BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologisnya yang
tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatannya.
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang sangat primer dan mutlak harus
dipenuhi untuk memelihara homeostatis biologis dan kelangsungan kehidupan
setiap manusia, lebih bersifat mendesak untuk didahulukan dibandingkan
kebutuhan lainnya. Kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan oksigen, cairan,
eliminasi, istirahat dan tidur, terbebas dari rasa nyeri,pengaturan suhu
tubuh,seksual, dan lain sebagainya. (susanto A V, 2017)
1
Poltekkes Kemenkes Padang
2
Menurut Hockenberry dan Wilson dikutip dari hasil penelitian Maryam, dkk
(2013) bahwa gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi disebabkan karena
adanya disfunsi sistem pernafasan. Salah satu disfungsi pernafasan yang
menyebabkan terganggunya pemenuhan kebutuhan oksigenasi adalah
tuberculosis paru.
Di Indonesia jumlah kasus Tuberculosis pada tahun 2017 data per 17 Mei
2018, di semua tipe menurut jenis kelamin ada sebanyak 420.994 kasus,
terdapat 245.298 kasus pada laki laki dan 175.696 kasus pada perempuan.
Prevalansi tuberculosis terjadi di umur antara 65-74 tahun, pada tingkat
pendidikan tidak sekolah dan social ekonomi yang rendah. Angka keberhasilan
pengobatan pasien tuberculosis untuk semua kasus pada tahun 2014 ada 85,1%,
tahun 2015 ada 85,8%, tahun 2016 ada 85% dan pada tahun 2017 ada 85,1
%,sedangkan hasil pengobatan untuk kasu tuberculosis pada tahun 2017
dimana terdapat 43,1% yang pengobat lengkap,42% sembuh, 5,4% yang hilang
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.M.Djamil Padang merupakan salah satu
rumah sakit milik pemerintahan pusat dan berada di kota Padang. Rumah sakit
ini membrikan pelayanan terhadap penderita tuberculosis paru. Berdasarkan
data yang diperoleh dari Rekam Medik RSUP.DR.M.Djamil Padang, pasien
yang mengalami tuberculosis paru pada tahun 2017 adalah sebanyak 406 orang
(Rekam Medik RSUP Dr.Mdjamil Padang, 2018)
berfokus pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respon pasien terhadap
penyakitnya termasuk pada pasien yang mengalami masalah oksigenasi,
sehingga dapat membantu perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan
secara sistematis dalam pemecahan masalah keperawatan. (wartonah dan
tarwoto, 2015)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arif Bachtiar tahun 2015 cara pemberian
oksigen yang dilakukan oleh perawat bervariasi. Maksud bervariasi itu cara
pemberiannya antara masing masing perawat, ada yang saat pemberian terapi
lupa mencuci tangan sebelum melakukan tindakan, ada yang lupa tidak
mengisi tabung humidifier dengan air steril, dan ada juga yang lupa tidak
memberikan KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi ) tentang terapi oksigen,
dan lupa tidak mengobservasi setelah melakukan tindakan.
Survay awal yang dilakukan pada tanggal 17 Desember 2018 terdapat 3 orang
pasien Tuberculosis Paru dengan komplikasi tambahan yang sedang dirawat di
Ruangan Paru RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Diantara pasien ada yang
menggunakan oksigen nasal kanul 5 liter/menit dengan frekuensi pernafasan
25x/menit. Dari hasil pengamatan peneliti terhadap salah seorang perawat
ruangan perawat hanya berfokus pada pemberian oksigen, perawat tidak
memeriksa aliran pada selang oksigen, perawat tidak memperhatikan cairan
humidifier habis atau tidak, dan perawat juga tidak memonitor tekanan oksigen
serta pengaturan posisi pada pasien. Pada dokumentasi keperawatan yang
dibuat perawat, perawat sudah melakukan pengakajian keperawatan seperti
identifikasi pasien, namun dalam menegakan diagnosa dan evaluasi
keperawatan masih sama dengan hari sebelumnnya tanpa melihat langsung
kondisi dan keluhan yang dirasakan pasien saat itu.
Berdasarkan berbagai data dan informasi diatas maka peneliti tertarik untuk
membandingkan konsep asuhan keperawatan antara teori dengan kenyataan
yang ada di klinik melalui pendekatan kebutuhan dasar manusia yaitu
pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Dengan berbagai data dan pertimbangan
maka peneliti tertasik malaksanakan “Asuhan Keperawatan Pemenuhan
Kebutuhan oksigenasi pada pasien Tuberculosi Paru di ruangan Paru
RSUP.Dr.M.Djamil Padang pada tahun 2019” .
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Asuhan
Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan oksigenasi pada pasien Tuberculosi Paru
di ruangan Paru RSUP.Dr.M.Djamil Padang pada tahun 2019.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian adalah mendeskripsikan Asuhan Keperawatan
Pemenuhan Kebutuhan oksigenasi pada pasien Tuberculosis Paru di
ruangan Paru RSUP.Dr.M.Djamil Padang pada tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
a. Menderskripsikan hasil pengkajian pemenuhan kebutuhan oksigenasi
pada pasien Tuberculosi Paru di ruangan Paru RSUP.Dr.M.Djamil
Padang pada tahun 2019.
b. Mendeskripsikan diagnosa Pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada
pasien Tuberculosi Paru di ruangan Paru RSUP.Dr.M.Djamil Padang
pada tahun 2019.
c. Mendeskripsikan rencana tidakan keperawatan Pemenuhan Kebutuhan
oksigenasi pada pasien Tuberculosi Paru di ruangan Paru
RSUP.Dr.M.Djamil Padang pada tahun 2019.
d. Mendeskripsikan tindakan asuhan keperawatan pemenuhan
Kebutuhan oksigenasi pada pasien Tuberculosi Paru di ruangan Paru
RSUP.Dr.M.Djamil Padang pada tahun 2019.
e. Mendeskripsikan evaluasi keperawatan pemenuhan kebutuhan
oksigenasi pada pasien Tuberculosi Paru di ruangan Paru
RSUP.Dr.M.Djamil Padang pada tahun 2019.
D. Manfaat Penelitian
1. Aplikatif
a. Bagi penelit
Kegiatan penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk
mengaplikasikan dan penambah wawasan kemampuan peneliti dalam
2. Pengembangan Keilmuan
a. Institusi Direktur Poltekkes Kemenkes RI Padang
Melalui direktur data dan hasil penelitian yang diperoleh dari laporan
karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan
dan pembelajaran khususnya untuk mengetahui asuhan keperawatan
pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada pasien Tuberculosis Paru bagi
junior dijurusan keperawatan Padang.
b. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
peneliti berikutnya untuk meneambah pengetahuan dan data dasar
dalam penelitian selanjutnya.