Anda di halaman 1dari 7

AKTIVITAS TANAH LAPUKAN BREKSI VULKANIK

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEKUATAN FONDASI


DI JATINANGOR

Irvan Sophian*), Zufialdi Zakaria*), & Yuyun Yuniardi**)


*) Lab. Geologi Teknik, Jurusan Geologi, FMIPA, UNPAD
*) Lab. Geofisika, Jurusan Geologi, FMIPA, UNPAD

ABSTRACT
Jatinangor require public facility. The facility need strength of soil bearing capacity for stable
foundation in occupying each soil mass. Soil type in this area is CH ( clay of high plasticity) and MH (silt
of high plasticity). Based on diagram of Cassagrande, area research reside between U-line and A-line,
and soil type generally is CH, clay high plasticity.
At soil which have medium-high activity, allowable soil bearing capacitry ( qa) for continuous foundation
is between 31.450 until 52.884 T/m2. Soil bearing capacity ( qa) with activity number (A) show
negative relationship ( R - 0.804058). Increasing soil activity caused decreasing soil baring capacity.
Instruction of Environmental Monitoring Plas is done especially monitoring at condition of house building
and also other medium building like drainage channel and bridge etcetera. Environmental monitoring is
required as effort to anticipate damages of arising out effect of negative impact. Small damage is
properly attention or improve repaired before becoming is big.
Keywords: soil activity, foundation

ABSTRAK
Jatinangor membutuhkan berbagai fasilitas umum. Fasilitas tersebut memerlukan kekuatan dayadukung
tanah untuk peletakan fondasi yang stabil dalam menempati massa tanah masing-masing. Tanah di
daerah ini termasuk jenis CH (lempung plastisitas tinggi) dan MH (lanau plastisitas tinggi). Berdasarkan
diagram Cassagrande daerah penelitian berada antara garis U dan A, dan jenis tanah umumnya CH
plastisitas tinggi.
Pada tanah dengan aktivitas sedang-tinggi, daya dukung tanah yang diijinkan (qa) untuk fondasi
menerus adalah antara 31.450 sampai 52.884 T/M 2. Daya dukung tanah (qa) dengan angka aktivitas
(A) tersebut memperlihatkan hubungan negatif (R= - 0.804058). Dayadukung tanah menurun sejalan
dengan peningkatan aktivitas tanah.
Arahan Rencana Pemantauan Lingkungan dilakukan terutama pemantauan pada kondisi bangunan
rumah maupun bangunan sarana lain seperti jembatan dan saluran drainase dan sebagainya.
Pemantauan lingkungan perlu pula diarahkan sebagai upaya untuk mengantisipasi kerusakan-kerusakan
yang timbul akibat dampak negatif. Kerusakan kecil seyogyanya diperhatikan atau diperbaiki sebelum
menjadi besar
Kata kunci: aktivitas tanah, fondasi

PENDAHULUAN koan, sarana kesehatan dan seba-


gainya, membutuhkan ruang penem-
Di Jatinangor terdapat sedikitnya patan yang didukung oleh kekuatan
terdapat empat perguruan tinggi dayadukung tanah untuk fondasinya.
(IPDN, IKOPIN, UNWIM dan UNPAD). Nilai aktivitas tanah mencirikan
Hadirnya perguruan tinggi tersebut sifat mengembang (swelling) pada ta-
telah mendatangkan ribuan pen- nah. Sifat mengembang dapat me-
datang baru setiap tahunnya, maka nyebabkan tanah bersifat ekspansif,
Jatinangor menjadi kawasan yang yang kemudian akan berpengaruh ke-
perlu dikembangkan terutama adanya pada sifat mekanika tanah lainnya.
kebutuhan berbagai fasilitas umum Perilaku tanah ekspansif menyebab-
untuk mendukung keperluan ma- kan tanah di daerah tersebut mempu-
syarakat pendatang dan masyarakat nyai kelemahan geologi yang dapat
asli di kawasan tersebut. Kebutuhan merembet ke masalah lingkungan
infrastruktur bangunan, jalan, jem- lainnya, antara lain terhadap ke-
batan, perumahan, kompleks perto- rusakan bangunan, kerusakan jalan

