Dosen Pengampu :
Dhini Suryandari, S.E, M.Si, Akt, CA, QIA
Disusun oleh :
Diah Nur Faidah 7211416003
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Metodologi Audit Sektor Publik
2.2 Sistem Program Audit Sektor Publik
2.2.1 Audit atas saldo
2.2.2 Audit atas pengelolaan akun
2.2.3 Audit atas program yang memberikan akun tersebut
2.3 Siklus Metodologi Audit Sektor Publik
2.3.1 Siklus pengumpulan data
2.3.2 Siklus analisis data
2.4 Teknik Metodologi Audit Sektor Publik
2.4.1 Teknik pengumpulan data
2.4.2 Teknik analisis data
2.5 Contoh Metodologi Audit Sektor Publik
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
b. Mereview Dokumen
Kebijakan dan prosedur
Tinjauan atas kebijakan dan prosedur dari fungsi yang diaudit guna
menentukan area atau bidang yang memungkinkan dapat diukur dan
dinilai serta menentukan apakah fungsi tersebut berjalan atau
beroperasi sesuai dengan yang diharapkan oleh manajemen.
Laporan terdahulu
Kegiatan meninjau atau kerja kerja audit terdahulu, temuan audit
sebelumnya (yang relevan), bagan organisasi, permanent file, dan
dokumen lain yang dapat membantu auditor dalam memahami bagian
atau fungsi yang diaudit.
c. Observasi (pengamatan)
Pengamatan lapangan yang diarahkan kepada fasilitas, peralatan,
pegawai dan operasi yang dilakukan secara singkat dan bersifat umum
dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai objek yang
diamatinya. Hal-hal yang perlu diperhatikan auditor pada saat
pengamatan lapangan antara lain (a) aktivitas yang tidak biasa, (b)
indikasi inefisiensi, (c) fasilitas yang tidak digunakan, (d) sikap
pegawai terhadap pekerjaannya, (e) hubungan antara pegawai dengan
manajemen, (f) pegawai yang menganggur, (g) indikasi buruknya
pemeliharaan peralatan dan fasilitas.
Tinjauan atas kegiatan tertentu secara bertahap dari awal sampai akhir.
Bentuk observasi tersebut biasanya dilakukan pada operasi yang
bersifat kompleks dan berguna untuk mengetahui secara komprehensif
(a) bagaimana program dilaksanakan, (b) manfaat dari setiap tahapan
proses, (c) hasil dari proses dalam kerangka pencapaian tujuan
organisasional, (d) kekuatan dan kelemahan pengendalian
2.3.2 Siklus Analisis Data
Setelah melakukan proses pengumpulan data, temuan-temuan audit yang
diperoleh kemudian disusun dan dilaporkan kepada auditor yang relevan dari
masing-masing entitas pelapor untuk dikonfirmasi sebelum representasi
dengan manajemen pelaporan entitas. Kesalahan diklasifikasikan berdasarkan
jenis, seperti : numerik, teks, penghilangan halaman, dan presentasi/format
dan dianggap signifikan dimana informasi tidak benar atau memiliki potensi
untuk membingungkan pembaca.
b. Kualitatif
Pendekatan kualitatif menurut Creswell (1998) adalah suatu proses
penelitian dan pemahaman berdasarkan pada metodologi yang
menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Bogdan dan
Taylor dalam Moleong (2007) mengemukakan bahwa metodologi
kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati. Penelitian ini bersifat subjektif, lebih menekankan
pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah
belum jelas, belum mengetahui makna yang tersembunyi, untuk
memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk
memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.
o Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem
kelompok sosial. Peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari
pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah
proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi
melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu
kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam
keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu
dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau
makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.
