Disusun oleh:
2019
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN
KRITIS PADA Tn. M DENGAN NON STEMI DI ICU
RSUD IR. SOEKARNO SUKOHARJO
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. identitas Pasien
Nama : Tn. Y
Umur : 76 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamat :, Sukoharjo
Tanggal masuk RS : 06 April 2019 jam 08.45 WIB
Tanggal/jam pengkajian : 06 April 2019 jam 10.00 WIB
No CM : 00403xxx
Diagnose medis : NSTEMI
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama:
Keluarga klien mengatakan nyeri dada seperti tertusuk-tusuk dengan skala 6
hilang timbul
b. Riwayat penyakit sekarang:
Sebelumnya klien mengatakan mengeluh nyeri dada seperti tertusuk-tusuk dan
sesak nafas, badan terasa lemas dan wajah terlihat pucat serta keringat
dingin.Kemudian oleh keluarganya di bawa ke IGD diberikan tindakan
pemeriksaan cek EKG dengan hasil nstemi, cek gula darah Gula Darah
Sewaktu (GDS): 117 g/dl, TTV: TD; 110/60 mmHg, N: 78 x/menit, RR; 26
x/menit, S: 35,8oC, KU pasien lemah dengan GCS: 14 E5V4M5 (CM).
Kemudian pasien di pindahkan ke ICU. Saat dilakukan pengkajian klien
mengeluh nyeri dada seperti tertusuk-tusuk dan hilang timbul dengan skala 6
serta mengeluh sesak nafas, badan terasa lemes seperti kelelahan dan tubuhnya
terasa lelah. Klien terlihat menahan nyeri dan memeganggi area dada serta
terlihat cemas dan gelisah. Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan bahwa keadaan
umum lemah, kesadaran composmetis TD : 115/ 90 mmHg, N : 70 x/m, S:
35,7, RR : 27x/m
c. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga mengatakan klien memliki riwayat penyakit Hipertensi (HT).
d. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga klien mengatakan, di dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit seperti dengan pasien. Keluarga juga tidak mempunyai riwayat
penyakit hipertensi, penyakit jantung ataupun yang lain.
3. Pengkajian Primer
a. Airway
Tidak terdapat sumbatan jalan napas, tidak ada sekret, pasien dapat bernapas
dengan spontan. Tidak ada tanda bahaya atau ancaman yang menghambat
jalan napas.
b. Breathing
Pergerakan dinding dada simetris antara kanan dan kiri, RR: 27 x/menit dan
sesak nafas. Tidak terdapat pernapasan cuping hidung, tidak terdapat suara
nafas, auskultasi paru vesikuler
c. Circulation
Capillary refill time kembali < 4 detik, turgor kulit kembali, 3 detik
TTV: TD; 115/90 mmHg, N: 70 x/menit, RR; 27x/menit, S: 35,7oC.
d. Disability
1) Kesadaran: Composmetis
GCS: 13
E4 : membuka dengan spontan
V4 : kata baik, kalimat baik, tapi isi percakapan membingungkan
M5 : mengenali nyeri lokal tapi tidak melakukan perintah dengan benar
2) Reaksi Pupil: Pupil isokor dengan ukuran 3 mm/ 3mm
3) Kekuatan otot: kekuatan menggenggam lemah, tidak ada kelainan pada
otot klien. Kekuatan otot 5
e. Exposure
Kulit tampak kering suhu 35,70C, tidak ada luka pada kulit, akral dingin
4. Pengkajian Sekunder
a. AMPLE
1) Alergi
Keluarga mengatakan klien mempunyai riwayat alergi makanan seperti
bandeng dan ikan asin
2) Medication
Keluarga mengatakan klien tidak mengkonsumsi obat-obat
3) Past illness
Keluarga mengatakan klien tidak pernah cek kesehatan
4) Last meal
Keluarga mengatakan klien makan dengan menu bubur, sayur sop,telur
dan air putih. Habis setengah porsi
5) Environment
Keluarga pasien mengatakan lingkungan sekitar rumah bersih, sanitasi
baik, terdapat jendela dan pencahyaan yang baik, pasien kesehariannya
sebagai petani biasa.