41
Bulletin of Scientific Contribution. Vol. 5, No., 1, Januari 2007:42-48

dan ketidakstabilan lereng. Kelemah- kebutuhan sarana umum semakin


an (sebagai kendala) dan kekuatan meningkat. Sarana umum yang
(sebagai potensi) dari kondisi geologi- diperlukan berkaitan dengan infra-
teknik setempat sangat menentukan struktur (bangunan, jembatan, jalan,
berhasilnya penempatan fondasi bagi fondasi).
infrastuktur, karenanya antisipasi ke- Fondasi merupakan bagian dari
gagalan fondasi perlu dideteksi sedini kriteria untuk pengembangan wilayah,
mungkin. maka diperlukan analisis daya dukung
Tanah Jatinangor yang sebagian tanah untuk fondasi. Sifat keteknikan
besar adalah hasil lapukan breksi vul- tanah yang diperlukan untuk dua
kanik, maka perlu diketahui karak- kriteria tersebut adalah : kohesi (c,
ternya terutama aktivitas tanahnya KN/M2) dan sudut-geser dalam 
untuk menghindari atau mengatasi sebagai salah satu variabel dalam
berbagai kelemahan geologi seperti perhitungan faktor keamanan lereng
ekspansivitas tanah yang menyebab- dan daya dukung tanah (Zakaria,
kan tanah mengembang dan menge- 2004).
rut sepanjang tahun yang pada akhir- Tanah halus hasil lapukan breksi
nya dapat menyebabkan kegagalan (terutama jenis tanah lempung
fondasi. maupun lanau) mempunyai sifat-
Dari pembahasan di atas, per- karakteristik yang khas sesuai dengan
masalahan dirumuskan sebagai be- komposisi mineral penyusunnya. Sifat
rikut: tersebut adalah sifat swelling ter-
 Sejauhmanakah nilai aktivitas utama jika ada air dan mudah hancur
tanah lapukan breksi volkanik di jika terkena udara atau terlapukkan
kawasan Jatinangor dan bagai- secara fisik berupa remuknya
manakah hubungannya dengan lempung, pecah berkeping-keping dan
sifat ekspasivitas tanah ? urai (Brotodihardjo, 1990). Sifat
 Bagaimanakah antisipasi terhadap swelling umumnya menyebabkan
sifat mengembang tanah tersebut tanah ekspansif, yaitu menyusut dan
dapat diupayakan agar kelemahan mengembang yang besar sesuai
geologi setempat berupa ke- perubahan kadar air tanah karena
runtuhan fondasi dapat segera terjadinya perubahan volume apabila
diatasi? kandungan air dalam tanah berubah
 Bagaimanakah monitoring dan (Mudjihardjo dkk, 1997). Sifat ini
manajemen lingkungan sekitarnya merupakan kelemahan geologi yang
sehingga dampak negatif berupa berdampak negatif terhadap fondasi.
keruntuhan fondasi dapat dicegah Untuk mengetahui sifat ini salah sau
atau dikurangi? metodanya adalah dengan meng-
hitung angka ativitas tanah (metoda
Daerah Jatinangor terletak di se- Seed atau Gillot, dalam Kumoro &
belah timur Bandung dengan salah Santoso, 1996)
satu daerahnya adalah merupakan Upaya pencegahan dampak yang
kaki bukit dari G. Manglayang. Di ditimbulkan oleh pengaruh sifat eks-
kaki bukit Manglayang terdapat empat pansif tanah, dapat dilakukan melalui
perguruan tinggi besar (IPDN, IKO- pemantauan dan pengelolaan ling-
PIN, UNWIM dan UNPAD). Pada tahun kungan, antara lain dengan perkuatan
2000 saja ada 278 pondokan dan lereng dan rekayasa tanah dengan
2.370 kamar di kawasan ini dengan mengurangi potensi mengembang
jumlah mahasiswa 4 perguruan tinggi (swelling potential) agar peningkatan
yang kost di pondokan terdaftar, di volume tanah pada saat basah (jenuh
rumah famili atau di tempat-tempat air) maupun penyusutan pada saat
kost sebanyak 50.000 orang (Pikiran kering tidak terlampau besar
Rakyat, 3 Februari 2000). Dengan (Zakaria, 2003).
jumlah pendatang yang banyak, maka

43
Aktivitas tanah lapukan breksi vulkanik dan implikasinya terhadap kekuatan fondasi di Jatinangor
(Irvan Sophian, Zufialdi Zakaria, & Yuyun Yuniardi)

Secara garis besar lingkup penelitian hitung angka aktivitas (A).


