Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak penyakit menular yang telah mampu di atasi di negara maju. Namun,
lain halnya dengan negara berkembang, p enyakit menular masih tetap dirasakan
oleh sebagian besar penduduk termasuk di Indonesia, salah satunya adalah penyakit
meningitis. Meningitis merupakan radang selaput pada sekitar otak dan sumsum tulang
belakang yang disebabkan oleh bakteri atau virus. (Brunner & Suddarth’s, 2010). Menurut
Centers for Disease Control and Prevention, angka kejadian meningitis telah mencapai 1-3
orang per 100.000 orang. Berdasarkan data WHO (2009), perkiraan jumlah kasus meningitis
dan kasus kecacatan neurologis lainnya sekitar 500.000 dengan Case Fatality Rate (CFR)
10% di seluruh dunia.
Fakta menunjukkan bahwa meningitis merupakan penyakit yang menjadi ancaman bagi
kesehatan dunia. Secara luas, meningitis dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu
septik yang disebabkan oleh bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Neisseria
meningitides, sedangkan aseptic yang disebabkan oleh virus, limpoma, leukemia, dan Human
Immunodeficiency Virus (HIV). Meningitis dapat terjadi pada orang dewasa, anak-anak
ataupun bayi, dimana pada orang dewasa biasanya hanya terbatas di ruang subarachnoid,
namun pada bayi cenderung meluas sampai ke rongga subdural sebagai suatu efusi atau
empyema subdural (leptomeningitis), atau bahkan ke dalam otak (meningensefalitis),
Satyanegara, (2010) dalam Nurarif & Kusuma, (2015).
Faktor resiko meningitis diantaranya adalah status imunocompromized (infeksi HIV,
kanker, dalam terapi obat imunosupresan, dan splenektomi), trauma tembus kranial, inkfeksi
telinga, infeksi paru, infeksi gigi, serta penyakit kronik seperti gagal jantung kongestif,
diabetes, penyalahgunaan alcohol, dan sirosis hepatic. Kemudian, secara umum, meningitis
memiliki trias klinis, diantaranya demam, nyeri kepala hebat serta kaku kuduk (kaku leher),
tidak jarang juga dapat disertai dengan kejang dan terjadi penurunan kesadaran (Meisadona
dkk, 2015). Maka dari itu sangat penting untuk mengetahui bagaimana pendekatan proses
keperawatan yang tepat pada pasien meningitis.
1.2 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah mahasiswa mampu mengetahui proses
keperawatan pada pasien Meningitis secara umum,antara lain :
1. Mampu menjelaskan kembali pengertian dari penyakit meningitis
2. Mampu menjelaskan kembali etiologi dari penyakit meningitis.
3. Mampu menjelaskan kembali tanda dan gejala dari penyakit meningitis.
4. Mampu menjelaskan kembali proses keperawatan yang tepat pada pasien meningitis.

Referensi :

Bare BG., Smeltzer SC. (2010) . Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing.
Wolters Kluwer Health : Lippincott Williams & Wilkins

Nurarif, Amin Huda. Kusuma, Hardhi. (2015) . Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC. Jilid 3. Jogjakarta : Medication Publishing
Meisadona,Gogor dkk. (2015) . Diagnosis dan Tatalaksana Meningitis Bakterialis . CDK-
224/vol.42 no.1

Anda mungkin juga menyukai