Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“MANFAAT ASI”

Disusun Oleh :

1. Maria Valent (183.0059)


2. Siti Qomaria (183.0092)
3. Suheni Khotimah Indriani (183.0093)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan acara penyuluhan (SAP) mengenai “Manfaat Asi” telah dikonsulkan dan
telah dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Kamis, 09 Mei 2019
Tempat : Ruang Tunggu Klinik Hamil RSAL dr. Ramelan Surabaya
Sasaran : Pengunjung di klinik hamil RSAL dr. Ramelan Surabaya

Surabaya, 09 Mei 2019

Mengetahui,
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan
Klinik Hamil

(Astrida Budiarti., M.Kep., Ns., Sp. Kep. Mat) (........................................................)


NIP. NIP.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MANFAAT ASI

Pokok Bahasan : Keperawatan Maternitas


Sub pokok bahasan : Manfaat Asi
Hari/Tanggal : Kamis, 09 Mei 2019
Tempat : Ruang Tunggu Klinik Hamil RSAL dr. Ramelan Surabaya
Sasaran : Pengunjung di klinik hamil RSAL dr. Ramelan Surabaya
Waktu : 08.00 – 08.30 WIB

A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang diciptakan khusus yang keluar
langsung dari payudara seorang ibu untuk bayi. ASI merupakan makanan
bayi yang paling sempurna, praktis, murah dan bersih karena langsung
diminum dari payudara ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan
yang dibutuhkan bayi untuk memenuhi kebutuhan gizi di 6 bulan
pertamanya. Jenis ASI terbagi menjadi 3 yaitu kolostrum, ASI masa
peralihan dan ASI mature. Kolostrum adalah susu yang keluar pertama,
kental, berwarna kuning dengan mengandung protein tinggi dan sedikit
lemak (Walyani, 2015).
Kandungan ASI antara lain yaitu sel darah putih, zat kekebalan, enzim
pencernaan, hormon dan protein yang sangat cocok untuk memenuhi
kebutuhan hingga bayi berumur 6 bulan. ASI mengandung karbohidrat,
protein, lemak, multivitamin, air, kartinin dan mineral secara lengkap yang
sangat cocok dan mudah diserap secara sempurna dan sama sekali tidak
mengganggu fungsi ginjal bayi yang sedang dalam tahap pertumbuhan.
Komposisi ASI dipengaruhi oleh stadium laktasi, ras, keadaan nutrisi, dan
diit ibu (Soetjiningsih, 2012). Banyak penelitian yang membuktikan bahwa
Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik dan utama bagi bayi karena di
dalam ASI terkandung antibodi yang diperlukan bayi untuk melawan
penyakitpenyakit yang menyerangnya. Pada dasarnya ASI adalah imunisasi
pertama karena ASI mengandung bergbagai zat kekebalan antara lain
immunoglobulin.
Berdasarkan data Profi l Provinsi Jawa Timur, menyebutkan bahwa
cakupan ASI eksklusif pada bayi 0–6 bulan pada Tahun 2012 sebesar
58,20%. Persentase cakupan mengalami peningkatan pada Tahun 2013 yaitu
sebesar 70,8%. Pada Tahun 2014 persentase cakupan ASI sebesar 74%.
Cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2010 sebesar
26,29%. Tahun 2011 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sebesar 44,6%.
Tahun 2012, persentase cakupan ASI Eksklusif sebesar 51,16%
(Kementrian Kesehatan RI, 2014)
Air Susu Ibu (ASI) sudah diketahui keunggulannya, namun
kecenderungan para ibu untuk tidak menyusui bayinya secara eksklusif
semakin besar. Hal ini dapat dilihat dengan semakin besarnya jumlah ibu
menyusui yang memberikan makanan tambahan lebih awal sebagai
pengganti ASI. Berbagai alasan dikemukakan oleh ibu-ibu sehingga dalam
pemanfaatan ASI secara ekslusif kepada bayinya rendah, antara lain adalah
pengaruh iklan/ promosi pengganti ASI, ibu bekerja, lingkungan sosial
budaya, pendidikan, pengetahuan yang rendah serta dukungan suami yang
rendah
Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak
pertama yang harus diterima oleh anak ketika baru lahir dan sebelum
mendapatkan hak yang lain. Namun pada kenyataannya hak dasar anak ini
banyak yang belum terpenuhi. Penyebabnya bermacam-macam, misalnya
karena ASI belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang belum memungkinkan
menyusui satu jam pasca melahirkan maka bayi diberi susu formula. Alasan
tersebut sering digunakan untuk tidak memberikan ASI pada saat bayi baru
lahir, sehingga mengakibatkan bayi tidak terpenuhi haknya.
B. TUJUAN
I. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan pada ibu hamil di harapkan mampu
mengetahui manfaat asi.
II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif, diharapkan ibu
mampu :
1. ibu mampu menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
2. ibu mampu menjelaskan kandungan ASI
3. ibumampu menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
4. ibumampu menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi

C. PELAKSANAAN KEGIATAN

Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

Media dan alat


1. Leaflet
2. LCD
3. Laptop

Organisasi
Penyaji :

Moderator :

Fasilitator :
Setting Tempat

Media Keterangan :

: pemateri

: Fasilitator

: notulen

: Moderator

Kegiatan Penyuluhan

Tahap Media
Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran
Kegiatan

1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam Kata-kata/


 Memperkenalkan diri  Mendengarkan kalimat
 Menyampaikan dan menyimak
tentang tujuan pokok  Bertanya
materi mengenai
 Menyampaikan perkenalan dan
pokok tujuan jika ada
pembahasanKontrak yang kurang jelas
waktu
Penyampaian Materi
2. Pelaksanaan 25  Menjelaskan  Mendengarkan Lembar
menit Pengertian ASI penjelasan dan balik
Eksklusif menyimak
 Menjelaskan
kandungan ASI
 Menjelaskan
keuntungan ASI
untuk ibu
 Menjelaskan
keuntungan ASI
untuk bayi
a.
3. Penutup 10  Memberikan  Bertanya Kata-kata/
menit kesempatan bertanya  Sasaran dapat kalimat
 Melakukan evaluasi menjawab tentang
 Menyampaikan pertanyaan yang
kesimpulan materi diajukan
 Mengakhiri  Mendengarkan
pertemuan dan  Merespon
menjawab salam  Menjawab salam

D. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan materi dan media
c. Kontrak waktu dengan sasaran
d. Menyiapkan tempat
e. Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi proses
a. Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama pendidikan kesehatan
berlangsung
b. Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
c. Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
d. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat pendidikan kesehatan
berlangsung
e. Tanya jawab berjalan dengan baik
3. Evaluasi hasil
a. Peserta dapat memahami dan menjelaskan kembali mengenai Pengertian
ASI Eksklusif
b. Peserta mampu memahami dan menjelaskan kembali mengenai
kandungan ASI
c. Peserta mampu memahami dan menjelaskan kembali mengenai
keuntungan ASI untuk ibu
d. Peserta mampu memahami dan menjelaskan kembali mengenai
keuntungan ASI untuk bayi
Lampiran

MANFAAT ASI

A. Pengertian ASI Eksklusif


ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman
tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan (Depkes RI, 2004). ASI
Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif saja, tanpa
tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan
tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit,
bubur dan nasi tim (Utami,2005)
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6
bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan
sampai bayi berusia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan
dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan pada bukti ilmiah
tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun Negara
(WHO,2001). Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif adalah
pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi serta
dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.

B. Kandungan Asi
ASI mengadung:
1. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam
usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat
untuk:
a) Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
b) Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan
asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
c) Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
d) Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium,
magnesium.
2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi
selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme,
Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus,
Lactoferrin.
3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan
alergi pada bayi. Komposisi ASI tiap 100 ml dan perbandingannya
dengan susu sapi.

KADAR ZAT GIZI ASI SUSU SAPI


Protein 12 gr 3,3 gr
Lemak 3,8 gr 3,8 gr
Laktosa 7,0 gr 4,8 gr
Kalori 75,0 Kal 66,0 Kal
Vitamin A 53,0 KI 34,0 KI
Vitamin B1 0,11 mgr 0,42 mgr
Vitamin C 43,0 mgr 1,8 mgr
Kalsium 30,0 mgr 125,0 mgr
Besi 0,15 mgr 0,1 mgr

Perbedaan antara ASI dengan susu formula

Perbedaan ASI Susu Formula

Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, antara Tidak seluruh zat gizi yang
lain:faktor pembentuk sel-sel otak, terkandung di dalamnya
terutama DHA, dalam kadar tinggi. dapat diserap oleh tubuh
ASI juga mengandung whey (protein bayi. Misalnya, protein
utama dari susu yang berbentuk cair) susu sapi tidak mudah
lebih banyak daripada kasein (protein diserap karena
utama dari susu yang berbentuk mengandung lebih banyak
gumpalan) dengan perbandingan 65:35. casein. Perbandingan
whey: casein susu sapi
adalah 20:80.
Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan kaya Protein yang dikandung
akan DHA (asam lemak tidak polar oleh susu formula berguna
yang berikat banyak) yang dapat bagi bayi lembu tapi
membantu bayi menahan infeksi serta kegunaan bagi manusia
membantu perkembangan otak dan sangat terbatas lagipula
selaput mata. immunoglobulin dan gizi
yang ditambah di susu
formula yang telah
disterilkan bisa berkurang
ataupun hilang.

Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein yang Tidak mudah dicerna:
lebih mudah dicerna selain itu ada serangkaian proses
sejenis unsur lemak ASI yang mudah produksi di pabrik
diserap dan digunakan oleh bayi. Unsur mengakibatkan enzim-
elektronik dan zat besi yang dikandung enzim pencernaan tidak
ASI lebih rendah dari susu formula berfungsi. Akibatnya lebih
tetapi daya serap dan guna lebih tinggi banyak sisa pencernaan
yang dapat memperkecil beban ginjal yang dihasilkan dari proses
bayi. Selain itu ASI mudah dicerna metabolisme yang
bayi karena mengandung enzim-enzim membuat ginjal bayi harus
yang dapat membantu proses bekerja keras. Susu
pencernaan antara lain lipase (untuk formula tidak mengandung
menguraikan lemak), amilase (untuk posporlipid ditambah
menguraikan karbohidrat) dan protease mengandung protein yang
(untuk menguraikan protein). tidak mudah dicerna yang
bisa membentuk sepotong
susu yang membeku
sehingga berhenti di perut
lebih lama oleh karena itu
taji bayi lebih kental dan
keras yang dapat
menyebabkan susah BAB
dan membuat bayi tidak
nyaman.

Kebutuhan Dapat memajukan pendirian hubungan Kekurangan menghisap


ibu dan anak. ASI adalah makanan payudara: mudah menolak
bayi, dapat memenuhi kebutuhan bayi, ASI yang menyebabkan
memberikan rasa aman kepada bayi kesusahan bayi
yang dapat mendorong kemampuan menyesuaikan diri atau
adaptasi bayi. makan terlalu banyak,
tidak sesuai dengan prinsip
kebutuhan.

Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya alat- Biaya lebih mahal: karena
alat, makanan, dll yang berhubungan menggunakan
dengan pemeliharaan, mengurangi alat,makanan, pelayanan
beban perekonomian keluarga. kesehatan, dll. Untuk
memelihara sapi. Biaya ini
sangat subjektif yang
menjadi beban keluarga.

Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi bias Polusi dan infeksi:
menghindari penyucian botol susu yang pertumbuhan bakteri di
tidak benar ataupun hal kebersihan lain dalam makanan buatan
yang disebabkan oleh penyucian tangan sangat cepat apalagi di
yang tidak bersih oleh ibu. Dapat dalam botol susu yang
menghindari bahaya karena pembuatan hangat biarpun makanan
dan penyimpanan susu yang tidak yang dimakan bayi adalah
benar. makanan bersih akan tetapi
karena tidak mengandung
anti infeksi, bayi akan
mudah mencret atau kena
penularan lainnya.

Ekonomis Tidak perlu disterilkan atau lebih Penyusuan susu formula


mudah dibawa keluar, lebih mudah dan alat yang cukup untuk
diminum, minuman yang paling segar menyeduh susu.
dan suhu minuman yang paling tepat
untuk bayi.

Penampilan Bayi mesti menggerakkan mulut untuk Penyusuan susu formula


menghisap ASI, hal ini dapat membuat dengan botol susu akan
gigi bayi menjadi kuat dan wajah mengakibatkan penyedotan
menjadi cantik. yang tidak puas lalu
menyedot terus yang dapat
menambah beban ginjal
dan kemungkinan menjadi
gemuk.

Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat Bagi bayi yang
menghindari alergi karena susu formula alergiterhadap susu
seperti mencret, muntah, infeksi formula tidak dapat
saluran pernapasan, asma, bintik-bintik, menghindari mencret,
pertumbuhan terganggu dan gejala muntah,infeksi saluran
lainnya. napas, asma, kemerahan,
pertumbuhan terganggu
dan gejala lainnya yang
disebabkan oleh susu
formula.

Kebaikan Dapat membantu kontraksi rahim ibu, Tidak dapat membantu


bagi ibu lebih lambat datang bulan sehabis kontraksi rahim yang dapat
melahirkan sehingga dapat ber-KB membantu pengembalian
alami. Selain itu dapat menghabiskan tubuh ibu jadi rahim perlu
kalori yang berguna untuk dielus sendiri oleh ibu.
pengembalian postur tubuh ibu. Tidak dapat memperlambat
Berdasarkan biodata statistik, ibu yang waktu datang bulan yang
menyusui ASI lebih rendah dapat menghasilkan cara
kemungkinan menderita kanker KB alami. Berdasarkan
payudara, kanker rahim dan keropos biodata statistik, ibu yang
tulang. menyusui susu formula
lebih tinggi kemungkinan
menderita kanker
payudara.

(dr. Suririnah,2009)
C. Keuntungan ASI untuk Ibu

1. Mengurangi insiden kanker payudara


Pada saat menyusui hormon esterogen mengalami penurunan,
sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon esterogen tetap
tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker
payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan
progesterone.
2. Mencegah perdarahan pasca persalinan
Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke
otak dan ke kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya
hormone oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan
dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.
3. Mengurangi anemia
Menyusui eklusif akan menunda masa subur yang artinya menunda
haid. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan
akan mengurangi angka kejadian anemia
4. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan. Rata-rata jarak
kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak
menyui adalah 11 bulan.Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja
menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya
kesuburan. ASI yang dapat digunakan sebagai metode KB sementara
dengan syarat: bayi berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum haid
kembali dan ASI diberikan secara eklusif.
5. Mempercepat kembali ke berat badan semula
Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan
terpakai untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui,
lemak tersebut akan tetap tertimbun dalam tubuh.
6. Steril dan aman dari pencemaran kuman
7. Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi
8. Mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus
9. Tidak ada bahaya alergi

D. Keuntungan ASI untuk bayi


1. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan
jamur.
2. ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.
3. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi.
Walaupun seorang ibu dapat memberikan kasih saying dengan
memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan
efek psikologis yang besar. Interaksi yang timbul waktu menyusi antara
ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman
sangat penting untuk membangun dasar kepercayaan bayi (basic sense of
trust) yaitu dengan mulai mempercayai oranglain (ibu), maka selanjutnya
akan timbul rasa percaya pada diri sendiri.
4. Mengupayakan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik
setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan
mengurangi kemungkinan obesitas. Ibu-ibu yang diberikan penyuluhan
tentang ASI dan laktasi, turunya berat badan bayi (pada minggu pertama
kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan. Hal ini
karena kelompok ibu-ibu tersebut segera memberikan ASI setelah
melahirkan. Frekuensi menyusu yang sering (tidak dibatasi) juga
dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak
sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit.

E. Cara pemberian dan penyimapanan ASI untuk ibu yang bekerja


Cara Pemberian :
Sebelum berangkat bekerja, ibu menyusu bayinya kemudian setelah
menyusui,ibu memeras ASI untuk disimpan,dengan aturan ASI dapat
bertahan selama 6 jam jika disimpan dalam suhu ruangan,ASI dapat
bertahan selama 24 jam jika disimpan dalam lemari es (kulkas),dan ASI
dapat bertahan selama 6 bulan jika disimpan dalam freezer kulkas. Untuk
ASI yang disimpan dalam freezer,beberapa jam sebelum disusukan harus
dikeluarkan terlebih dahulu untuk dihangatkan dengan cara direndam
dengan air hangat,tanpa harus dihangatkan secara langsung dengan api
karena apabila dihangatkan dengan api secara langsung maka akan merusak
kandungan gizi dalam ASI.

Cara Penyimpanan :

1) Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula);


atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam
microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik.
2) Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun
plastik styrofoam.
3) Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
4) Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu
yang diijinkan ( + 2 minggu).
5) Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama
semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk
membekukan makanan).
6) Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6)
DAFTAR PUSTAKA

Kristiyansari Weni. 2009. ASI Menyusui & Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika
Suradi, Rululina dkk. 2008. Manfaat Asi dan Menyusui. Fakultas Kedokteran
Universirtas Indonesia. Jakarta
Kartika, 2008. Sehat Setelah Melahirkan. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Kawan
Kita.
Roesli Utami,2001. Asi Ekslusif. Jakarta : Pustaka Bunda
FKUI. 2002, Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal Cetakan 1. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka
http: //depkes.go.id
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Infodatin (Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI). Jakarta Selatan.
Walyani, E. S. 2015. Perawatan Kehamilan dan Menyusui Anak Pertama agar
Bayi Lahir dan Tumbuh Sehat. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Soetjiningsih. 2012. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC.
DOKUMENTASI

PENYULUHAN KESEHATAN MANFAAT ASI


DI RUANG TUNGGU KLINIK HAMIL RSAL dr. RAMELAN SURABAYA
09 MEI 2019

Anda mungkin juga menyukai