5. Pemeriksaan Head To Toe
a. Keadaan Umum
TD : 115/90 mmHg
N : 70x/menit
RR : 27x/menit
Suhu : 35,70c
b. Kesadaran : Composmetis
c. Kepala
Bentuk mesocepal, rambut putih, tipis dan tidak rontok.
Keluhan : Klien tidak mengeluh pusing atau nyeri kepala
d. Mata
Bentuk simetris kanan dan kiri, pupil isokor dengan ukuran 3 mm/ 3mm,
sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, reaksi terhadap cahaya +/+
(normal), tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
e. Hidung
Bentuk : simetris, tidak ada polip.
Reaksi Alergi : Tidak ada reaksi alergi
Perdarahan : Tidak terdapat pendarahan pada hidung
f. Mulut dan gigi
Mulut bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada perdarahan pada gusi, mukosa
bibir kering. Bau khas, fungsi pengecapan masih baik dan kemampuan
berbicara masih normal
g. Telinga
Simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen,pasien sedikit mengalami
gangguan pendengaran tetapi tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
h. Leher
Tidak terjadi kesulitan berbicara dan kesulitan menelan, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran JVP
i. Pernapasan (Paru)
Inspeksi : Perkembangan dada kiri dan kanan sama, tidak terdapat
retraksi
dada, RR: 27x/ menit. Pernafasan lebih cepat dan terlihat
sesak nafas
Palpasi : Vocal fremitus kiri kanan sama
Perkusi : Sonor disemua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler, tidak ada suara napas tambahan
j. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak kuat
Perkusi : Suara jantung pekak mulai dari ICS II sampai ICS IV sinistra
Auskultsi : Bunyi jantung S1-S2 jelas, tidak ada jantung tambahan
k. Abdomen
Inspeksi : Perut datar, tidak ada lesi, tidak nampak acites
Auskultasi : Peristaltik usus 8x/ menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati
Perkusi : Tympani
l. Genitourinaria
Tidak terpasang DC, tidak ada perdarahan.
m. Kulit
Turgor kulit baik < 3 detik, tidak ada lesi, tidak ada kelainan pada kulit.
n. Ekstermitas
Atas : Tidak ada edema, tidak terdapat luka, terpasang selang infus ditangan
kiri.
Bawah : Tidak ada oedem, tidak ada fraktur maupun luka,.
Kekuatan Otot :
Dekstra Sinistra
5 5
5 5
KETERANGAN :
0 : Mandiri
1 :Alat Bantu 3 : Dibantu orang lain dan alat
2 :Dibantu Orang lain 4 : Tergantung total
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS):115 g/dl (06/04/2019, Pemeriksaan
EKG: Sinus Ritmi, HR 70x/menit (26/03/2019, jam 08.45 WIB)
b. Laboratorium (25/04/2019)
(Menunggu hasil)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
HEMATOLOGI
Index Eritrosit
DIFF COUNT
IG 0,91
KIMIA KLINIK
8. Terapi Obat
No Nama Obat Dosis Indikasi Rute
1. Infuse NaCl 500cc Terapi cairan IV
2. Ranitidine 50 mg/12j Untuk menangani gejala atau penyakit IV
yang berkaitan dengan produksi asam
lambung
3. Arixtra 2,5/24j Untuk mencegah terbentuknya gumpalan SC
darah dan penyumbatan di pembuluh
darah
4. Dopamin 5 meg/kgbb/menit Untuk mengobati tekanan darah rendah IV
atau untuk menaikkan tensi Syiring
pump
5. Captopril 3 x 12,5 mg Untuk mengobsti hipertensi dan gagal Oral
jantung
