Anda di halaman 1dari 6

Unnes J Life Sci 1 (2) (2012)

Unnes Journal of Life Science


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/UnnesJLifeSci

Pengaruh Ekstrak Lengkuas pada Perendaman Ikan Bandeng


terhadap Jumlah Bakteri

Stella Florensia, Pramesti Dewi, Nur Rahayu Utami

Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak lengkuas pada
Diterima September 2012 perendaman ikan bandeng terhadap jumlah bakteri dan tingkat penerimaan
Disetujui September 2012 konsumen. Penelitian ini menggunakan 27 ekor ikan bandeng yang
Dipublikasikan November dikelompokkan menjadi 3 kelompok, masing-masing terdiri dari 9 ekor. Ketiga
2012 kelompok tersebut berturut-turut direndam dalam larutan ekstrak lengkuas
konsentrasi 0% (L0), 10% (L1) dan 20% (L2). Perendaman dilakukan selama 6
jam, kemudian dihitung jumlah bakteri dan diukur tingkat penerimaan konsumen
Kata kunci: terhadap ikan bandeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
Ekstrak lengkuas ekstrak lengkuas pada perendaman ikan bandeng berpengaruh terhadap
Ikan bandeng penurunan jumlah bakteri. Pada tingkat penerimaan konsumen, penggunaan
Jumlah bakteri ekstrak lengkuas pada perendaman ikan bandeng berpengaruh nyata terhadap
kenampakan mata tetapi tidak berpengaruh nyata pada bau, warna insang dan
tekstur. Konsumen menyukai bau, warna insang dan tekstur setelah perendaman
ekstrak lengkuas, namun kenampakan mata dan warna insang dengan
perendaman lengkuas konsentrasi 20% kurang disukai oleh konsumen.

Abstract
This study aimed to determine the effect of galangal extract on immersion
milkfish to the number of bacteria and the level of consumer acceptance. This
study used 27 milkfish are grouped into 3 groups, each consisting of nine
milkfish. Third consecutive group soaked in a solution of 0% (L0), 10% (L1) and
20% (L2) galangal extract concentration. Immersion performed for 6 hours and
then counted the number of bacteria and measured the level of consumer
acceptance of the milkfish. The results showed that the use of extract of galangal
on milkfish immersion effect on decreasing the number of bacteria. At the level
of consumer acceptance, the use of galangal extract on milkfish immersion
significantly affect the appearance of the eye but had no significant effect on
smell, color and texture gills. Consumers love the smell, color and texture after
soaking gills galangal extract, but the appearance of the eyes and the color of the
gills with ginger dipping concentration of 20% less favored by consumers.

