IFRS Conceptual Framework
IFRS Conceptual Framework
“To provide financial information about the reporting entity that is useful to
present and potential equity investors, lenders, and other creditors in making
decisions in their capacity as capital providers.”
Predictive value: jika informasi tersebut memiliki nilai sebagai input bagi
proses prediktif, untuk membentuk ekspektasi user terkait masa depan.
Contoh:
Jika investor potensial tertarik untuk membeli saham biasa dari PT
Indonesia, maka mereka akan menganalisis aset dan klaim atas aset
tersebut, pembayaran dividen, dan kinerja pendapatan tahun-tahun
sebelumnya, untuk memprediksi nilai, waktu, dan tidak kepastian dari arus
kas PT Indonesia di masa mendatang.
Materiality.
Informasi menjadi material, ketika tidak disajikan atau salah saji informasi
tersebut akan mempengaruhi keputusan user. Masing-masing individu
perusahaan menentukan apakah suatu informasi adalah material, dengan
mempertimbangkan sifat dan ukuran dari item-item tersebut. Singkatnya,
informasi tersebut harus membuat perubahan, jika tidak maka perusahaan
tidak perlu mengungkapkannya.
Suatu item menjadi material ketika pengungkapan atau tidak disajikan
item tersebut, akan mempengaruhi atau merubah keputusan dari orang
yang reasonable.
Contoh:
Pengeluaran peralatan Rp50 juta akan tidak material bagi perusahaan
dengan aset Rp50 milyard (0,1%), sehingga diperlakukan sebagai beban
(expense), tapi akan material bagi perusahaan dengan aset Rp1 milyard
(5%), sehingga diperlakukan sebagai aktiva tetap.
Perusahaan dan auditors umumnya menerapkan rule of thumb bahwa item
yang bernilai < 5% dari net income, dipertimbangkan immaterial. Namun,
perusahaan tidak boleh menggunakan alasan materiality dalam rangka
mempertahankan positive earnings trend, mengkonversi kerugian menjadi
keuntungan, meningkatkan kompensasi manajemen, atau
menyembunyikan transasksi ilegal seperti suap. Dengan kata lain,
perusahaan harus mempertimbangkan baik faktor quantitative dan
qualitative dalam penentuan apakah suatu item material atau tidak.
Completeness.
Neutrality.
Neutrality berarti bahwa perusahaan tidak memilih informasi tertentu yang hanya
menguntungkan pihak tertentu, tetapi tidak menguntungkan bagi yang
lain. Contoh: dalam notes to financial statements, perusahaan rokok seharusnya
tidak menyembunyikan informasi terkait beberapa tuntutan hukum yang
dihadapi karena masalah kesehatan,—meskipun pengungkapan tersebut dapat
merusak perusahaan.
Enhancing Qualities
Comparability.
Agar dapat dibandingkan maka informasi perlu diukur dan dilaporkan dengan
cara yang similar oleh perusahaan-perusahaan berbeda dalam industri yang sama.
Contoh, agar dapat dibandingkan, informasi aset PT Indonesia dan PT Singapura,
maka informasi tersebut perlu diukur dan dilaporkan dengan perlakuan akuntansi
yang simiar.
Tipe lainnya dari comparability adalah consistency, dimana perusahaan
menerapkan perlakuan akuntansi yang sama untuk kejadian yang similar, dari
periode ke periode. Contoh, ketika perusahaan menggunakan metode FIFO untuk
menilai inventoriesnya, maka perlakuan tersebut seharusnya diterapkan
seterusnya dari periode ke periode, kecuali terjadi perubahan yang justified.
Verifiability.
Timeliness.
Understandability.
Economic Entity.
Aktifitas Perusahaan terpisah dari dan berbeda dengan aktifitas pemilik dan unit
usaha lainnya. Maka, PT Indonesia mencatat aktifitas keuangannya terpisah dari
para pemilik dan manajernya, serta unit usaha lainnya.
Going Concern
Monetary Unit
Asumsi monetary unit berarti bahwa uang merupakan denominator umum dari
aktifitas ekonomi dan memberikan basis untuk pengukuran dan analisis akuntansi.
Maka itu, monetary unit merupakan alat yang paling efektif untuk
mengekspresikan kepada pihak yang berkepentingan terhadap modal dan
pertukaran barang dan jasa. Akuntansi mengabaikan perubahan tingkat harga
(inflation dan deflation) dan mengasumsikan bahwa ukuran unit Rupiah tetap
stabil.
Periodicity
Measurement
Revenue Recognition
Revenue diakui ketika terdapat probable bahwa manfaat ekonomi masa depan
akan mengalir ke perusahaan dan nilai revenue dimungkinkan untuk diukur secara
reliable.
Expense Recognition
Arus keluar atau penggunaan assets atau timbulnya liabilities (atau kombinasi
dari keduanya) selama suatu periode, sebagai konsekuensi dari penyerahan atau
produksi goods dan/atau services.
Full Disclosure
Cost
Industry Practices – Sifat khusus dari beberapa industri dan bisnis kadang-kadang
memerlukan perlakuan khusus dan perlu menyimpang dari teori dasar.
Contoh:
Perusahaan public-utility melaporkan noncurrent assets diurutan atas dalam
Financial Position Report untuk meng-highlight sifat industry yang capital-
intensive. Perusahaan agricultural sering melaporkan panen/crop-nya pada fair
value karena akan terlalu mahal untuk mengukur biaya yang akurat, terkait
individual crops.