Anda di halaman 1dari 20

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.S DENGAN DIAGNOSA


MEDIS GASTROENTERITIS DI RUANG
D1 RUMKITAL Dr. RAMELAN
SURABAYA

OLEH :
Aprillia Anggrasari
NIM : 1420011

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
2017
PENGERTIAN

Gastroenteritis (diare) adalah buang air besar yang tidak normal atau
bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya.
Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari
4 kali sedangkan untuk bayi berumur lebih dari 1 bulan dan anak, bila
frekuensinya lebih dari 3 kali
Gastroenteritis atau diare sampai saat ini masih merupakan masalah
kesehatan, tidak saja di negara berkembang tetapi juga di negara maju.
World health organization (WHO) menyatakan bahwa tujuh dari
sepuluh kemtaian anak di Negara berkembang dapat disebabkan oleh
lima penyebab utama salah satunya gastroenteritis. Setiap tahunnya
lebih dari satu miliyar kasus gastrointritis dan sebanyak 3.3 juta kasus
gastroenteritis pada balita yang setiap 2 – 3% kemungkinan jatuh ke
dalahm dehidrasi. Dapat departemen RI menyebutkan bahwa angka
kematian gastroenteritis di Indonesia saat ini adalah 230-342 per 1000
penduduk setiap tahunnya untuk semua golongan umur dan 60% kejadia
gastroenteritis tersebut pada balita, angka kematian mencapai 4 per 1000
anak. Hasil data studi awal dilakukan penulis di Ruang D1 Rumkital Dr
Ramelan surabaya pada tahun 2017 bulan febuari sampai dengan mei
angka kasus dengan jumlah 43 dengan kasus dehidrasi sedang.
ETIOLOGI

Ada penyebab gastroenteritis (diare), yaitu :


1.Alergi terhadap makanan, susu, protein.
2.Gangguan metabolic atau malabsorbsi, penyakit celiac, cystic fibrosis
pada pancreas.
3.Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makaan
4.Obat-obatan antibiotic
5.Penyakit usus : colilitis ulcerative, crohn diasease, enterocolitis
6.Emosional atau stress
Rumusan Masalah

Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit ini


maka penulis akan melakukan kajian lebih lanjut dengan
melakukan asuhan keperawatan gastroenteritis dengan membuat
rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimanakah asuhan
keperawatan pada anak dengan diagnosa medis gastroenteritis di
Ruang Anak Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengidentifikasi asuhan keperawatan