© 2012 Universitas Negeri Semarang


 Alamat korespondensi :
Gedung D6 Lt.1 Jl Raya Sekaran ISSN 2252-6277
GunungPati Semarang Indonesia 50229
stellaflorensia@rocketmail.com
S Florensia dkk. / Unnes Journal of Life Science 1 (2) (2012)
Pendahuluan iritasi hidung, tenggorokan dan mata. Dengan
Indonesia memiliki potensi sangat besar bahaya penggunaan formalin tersebut, maka
dalam sektor perikanan. Produk perikanan yang perlu usaha untuk menemukan pengawet dari
diproduksi setiap tahunnya mencapai 12 juta bahan alami. Selain tidak berbahaya bagi
ton dengan pertumbuhan 9,5% (Ferinaldy kesehatan, limbah pengawet alami juga ramah
2008). Salah satu produk unggulan perikanan terhadap lingkungan. Purwani (2009)
Indonesia adalah ikan bandeng (Sihombing melaporkan bahwa rempah-rempah dan bumbu
2012). Ikan bandeng merupakan salah satu asli Indonesia banyak mengandung zat aktif
komoditas utama perikanan di Indonesia karena anti mikrobia yang berpotensi dijadikan sebagai
ikan bandeng mudah dibudidayakan di semua bahan pengawet alami. Penelitian tentang
daerah perairan di Indonesia, rasanya enak dan potensi pengawet alami yang dikembangkan
gurih, tidak asin seperti ikan laut, tidak mudah dari tanaman rempah seperti jahe, kayu manis,
hancur jika dimasak dan harganya terjangkau daun salam dan lengkuas telah banyak
sehingga banyak digemari oleh masyarakat dilakukan.
(Anonim 2009). Permintaan ikan bandeng Lengkuas merupakan salah satu
selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tanaman yang diketahui dapat digunakan
tahun, baik untuk tujuan konsumsi lokal sebagai antibakteri. Senyawa aktif antibakteri
maupun untuk pasar ekspor. Menurut data yang terkandung dalam lengkuas adalah fenol
Susenas tahun 2009, secara nasional permintaan yang terdapat dalam minyak atsiri. Dalam
ikan bandeng per kapita mencapai 1,22 dunia kedokteran, senyawa fenol telah lama
kg/tahun. Namun kendala yang terjadi pada dikenal sebagai antiseptik dan dipercaya
penawaran ikan bandeng adalah tentang memiliki daya antibakteri. Rimpang lengkuas
konsistensi mutu. mengandung minyak atsiri berwarna kuning
Ikan bandeng memiliki kandungan gizi kehijauan, kurang lebih 1%. Minyak atsiri pada
yang sangat baik dan digolongkan sebagai ikan umumnya dibagi menjadi dua komponen, yaitu
berprotein tinggi dan berlemak rendah. golongan hidrokarbon dan hidrokarbon
Komposisi ikan bandeng per seratus gram teroksigenasi. Menurut Heyne (1987) dalam
antara lain terdiri dari air (76 %), protein (17 %), Parwata (2008), senyawa-senyawa turunan
lemak (4,5 %), vitamin (4,5 %) dan mineral hidrokarbon teroksigenasi memiliki daya
(2,52 %). Semakin tinggi kadar air suatu bahan antibakteri yang kuat.
pangan maka semakin besar kemungkinan Senyawa fenol berperan pada
kerusakannya, baik sebagai akibat aktivitas mekanisme pertahanan mikroorganisme. Pada
biologis internal maupun masuknya mikroba konsentrasi rendah, fenol bekerja dengan
perusak. merusak membran sel sehingga menyebabkan
Ikan merupakan bahan pangan yang kebocoran sel. Pada konsentrasi tinggi, fenol
mudah mengalami kerusakan biologis oleh dapat berkoagulasi dengan protein seluler dan
enzim atau mikroba pembusuk. Ikan segar akan menyebabkan membran sel menjadi tipis
mulai mengalami pembusukan pada jam ke-5 (Buchbaufr 2003 dalam Parwata 2008).
sampai jam ke-8 setelah penangkapan. Oleh Aktivitas tersebut sangat efektif ketika bakteri
karena itu diperlukan upaya pengawetan agar dalam tahap pembelahan, dimana lapisan
ikan dapat diterima konsumen dalam keadaan fosfolipid di sekeliling sel dalam kondisi sangat
masih layak dikonsumsi. Usaha pengawetan tipis sehingga fenol dapat dengan mudah
yang dapat dilakukan sebenarnya cukup berpenetrasi dan merusak isi sel. Adanya fenol
beragam mulai penggunaan suhu rendah sampai mengakibatkan struktur tiga dimensi protein
dengan radiasi, tetapi beberapa penemuan di terganggu dan terbuka menjadi struktur acak
lapangan, menunjukkan bahwa formalin banyak tanpa merusak struktur kerangka kovalen
digunakan untuk mengawetkan ikan (Sinaga protein. Hal ini mengakibatkan protein sel
2009). bakteri berubah sifat. Deret asam amino protein
Pemakaian formalin dalam makanan tersebut tetap utuh setelah berubah sifat, namun
sangat tidak dianjurkan karena formalin bersifat aktivitas biologisnya menjadi rusak sehingga
racun bagi tubuh. Tingginya kandungan protein tidak dapat melakukan fungsinya.
formalin dalam tubuh akan menyebabkan iritasi Lengkuas mampu menghambat
lambung, alergi, bersifat mutagen, menyebabkan pertumbuhan bakteri patogen dan perusak
muntah, diare dan kencing bercampur darah. pangan, salah satu diantaranya adalah Bacillus
Apabila terhirup akan merangsang terjadinya cereus (Kunia 2007). Uji mikrobiologi yang
114
S Florensia dkk. / Unnes Journal of Life Science 1 (2) (2012)