Schensul dan lacompte (1999) dalam sugito (2010) mendefinisikan
etnografi sebagai (1) suatu pendekatan ke arah pelajaran tentang sosial
dan hidup masyarakat difokuskan pada budaya, institusi, dan sistem
pengaturan lain yang ilmiah (2) investigatif menggunakan peneliti
sebagai alat pengumpul data yang utama. (3) menggunakan metode
riset kaku dan teknik data collecting untuk menghindari
penyimpangan dan memastikan ketelitian data (5) induktif,
membangun teori lokal untuk menguji dan mengadaptasikannya untuk
penggunaan kedua-duanya ditempat lain.
o Studi kasus
Kasus penelitian studi adalah pendekatan kualitatif dimana peneliti
mengeksplorasi suatu kasus atau beberapa dari waktu ke waktu secara
terperinci, pengumpulan data yang mendalam, melibatkan berbagai
sumber informasi (misalnya observasi, wawancara, materi
audiovisual, dokumen, dan laporan), dan laporan deskripsi kasus serta
tema berbasis kasus. (Creswell, 2007). Creswell menyebutkan betapa
dekatnya metode ini dengan peneliti bidang sosial, psikologi, hukum
(kasus hukum), dan ilmu politik (laporan kasus). Beberapa prosedur
yang disimpulkan creswell dari tulisan (Merriam, 1998; Stake, 1995;
Yin, 2003).
Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah :
Wawancara
Observasi
Dokumentasi
Focuss group discussion (FGD)
c. Kuantitatif-Kualitatif
Perbedaan mendasar dari metode penelitian kuantitatif dan kualitatif
adalah terletak pada strategi dasar penelitiannya. Penelitian kuantitatif dilihat
sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif. Maksud dari
konfirmasi disini adalah menguji hipotesis yang didasarkan pada teori yang
sudah ada, sedangkan deduktif disini adalah suatu hasil yang ditarik dari
umum ke khusus. Lain halnya dengan kuantitatif, penelitian kualitatif bersifat
eksploratoris dan induktif.
Namun, pada beberapa penelitian terkadang mengkombinasikan kedua
paradigma sekaligus dengan pertimbangan beberapa alasan diantaranya :
o Untuk kelengkapan data. Peneliti menganggap bahwa data yang
didapatkan belum cukup memadai untuk dianalisis guna mendapatkan
kesimpulan yang meyakinkan. Oleh karena itu, penelaahan datapun
menggunakan berbgai macam instrumen pengumpulan data mulai dari
wawancara mendalam, observasi partisipan, dokumentasi, kuesioner,
rekaman, bukti-bukti fisik, dan lain-lain.
o Dikarenakan kebutuhan penelitian. Setelah semua data hasil penelitian
terkumpul dan diolah, peneliti merasa masih kurang puas terhadap hasil
penelitiannya sehingga memutuskan untuk melakukan penelitian lanjutan
agar lebih komprehensif. Biasanya, hal ini terjadi pada peneliti yang
awalnya menggunakan paradigma kuantitatif.
3.1 Simpulan
Dalam pelaksanaan audit sektor publik, ada beberapa metodologi
pengauditan yang perlu dikuasai oleh seorang auditor, baik dalam audit
laporan keuangan, audit kinerja keuangan, maupun audit kinerja program.
Metodologi ini meliputi pengumpulan data dan cara untuk menganalisis
data sehingga menghasilkan output opini atau penilaian kewajaran
terhadap entitas yang bersangkutan. Teknik-teknik tersebut disesuaikan
dengan kebutuhan dilapangan sehingga efektif dilakukan dan tepat
sasaran. Penting bagi seorang auditor selama menjalankan tahapan ini
adalah kepekaan untuk membangun kedekatan dengan klien, namun juga
dituntut untuk cermat, kreatif, dan menjaga skeptisme profesionalnya.
3.2 Saran
Beberapa hal yang disarankan dari makalah ini adalah :
a. Dalam teknik pengumpulan data melalui wawancara, hendaknya
seorang auditor tetap menjaga kehangatan suasana dengan auditan agar
proses wawancara berjalan dengan lancar.
b. Menggunakan satu jenis model penelitian yang utama, apakah
kuantitatif atau kualitatif agar memiliki satu paradigma yang jelas
sehingga memiliki bobot penilaian yang jelas pula.
DAFTAR PUSTAKA