pada klien dengan diagnosa gastroenteritis di Ruang Anak D1
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
Tujuan Khusus
1. Mengkaji klien dengan diagnosa gastroenteritis di Ruang Anak D1
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan diagnosa
gastroenteritis di Ruang Anak D1 Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
3. Merencanakan asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa
gastroenteritis di Ruang Anak D1 Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
4. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa
gastroenteritis di Ruang Anak D1 Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
5. Mengevaluasi klien dengan diagnosa gastroenteritis di Ruang Anak D1 Rumkital
Dr. Ramelan Surabaya
6. Mendokumentasikan asuhan keperawatan klien dengan diagnosa gastroenteritis di
Ruang Anak D1 Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
Data Pasien
Klien adalah seorang anak perempuanbernama “S” usia 8 bulan, beragama
Kristen, Klien adalah anak pertama dari Tn.M usia 32 tahun dan Ny.M usia
23 tahun. Klien tinggal di daerah surabaya,Klien MRS tanggal 28 Mei 2017
jam 12.00 WIB.
Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan anaknya BAB diare 3 – 5 kali dengan konsistensi
cair.
Data Fokus
• Pola Nutrisi : Ibu pasien
mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien makan 3 x sehari . Pasien
juga mengkonsumsi susu botol 3 x sehari biasanya ± 250 cc/ hari
• Pola Eliminasi : Ibu pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit
BAB pasien normal 2x sehari dengan konsistensi lembek warna
kuning kecoklatan. Pasien diumah BAK frekuensi 5x sehari warna
kuning jernih. Pada Saat MRS di Rumkital Dr Ramelan BAB 3 - 5x ±
300cc/ hari dengan konsistensi cair warna kuning dan tanpa
ampasnya. Pasien BAK normal 3x 300 cc/hari.
Keadaan Umum
• Tanggal 29 Mei 2017 jam 12.05 pasien datang ke IGD Rumkital Dr.
Ramelan diantar ayah dan ibunya dengan keluhan anak BAB 3 – 5 kali.
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan kepala dan rambut :
Pada kepala tidak terdapat benjolan, rambut klien berwarna hitam,
bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, ubun-ubun tampak cekung
• Mulut dan Tenggorokan :
Mukosa bibir klien kering, tidak ada sianosis, lidah simetris, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada pembengkakan, tidak ada peradangan.
• Pemeriksaan Abdomen :
Tidak membuncit, tidak ada luka, hepar tidak teraba pembesaran, tidak
teraba pembesaran pada limfe, tidak ada nyeri tekan, pada saat
dilakukan auskultasi di dapatkan bunyi thympani.
• Pemeriksaan integumen :
Kemampuan pergerakan sendi bebas tak berbatas, tulang belakang
tidak ada kelaianan. Warna kulitkuning lansat, turgor kulit elastis
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
RBC 5,8 / U L (3,50 – 5.50)
• HBG 11,7 9 / Dl (11,0 – 16,0)
• HCT 35,5 % (37,0 – 54,0)
• MCV 68,5 FL (80,0 – 100,8)
• Mid 0,5 / UL
• WBC 7.5 U.L
• Lymph 4.0 U/L
• DL L 7.5
• HB HB 11,7
• PCV 35.5
• Rontgen
Tidak dilakukan rontgen pada klien
• Terapi
No Data Penyebab Masalah
1. DS :
Ibu pasien mengatakan anaknya diare 3 – 5 kali Kehilangan volume cairan Kekurangan volume
konsistensi cair tanpa ampas aktif cairan
DO :
a. Pasien tampak lemas
b. Bab konstistensi cair
c. Turgor kulit elastis
d. CRT >2 detik
e. Mukosa bibir kering
f. Pasien minum susu laktosa oralit 80cc
g. RR 55 x/menit
h. Nadi 115 x/menit
i. Suhu 36,2°C
Intake :
Minum : 250cc/24jam
Infus 350cc/24jam
Injeksi 2,5cc/24 jam
Air metabolisme 17,5cc/24jam
Jumlah 650cc/24jam
Output : bak 300cc/8jam
2. DS :
Ibu pasien mengatakan anaknya diare 3 – 5 kali Inflamasi gastrointestinal diare
dengan konsistensi cair.

DO :
a.Keadaan umum lemah
b.Bab konsistensi cair 3 – 5 kali
c.Mukosa bibir kering
d.Mata cowong
e.Anak tampak rewel dan menangis
Lymph 4,5% <20.0
HCT 35,5% (37.0 0,54)
DL L 7,5
HB 11,7
PCU 35,5
Susu lactose 80cc
3. DS :
Ibu pasien mengatakan anaknya diare 3 – 5 kali kelembapan Kerusakan intergitas
konsistensi cair tanpa ampas. kulit