meliputi survey lapangan, & meng- c) Analisis sifat ekspansif melalui
identifikasi material litologi dan lapuk- pengelompokan nilai-nilai aktivitas
an breksi vulkanik di kawaasan Jati- (A) tanah lapukan dengan
nangor. Selain itu, survey tersebut metoda Gillot yang diplot pada
sekaligus dilakukan untuk mengetahui grafik cara Gillot.
kondisi kerusakan-kerusakan fondasi d) Analisis dayadukung tanah untuk
di sekitar lokasi penelitian. fondasi dangkal.
e) Analisis hubungan kekuatan atau
Tujuan dan Manfaat Penelitian dayadukung tanah untuk fondasi
Tujuan penelitian adalah untuk dengan nilai aktivitas tanah lapuk-
menghitung nilai aktivitas tanah dan an breksi volkanik.
dayadukung tanah, serta meng- d) Arahan rencana manajemen dan
identifikasi sifat mengembang dari monitoring lingkungan di sekitar
tanah hasil pelapukan breksi vulkanik fondasi.
dan implikasinya terhadap fondasi. f) Penulisan laporan termasuk pem-
Penelitian ini juga bertujuan meng- buatan gambar-gambar maupun
analisis dampak terhadap ling- tabel.
kungan, sehingga dapat menerapkan
perencanaan bagi manajemen ling- HASIL DAN PEMBAHASAN
kungan maupun monitoringnya seba-
Tanah di daerah penelitian pada
gai upaya mengantisipasi kelemahan
umumnya merupakan lapukan batuan
geologi daerah setempat.
breksi volkanik di bawahnya. Tanah
Hasil penelitian bermanfaat seba-
lapukan umumnya berupa lanau
gai masukan bagi para perencana
plastisitas tinggi (MH) berwarna coklat
maupun pengambil keputusan sebagai
kemerahan sampai coklat tua, teguh,
bahan pertimbangan dalam pemba-
plastisitas relatif tinggi, sebagian
ngunan maupun pengembangan wila-
lempung (CH) permeabilitas sangat
yah, khususnya dalam menganalisa
rendah sampai rendah. Stratigrafi
perencanaan dan penempatan fondasi
daerah Jatinagor dan sekitarnya
infrastruktur maupun dalam pengem-
tersusun atas lapisan / jenis tanah
bangan fisik wilayah di daerah terse-
dan batuan berurutan dari atas,
but disertai masukan dalam masa-
sebagai berikut:
lah lingkungan daerah setempat.
1. Tanah terlapukkan komplit.
Berada di permukaan, yaitu
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
bagian tanah paling atas yang
Penelitian yang secara garis terkena proses pelapukan (secara
besar dilakukan sebagai berikut : fisika, kimia maupun biologi)
a) Survey lapangan untuk meng- paling berat. Bagian tanah ini
identifikasi material litologi dan tersebar merata hampir di setiap
lapukan tanah breksi volkanik. permukaan. Warna umumnya
Survey tersebut sekaligus di- coklat sampai coklat tua, tebalan
lakukan untuk mengetahui kondisi 20 - 30 cm, organik (OH).
kerusakan-kerusakan pada fondasi 2. Tanah terlapukkan kuat, berupa
di lokasi penelitian. Dilakukan pe- tanah halus lempung anorganik,
moteretaan singkapan objek pe- lempung lanauan, lempung
nelitian di lapangan. pasiran, lempung kerikilan (CH-
b) Analisis data hasil uji laboratorium CL), dengan sedikit sekali sifat
atas sampel-sampel tanah berupa tufaan, sebagian lapisan tanah ini
sifat fisik/mekanik tanah, a.l.: ko- mengandung kerakal, kerikil serta
hesi, sudut geser dalam, bobot bongkah. Warna coklat muda
satuan isi tanah, analisis besar kemerahan, plastisitas sedang
butir, batas-batas Atterberg, dan sampai tinggi. Di bagian bukit

