SKRIPSI
NUR MAHARANI
NPM. 220110140118
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
BANDUNG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
seksual secara keseluruhan. Masa ini merupakan masa dimana terjadi perubahan
besar pada wanita yaitu pertumbuhan yang cepat yang ditandai dengan
kemaluan, serta payudara remaja yang mulai membesar dan terjadi menstruasi
untuk pertama kalinya, maka dari itu jika terjadi permasalahan saat pubertas pada
dewasa. Menurut BKKBN (2016) saat ini jumlah remaja perempuan di Indonesia
yang terdaftar pada tahun 2010 kurang lebih sebanyak 21 juta jiwa. Jumlah yang
cukup banyak ini akan sangat beresiko bila memiliki masalah kesehatan yang
masih belum teratasi. Salah satu masalah pada remaja saat ini adalah mengenai
muda, kehamilan pada remaja dan kesehatan reproduksi lainnya. Aftar pustaka
Hal ini dikarenakan pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi masih belum
pertama terjadi. Salah satu informasi yang harus diketahui anak adalah pengertian
dinding dalam rahim dan hal ini adalah proses fisiologi normal pada seluruh
wanita. Mentruasi umumnya terjadi setiap bulannya (Ricci, 2009). Ada beberapa
keadaan pada wanita dimana tidak terjadi menstruasi padahal seharusnya sudah
waktunya untuk mestruasi, dismenore yaitu kondisi pada wanita dimana terjadi
nyeri saat menstruasi dengan skala nyeri yang berbeda pada tiap wanita (Reece &
Barbieri, 2010). Selain itu ada menoragia yaitu pendarahan yang berlebihan saat
menstruasi yang panjang, dan menstruasi yang tidak teratur (Andrews, 2009).
Menstruasi yang tidak teratur biasanya disebabkan oleh faktor stress, hormon, dan
penyakit. Akibat dari permasalahan ini wanita umumnya merasa tidak nyaman
untuk pertama kalinya. Selama waktu menarche pada remaja menstruasi bisa saja
menjadi tidak teratur dan tidak dapat diukur (Reece & Barbieri, 2010). Di
Amerika menarche terjadi pada usia 8 sampai 18 tahun dengan rata-rata menarche
terjadi pada usia 12,8 tahun. Kejadian saat menarche ini berbeda pada setiap
wanita. Faktor yang mengambil peran penting kapan awal menarce terjadi adalah
genetik, namun kondisi lingkungan geografis, makanan atau nutrisi, berat badan,
kondisi kesehatan secara umum, aktivitas dan faktor psikologis juga sama
diri pada tahapan kehidupan yang baru yaitu dari segi emosional dan sosial.
Menarche dapat terjadi lebih awal atau lebih lambat dari yang lain tergantung dari
remaja itu sendiri dan faktor yang telah disebutkan sebelumnya. Penyesuaian
menarche bisa lebih sulit pada usia yang lebih muda dikarnakan kurang
mencolok dan merupakan peritiwa yang biasanya masih mudah diingat bagi
menarche akan membuat remaja merasa cemas dan akan bingung dengan situasi
yang dihadapi dan akan berdampak pada remaja seperti merasakan kecemasan,
maka dari itu dibutuhkan kesiapan salah satunya kesiapan psikis dalam
menghadapinya, hal ini dapat tercapai jika informasi mudah didapatkan dan tepat
siap untuk mengalami perubahan baik secara fisik maupun psikologi sebagai salah
satu proses dari tumbuh kembang yang dialami oleh seorang anak perempuan
yaitu dengan munculnya menstruasi, yang merupakan keluarnya darah pada
vagina yang terjadi pada waktu dan berulang selama priode tertentu Kesiapan
tentang menarche akan baik jika remaja mempunyai pemahaman yang bagus
sehingga siap menerima dan megalami menarce sebagai keadaan yang normal.
(Fajri & Khairani, 2011) Jika menarche pada sebagian anak dianggap sebagai
kejadian yang menakutkan, maka pada anak yang belum siap terkait menarche
akan beranggapan bahwa menarce bisa sangat berbahaya karena organ kelamin
alamiah yang akan terjadi kurang lebih setiap bulannya pada wanita yang sehat.
Jika anak sudah siap menghadapi menarche mereka pasti akan merasa senang
karna merasa diri mereka sudah dewasa saat menarche terjadi (Rindawati, 2014).
didukung oleh hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Ruspawan dkk
pengetahuan akan membuat remaja mengalami respon negatif dan hal itu akan
menarche adalah orang tua. Orang tua khususnya ibu merupakan sumber
banyak remaja yang siap untuk menarche semakin positif respon mereka terhadap
lain.
penelitian yang dilakukan oleh Fajri dan Khairani di Aceh (2011) menunjukan
komunikasi yang efektif antara ibu dan anak akan membatu anak mempersiapkan
surat kabar juga memberikan peran dalam kesiapan remaja menghadapi menarche.
Aspek keterbukaan menjadi faktor penting dalam komukasi ibu dan anak. Anak
sering kali mengganggap ibu sebagai teman curhat mereka (Fajri & Khairani,
2011). Anak perempuan akan lebih nyaman berdiskusi dengan ibu dibandingkan
ayahnya karena merasa topik menstruasi merupakan topik wanita, meskipun tidak
Hal tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Marvan
dan Abolnik di Mexico (2012) bahwa remaja umumnya pada saat menarche
sebagian besar mengetahui apa yang harus dilakukan, namun ternyata hanya 39%
saja yang siap secara biologis dan emosional untuk memulai menstruasi.
Mengenai sikap pada menstruasi remaja lebih tinggi pada perasaan negative dan
merasa lebih siap untuk menjalani menarche. Meski banyak sumber informasi
menegenai menarche seperti orang tua, guru, teman dll, remaja sering melaporkan
bahwa informasi yang diterima tidaklah cukup dan memadai dalam
Selain faktor orang tua yang memengaruhi kesiapan menstruasi pada anak,
faktor spiritual juga ikut memengaruhi kesiapan anak terhadap menstruasi. Karena
menstruasi merupakan salah satu peristiwa yang penting untuk seorang muslim,
maka secara Islam seorang wanita muslim dianggap dewasa jika sudah mengalami
muslim harus bertanggung jawab dengan perilakunya sendiri dan tidak lagi
bergantung pada orang tua. (Albantany, 2014). Maka dari itu, seorang wanita
apabila telah haid menandakan telah matangnya organ reproduksi dan siap untuk
dibuahi harus menjaga perilaku dan dirinya. Seorang wanita muslim yang sudah
dewasa harus mengetahui apa yang perlu dipersiapkan dan apa diwajibkan saat
Timur Tengah dengan jumlah muslim lebih dari sepertiganya dan budayanya yang
mereka akan memunculkan tiga sikap seperti menstruasi merupakan topik yang
tidak boleh untuk dibicarakan, akan menyimpan topik menstruasi untuk dirinya
sendiri, dan yang terakhir membicarakannya kepada orang lain khususnya orang
tua tentang menstruasi yang dialami dan menganggap bahwa menstruasi
melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran kesiapan anak dan orang tua
ilmu keperawatan sesuai dengn masalah yang diteliti, yaitu gambaran kesiapan
pihak yang terkait dalam penelitian ini khususnya bagi lembaga pendidikan sepeti
pihak sekolah mengenai gambran anak dan orang tua dalam kesiapan menghadapi
menarche pada siswi-siswi remaja yang ada di sekolah. Penelitian ini juga
keperawatan dalam membekali anak dan orang tua terkait pentinya penegtahuan
Masa Pubertas
Keterangan
Khairani, 2011);