Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI RT 002 /RW 006 KELURAHAN GURABESI JAYAPURA


TANGGAL 20 – 26 MEI 2019

OLEH :
SARAH CITRAH RAMADHANIA
144011.01.16.938

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


PROGARAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT
MARTHEN INDEY
J AYAPU RA
2019
Lembar pengesahan
LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DI RT 01 dan 02 /RW 09 KELURAHAN
GURABESI JAYAPURA
TANGGAL 20 – 26 MEI 2019

Diterima dan disetujui sebagai hasil dari PKK Komunitas mahasiswa Diploma III Akademi
Keperawatan Rumah Sakit Tk. II Marthen Indey Angkatan VIII
Tahun 2018 – 2019

Sarah Citrah
144011.01.16.938

Disetujui
Pembimbing PKK Komunitas

Siti Patimah S.Kep.Ns M.Kep


NIDN. 1415098701
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan perlindungan-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan keperawatan
komunitas ini dengan baik. Dalam penyususan Laporan, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, baik dari segi penulisan maupun
materi. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan di masa yang akan datang. Dalam penyelesaian Laporan
keperawatan komunitas penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, saran dan data – data
yang baik secara tertulis maupun secara lisan dari teman-teman.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada:
1. Bu Siti Patimah S.Kep,Ns . M.Kep
2. Semua pihak yang telah membantu selama pelaksanaan dan penyelesaian laporan ini.
Kami berharap praktik klinik ini dapat membuahkan hasil yang baik serta bermanfaat
sehingga dapat menjadi panduan dalam menghadapi persaingan kerja di masa yang akan
datang dan semoga laporan ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Jayapura, 20 Mei 2019

Penyusun

Sarah Citrah
DAFTAR ISI

Halaman judul .....................................................................……………………………. i


Lembar pengesahan ............................................................

Kata pengantar ....................................................................


Daftar diagram ....................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A...............................................................................Latar Belakang .....................

B...............................................................................Tujuan....................................

C...............................................................................Manfaat ................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS KEPERAWATAN KOM. UNITAS
A...............................................................................Pengertian Keperawatan
Komunitas ...............................................................

B...............................................................................Tujuan Keperawatan Komunitas


..................................................................................

C...............................................................................Sasaran .................................

D...............................................................................Peran Perawat Komunitas ....

E................................................................................Kegiatan Praktik Keperawatan


Komunitas................................................................

F................................................................................Model Pendekatan ................

G...............................................................................Metode Pengumpulan Data . .


BAB III ASKEP KOMUNITAS
A...............................................................................Gambaran Umum Wilayah
Komunitas ...............................................................

B...............................................................................Asuhan Keperawatan Komunitas


(Berdasarkan Hasil Tabulasi dan
Pengelolaan Data Pengkajian) .................................
BAB IV PENUTUP
A...............................................................................Kesimpulan ..........................

B...............................................................................Saran .....................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan membangun kesehatan adalah meningkatkan kesadaran kemaauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa baik
masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah. Pembanguan kesehatan untuk
mencapai Indonesia Sehat 2015 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi –
tingginya dan perubahan paradigm sehat yaitu upaya untuk menigkatkan kseahatan bagsa
indoenasi agar mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga
kesehatan sendiri melalui kesadaran yang tinggi yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif . (Depkes RI, 2006).
Guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal tersebut, berbagai
upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satunya adalah upaya perawatan kesehatan
masyarakat yang lebih dikenal dengan keperawatan komunitas.
Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan langsung yang
berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola
perilaku masyarakat yang tidak sehat , ketidak mampuan masyarakat untuk beradaptasi
dengan lingkungan ( bio, psiko, sosial, cultural, maupun spiritual). Intervensi
keperawatan komunitas yang dilakukan difokuskan pada tiga level prevensi atau
pencegahan yaitu: prevensi primer yang pelaksanaan difokuskan pada pendidikan
kesehatan konseling, prevensi sekunder dan prevensi tersier.
Sebagai pada tiga level prevensi atau pencegahan yaitu: prevensi primer yang
pelaksanaan difokuskan pada pendidikan kesehatan konseling, prevensi sekunder dan
prevensi tersier.
Sebagai pada tiga level prevensi atau pencegahan yaitu: prevensi primer yang
pelaksanaan difokuskan pada pendidikan kesehatan konseling, prevensi sekunder dan
prevensi tersier.
Sebagai tenaga professional, maka perencanaan dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas merupakan hal yang teramat penting disusun oleh perawat.
Rencana asuhan keperawatan disusun dengan memperhatikan banyak faktor, terutama
seklai faktor masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatnya masyarakatlah yang
memiliki rencana tersebut, dan perawat sebaiknya hanyalah sebagai fasilitator dan
motivator dalam menggerakan dinamika masyarak untuk dpat menolong dirinya sendiri.
(Sutama Agus, 2010).