44
Bulletin of Scientific Contribution. Vol. 5, No., 1, Januari 2007:42-48

umumnya tipis sedangkan di tinggi. Sampel tanah takterganggu


bagian lembah, tanah ini pada diklasifikasikan sebagai: 1) MH, yaitu
umumnya lebih tebal. tanah lanau dengan plastisitas tinggi;
3. Tanah terlapukan sedang, berupa 2) CH, yaitu lempung plastisitas tinggi
campuran tanah halus dan tanah Kadar air tanah () berkisar antara
kasar terdiri atas lanau dan pasir 40.37% hingga 51.25%; bobot satuan
sangat halus, anorganik, pasir isi tanah basah (wet) antara 1,679 -
sangat halus sampai sangat kasar 1.785 g/cm3; Batas Cair (Liquid Limit,
lempungan atau lanauan, lanau LL) antara 68.50% - 106.25% ;
lempungan, mengandung kerakal, Indeks Plastisitas (Index of Plasticity,
kerikil dan bongkah lapukan brek- PI) antara 34.94 % hingga 70.16 %
si, terdapat kerakal, kerikil dan ; Prosentase lempung (% lempung)
bongkah batuan beku andesitik. pada sampel tanah terganggu ber-
Pada umumnya berwarna coklat kisar antara 62.60 % hingga 94.30 %
agak kekuningan sampai coklat ; kohesi ( c ) berkisar antara 0,90
kemerahan, plastisitas buruk hingga 1 g/cm2; sudut geser dalam
sampai tinggi. Pada umumnya () berkisar antara 11o hingga 21o.
tanah pasir lempungan menem- Berdasarkan perbandingan indeks
pati kawasan penelitian pada ke- plastisitas dan % lempung dengan
dalaman 2 sampai lebih dari 4 rumus modifikasi dari Seed nilai
meter di bawah permukaan. aktivitas dapat dihitung yaitu A = (%
4. Tanah terlapukkan sebagian, be- IP):(% lempung-5) didapat nilai Ang-
rupa lapukan breksi warna coklat ka Aktivitas (Seed) antara 0,40 hing-
kemerahan sampai coklat ke- ga 0.86. Dengan menggunakan rumus
kuning-kuningan, tersingkap pada Skempton (1953, dalam Lambe &
beberapa lokasi di perbukitan se- Whitman, 1979) nilai aktivitas A =
kitar IPDN sampai UNPAD. Ber- (% IP)/(% lempung) didapat angka
matriks pasir kasar. Pada kon-disi antara 0,38 hingga 0.81.
basah, tanah lunak, plastisitas Hasil uji sampel tanah disturbed
tinggi, lembab jenis MH, sebagian (terganggu) pada kedalaman 0 - 0.45
mengandung organik, OL. Pada m umumnya memberikan indikasi
kondisi kering, tanah friable, tanah halus berupa lempung CH.
loose, lanau sedikit pasiran, non- Mineral lempung berdasarkan nilai A
plastis, ML/OL. diperkirakan jenis kaolinit (A antara
5. Batuan segar breksi, warna segar 0,3 s.d. 0,5) dan ilit (A antara 0.5 s.d.
hitam sampai keabu-abuan, keras 1.3).
dan padu, komponen menyudut Berdasarkan metoda Gillot, yaitu
sampai membulat tanggung. Bagi- hubungan antara Indeks Plastisitas
an yang lapuk berwarna agak ke- (%) dengan jumlah lempung diper-
hijau-hijauan, tersingkap di dasar- lihatkan 4 jenis aktivitas: rendah,
dasar sungai dan di lembah sedang, sedang-tinggi dan tinggi. Po-
sekitar kawasan Jatinangor. Di tensi sifat mengembang dapat dike-
puncak-puncak bukit tersingkap lompokkan menjadi kelompok ber-
sisa-sisa breksi warna coklat tua potensi mengembang rendah, kelom-
sampai kemerahan. Pada umum- pok berpotensi mengembang sedang,
nya sebagai tanah residu dengan kelompok berpotensi mengembang
lapisan yang melapuk tipis hingga sedang-tinggi dan kelompok ber-
sangat tipis. potensi mengembang tinggi.
Hasil perhitungan daya dukung
Berdasarkan analisis tanah dari tanah untuk fondasi dangkal diper-
uji laboratorium mekanika tanah lihatkan pada Tabel 1. Sedangkan
didapat hasil sebagai berikut: Sampel hubungan antara aktivitas tanah (A)
tanah terganggu terdiri atas jenis berpotensi aktivitas sedang-tinggi
tanah CH atau lempung plastisitas dengan daya dukung tanah untuk

