Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL PRATIKUM

MESIN LISTRIK DAN PENGAMAN

“ Motor DC Seri ”

Oleh :
Vito Basjika Pramuja
16064095 / 2016

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
A. Tujuan

Mengukur dan menganalisis karakteristik motor dc seri

B. Teori

Belitan penguat medan pada motor DC seri terhubung secara seri terhadap belitan
jangkar, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

Il= Ise=Ia

Vt= Ea –Ia.Ra-Isc.Rse

Vt= Ea –Ia( Ra+Rse)

Untuk mendapatkan torsi yang besar maka tegangan jangkar harus besar. Untuk
mendapatkan tegangan jangkar yang besar maka tahanan medan seri harus kecil.

Percobaan motor DC seri tidak boleh dengan beban nol karena arus jangkar dan juga arus
medan akan sangat kecil( disebabkan karena rangkaian terbuka). Hal ini mengakibatkan
putaran motor menjadi sangat tinggi, sehingga dapat merusak motor.

C. Peralatan
 Torsi motor listrik
 Mesin DV
 Tachometer generator
 Starter MV 130
 Shunt rheostat TS
 Resistor beban
 Ammeter
 Voltmeter
 Switch TO 30
D. Prosedur
Pengukuran karakteristik efesiensi dan karakteristik torsi :

 Motor seri tidak boleh dijalankan tanpa beban. Sebelum tegangan diberikan,
swicht S harus di on kan dan resistor beban Rb di set ke arus minimum. Set shunt
reoshat torsi meter untuk memberikan arus penguatan maksimum. Starter harus
terkoneksi dengan tahanan penuh “START”
 Hidupkan tegangan konstan dan tegangan variabel. Naikan tegangan variabel DC ke
220V
 Perlahan matikan starter Rs dan amatai amper meter Ia sehingga arus rating tidak
terlampaui. Motor kemudian akan berputar dengan kevepatan 1500 rpm
 U harus konstan, 220 V. Variasikan beban dengan resistor beban Rb dengan jarak 1 A
dari minimum. Harus ingat bahwa kecepatan tidak boleh melampaui 2200 rpm ke
maksimum, sesuai arus rating. Catat U,Ia dan M dan N untuk masing masing step.
E. Diangram Rangkaian

F. Tabel percobaan

Karakteristik berbeban ( terminal D1-D2)

N= f(Il) n = 2200 rpm, V= konstan( mis ; 220 V)

Ia ( A ) Pengukuran Perhitungan
Pout T(Nm) N(Rpm) Pin Π(%) VR ( %)
0 - - - − - -
1 55 2,4 1400 351,6 0,156 23,52
2 70 3,6 1100 410,2 0,170 23,52
3 85 5,0 1030 732,5 0,116 23,52
4 95 6,0 1400 879 0,108 23,52
5 - - - - - -
Karakteristik berbeban (terminal D1-D3)
N= f(Il) n = 1500 rpm, V= konstan( mis ; 220 V)
Ia ( A ) Pengukuran Perhitungan
Pout T(Nm) N(Rpm) Pin Π(%) VR ( %)
0,5 65 2,6 1500 380,9 0,018 23,52
1 68 2,8 1440 410,2 0,012 23,52
2 85 3,8 1200 556,7 0,005 23,52
3 98 5,0 930 732,5 0,017 23,52
4 108 6,0 860 879 0,020 18,75
5 - - - - - -

G. Analisis Data
Tabel 2
2πn
Untuk mencari nilai Pin digunakan rumus 𝑃𝑖𝑛 = 𝑀
60
V = f(Iₗ), If = konstan (mis: 0.4 A), n = 1400 rpm

2πn 2.3,14.1400
 𝑃𝑖𝑛 = 𝑀= 2,6 = 380,9
60 60
2πn 2.3,14.1400
 𝑃𝑖𝑛 = 𝑀= 2,8 = 410,2
60 60
2πn 2.3,14.1400
 𝑃𝑖𝑛 = 𝑀= 3,8 = 556,7
60 60
2πn 2.3,14.1400
 𝑃𝑖𝑛 = 𝑀= 5,0 = 732,5
60 60
2πn 2.3,14.1400
 𝑃𝑖𝑛 = 𝑀= 6,0 = 879
60 60

Pout
Untuk mencari nilai efesiensi η = . 100 %
Pin

Pout 7
 η= . 100 % = η = 380,9 . 100 % =0,018
Pin
Pout 5
 η= . 100 % = η = 410,2 . 100 % = 0,012
Pin
Pout 3
 η= . 100 % = η = 556,7 . 100 % =0,005
Pin
Pout 13
 η= . 100 % = η = 732,5 . 100 % =0,017
Pin
Pout 18
 η= . 100 % = η = 879 . 100 % =0,020
Pin

Vnl−Vfl
untuk mencari nilai tegangan regulasi 𝑉𝑅 = .100%
Vfl
130−170
 𝑉𝑅 = . 100% = 23.52
170
130−170
 𝑉𝑅 = . 100% = 23.52
170
130−170
 𝑉𝑅 = . 100% = 23.52
170
110−170
 𝑉𝑅 = . 100% = 23.52
170
130−160
 𝑉𝑅 = . 100% = 18.75
160

Tabel 1

2πn
Untuk mencari nilai Pin digunakan rumus 𝑃𝑖𝑛 = 𝑀
60
V = f(Iₗ), If = konstan (mis: 0.4 A), n = 1400 rpm

2πn 2.3,14.1400
 𝑃𝑖𝑛 = 𝑀= 2,4 = 351,6
60 60
2πn 2.3,14.1400
 𝑃𝑖𝑛 = 𝑀= 3,6 = 410,2
60 60
2πn 2.3,14.1400
 𝑃𝑖𝑛 = 𝑀= 5,0 = 732,5
60 60
2πn 2.3,14.1400
 𝑃𝑖𝑛 = 𝑀= 6,0 = 879
60 60

Pout
Untuk mencari nilai efesiensi η = . 100 %
Pin

Pout 55
 η= . 100 % = η = 351,6 . 100 % =0,156
Pin
Pout 70
 η= . 100 % = η = 410,2 . 100 % =0,170
Pin
Pout 85
 η= . 100 % = η = 732,5 . 100 % =0,116
Pin
Pout 95
 η= . 100 % = η = 879 . 100 % =0,108
Pin

Vnl−Vfl
untuk mencari nilai tegangan regulasi 𝑉𝑅 = .100%
Vfl

130−170
 𝑉𝑅 = . 100% = 23.52
170
130−170
 𝑉𝑅 = . 100% = 23.52
170
130−170
 𝑉𝑅 = . 100% = 23.52
170
110−170
 𝑉𝑅 = . 100% = 23.52
170
H. Kesimpulan

Dari pratikum yang telah dilakukan didapatkan bahwa :

1. Belitan penguat medan motor dc seri terhubung secara seri terhadap belitan jangkar
2. Untuk mendapatkan tegangan torsi yang besar maka tegangan jangkar arus besar,
tahanan medan seri harus kecil.

Anda mungkin juga menyukai