Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA


PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN

Yulianto

Program Studi Ners, STIKES Dian Husada Mojokerto


Email : yulisiip@gmail.com

ABSTRAK

Keperawatan merupakan suatu profesi yang sangat penting dan menentukan


dalam pemberian pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan yang bermutu
dapat dicapai salah satunya tergantung pada seimbangnya antara jumlah tenaga
dan beban kerja perawat di suatu rumah sakit. Dalam membuat perencanaan
ketenagaan harus benar-benar diperhitungkan sehingga tidak menimbulkan dampak
pada beban kerja yang tinggi yang dapat mengakibatkan turunnya kualitas
pelayanan keperawatan. Sistem kerja yang tidak dirancang dengan baik dapat
menyebabkan keluhan subyektif, beban kerja berat, tidak efektif dan tidak efisien
yang pada gilirannya mengakibatkan dapat menimbulkan produktivitas kerja/kinerja
menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antara
beban kerja dengan kinerja perawat di ruang Mawar Rumah Sakit Umum Daerah
Jombang
Desain penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Populasi pada
penelitian ini adalah semua perawat di RSUD Jombang bulan Juni 2012. Sampel
yang di ambil sebanyak 18 responden. Metode sampling digunakan adalah total
sampling. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner. Setelah
ditabulasi data yang ada dianalisis dengan menggunakan uji Spearman Correlation
dengan tingkat kemaknaan 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan beban kerja responden dengan kategori beban
kerja ringan yaitu sebanyak 16 responden (89,9%) dan kinerja perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan kategori amat baik 3 responden (16,7)
dan kategori baik sebanyak 11 responden (61,1%). Ada hubungan antara beban
kerja dengan kinerja perawat di ruang Mawar Rumah Sakit Umum Daerah Jombang
dengan koefisiensi korelasi sebesar 0,548 dengan tingkat signifikan 0,019 (p< 0,05).
Banyak responden yang beban kerjanya ringan dengan kinerja yang baik dan
hanya ada beberapa responden yang beban kerjanya sedang dengan kinerja cukup
di harapkan kepala ruangan bisa mengontrol anggotanya supaya lebih
meningkatkan kinerjanya sehingga memperoleh kualitas pelayanan yang lebih baik.

