Oleh :
NIM : 1611230151
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Bengkulu, 2019
Mengetagui,
Puji syukur ke hadirat Allah Swt atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
proses penulisan Laporan Magang II dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis
menyadari bahwa apa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata hasil jerih payah
sendiri, tetapi keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
3. selaku Guru Pamong yang telah membantu dan membimbing penulis selama
melakukan observasi di sekolah.
4. Bapak dan ibu guru Serta Tata Usaha SMP Muhammadiyah Terpadu Bengkulu
yang telah membantu dan membimbing penulis selama melakukan kegiatan magang II
ini.
Bengkulu,
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari semua cara tersebut, peningkatan kualitas pendidik menduduki posisi yang
sangat sentral dan akan berdampak positif. Dampak positif itu berupa : (1)
Peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan
pembelajaran yang dihadapi secara nyata ; (2) Peningkatan kualitas masukan, proses
dan hasil belajar ; (3) peningkatan keprofesionalan pendidik ; (4) Penerapan prinsip
pembelajaran berbasis penelitian. Salah satu upaya dalam mencapai hal tersebut
perlunya program pengembangan melalui magang mahasiswa disekolah mitra dengan
cara mengamati kultur / budaya sekolah, mengamati peserta didik dalam proses
pembelajaran.
B. TUJUAN
C. MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan magang ini diantaranya :
a. Bagi Mahasiswa
b. Bagi Sekolah
HASIL PENGAMATAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengggaran
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah
cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Dalam sejarah kurikulum di
Indonesia, kita mengenal beberapa kurikulum. Pada Masa orde lama, di kenal
kurikulum 1947, 1952 dan 1964. Masa orde baru muncul kurikulum 1975 yang
disempurnakan menjadi Kurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dan
disempurnakan lagi menjadi kurikulum 1994. Era reformasi, muncul kurikulum 2004
yang diberi nama kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Selama masa berlakunya,
KBK ini mengalami perubahan pada pola standar isi dan standar kompetensi
sehingga melahirkan kurikulum baru yang diberi nama Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Kemudian mengalami perubahan lagi yang di terapkan sampai
sekarang ini yaitu Kurikulum 2013 (K13).
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua
dimensi berdasarkan pengertian kurikulum tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) standar nasional pendidikan
yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.Tantangan internal lainnya
terkait denganperkembangan penduduk indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk
usia produktif. Saat ini jumlah penduduk indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih
banyak dari usiatidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia
65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada
tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar
yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia
produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia
yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi
beban.
b. Tantangan eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang
terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris
dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern.
1. Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik
harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya
(learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;
3. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu
dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
internet);
d. Penguatan tata kelola Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai
berikut:
b. Struktur Kurikulum
c. Silabus
Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang
pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untk
memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada
akhirnya pembelajaran dapat dikuasainya pada akhir kegiatan belajar.
Dalam pengamatan kami strategi yang digunakan guru sesuai dengan tujuan yang
akan di capai misalnya dalam pembelajaran B.inggris strategi yang digunakan adalah
model discovery learning. Dengan model ini siswa di kelompokan dalam bebrapa
kelompok, masing-masing kelompok mempunyai anggota 3-5 orang. Setelah itu
siswa mendiskusikan permasalahan yang diberikan oleh guru. Kemudian setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas.
Hal ini dilakukan guru agar siswa bisa aktif dalam belajar sehingga proses
pembelajaran pun berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mencapai
indikator atau tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan dikelas VII pada pelajaran
B.inggris guru dalam menyampaikan materi kepada siswa menggunakan strategi atau
metode ceramah, diskusi, belajar kelompok, visual. Metode-metode sangat sesuai
dengan materi pembelajaran karena dengan menggunakan metode ini bisa dengan
mudah membantu siswa dalam memahami pembelajaran yang disampaikan. Selain
itu metode ini bisa membuat siswa lebih aktif dan menyenangkan dalam belajar.
d. Alat peraga yang digunakan oleh guru dengan materi dan tujuan
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang
tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk
membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang
diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka
bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama
bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
Media pembelajaran yang di pakai oleh guru mata pelajaran B. INGGRIS SMPN 8
BENGKULU sesuai dengan materi yang sedang di ajarkan. Meliputi LCD, laptop,
yang mendukung dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran
khususnya untuk mata pelajaran B.INGGRIS saat penting untuk mendukung proses
belajar siswa.
2. Lalu selain kekurangan tenaga pendidik juga akan menemukan kelebihan yang
dengannya dapat diupayakan untuk dipertahankan atau ditingkatkan pada
pembelajaran yang selanjutnya.
Terlampir
D. Perancangan RPP
3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
1. Identitas sekolah
3. Kelas/semester
4. Materi pokok
5. Alokasi waktu
6. Tujuan pembelajaran
KD – KI 2
KD – KI 3
Indikator…….
Indikator…….
KD – KI 4
Indikator…….
Indicator…….
8. Materi pembelajaran
9. Alokasi waktu
14. Penilaian/evaluasi
Berdasarkan hasil pengamatan RPP yang telah dibuat oleh guru SMPN 8
BENGKULU mata pelajaran B.Inggris kelas VII sudah sesuai dengan komponen-
komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) standar proses No 65 Th
2013.
RPP TERLAMPIR
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau keterampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber,
lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran /
pelatihan. Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik
untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti :
© Laptop,
Bahan Ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud dapat
berupa bahan tertulis maupun bahan yang tidak tertulis. Berdasarkan pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan komponen pembelajaran
yang digunakan oleh guru sebagai bahan belajar bagi siswa dan membantu guru
dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas. Bahan ajar yang digunakan guru
B.Inggris kelas VII di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu berupa LKS. Bahan ajar ini
membantu siswa dalam meningkatkan minat belajar siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
1. Sikap spiritual
c. Kisi-kisi :
No.
Sikap/nilai
Butir Instrumen
1.
Lampiran 1
d. Instrumen: terlampir