dilakukan Ogonoki (2009) menunjukkan bahwa volume 1L. Demikian pula untuk pembuatan
8mg lengkuas yang dilarutkan dalam etanol larutan ekstrak lengkuas 20% dilakukan dengan
dapat menghambat pertumbuhan bakteri E.coli, cara yang sama, tetapi serbuk lengkuas yang
Staphilococcus aureus, Salmonella typhimurium digunakan sebanyak 200g.
dan Salmonella enteritidis. Penelitian lain Sebanyak 27 ekor ikan bandeng diambil
membuktikan bahwa minyak atsiri lengkuas dari tambak dengan bobot yang sama, dibagi
konsentrasi 8% di dalam methanol dapat menjadi 3 kelompok, masing-masing terdiri dari
menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus 9 ekor. Ketiga kelompok tersebut berturut-turut
subtilis dan Staphilococcus aureus dengan direndam dalam ekstrak lengkuas konsentrasi
diameter daerah hambatan masing-masing 10 0% (L0), 10% (L1) dan 20% (L2). Perendaman
mm dan 7 mm (Yuharmen et al. 2002). dilakukan selama 6 jam. Setelah direndam, ikan
Selain berfungsi sebagai antibakteri, bandeng dianalisa jumlah bakterinya dan diuji
peran lengkuas sebagai antijamur juga telah tingkat penerimaan konsumen. Penghitungan
dibuktikan dalam beberapa penelitian, salah jumlah total bakteri dilakukan dengan metode
satunya penelitian yang dilakukan oleh Total Plate Count (TPC) yaitu cara
Handajani (2008). Berdasarkan hasil penelitian, penghitungan jumlah mikroba yang terdapat
telah dibuktikan bahwa lengkuas kering yang dalam suatu produk yang tumbuh pada media
dilarutkan dalam etanol sebanyak 100mg/L agar, pada suhu dan waktu inkubasi yang telah
dapat menghambat pertumbuhan Aspergilus sp. ditetapkan (BSN 2009). Sebanyak 45ml aquades
Disamping fungsinya sebagai bahan pengawet steril dimasukkan ke dalam wadah berisi 5g
alami, lengkuas sangat mudah diperoleh dan daging ikan bandeng yang telah dihaluskan (ini
harganya murah. Namun penggunaan bahan merupakan larutan dengan pengenceran 10-1).
alami terhadap mutu produk secara Kemudian 1ml suspensi pengenceran 10-1
organoleptik masih belum optimal terutama diambil dengan mikropipet dan dimasukkan ke
pada kenampakan dan rasa. Hal ini menjadi dalam tabung reaksi yang berisi 9ml aquades
salah satu faktor pertimbangan bagi konsumen steril untuk mendapatkan pengenceran 102.
untuk mengaplikasikan bahan tersebut. Nelayan Cara yang sama dilakukan untuk membuat
dan konsumen tidak akan mengaplikasikan dan pengenceran 10-3, 10-4, 10-5 atau sesuai
menerima metoda pengawetan ikan segar kebutuhan. Selanjutnya, 1ml suspensi dari dua
apabila setelah perlakuan akan memberikan pengenceran terakhir dimasukkan ke cawan
perubahan sensori pada ikan meskipun tidak petri secara duplo dan ditambahkan 15- 20 ml
membahayakan. Tujuan penelitian ini adalah Nutrisi Agar (NA) yang sudah didinginkan
untuk mengetahui pengaruh ekstrak lengkuas hingga temperatur 450C ± 10C pada masing-
pada proses perendaman ikan bandeng pada masing cawan. Supaya larutan sampel dan
proses perendaman ikan bandeng terhadap media agar tercampur seluruhnya, maka cawan
jumlah bekteri dan tingkat penerimaan petri diputar ke depan dan ke belakang atau
konsumen. membentuk angka delapan. Cawan petri yang
berisi sampel diinkubasi pada suhu 370C selama
48 jam. Koloni bakteri yang tumbuh diamati
Metode Penelitian menggunakan colony counter. Data jumlah
Penelitian ini dilaksanakan di bakteri dianalisa secara statistik dengan ANAVA
laboratorium mikrobiologi Jurusan Biologi satu arah, dan jika berpengaruh signifikan
FMIPA UNNES. Penelitian ini merupakan dilanjutkan uji BNT pada taraf kepercayaan
penelitian eksperimental dan rancangan 95%.
penelitian yang digunakan adalah rancangan
Tingkat penerimaan konsumen diukur
acak lengkap dengan 3 perlakuan.
secara organoleptik pada perubahan parameter
Larutan ekstrak lengkuas dibuat dari kenampakan mata, warna insang, bau dan
rimpang lengkuas yang tua dan besar. Rimpang tekstur daging ikan (uji skoring) oleh 15 panelis
dicuci dan dibersihkan, diiris tipis, kemudian semi terlatih. Panelis semi terlatih adalah
dihaluskan dan dikeringkan. Hasil pengeringan panelis yang mengetahui sifat sensorik dari
tersebut dilarutkan kembali dengan air, sesuai sampel karena mendapat penjelasan atau
dengan konsentrasi yang akan digunakan dalam pelatihan singkat (Soekarto 1985). Penilaian
penelitian, yaitu 10% dan 20%. Larutan ekstrak yang diterapkan adalah uji skoring yaitu
lengkuas 10% dibuat dengan cara penambahan menggunakan skala angka 1 (satu) sebagai nilai
100g serbuk lengkuas ke dalam air sampai terendah dan 9 (sembilan) untuk nilai tertinggi.