DO :
a.Anak BAB 3 – 5 kali
b.Terdapat sedikit kemerahan pada daerah anal
c. Ibu menggani popok 3 – 5 kali
NO. Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
DX Keperawatan Kriteria Hasil (Observasi, Mandiri,
Edukasi, Kolaborasi)
1 Kekurangan Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling 1. Hubungan baik dan saling
volume cairan tindakan asuhan percaya dengan pasien percaya antara perrawat
berhubungan keperawatan dan keluarga dengan pasien dan perawat
dengan dalam waktu 3x24 2. Pantau status hidrasi denga keluarga merupakan
kehilangan diharapkan (kelembaban mukosa, hal yang mendasar dalam
volume cairan kekurangan volume nadi) pemberian asuhan
aktif cairan akan 3. Monitor TTV keperawatan, agar pasien
terpenuhi. 4. Edukasikan kepada dan keluarga lebih terbuka
KH: keluarga pentingnya dan koperatif
a.Asupan makanan pemberian cairan yang 2. Untuk mengetahui adanya
& cairan yang adekuat tanda-tanda dehidrasi
adekuat 5. Anjurkan kepada 3. Untuk mengetahui
b.Turgor kulit keluarga untuk perubahan tanda – tanda
elastis memberikan makan vital pada pasien
c.Mukosa bibir dan minum sedikit tapi 4. Tindakan ini mendorong
lembab sering keterlibatan pasien dalam
d.Masukan intake 6. Kolaborasikan perawatan
& output dengan dokter untuk 5. Tindakan ini mendorong
pemberian terapi keterlibatan pasien dalam
sesuai indikasi perawatan
2 Diare Setelah 1. Melakukan BHSP 1.Agar tercipta nya hubungan
berhubungan dilakukan 2.Menginstrusikan kepada saling percaya antara perawat
dengan tindakan asuhan pasien atau keluarga untuk dengan pasien.
inflamasi keperawatan mencatat warna, jumlah, 2.Agar dapat mengetahui
gastrointestinal dalam waktu frekuensi, konsistensi dari perkembangan kesehatan
3x24 diharapkan feses. penyakit pasien.
diare berhenti 3.Mengobservasi turgor kulit 3.Untuk mengkaji derajat
KH: secara rutin. dehidrasi pasien.
a.Diare berhenti. 4.Menganjurkan kepada ibu 4.Agar terciptanya nutrisi
b.Feses berbentuk atau keluarga agar adekuat.
c.Keluarga memberikan pada pasien 5.Agar keluarga dapat
mampu untuk makan minum sedikit mengetahui tentang pengertian,
menjelaskan tapi sering. tanda dan gejala,
pengertian, tanda 5.Kelurga mampu mengerti penatalaksanaan.
dan gejala, tentang pengertian, tanda 6.Untuk menghentikan diare
penatalaksanaan dan gejala, penatalaksanaan. pasien
6.Kolaborasi kepada dokter
untuk pemberian obat anti
diare.
3 Kerusakan intergitas Setelah dilakukan 1.Diskusi dan jelaskan 1. Untuk mencegah
kulit berhubungan asuhan menjaga kebersihan berkembanganya kuman.
dengan kelembapan keperawatan kulit. 2. Mencegah terjadinya
selama 3x24 jam 2. Mendemonstasikan iritasi kulit yang tidak di
diharapkan dan serta melibatkan harapkan oleh karean
keutuhan kulit keluarga dalam kelembapan dan
KH: merawat perianal. keasaman feses.
a.Kulit tidak 3. Atur posisi tidur atau 3. Untuk melanjutkan vas
Nampak duduk selang waktu 2 kuerasi, mengurangi
kemerahan. - 3 jam penekanan lama
b.Kulit elastis sehingga tidak terdapat
iritasi
SIMPULAN
• Pada pengkajian
Masalah keperawatan yang muncul adalah, Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan volume cairan aktif, diare berhubungan dengan inflamasi gastrointestinal, kerusakan
intergitas kulit berhubungan dengan kelembapan.
• Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif,. Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan Asupan makanan & cairan yang adekuat, Turgor kulit
elastis, Mukosa bibir lembab, Masukan intake & output,. Diare berhubungan dengan inflamasi
gastrointestinal setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan diareberhenti feses
berbentuk, keluarga mmpu menjelaskan pengertian dan tanda dan gejala,. Kerusakan intergitas kulit
berhubungan dengan kelembapan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan kulit tidak nampak kemerahan kulit elastis
• Beberapa tindakan mandiri keperawatan pada klien dengan
gastroenteritis menganjurkan memberi makan dengan porsi sedikit tapi
sering, menganjurkan untuk mengganti popok 3 – 5 kali , Untuk
menyelesaikan masalah tersebut, penulis melibatkan klien dan
keluarga secara aktif dalam pelaksanaan asuhan keperawatan karena
banyak tindakan keperawatan yang memerlukan kerjasama antara
perawat, klien dan keluarga.
• Pada akhir evaluasi semua tujuan dapat dicapai karena adanya
kerjasama yang baik antara klien, keluarga dan tim kesehatan. Hasil
evaluasi pada An. S sudah sesuai dengan harapan masalah teratasi dan
klien KRS pada tanggal 31 Mei 2017.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai