan Tahunan

C. MENGEVALUASI HASIL
Evaluasi akhir atas kecukupan bahan bukti adalah berupa penelaahan oleh auditor atas
seluruh audit untuk menentukan apakah seluruh aspek penting telah cukup diuji setelah
mempertimbangkan situasi penugasan. Langkah utama proses ini adalah penelaahan program
audit untuk meyakinkan seluruh bagian telah secara akurat diselesaikan dan
didokumentasikan serta seluruh tujuan audit dipenuhi. Kelima aspek dalam evaluasi hasil :
1. Bukti yang tepat dan memadai
Untuk membuat evaluasi akhir apakah bukti sudah diakumulasikan dengan tepat dan
memadai, auditor menelaah dokumentasi atas audit keseluruhan untuk menentukan
apakah seluruh hal material dari transaksi, akun dan pengungkapan sudah diuji secara
memadai, dengan mempertimbangkan seluruh kondisi audit.
2. Bukti pendukung opini auditor
Bagian penting dari evaluasi apakah laporan keuangan disajikan secara wajar adalah
mengikhtisarkan salah saji yang ditemukan dalam audit. Manakala auditor menemukan
salah saji yang material, neraca saldo harus disesuaikan untuk mengkoreksi laporan
keuangan. Auditor dapat mencatat jejak kekeliruan dan menggabungkannya dalam
berbagai cara yang berbeda, tetapi kebanyakan auditor menggunakan Skedul Audit Salah-
Saji yang Tidak Disesuaikan atau Ikhtisar Salah-Saji yang mungkin.
Jika auditor percaya bahwa terdapat kecukupan bahan bukti tetapi tidak menjamin
kesimpulan mengenai penyajian laporan keuangan yang wajar, auditor sekali lagi
mempunyai dua pilihan: laporan harus direvisi hingga auditor puas atau memberikan
pendapat wajar tanpa syarat atau menolak untuk memberikan pendapat harus diterbtikan.
Perhatikan bahwa pilihan disini berbeda dengan yang dibahas dalam kasus
ketidakcukupan bahan bukti yang diperoleh.
3. Pengungkapan laporan keuangan.
Sebelum menyelesesaikan audit, auditor membuat evaluasi akhir apakah pengungkapan
laporan keuangan sudah memenuhi seluruh tujuan penyajian dan pengungkapan.
Reza Ardianti (2014017077) 4A3

4. Telaah dokumentasi audit


Ada tiga alasan mengapa staf firma audit yang berpengalaman harus menelaah
dokumentasi audit pada saat penyelesaian audit:
a. Untuk mengevalusi kinerja karyawan yang belum berpengalaman : Bagian yang perlu
dipertimbangkan dari kebanyakan audit dilaksanakan oleh staf audit dengan
pengalaman kurang dari empat atau lima tahun.
b. Memastikan bahwa proses audit memenuhi standar kinerja : Setiap organisasi kualitas
kinerja individu sangat bervariasi, tetapi penelaahan yang seksama oleh staf tingkat
atas dalam perusahaan membantu mempertahankan kualitas audit yang seragam.
c. Menghilangkan kerancuan yang sering muncul dalam penilaian auditor : Auditor
dapat berusaha agar senantiasa objektif dalam seluruh audit, tetapi mudah untuk
kehilangan perspektif yang memadai dalam audit yang panjang jika terdapat masalah
kompleks yang ingin dipecahkan.
5. Telaah independen
Pada saat penyelesaian audit yang lebih besar, biasanya terdapat telaah untuk laporan
keuangan dan keseluruhan berkas audit oleh penelaah independen yang tidak terlibat
dalam audit, tetapi merupakan staf kantor akuntan yang juga melakukan audit. Telaah
independen diisyaratkan oleh SEC termasuk telaah atas informasi keuangan internal dan
audit pengendalian internal. Penelaah ini penting untuk memastikan bahwa audit sudah
dilakukan dengan memadai. Tim audit harus dapat menjustifikasi bukti yang diakumulasi
dan kesimpulan yang diambil berdasarkan kondisi pada saat audit dilakukan.
6. Ringkasan evaluasi bukti
Auditor mengevaluasi kecukupan dan kelayakan bukti pada saat mengevaluasi risiko
audit, berdasarkan akun dan siklus, dan kemudian membuat evaluasi yang sama untuk
laporan keuangan keseluruhan. Auditor juga mengevaluasi bukti pendukung atas opini
audit dengan mengestimasi salah saji dalam setiap akun dan kemudian untuk laporan
keuangan keseluruhan. Evaluasi risiko audit dan estimasi salah saji dibuat pada waktu
bersamaan dan berdasarkan evaluasi tersebut, laporan audit diterbitkan untuk laporan
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai