Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEGIATAN

PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG II

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MUHAMMADIYAH TERPADU


BENGKULU

Oleh :

ALVIN ASKA SAPUTRA

NIM : 1611230151

FAKULTAS TARBIAH DAN TADRIS

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU

TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Magang II telah diperiksa dan disetujui pada :

Hari :
Tanggal :

Bengkulu, 2019

Dosen Pembimbing Magang (DPM) Guru Pembimbing Magang


(GPM)

Kiagus Baluqiah, M.Pd Nurisa, S.Pd

NBK 074871412 NIP

Mengetagui,

Dekan Fakultas Tarbiah dan Tadris Kepala Sekolah,


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Swt atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
proses penulisan Laporan Magang II dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis
menyadari bahwa apa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata hasil jerih payah
sendiri, tetapi keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. selaku Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Terpadu Bengkulu yang telah


memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan observasi / magang.

2. , selaku Dosen Pembimbing yang telah memonitor dan membimbing penulis


selama melakukan kegiatan magang.

3. selaku Guru Pamong yang telah membantu dan membimbing penulis selama
melakukan observasi di sekolah.

4. Bapak dan ibu guru Serta Tata Usaha SMP Muhammadiyah Terpadu Bengkulu
yang telah membantu dan membimbing penulis selama melakukan kegiatan magang II
ini.

5. Rekan-rekan mahasiswa yang memberikan masukan, motivasi, dan dorongan


kepada penulis.

6. Adik-adik siswa SMP Muhammadiyah Terpadu Bengkulu yang penuh semangat


dan antusias pada saat mengikuti pelajaran yang disampaikan, semoga adik-adik
menjadi orang yang berguna bagi Agama, Bangsa dan Negara.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih


banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca sangat diharapkan.

Bengkulu,

Alvin Aska Saputra


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu


(FKIP UMB) sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terikat
oleh kebijakan pendidikan nasional dibidang kurikulum. Kebijakan kurikulum baru
untuk LPTK mensyaratkan bahwa institusi pendidikan harus menetapkan profil
kelulusan. Profil lulusan tersebut akan menentukan rumusan capaian pembelajaran
(learning outcome). Penetapan capaian pembelajaran harus mengacu pada market
signal dan standar kompetensi. Standar kompetensi bagi lulusan haruslah sesuai
dengan Peraturan Presiden RI Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI). Berdasarkan pertimbangan tersebut maka capaian
pembelajaran lulusan FKIP UMB akan menjadi dasar pengembangan keahlian
profesi, yaitu

guru pertama, guru muda, guru madya, dan guru utama.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 mengamanatkan bahwa


guru harus memiliki kompetensi professional, kepribadian dan sosial sesuai dengan
bidang studi dan keilmuan yang terkait. Dalam rangka menyiapkan calon guru yang
memiliki kompetensi tersebut perlu dilakukan upaya peningkatan, antara lain
peningkatan awal siswa baru, peningkatan kompetensi guru, pengembangan isi
kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa,
penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana belajar.

Dari semua cara tersebut, peningkatan kualitas pendidik menduduki posisi yang
sangat sentral dan akan berdampak positif. Dampak positif itu berupa : (1)
Peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan
pembelajaran yang dihadapi secara nyata ; (2) Peningkatan kualitas masukan, proses
dan hasil belajar ; (3) peningkatan keprofesionalan pendidik ; (4) Penerapan prinsip
pembelajaran berbasis penelitian. Salah satu upaya dalam mencapai hal tersebut
perlunya program pengembangan melalui magang mahasiswa disekolah mitra dengan
cara mengamati kultur / budaya sekolah, mengamati peserta didik dalam proses
pembelajaran.

Salah satu prinsip pembelajaran dalam rangka pembentukan keterampilan,


pengembangan pengetahuan, dan peneguhan sikap dalam pendidikan akademik versi
LPTK adalah belajar dengan berbuat. Magang adalah pembelajaran dengan berbuat,
sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seiring dengan kebijakkan
pendidikan nasional yang telah merekomendasikan program magang sebagai bagian
dari kurikulum LPTK di Indonesia, maka FKIP UMB juga telah mengadaptasikan
diri.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini diharapkan mahasiswa peserta magang


memiliki sikap pemahaman, penghayatan, motivasi dan keterampilan sebagai calon
pendidik yang pada saatnya memiliki kompetensi guru yang berkualifikasi
professional, cerdas, unggul, dan berwibawa.

