Pada pasien dengan kasus ARDS posisi pronase diberikan untuk meningkatkan
oksigenasi, mempengaruhi status hemodinamik, mekanisme ventilasi dan juga dapat
menurunkan angka kematian. Dari hasil artikel “THE MORTALITY RATE OF LUNG RECRUITMENT MANEUVERS IN ARDS PATIENTS: A SYSTEMATIC REVIEW AND META-ANALYSIS” menyatakan bahwa setelah dilakukan uji coba dengan stategi PEEP, secara signifikan menurunkan angka kematian 28 hari (RR: 0.83; 95% CI, 0.71–0.98; P = 0.42) dirumah sakit dan juga meningkatkan oksigenasi setelah 24 jam (peningkatan rata- rata: 52 mm Hg; 95% CI,23–81 mm Hg). Sedangkan hasil analisis yang dilakukan pada artikel ini berbanding karena posisi pronase dapat mempengaruhi angka kematian. “The effect of prone versus supine positioning in mortality among adult patients with moderate to severe acute respiratory distress syndrome: a meta-analysis” menyebutkan bahwa penulis tidak menyarankan untuk penggunaan posisi pronase karena posisi tersebut rentan terhadap kematian (28 hari (OR =0,64; 95% CI = 0,39-1,03; p = 0,05; I2 = 62%), 60 hari (OR = 0,73; 95% CI = 0,44-1,23; p = 0,02; I2 = 66%) dan 90hari OR = 0,71; 95% CI = 0,39-1,27; p = 0,03; I2 = 73%)) . sedangkan pada ICU angka mortalitas (OR = 0,59; 95% CI = 0,38- 0,92; p =0,09; I2 = 58%). Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan pada artikel dengan judul “ Prone Positionong in Patientts With Acute Respiratory Distress Syndrome:Predictor of ICU Mortality” menyatakan bahwa 43 pasien dengan ARDS parah dilakukan posisi pronasi. 27 orang (63%) meninggal di ICU selama rawat inap.
“Prone position ventilation in Acute Respiratory Distress Syndrome: An overview of
the evidences”didalam penelitiannya menyebutkan bahwa 466 pasien dengan ARDS parah menjalani 16 jam posisi pronase. Kematian pada 28 hari sebanyak 16,0% yang terjadi pada kelompok pronase dan kematian terjadi di 90 hari dengan 23,6% pada kelompok yang diberikan pronase. Selain posisi pronase mempengaruhi mortalitas, posisi ini juga mempengaruhi ventilasi . Dalah sebuah artikel yang berjudul “Prone position acute respiratory distress syndrome patients: less prone to ventilator associated pneumonia?” melaporkan analisis post hoc yang berfokus pada dampak posisi pronase pada ventilasi pasien yang mengalami ARDS parah. Penulis menemukan kejadian sebanyak 46.6% dengan posisi prone.