2.2.2 PERANAN
Gambar 04. Jalur apoptosis (Sumber: Pathologic Basis of Disease 7th ed,
2005. Kumar, Abbas, Fausto)
1. Mekanisme ekstrinsik
Pathway ini diinisiasi oleh pengikatan reseptor kematian pada
permukaan sel pada berbagai sel. Reseptor kematian merupakan
bagian dari reseptor tumor nekrosis faktor yang terdiri dari
cytoplasmic domain, berfungsi untuk mengirim sinyal apoptotic.
Reseptor kematian yang diketahui antara lain TNF reseptor tipe 1
yang dihubungkan dengan protein Fas (CD95). Pada saat fas
berikatan dengan ligandnya, membran menuju ligand (FasL) tiga
atau lebih molekul Fas bergabung dan cytoplasmic death domain
membentuk binding site untuk adapter protein, FADD (Fas-
associated death domain). FADD ini melekat pada reseptor kematian
dan mulai berikatan dengan bentuk inaktif dari caspace 8. Molekul
procaspace 8 ini kemudian dibawa keatas dan kemudian pecah
menjadi caspace 8 aktif. Enzim ini kemudian mencetuskan cascade
aktifasi caspace dan kemudian mengaktifkan procaspace lainnya
dan mengaktifkan enzym untuk mediator pada fase eksekusi.
Mekanisme apoptosis dapat dihambat oleh protein yang disebut
FLIP, yang berikatan dengan procaspase-8 tetapi tidak dapat
berikatan dan mengaktifkan enzim karena kurang mempunyai
aktifitas enzym. Beberapa virus dan sel normal memproduksi FLIP
dan digunakan untuk menghambat dan memproteksi infeksi dan
memproteksi sel normal dari Fas mediatedapoptosis. (Kumar V et
al., 2005)
2 Mekanisme intrinsik
Sel yang mati pada tahap akhir apoptosis mempunyai suatu molekul
fagositotik pada permukaannya ( co : phosphatidylserine ) .
phosphatidylserine ini pada keadaan normal berada pada permukaan
cytosolic dari plasma membran, tetapi pada proses apoptosis tersebar pada
permukaan ekstraseluler melalui protein scramblase. Molekul ini
merupakan suatu penanda sel untuk di fagositosis oleh sel yang
mempunyai reseptor yang sesuai, seperti makrofag. Selanjutnya
sitoskeleton memfagosit melalui engulfment pada molekul tersebut.
Pengangkatan sel yang mati melalui fagosit terjadi tanpa disertai dengan
respon inflamasi (Kumar V et al., 2005)
HBOT
Stress Oksidatif
permeabilitas
Mitokondria
Sitokrom C +
Apaf 1
Aktivasi Kerusakan
Caspase 9 Membran Sel
Aktivasi
Apoptosis
Caspase 3
DAFTAR PUSTAKA
Utami, Sri, 2007, Peran Kaspase pada Apoptosis sebagai Salah Satu
Usaha dalam Kemoterapi Kanker, JKM, 7, 95-102.
Wadhawan, R. et al. 2014. Hyperbaric Oxygen Therapy: Utility in
Medical & Dental Fields a Review. Journal of Science, vol. 4, issue 10, pp.
604-614.
Xu Y, Ji R, Wei R, Yin B, H F, Luo B, 2016. The efficacy of Hyperbaric
Oxygen Therapy on Middle Cerebral Artery Occlusion In Animal Studies: A
Meta-Analysis. Plos One.
Yan L, Liang T, Cheng O. Hyperbaric Oxygen therapy in China.
Medical Gas Research 2013.