115
S Florensia dkk. / Unnes Journal of Life Science 1 (2) (2012)

Tabel 1 Rerata jumlah bakteri pada ikan bandeng yang direndam dalam larutan
ekstrak lengkuas

Batas penolakan untuk produk adalah 5 (lima) berkoagulasi dengan protein seluler dan
artinya bila produk yang diuji memperoleh nilai menyebabkan membran sel menjadi tipis
sama atau lebih kecil dari 5 maka produk (Buchbaufr 2003 dalam Parwata 2008).
tersebut bermutu rendah dan tidak layak Aktivitas tersebut sangat efektif ketika bakteri
dikonsumsi (Badan Standarisasi Nasional pada tahap pembelahan. Pada tahap
1991). Hasil skor yang telah didapatkan pembelalahan, lapisan fosfolipid di sekeliling sel
kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan dalam kondisi yang sangat tipis sehingga fenol
tes Friedman. dapat dengan mudah berpenetrasi dan merusak
sel.
Fenol dapat menghambat pembentukan
Hasil dan Pembahasan
dinding sel sehingga mempengaruhi
Data rerata jumlah bakteri pada ikan
permeabilitas dinding sel. Sitoplasma sel
bandeng yang telah direndam dalam larutan
dibatasi oleh dinding sel yang bekerja sebagai
ekstrak lengkuas selama 6 jam disajikan pada
penghalang dengan permeabilitas selektif yang
Tabel 1. Hasil analisis ANAVA satu arah
dapat mengatur pengangkutan aktif dan
terhadap jumlah bakteri diperoleh nilai F
mengendalikan susunan sel. Bila fungsi
hitung: 7,504 > F tabel: 3,40. Hal ini
permeabilitas dinding sel berubah atau bahkan
menunjukkan bahwa perendaman ikan bandeng
menjadi rusak, maka komponen penting seperti
dengan ekstrak lengkuas berpengaruh nyata
asam nukleat dan nukleotida akan keluar dari
terhadap jumlah bakteri. Hasil uji lanjut BNT
sel sehingga berangsur-angsur sel akan mati
5% untuk menguji pengaruh antar perlakuan
(Jawetz et al. 1996).
menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak
lengkuas 0% berbeda signifikan dengan Hasil uji organoleptik oleh 15 orang
konsentrasi 10% dan 20%, tetapi antara ekstrak panelis semi terlatih terhadap kenampakan
lengkuas 10% dan 20% tidak menunjukkan mata, bau, warna insang dan tekstur ikan
perbedaan signifikan. Tingginya jumlah bakteri bandeng dapat dilihat pada Tabel 2.
pada kelompok ekstrak lengkuas 0% disebabkan Kenampakan mata yang dapat diterima
karena tidak ada penghambatan pertumbuhan konsumen adalah ikan bandeng yang direndam
bakteri. Dan rendahnya jumlah bakteri pada ekstrak lengkuas 0%. Kenampakan warna mata
kelompok ekstrak lengkuas 10% dan 20% ikan bandeng yang direndam dalam ekstrak
disebabkan oleh kemampuan ekstrak lengkuas lengkuas 10% dan 20% berubah menjadi
untuk mencegah pertumbuhan bakteri, karena kekuningan Hasil analisis uji Friedman pada
kandungan senyawa antibakteri berupa fenol. taraf signifikansi 95% ( = 0,05) menunjukkan
Berdasarkan penelitian Parwata (2008) adanya pengaruh nyata pemberian ekstrak
diketahui bahwa senyawa fenol dalam lengkuas lengkuas pada perendaman ikan bandeng
mampu menghambat pertumbuhan bakteri terhadap penerimaan konsumen dalam
E.coli dan Staphilococcus aureus. parameter kenampakan mata ikan. Konsumen
lebih menyukai kenampakan mata ikan
Ekstrak lengkuas mengandung senyawa
bandeng tanpa perendaman ekstrak lengkuas
fenol yang terdapat dalam minyak atsiri. Dalam
(0%). Permeabilitas membran sel mata
tumbuhan, fenol terikat pada gula sebagai
terganggu akibat adanya senyawa fenol
glikosida. Senyawa fenol berperan menghambat
sehingga larutan ekstrak lengkuas yang
pertumbuhan mikroorganisme. Pada
berwarna kekuningan dapat masuk ke dalam sel
konsentrasi rendah, fenol bekerja merusak
mata (Jawetz et al. 1996).
membran sel sehingga menyebabkan kebocoran
sel. Pada konsentrasi tinggi, fenol dapat Penerimaan konsumen terhadap bau

116
S Florensia dkk. / Unnes Journal of Life Science 1 (2) (2012)

Tabel 2 Rerata skor hasil uji organoleptik pada kenampakan mata ikan bandeng

ikan bandeng hampir sama. Bau ikan bandeng terhadap penerimaan konsumen dalam
pada ketiga perlakuan masih dapat diterima parameter tekstur ikan. Konsumen lebih
oleh konsumen. Hasil analisis uji Friedman menyukai tekstur ikan yang diberi perlakuan
pada taraf signifikansi 95% ( = 0,05) perendaman ekstrak lengkuas. Tekstur daging
menunjukkan tidak adanya pengaruh nyata ikan akan melembek apabila terjadi proses
pemberian ekstrak lengkuas pada perendaman pembusukan. Selain karena aktivitas enzim,
ikan bandeng terhadap penerimaan konsumen proses pembusukan juga disebabkan oleh
dalam parameter bau ikan. Skor organoleptik aktivitas bakteri. Apabila tidak dihambat,
pada kelompok perlakuan dengan ekstrak bakteri yang semula hanya berada di insang dan
lengkuas 10% dan 20% memiliki nilai yang kulit mulai masuk ke otot dan memecahkan
rebih rendah dikarenakan bau ikan bandeng senyawa-senyawa sumber energi termasuk
yang direndam dalam ekstrak lengkuas tidak jaringan ikat berupa serabut-serabut kolagen
lagi seperti ikan segar, tetapi beraroma sehingga tenunan serat otot tidak lagi kuat dan
lengkuas. Menurut Ningsih (2010), di dalam membuat struktur jaringan otot berubah (BPTP
minyak atsiri lengkuas terkandung senyawa 2009). Hal inilah yang menyebabkan tekstur
terpenoid yang memberikan aroma khas pada otot menjadi lembek. Adanya senyawa fenol
tumbuhan dan bersifat mudah larut dalam air. yang bersifat antibakteri pada lengkuas
Kenampakan insang pada ketiga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan
perlakuan masih dapat diterima oleh bakteri pada ikan bandeng.
konsumen. Hasil analisis uji Friedman pada
taraf signifikansi 95% ( = 0,05) menunjukkan
Simpulan
tidak adanya pengaruh nyata pemberian ekstrak
Bedasarkan hasil penelitian dapat
lengkuas pada perendaman ikan bandeng
disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak
terhadap penerimaan konsumen dalam
lengkuas pada proses perendaman ikan
parameter warna insang ikan. Konsumen tidak
bandeng berpengaruh terhadap penurunan
menyukai warna insang ikan bandeng dengan
jumlah bakteri. Pada tingkat penerimaan
perendaman ekstrak lengkuas 20%. Rendahnya
konsumen, penggunaan ekstrak lengkuas pada
skor organoleptik pada kelompok perlakuan
proses perendaman ikan bandeng berpengaruh
dengan ekstrak lengkuas dikarenakan warna
nyata terhadap kenampakan mata tetapi tidak
insang ikan bandeng yang direndam dalam
berpengaruh nyata pada bau, warna insang dan
ekstrak lengkuas mengalami perubahan
tekstur. Konsumen menyukai bau, warna
menjadi kekuningan, tidak seperti insang ikan
insang dan tekstur setelah perlakuan
segar yang berwarna merah cerah. Hal ini
perendaman ekstrak lengkuas, namun
disebabkan oleh adanya senyawa fenol pada
kenampakan mata dan warna insang dengan
ekstrak lengkuas yang mempengaruhi
perendaman konsentrasi 20% yang kurang
permeabilitas membran sel insang sehingga
disukai oleh konsumen.
larutan ekstrak lengkuas yang berwarna
kekuningan dapat masuk ke dalam sel insang
(Prindle 1983 dalam Nurmillah 2009). Ucapan Terimakasih
Tekstur ikan bandeng dari ketiga Penulis mengucapkan terimakasih
perlakuan masih dapat diterima oleh kepada Dra. Lina Herlina,M.Si yang telah
konsumen. Hasil analisis uji Friedman pada memberikan pengarahan, bimbingan, motivasi
taraf signifikansi 95% ( = 0,05) menunjukkan dan saran-saran, sehingga tulisan ini dapat
tidak adanya pengaruh nyata pemberian ekstrak terselesaikan.
lengkuas pada perendaman ikan bandeng