45
Aktivitas tanah lapukan breksi vulkanik dan implikasinya terhadap kekuatan fondasi di Jatinangor
(Irvan Sophian, Zufialdi Zakaria, & Yuyun Yuniardi)

fondasi dangkal tipe continuous diper- mantauan pada kondisi bangunan


lihatkan pada Tabel 2. rumah maupun bangunan sarana lain
Hubungan antara nilai dayadukung seperti jembatan dan saluran
tanah (qa) yang diijinkan untuk fon- drainase dan sebagainya. Peman-
dasi dangkal jenis menerus tauan lingkungan perlu pula diarahkan
(continuous) dengan angka Aktivitas sebagai upaya untuk mengantisipasi
A sedang – tinggi memperlihatkan kerusakan-kerusakan yang timbul
hubungan negatif dengan koefisien akibat dampak negatif. Kerusakan
korelasi yang besar (R= - 0.804058). kecil seyogyanya diperhatikan atau
Dayadukung tanah menurun sejalan diperbaiki sebelum menjadi besar
dengan peningkatan nilai aktivitas
tanah (Gambar 1). Saran
Untuk mendapatkan desain
KESIMPULAN DAN SARAN fondasi yang ekonomis maupun
desain terpadu perlu diawali dengan
Sebagai kawasan yang berkem- simulasi perhitungan dayadukung
bang, Jatinangor membutuhkan ber- tanah. pada berbagai kondisi tanah
bagai fasilitas umum seperti jalan, dengan berpatokan pada kadar air
jembatan, perumahan, kompleks per- maksimum sehingga kondisi selama
tokoan, sarana kesehatan dan se- musim hujan dapat diantisipasi.
bagainya. Fasilitas infrastuktur ter-
sebut memerlukan kekuatan daya- UCAPAN TERIMA KASIH
dukung tanah untuk peletakan fondasi
Ucapan terima kasih ditujukan
yang stabil dalam menempati massa
kepada Ketua Lembaga Penelitian
tanah masing-masing.
UNPAD yang telah membiayai
Tanah di daerah ini termasuk jenis
penelitian ini melalui dana DIPA
CH (lempung plastisitas tinggi) dan
Universitas Padjadjaran, sehingga
MH (lanau plastisitas tinggi). Ber-
penelitian ini dapat selesai. Ucapan
dasarkan diagram Cassagrande di-
terima kasih juga ditujukan kepada
ketahui bahwa daerah penelitian pada
Dekan FMIPA UNPAD atas dorongan,
umumnya termasuk plastisitas tinggi,
bantuan dan kepercayaannya kepada
berada antara garis U dan A, dan
penulis untuk melakukan penelitian
jenis tanah umumnya CH..
ini.
Dayadukung tanah (qa) untuk
fondasi menerus (continuous) ber-
kisar antara 24.477 sampai 52.884
T/M2. Daya dukung ini menempati ta-
nah dengan aktivitas rendah sampai
tinggi. Untuk tanah dengan aktivitas
sedang-tinggi, daya dukung tanah
yang diijinkan (qa) untuk fondasi
menerus adalah antara 31.450 sam-
pai 52.884 T/M2. Hubungan antara
nilai daya dukung tanah (qa) yang
diijinkan untuk fondasi dangkal jenis
menerus (continuous) dengan angka
Aktivitas A sedang–tinggi memper-
lihatkan hubungan negatif dengan
koefisien korelasi R= - 0.804058
mengindikasikan bahwa dayadukung
tanah menurun sejalan dengan pe-
ningkatan nilai aktivitas tanah.
Arahan Rencana Pemantauan
Lingkungan dilakukan terutama pe-