B. TUJUAN

Secara umum, program magang bertujuan untuk membentuk pengetahuan,


keterampilan, dan sikap profesional mahasiswa sebagai calon pendidik. Namun
secara khusus program magang bertujuan khusus sebagai berikut.

Program magang II bertujuan memantapkan kompetensi akademik kependidikan


dan kaitannya dengaan kompetensi akademik bidang studi dan mentetapkan
kemampuan awal calon gru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran melalui:

1. Penelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru;

2. Penelaah strategi pembelajaran;

3. Penelaah sistem evaluasi;


4. Perancangan RPP

5. Pengembangan media pembelajaran;

6. Pengembangan bahan ajar; dan

7. Pengembangan perangkat evaluasi;

C. MANFAAT

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan magang ini diantaranya :

a. Bagi Mahasiswa

1. Mendapatkan pemahaman, penghayatan dan pengalaman dibidang manajemen


dan kultur sekolah.

2. Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap proses


pembelajaran di kelas.

3. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja sehingga dapat


memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang
ada disekolah.

4. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan


pemecahan masalah pendidikan yang ada disekolah.

5. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran


dan kegiatan manajerial di sekolah.

b. Bagi Sekolah

1. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah tempat


magang dengan FKIP UMB.
2. Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan calon guru yang
berdedikasi dan professional.

c. Bagi Universitas Muhammaddiyah Bengkulu

1. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di sekolah, guna


mengembangkan kurikulum perguruan tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat.

2. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai permasalahan


untuk mengembangkan penelitian dan pendidikan.
BAB II

HASIL PENGAMATAN

A. Penelahaan terhadap Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran yang Digunakan


Guru

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengggaran
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah
cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Dalam sejarah kurikulum di
Indonesia, kita mengenal beberapa kurikulum. Pada Masa orde lama, di kenal
kurikulum 1947, 1952 dan 1964. Masa orde baru muncul kurikulum 1975 yang
disempurnakan menjadi Kurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dan
disempurnakan lagi menjadi kurikulum 1994. Era reformasi, muncul kurikulum 2004
yang diberi nama kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Selama masa berlakunya,
KBK ini mengalami perubahan pada pola standar isi dan standar kompetensi
sehingga melahirkan kurikulum baru yang diberi nama Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Kemudian mengalami perubahan lagi yang di terapkan sampai
sekarang ini yaitu Kurikulum 2013 (K13).

Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua
dimensi berdasarkan pengertian kurikulum tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Tantangan internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) standar nasional pendidikan
yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.Tantangan internal lainnya
terkait denganperkembangan penduduk indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk
usia produktif. Saat ini jumlah penduduk indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih
banyak dari usiatidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia
65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada
tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar
yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia
produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia
yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi
beban.

b. Tantangan eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang
terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris
dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern.

c. Penyempurnaan pola pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan


penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

1. Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik
harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya
(learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;

2. Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-


masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);

3. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu
dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
internet);

4. Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari


semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);

5. Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);


6. Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;

7. Penguatan pola pembelajaran kritis.

d. Penguatan tata kelola Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai
berikut:

1. Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif

2. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen


kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan

3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses


pembelajaran.

e. Penguatan materi Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi


yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta
didik.Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :

1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan,


dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;

2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan


pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari
disekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,


pengetahuan, dan keterampilan;

4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti


kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia indonesia agar


memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Kurikulum 2013 sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah terdiri atas:

a. Kerangka dasar Kurikulum;

b. Struktur Kurikulum

c. Silabus

d. Pedoman mata pelajaran.

Kompetensi inti pada kurikulum 2013 sekolah menengah pertama/madrasah


tsanawiyah merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik sekolah menengah
pertama/madrasah tsanawiyah pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti terdiri atas:

a. Kompetensi inti sikap spiritual;

b. Kompetensi inti sikap sosial;

c. Kompetensi inti pengetahuan; dan

d. Kompetensi inti keterampilan.

B. Penelahaan terhadap Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang
pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untk
memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada
akhirnya pembelajaran dapat dikuasainya pada akhir kegiatan belajar.

a. Strategi yang digunakan guru dengan tujuan pembelajaran

Dalam pengamatan kami strategi yang digunakan guru sesuai dengan tujuan yang
akan di capai misalnya dalam pembelajaran B.inggris strategi yang digunakan adalah
model discovery learning. Dengan model ini siswa di kelompokan dalam bebrapa
kelompok, masing-masing kelompok mempunyai anggota 3-5 orang. Setelah itu
siswa mendiskusikan permasalahan yang diberikan oleh guru. Kemudian setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas.

Hal ini dilakukan guru agar siswa bisa aktif dalam belajar sehingga proses
pembelajaran pun berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mencapai
indikator atau tujuan pembelajaran.

b. Strategi yang digunakan guru dengan materi pembelajaran yang digunakan

Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan dikelas VII pada pelajaran
B.inggris guru dalam menyampaikan materi kepada siswa menggunakan strategi atau
metode ceramah, diskusi, belajar kelompok, visual. Metode-metode sangat sesuai
dengan materi pembelajaran karena dengan menggunakan metode ini bisa dengan
mudah membantu siswa dalam memahami pembelajaran yang disampaikan. Selain
itu metode ini bisa membuat siswa lebih aktif dan menyenangkan dalam belajar.

c. Tujuan, materi dengan metode yang digunakan oleh guru

Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran yang


lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat,
sumber, dan alat evaluasi. Semua komponen itu harus sesuai dan digunakan untuk
mencapai tujuan seefisien mungkin. Bila salah satu komponen tidak sesuai dengan
tujuan, maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat tercapai tujuan
yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil pengamatan kami pada mata pelajaran B. INGGRIS SMPN 8


BENGKULU metode yang digunakan oleh guru sudah sesuai dengan RPP yang di
buat. Guru menyesuaikan metode yang digunakan dengan jumlah siswanya, yaitu
metode diskusi, ceramah, pemecahan masalah., Tanya jawab.metode berfungsi
sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.

d. Alat peraga yang digunakan oleh guru dengan materi dan tujuan

Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang
tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk
membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang
diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka
bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama
bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.

Media pembelajaran yang di pakai oleh guru mata pelajaran B. INGGRIS SMPN 8
BENGKULU sesuai dengan materi yang sedang di ajarkan. Meliputi LCD, laptop,
yang mendukung dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran
khususnya untuk mata pelajaran B.INGGRIS saat penting untuk mendukung proses
belajar siswa.

C. Penelaahan terhadap Sistem Evaluasi

Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis,


berkelanjutan,dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan
penetapan kualitas (nilai dan arti ) pembelajaran terhadap berbagai komponen
pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk
pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran. (Arifin. 2012: 9) atau
dengan kata lain evaluasi pembelajaran merupakan sebuah kegiatan untuk me-reka
ulang, dan mengetahui hal-hal penting baik yang berupa kelebihan maupun
kekurangan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dengan
harapan agar dapat melakukan yang terbaik pada saat kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan nantinya. Bagi seorang tenaga pendidik yang memiliki wewenang
untuk memotori kegiatan pembelajaran maka evaluasi pembelajaran ini sangat
penting untuk mereka perhatikan. Evaluasi pembelajaran ini memiliki berbagai fungsi
utama yang diantaranya:

1. Evaluasi pembelajaran sangat baik digunakan untuk mengetahui kekurangan-


kekurangan yang terdapat pada saat pembelajaran yang telah berlangsung. Dengan
mengetahui kekurangan pembelajaran yang terdahulu maka seorang tenaga pendidik
akan dapat melakukan perbaikan pada pembelajaran yang selanjutnya.

2. Lalu selain kekurangan tenaga pendidik juga akan menemukan kelebihan yang
dengannya dapat diupayakan untuk dipertahankan atau ditingkatkan pada
pembelajaran yang selanjutnya.

