UNIVERSITAS BENGKULU
2019
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “KONSEP DASAR ETIKA PROFESI KEBIDANAN “.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan keritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah tentang “KONSEP DASAR ETIKA PROFESI KEBIDANAN “ ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Hormat kami
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB1 I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bidan merupakan bentuk profesi yang erat kaitannya dengan etika karena
lingkup kegiatan bidan sangat berhubungan erat dengan masyarakat. Karena itu,
selain mempunyai pengetahuan dan keterampilan, agar dapat diterima di
masyarakat bidan juga harus memiliki etika yang baik sebagai pedoman
bersikap/ bertindak dalam memberikan suatu pelayanan khususnya pelayanan
kebidanan. Agar mempunyai etika yang baik dalam pendidikannya bidan
dididik etika dalam mata kuliah Etika profesi namun semuanya mata kuliah tidak
ada artinya jika peserta didik tidak mempraktekannya dalam kehidupannya di
masyarakat.
Pada masyarakat daerah, bidan yang di percaya adalah bidan yang beretika.
Hal ini tentu akan sangat menguntungkan baik bidan yang mempunyai etika
yang baik karena akan mudah mendapatkan relasi dengan masyarakat sehingga
masyarakat juga akan percaya pada bidan.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian etika profesi kebidanan ?
2. Tujuan etika profesikebidanan ?
3. Prinsip etika profesi kebidanan ?
1
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
dan untuk memenuhi apa saja Konsep Dasar Etika Profesi Kebidanan
2. Tujuan khusus
D. Manfaat
Agar mahasiswa mengetahui apa saja Konsep Dasar Etika Profesi Kebidanan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pelayanan kesetan didasari atas kerahasiaan dan kepercayaan yang
mempunyai ciri sebagai berikut:
1. Untuk mengunjungi tinggi martabat dan citra profesi dalam hal ini yang di
jaga adalah image dari pihak luar atau masyarakat, mencegah orang luar
memandang rendah atau rame suatu profesi. Oleh karena itu, setiap kode
4
etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak tanduk atau
kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi di
dunia luar. Dari segi ini kode etik juga disebut kode kehormatan.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota kesejahteraan
yang di maksud adalah kesejahteraan material, seperitual, atau mental.
Dalam hal kesejahteraan material anggota profesi kode etik umumnya di
harapkan menerapkan larangan-larangan bagi anggota nya untuk
melakukan perbuatan yang merugikan kesejahteraan. Kode etik juga
menciptakan peraturan-praturan yang di tunjukkan kepada pembahasan
tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur para anggota profesi dalam
interaksi nya dengan sesama anggota profesi.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi kode etik juga
berisi tujuan pengabdian profesi tertentu, sehingga para anggota profesi
dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab pengabdian
profesinya. Oleh karena itu kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan
tertentun oleh para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya
4. Untuk meningkatkan mutu profesi kode etik juga memuat tentang norma-
norma serta anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan
mutu profesi sesuai dengan bidan pengabdiannya. Selain itu kode etik juga
mengatur bagaimana memelihara dan meningkatkan mutu organisasi.
5
mislanya berbohong, berucap kasar, mencuri barang milik pasien,
membocorkan rahasia pasien. Hati nurani individu dibangun melalui
berbagai aspek asuhan atau didikan sosialisasi, dan pengalaman. Tidak ada
standar baku untuk menilai hati nurani walaupun pada beberapa kasus
gawat darurat, hal itu biasanya memunculakna dilema.
2. Teori etika. Untuk memecahkan suatu masalah dalam situasi yang sulit,
bidan dapat berpegangan pada teori etika. Sekalipun telah tua namun
masih relefan karena selalu disesuaikan denagn perkembangan zaman,
seperti teori immanuael kant yang menyatakan bahwa sikap menjunjung
tinggi prinsip otonomi adalah penting dan teori ini sangat relefan bila
diterapkan dalam praktik kebidanan. Bidan harus senantiasa berpegang
pada nilai-nilai atau prinsip- prinsip etika, seperti menghargai otonomi,
melakukan tindakan yang benar, mencegah tindakan yang dapat
merugikan, memeperlakukan manusia secara adil, menjelaskan dengan
benar, menepati janji yang telah disepakati, menjaga rahasia.
6
3) Seseorang harus memberikan pertanggung gugatan tidak hanya atas
kerugian yang ditimbulkan dari tindakannya sendir, tetapi juga atas
kerugian yang dimbulkan dari tindkan orang lain yang berada di bawah
pengawasanya (Pasal 1367 KUH Perdata)
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bidan merupakan bentuk profesi yang erat kaitannya dengan etika karena
lingkup kegiatan bidan sangat berhubungan erat dengan masyarakat. Karena
itu, selain mempunyai pengetahuan dan keterampilan, agar dapat diterima di
masyarakat bidan juga harus memiliki etika yang baik sebagai pedoman
bersikap/ bertindak dalam memberikan suatu pelayanan khususnya pelayanan
kebidanan. Agar mempunyai etika yang baik dalam pendidikannya bidan
dididik etika dalam mata kuliah Etika profesi namun semuanya mata kuliah
tidak ada artinya jika peserta didik tidak mempraktekannya dalam
kehidupannya di masyarakat.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata
sempurna,kami mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini.
Penulis berharap mudah-mudahan dengan tersusunnya makalah ini dapat
manjadi sumber pemikiran yang berharga bagi mahasiswa/i untuk tambahan
referensi pengetahuan
8
DAFTAR PUSTAKA
Dwienda, octa, 2014. Prinsip etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan.
Deepublish. Yogyakarta