46
Bulletin of Scientific Contribution. Vol. 5, No., 1, Januari 2007:42-48

DAFTAR PUSTAKA

Bowles, J. E., 1982, Foundation Mudjihardjo, D., Sucipto, & Cindar-


Analysis and Design, Mc. Graw- to, 1997 , Karakteristik Tanah
Hill Int. Book Company, Tokyo, Ekspansif Studi Kasus Rencana
816 p. Pabrik Glukose Cimalaya-Cikam-
Bowles, J. E., 1984, Foundation pek, Bulletin Pusair, Th. VII, Sep-
Analysis and Design, Mc. Graw- tember No. 25, 1997, ISSN:
Hill Int. Book Co. Singapore, 3rd 0852-5919. hal. 16-24.
edition, p. 130-143 Pikiran Rakyat, 3 Februari 2000,
Brunsden, D., & Prior, D.B., 1984, halaman 4 kolom 3 - 6, Poten-
Slope Instability, John Wiley & si PAD dari Jatinangor masih be-
Sons, Ltd., New York, 620 p. lum tergali.
Brotodihardjo, A.P.P., 1990, Masalah Silitonga, 1973, Peta Geologi Lembar
Geoteknik di Sekitar Rencana Bandung, Jawa, Skala 1:100.000,
Terowongan /Saluran irigasi Kare- Pusat Penelitian dan Pengem-
dok Kanan, DAS Cimanuk, Pro- bangan Geologi, 1 lembar.
ceedings Pertemuan Ilmiah Ta- Terzaghi, K., & Peck., R.B., 1993, Me-
hunan IAGI XIX, 11-13 Desember kanika Tanah dalam Praktek Re-
1990, hal. 132-142 kayasa, Penerbit Erlangga,
Fandeli, C., 1992, Analisis mengenai Jakarta. 383 hal.
dampak lingkungan, prinsip Zakaria, Z., 2003, Implikasi Keben-
dasar dan pemampanannya canaan Geologi terhadap Keru-
dalam pembangunan, Liberty, sakan Infrastruktur, Mitigasi Ben-
Yogyakarta, 346 hal, cana 2002, Klp. Mitigasi Ben-
Hirnawan, R.F., 1997, Perilaku Tanah cana, BPPT. hal. 24-42.
Ekspansif dan Peningkatan Para- Zakaria, Z., 2004, Aplikasi c dan 
meter Ketahanan oleh Peran Ve- untuk analisis kestabilan lereng
getasi, Buletin Geologi Tata Ling- dan analisis daya dukung tanah
kungan, No. 19, Juni 1997, ISSN untuk fondasi, Lab. Geologi
1410/1696, hal, 1-11 Teknik, Jurusan Geologi, FMIPA,
Koerner, R.M., 1984, Construction & UNPAD, 30 hal
Geotechnical Methods in
Foundation Engineering, McGraw-
Hill Book Company, NY, pp. 1-55
Kumoro, Y., & Santoso, H., 1996,
Studi Mengenai Lempung Eks-
pansif di Purwodadi dan Seki-
tarnya, Jawa Tengah, Procee-
dings of the 25th Annual
Convention of the Indonesian
Association of Geologist , Vol. I.,
11-12 December 1996, hal. 250-
261.
Lambe, T. W., & Whitman, R.V.,
1969, Soil mechanics, John Wiley
& Sons Inc., New York, 553 p.

47
Aktivitas tanah lapukan breksi vulkanik dan implikasinya terhadap kekuatan fondasi di Jatinangor
(Irvan Sophian, Zufialdi Zakaria, & Yuyun Yuniardi)

Tabel 1. Hasil perhitungan dayadukung tanah untuk fondasi dangkal tipe


continuous di Kawasan Jatinangor

Test W -wet C  Daya dukung Tanah


No.
(g/cc) kg/cm2 (o) Nc Nq N
Pit (%) Fondasi continuous
 

1 TP-01 43.26 1.751 0.900 13 11.58 3.72 1.98 37.489


2 TP-02 49.35 1.722 0.870 13 11.58 3.72 1.98 52.884
3 TP-06 51.25 1.696 0.560 18 15.78 6.2 4.00 34.092
4 TP-07 44.32 1.785 0.400 21 19.18 8.46 5.94 32.374
5 TP-12 49.71 1.679 0.875 15 12.90 4.4 2.50 40.787
6 TP-16 42.94 1.766 0.850 14 12.24 4.06 2.24 37.929
7 TP-18 40.37 1.767 1.000 15 12.90 4.4 2.50 46.328
8 TP-27 47.18 1.702 0.700 14 12.24 4.06 2.24 31.499
9 TP-28 43.70 1.747 0.550 17 14.82 5.6 3.50 31.450
10 TP-30 44.74 1.764 0.650 11 10.26 3.04 1.46 24.447
Keterangan : Fondasi dangkal tipe continuous dimensi 1 x 1 m (dalam 1 meter dan lebar 1 meter)

Tabel 2. Hubungan daya dukung tanah untuk fondasi continuous


dengan tanah aktivitas sedang-tinggi

A (Seed) Aktivitas dari grafik Gillot Jenis Tanah qa (tipe continuous)


0.59 sedang-tinggi CH 52.884
0.71 sedang-tinggi CH 34.092
0.66 sedang-tinggi CH 40.787
0.72 sedang-tinggi CH 37.929
0.67 sedang-tinggi CH 31.450

Gambar 1. Hubungan dayadukung tanah dengan aktivitas tanah


sedang-tinggi untuk tipe fondasi menerus (continuous)

48

Anda mungkin juga menyukai