Kata kunci : Beban kerja, Kinerja perawat dalam memberikan asuhan


keperawatan

Halaman | 69
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto

LATAR BELAKANG Kepatuhan semua tenaga profesional kepada


Pelayanan keperawatan sebagai bagian standar yang diakui oleh masing-masing
integral dari sistem pelayanan kesehatan profesi, akan meningkatkan mutu asuhan
sangat menentukan mutu pelayanan kesehatan/keperawatan terhadap pasien,
kesehatan. Tenaga keperawatan sebagai yang berarti bahwa kinerja tenaga profesional
bagian dari sistem ketenagaan kesehatan, kesehatan/ keperawatan semakin meningkat.
diharapkan dapat memenuhi tuntutan dan Disamping itu untuk meningkatkan kinerja
kebutuhan pelayanan kesehatan secara tenaga profesional kesehatan/keperawatan
nasional dan global (Achir Yani, 2004;1). perlu ditempuh cara-cara yang antara lain : 1)
Dalam membuat perencanaan ketenagaan penempatan tenaga profesional keperawatan
harus benar-benar diperhitungkan sehingga yang sesuai, 2) pemberian penghargaan yang
tidak menimbulkan dampak pada beban kerja wajar berdasarkan prestasi kerja, 3) hubungan
yang tinggi yang dapat mengakibatkan kerja yang manusiawi, 4) adanya usaha
turunnya kualitas pelayanan keperawatan. meningkatkan mutu sumber daya manusia, 5)
Sistem kerja yang tidak dirancang dengan kejelasan siapa atasan fungsional dan siapa
baik dapat menyebabkan keluhan subyektif, atasan struktural. Ketidak puasan klien
beban kerja berat, tidak efektif dan tidak disebabkan oleh pelayanan keperawatan yang
efisien yang pada gilirannya mengakibatkan kurang profesional, hal ini salah satunya
dapat menimbulkan ketidak puasan bekerja, disebabkan model pemberian asuhan
sehingga produktivitas kerja/ kinerja menurun keperawatan yang diterapkan masih
(Bina Diknakes, 2004;27). menggunakan model fungsional. Model Tim
Dari hasil studi pendahuluan yang merupakan salah satu model dalam
dilakkukan di Rumah Sakit Umum Daerah pemberian asuhan keperawatan yang
Jombang. Jumlah pasien secara keseluruhan berorientasi pada profesionalisme, model ini
tahun 2010 sebanyak 50223 orang dengan dirancang yang bertujuan untuk mengurangi
BOR 51,82 %. Di ruang mawar yang frakmentasi pelayanan, sehingga kinerja
merupakan obyek penelitian, jumlah perawat perawat lebih baik, karena pada model tim
sebanyak 18 orang perawat, perawat S1 : 1 tersebut memungkinkan pelayanan
orang, D3 : 17 0rang , jumlah tempat tidur 43 keperawatan yang menyeluruh, mendukung
TT dan jumlah pasien sejak Januari - terlaksananya proses keperawatan dan
Desember 2011 sebanyak 2398 orang, memungkinkan komunikasi antar tim sehingga
perbandingan jumlah perawat dengan pasien kinerja perawat lebih baik dan memberi
yang dirawat 1 : 5 - 7 pasien pada pagi hari kepuasan pada klien maupun perawat.
dan 1 : 10-15 pasien pada sore hari dan
malam hari. RUMUSAN MASALAH
Dari data diatas salah satu masalah Di ruang Mawar Rumah Sakit Umum
yang bisa diungkap adalah jumlah kebutuhan Daerah Jombang merupakan salah satu
tenaga keperawatan didasarkan pada jumlah ruangan yang terus berupaya meningkatkan
pasien yang dirawat masih belum memenuhi mutu pelayanan keperawatannya.
standar sehingga dapat menyebabkan beban Berdasarkan latar belakang masalah tersebut
kerja. Peran perawat dalam pemberian diatas maka perlu diteliti hubungan antara
asuhan keperawatan sangat penting guna beban kerja dengan kinerja perawat di ruang
memberikan yang terbaik buat pasien. Mawar Rumah Sakit Umum Daerah Jombang.
Standar asuhan keperawatan sebagai Apakah beban yang terlalu tinggi
pedoman kerja bagi tenaga profesional mengakibatkan kinerja perawat turun atau
keperawatan dalam melaksanakan asuhan bahkan semakin meningkat atau sebaliknya.
keperawatan sudah sesuai dengan Standar
Asuhan Keperawatan tetapi karena METODE PENELITIAN
banyaknya pekerjaan yang dilakukan dan Sesuai tujuan penelitian maka desain
jumlah pasien yang banyak menyebabkan penelitian yang digunakan adalah “Cross
pemberian asuhan keperawatan kurang sectional”. Peneliti mempelajari dinamika
optimal. korelasi antara variabel bebas dengan
Untuk meningkatkan mutu pelayanan variabel tergantung dengan model pendekatan
tersebut diupayakan dalam mengelola pasien “point time”, yaitu peneliti melakukan
sesuai dengan standar masing-masing profesi pengukuran yang hanya satu kali pada saat
yang dalam hal ini standar praktek asuhan dilakukan observasi (Sastro Asmoro &
keperawatan yang telah ditetapkan. Ismail,1995).
Halaman | 70
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Beban Kerja Perawat di Ruang Mawar RSUD Jombang


Tabel Beban Kerja Perawat di Ruang Mawar RSUD Jombang
No. Beban kerja Perawat Jumlah Persen(%)
1 Berat 0 0
2 Sedang 2 11,1
3 Ringan 16 89,9
Total 18 100
Dari tabel diatas di dapatkan hampir seluruhnya responden dengan beban kerja
ringan yaitu sebanyak 16 responden (89,1%), dan sebagian kecil responden yang beban
sedang yaitu sebanyak 2 responden (11,9%).
2. Kinerja Perawat dalam Memberikan Asuhan Keperawatan di Ruang Mawar RSUD
Jombang
Tabel Kinerja Perawat dalam Memberikan Asuhan Keperawatan di Ruang Mawar RSUD
Jombang
No. Kinerja Perawat Jumlah Persen(%)
1 Sangat kurang 0 0
2 kurang 0 0
3 Cukup 4 22,2
4 Baik 11 61,1
5 Amat baik 3 16,7
Total 18 100
Dari tabel diatas di dapatkan bahwa sebagian besar responden yang kinerja baik
yaitu sebanyak 11 responden (61,1%), sedangkan responden yang kinerja cukup yaitu
sebanyak 4 responden (22,2%).
3. Beban Kerja Perawat Dengan Kinerja Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan di
Ruang Mawar RSUD Jombang
Tabel Crosstabulation Beban Kerja Perawat Dengan Kinerja Perawat Dalam Memberikan
Asuhan Keperawatan di Ruang Mawar RSUD Jombang
Kinerja
Beban kerja Sangat Total
Amat baik Baik Cukup Kurang
kurang
Beban kerja berat 0 0 0 0 0 0
0% 0% 0% 0% 0% 0%
Beban kerja sedang 0 0 2 0 0 2
0% 0% 100% 0% 0% 100%
Beban kerja ringan 3 11 2 0 0 16
18,8% 68,8% 12,5% 0% 0% 100%
3 11 4 0 0 18
Total
16,7% 61,1% 22,2% 0% 0% 100%
Dari tabel diketahui bahwa responden dengan beban kerja ringan dan kinerjanya baik
sebanyak 11 responden (68,8%), dan responden yang beban kerjanya sedang dan kinerja
cukup sebayak 2 responden