6. ISDN 3 x 5 mg Untuk melebarkan pembuluh darah agar Oral
aliran darah ke otot jantung kembali
lancar
7. ASA 1 x 100 mg Oral
8. CPG 1 x 75 mg Untuk mencegah resiko penyakit jantung Oral
dan stroke
9. Alprazolan 0,5 mg Untuk mengatasi kecemasan dan efek Oral
menenangkan
10. Laxadin syirup 3x1 Untuk menambah volume feses sehingga Oral
mudah dikueluarkan
B. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
S : Skala 6
Produksi laktat
T : Hilang timbul meningkat
Do :
Integritas membran
sel berubah
Kontraktilitas
menurun
Perubahan irama
jantung
O:
Cardiac output
- ADLs klien dibantu perawat
- Aktivitas terbatas hanya tirah
baring
Penurunan
- TD: 105/70 mmHg
kemampuan tubuh
- N: 70 x/menit untuk menyediakan
- RR; 27x/menit energi
- S: 35,7oC
Kelemahan
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
dx
F. Evaluasi
Output
Urine = 333 cc
IWL = 15 cc x KgBB
24
= 15 x 54
24
= 334
Total Output = 334
Sabtu, 6 April 1 S : Pasien mengatakan masih nyeri di dada seperti tertusuk Aprillya
2019 tusuk tetapi sudah berkurang
21.10 P : Saat bernafas
Q : Tertusuk – tusuk
R : Di bagian dada
S : Skala 4
T : Hilang timbul
O:
- Pasien terlihat memeganggi area nyeri, dan sedikit
gelisah
- Pasien terlihat gelisah tidak nyaman, sering merubah
posisi tidurnya
- Pasien terlihat nyaman setelah dilakukan teknik
relaksasi distraksi
- Pasien sudah kooperatif
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- ajarkan teknik relaksasi distraksi relaksasi untuk
mengurangi nyeri
- observasi non verbal dari ketidaknyamanan
anjurkan pasien untuk banyak istirahat
2 S : Pasien mengatakan tubuhnya masih terasa lelah dan Aprillya
lemes
O:
- Terpasang nasal kanul dengan 3 liter
- Klien terlihat gelisah
- Irama dan frekuensi nafas belum stabil dengan RR:
25x/menit
- Terpasang Nacl 20 tpm
- Terpasang syiring pump dopamin 3,24 cc/jam
- arixtra 2,5 mg
- Laksadin 30 mg
- Alprazolam 0,5 mg
- Injeksi Ranitidin 50 mg
Input
Infus = 500 cc
Dopamin = 3, 24
Laxadine = 30 mg
Ranitidine = 50 mg
Minum = 400 cc
Am = 5cc x KgBB x 1 =
5 x 54 = 270
Total Input = 1253,24
Output
Urine = 310 cc
IWL = 15 cc x KgBB
24
= 15 x 54
24
= 334
Total Output = 344
Minggu, 7 April 1 S : Pasien mengatakan masih sedikit nyeri dada tetapi sudah Aprillya
2019 berkurang
14.00 P : Saat bernafas
Q : Tertusuk – tusuk
R : Di bagian dada
S : Skala 2
T : Hilang timbul
O:
- Pasien terlihat tidak gelisah dan sudah nyaman,
tetapi masih merubah posisi tidurnya
- Pasien terlihat nyaman setelah dilakukan teknik
relaksasi distraksi
- Pasien sudah kooperatif
A : Masalah nyeri akut teratasi
P : Hentikan Intervensi
2. S : Pasien mengatakan sudah bisa istirahat dengan nyaman Aprillya
O:
- Terpasang nasal kanul dengan 3 liter
- Klien terlihat gelisah
- Irama dan frekuensi nafas sudah stabil, RR :
20x/menit
- Terpasang Nacl 20 tpm
- arixtra 2,5 mg
- Laksadin 30 mg
- Alprazolam 0,5 mg
- Injeksi Ranitidin 50 mg
Input
Infus = 200 cc
Laxadine = 30 mg
Ranitidine = 50 mg
Minum = 90 cc
Makan = 300 cc
Am = 5cc x KgBB x 1
5 x 54 = 270
Total Input = 1040
Output
Urine = 190 cc
IWL = 15 cc x KgBB
24
= 15 x 54
24
= 34
Total Output = 224