117
S Florensia dkk. / Unnes Journal of Life Science 1 (2) (2012)

Daftar Pustaka Ogonoki, Prakatagommol W, Suksprasitch V, Yano T


Anonim. 2009. Potensi perikanan Indonesia sangat & Yamsakul P. The antibacterial and
besar. On line at bactericidal activity of Alpinia galanga
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/re extracts to referent strain of pathogenic
ad/news/2010/06/13/56812/Potensi- bacteria of pig in vivo. Di dalam:
Perikanan-Indonesia-Sangat-Besar [Dikases Department of Pharmacy. 2011. Alpinia
tanggal 10 Januari 2012] galanga–An Important Medicinal Plant: A
Balai Pengkajian Teknologi Perikanan. 2009. Review. Meerut: Der Pharmacia Library.
Metodologi Perikanan. Jakarta: Balai 142-154.
Pengkajian Teknologi Perikanan. Parwata OA. 2008. Isolasi dan uji aktifitas antibakteri
Badan Standarisasi Nasional 2009. Batas Maksimum minyak atsiri dari rimpang lengkuas
Cemaran Mikroba dalam Pangan (Standar (Alpinia galanga). Jurnal Kimia 2(2):100-
Nasional Indonesia). Jakarta: Badan 104.
Standarisasi Nasional Prindle RF. 1983. Phenolic Compounds. In: Block S
Buchbaufr G. 2003. Original research paper. Acta (eds). Disinfection, Sterilization and
Pharm 53:73-81 Preservation 3: 197-210.
Ferinaldy. 2008. Potensi perikanan Indonesia. On Purwani E & Muwakhidah. 2009. Efek berbagai
line at pengawet alami sebagai pengganti formalin
http://ferinaldy.wordpress.com/tag/potensi terhadap sifat organoleptik dan masa
-perikanan-indonesia/. [Diakses tanggal 10 simpan ikan. Jurnal penelitian Sains dan
Januari 2012] Teknologi 9(1):1-14.
Handajani NS & Purwoko. 2008. Aktivitas ekstrak Sihombing M. 2010. 9 Komoditas perikanan jadi
rimpang lengkuas (Alpinia galanga) unggulan. On line at http://bataviase.co.id/
terhadap pertumbuhan jamur Aspergilus sp detailberita-10559310.html 10 januari 2012-
penghasil aflatoksin dan Fusarium 01-10 [Diakses pada 10 Januari 2012]
miniliforme. Jurnal Biodiversitas 9(3):161- Sinaga EJ. 2009. Analisis kandungan formalin pada
164. ikan kembung rebus di beberapa Pasar
Jawetz E, Melnick JL & Adilberg EA. 1996. Tradisional Kota Medan tahun 2009
Mikrobiologi kedokteran. Jakarta: Buku (Skripsi). Medan: Universitas Sumatera
Kedokteran EGC Utara.
Ningsih A. 2010. Terpenoid. On line at Soekarto S. 1985. Penilaian Organoleptik. Jakarta:
http://www.scribd.com/Terpenoid-Ningsih Bharata Karya Aksara
[Diakses tanggal 9 Februari 2012] Uyanto S. 2006. Pedoman Analisis Data dengan
Nurmillah OY. 2009. Kajian aktivitas antioksidan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
dan antimikroba ekstrak biji, kulit buah, Yuharmen, Y Eryanti & Nurbalatif. 2002. Uji
batang dan daun tanaman jarak pagar aktivitas antimikroba minyak atsiri dan
(Jathropa curcas L.) (Skripsi). Bogor: ekstrak methanol lengkuas (Alpinia
Institut pertanian Bogor. galanga). Jurnal Natur 4(2)

118

Anda mungkin juga menyukai