Halaman | 71
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto

Tabel Hasil Uji Spearman Rho Beban Kerja Perawat Dengan Kinerja Perawat Dalam
Memberikan Asuhan Keperawatan di Ruang Mawar RSUD Jombang
Correlations
Beban
Kerja Kinerja
Perawat Perawat
Spearman's Beban Kerja Correlation *
1.000 .548
rho Perawat Coefficient
Sig. (2-tailed) . .019
N 18 18
Kinerja Perawat Correlation *
.548 1.000
Coefficient
Sig. (2-tailed) .019 .
N 18 18
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dari tabel Didapatkan hasil uji statistik korelasi dari spearman (rs) dengan tingkat
signifikan α= 0,05 dan ρ = 0,019 dengan demikian maka didapatkan ρ < α (0,019< 0,05)
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan yang sangat kuat antara
Beban Kerja Perawat Dengan Kinerja Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan di
Ruang Mawar RSUD Jombang

SIMPULAN perpustakaan dan bisa dijadikan acuan


1. Beban kerja perawat di ruang Mawar penelitian selanjutnya, supaya mahasiswa
Rumah Sakit Umum Daerah Jombang dapat memperoleh sumber informasi
hampir seluruhnya responden dengan yang luas.
kategori beban kerja ringan. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
2. Kinerja perawat dalam memberikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat
asuhan keperawatan di ruang Mawar dijadikan sebagai data dasar untuk
Rumah Sakit Umum Daerah Jombang melanjutkan penelitian dengan meneliti
sebagian besar dengan kategori baik. faktor lain yang mempengaruhi beban
3. Terdapat hubungan yang sangat kuat kerja perawat dan kinerja perawat dalam
antara beban kerja perawat dengan melakukan asuhan keperawatan.
kinerja perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan di ruang Mawar DAFTAR PUSTAKA
Rumah Sakit Umum Daerah Jombang.
Arikunto S. (2000). Prosedur Penelitian Suatu
SARAN Pendekatan Praktek. Rineka Cipta,
1. Bagi Responden Jakarta.
Responden harus lebih
meningkatkan kinerjanya dan disiplin DPP PPNI. (2001). Keperawatan Dan Praktek
untuk lebih meningkatkan pelayanan Keperawatan . DPP PPNI. Jakarta.
terhadap pasien serta pembagian tugas
yang diberikan oleh kepala ruangan harus Efendi, M. (2002). Manajemen Sumber Daya
dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Manusia. PT Gramedia. Jakarta.
2. Bagi Kepala Ruangan
Kepala ruangan harus sering Gillies. (1996). Manajemen Keperawatan,
observasi atau memantau anggotanya Edisi ke dua, Philadelphia.
supaya lebih meningkatkan kinerjanya Tulus A. (2006). Manajemen Sumber
dan membagi tugas anggotanya sehingga Daya manusia, PT. Gramedia Pustaka
memperoleh kualitas pelayanan yang Utama, Jakarta.
lebih baik.
3. Bagi Institusi Pendidikan Hamid Achir Yani, S (2004). Peran PPNI
Institusi pendidikan dapat Dalam Pemantapan Keperawatan
menambah perbendaharaan Sebagai Profesi. PP PPNI Jatim.

Halaman | 72
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto

Perawat Klinis, Buku Kedokteran,


Mangkunegara A.A.(2008). Manajemen EGC, Jakarta.
Sumber Daya Manusia Perusahaan .
Remaja Rosdakarya, Bandung. Sastroasmoro, S. & Ismail, S. (1995). Dasar-
Dasar Metodologi Penelitian Klinis.
Menkes. (2001). Keputusan Menteri Tentang Bina Rupa Aksara. Jakarta.
Registrasi dan Praktek Keperawatan .
PP PPNI. Jakarta. Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia
dan Produktivitas Kerja, Mandar
Moekijat. (2008). Analisis Jabatan, CV. Maju, Bandung.
Mandar Maju, Bandung.
Setyowati. (2000). Manajemen Sumber Daya
Nursalam. (2008). Proses dan Dokumentasi manusia dalam Keperawatan, IRJAM.
Keperawatan Konsep Dan Praktik. Bandung
Salemba Medika. Jakarta
Siagian, S. (2010). Manajemen Sumber Daya
Nursalam & Pariani. (2002). Metodologi Riset Manusia. Bumi Aksara. Jakarta
Keperawatan. CV Sagung Seto.
Jalarta. Sudarmanto. (2004), Perencanaan Tenaga
kerja, Bina Diknakes . Jakarta
Samba S. (2000). Pengantar Kepemimpinan
& Manajemen Keperawatan untuk

Halaman | 73

Anda mungkin juga menyukai