3. Sebagai dasar perencanaan kegiatan pembelajaran yang akan datang. Seorang


tenaga pendidik dapat menjadikan hasil evaluasi pembelajaran tersebut sebagai dasar
penentuan target yang hendak dicapai pada pembelajaran yang akan dilaksanakan
nantinya.
4. Berdasarkan telaah RPP yang digunakan guru di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu,
sistem evaluasi yang digunakan adalah sesuai dg KI 1, KI2, KI3, KI4.

Terlampir

D. Perancangan RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan


prosedur dan manajemen pembelajaran unutk mencapai satu KD yang ditetapkan
dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan
proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar ”.

Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas


mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran
meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan
sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Penyusunan. Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:


1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.

2. Partisipasi aktif peserta didik.

3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.

4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk


mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi
dalam berbagai bentuk tulisan.

5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran,


kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata


pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan


efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Komponen-komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) standar


proses No 65 Th 2013.

1. Identitas sekolah

2. Identitas mata pelajaran

3. Kelas/semester

4. Materi pokok

5. Alokasi waktu

6. Tujuan pembelajaran

7. Kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi


KD – KI 1

KD – KI 2

KD – KI 3

Indikator…….

Indikator…….

KD – KI 4

Indikator…….

Indicator…….

8. Materi pembelajaran

9. Alokasi waktu

10. Metode pembelajaran

11. Media pembelajaran

12. Sumber belajar

13. Langkah-langkah pembelajaran

14. Penilaian/evaluasi

Berdasarkan hasil pengamatan RPP yang telah dibuat oleh guru SMPN 8
BENGKULU mata pelajaran B.Inggris kelas VII sudah sesuai dengan komponen-
komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) standar proses No 65 Th
2013.

RPP TERLAMPIR

E. Pengembangan Media Pembelajaran

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau keterampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber,
lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran /
pelatihan. Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik
untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti :

© Media LCD projector,

© Laptop,

Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa


media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-
dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Berdasarkan pengamatan di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu, guru hanya


menggunakan media pembelajaran seperti , LKS, papan tulis. LKS dibuat sendiri oleh
guru Mapel karena pengiriman buku paket belum sampai ke SMPN 8 BENGKULU.

F. Pengembangan Bahan Ajar

Bahan Ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud dapat
berupa bahan tertulis maupun bahan yang tidak tertulis. Berdasarkan pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan komponen pembelajaran
yang digunakan oleh guru sebagai bahan belajar bagi siswa dan membantu guru
dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas. Bahan ajar yang digunakan guru
B.Inggris kelas VII di SMP Negeri 8 Kota Bengkulu berupa LKS. Bahan ajar ini
membantu siswa dalam meningkatkan minat belajar siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

Pengembahan bahan ajar di sekolah perlu memperhatikan karakteristik siswa


dan kebutuhan siswa sesuai kurikulum. Untuk menuntut adanya partisipasi dan
aktivasi siswa lebih banyak dalam pembelajaran. Pengembangan lembar kegiatan
siswa menjadi salah satu alternative bahan ajar yang akan bermanfaat bagi siswa
menguasai kompetensi tertentu.

G. Pengembangan Perangkat Evaluasi


Dalam mengetahui tingkat pemahaman siswa perlu diadakan penilaian hasil
belajar. Penilaian hasil belajar ini dapat di sebut juga sebagai evaluasi. Evaluasi
merupakan salah satu komponen yang harus dicapai guru dan siswa untuk memenuhi
tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. Evaluasi dapat mencakup penilaian
kompetensi inti sikap spiritual, kompetensi inti sikap sosial, kompetensi inti
pengetahuan, dan kompetensi inti keterampilan.

1. Sikap spiritual

a. Teknik Penilaian : Tertulis

b. Bentuk Instrumen : Learning Journal

c. Kisi-kisi :

No.

Sikap/nilai

Butir Instrumen

1.

Menulis learning log tentang kesyukuran berkesempatan belajar Bahasa Inggris

Lampiran 1

d. Instrumen: terlampir

Anda mungkin juga menyukai