B. Tujuan
1.............................................................................................................Tujuan Umum
Setelah mengikuti praktik klinik keperawatan komunitas, mahasiswa mampu
memberikan asuhan keperawatan komunitas pada klien yang memiliki masalah aktual
dan risiko yang mengancam kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan dan kemampuan masyarakat secara menyeluruh dalam memelihara
kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
2.............................................................................................................Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik klinik keperawatan komunitas, diharapkan mahasiswa:
a.....................................................................................................Mampu
melakukan komunikasi interpersonal dengan melakukan kunjungan rumah
(minimal 2x).
b.....................................................................................................Mampu
melakukan pendataan/tabulasi data.
c.....................................................................................................Mampu
melakukan analisa data.
d.....................................................................................................Mampu
menemukan masalah keperawatan komunitas.
e.....................................................................................................Mampu
membuat perencanaan keperawatan komunitas.
f......................................................................................................Mampu
membuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan) dan mengimplementasikannya.
3.............................................................................................................Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
1) Memenuhi syarat penilaian mata kuliah keperawatan komunitas di
lingkungan RT 002/RW 006 Kelurahan Gurabesi
2) Mempraktekkan ilmu yang diajarkan di institusi pendidikan
3) Menambah wawasan dan pengalaman dalam penerapan teori di
lapangan
b. Bagi Masyarakat
Meningkatkan peran serta masyarakat RT 002/RW 006 Kelurahan Gurabesi
dalam meningkatkan derajat kesehatan masing-masing.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Definisi Keperawatan Komunitas


Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan
batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga
(Sumijatun ddk, 2011). Misalnya didalam kesehatan dikenal kelompok ibu hamil,
kelompok ibu menyusui , kelompok anak balita, krlompok lansia, kelompok masyaralat
dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagiannya. Sedangkan dalam kelompok
masyarakat ada masyarakt petani, masyarakt pedagang, masyarakat pekerja, masyarakt
terasing dan sebagainya. (Mubarak , 2011)
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesunambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan manusia utuh melalui proses keperawatan
untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia seacara optimal, sehingga mampu
mamdiri alam upaya kesehatan ( Mubarak , 2011)
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang
bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien , keluarga, kelompok serta masyarakat melalui
langkah-langkah seperti pengakajian,perencanaan,implemantasi dan evluasi keperawatan
(wahyudi , 2012).

B. Tujuan Keperawatan Komunitas


Tujuan proses keperawatan dalam kominitas adalah untuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut :
1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu,keluarga, dan kelompok dalam konteks komunitas.
2. Perhatian lansung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan masyarakat
yang dapat memengaruhi keluarga,individu dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu,keluarga, kelompok dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami.
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut.
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan.
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi.
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi,
yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan
secara mandiri (Self care).

C. Sarana Keperawatan Komunitas


Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok
khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan
atau perawatan (Effendy, 1998), sasaran ini terdiri dari:
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada
dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social,
psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat
dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman
dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
3. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap
masalah kesehatan. Yang termasuk kelompok khusus adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti:

1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Lansia
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit
kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes
mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, yaitu:
1) Wanita tunasusila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok pekerja-pekerja tertentu, dan lain-lain
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti werdha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi
4) Penitipan balita
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup lama
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai
satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas.
Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung
dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota
masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan,
perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dalam praktek
keperawatan. Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat dibedakan menjadi
individu, keluarga dan masyarakat (Riyadi, 2007).
a. Individu sebagai klienIndividu adalah anggota keluarga yang unik sebagai
kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual. Peran perawat
pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya
mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju
kemandirian klien (Riyadi, 2007).
b. Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun
secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dalam lingkup kebutuhan
dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu
kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri
dan aktualisasi diri (Riyadi, 2007).
c. Masyarakat sebagai klien
Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama
(Riyadi, 2007).

D. Peran Perawat Komunitas


Peran merupakan seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang laint
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dan unit sosial. Peran dipengaruhi olrh keadaan
sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Banyak peranan yang didapt
dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat diantarnya adalah, (Widiyanto, 2014) :
1. Peran asuhan kerawatan ( Care Privider)
2. Peran sabagai pendidik (Educator)
3. Peran sebagi pembela (Advocate)
4. Peran sebagai manajer kasus ( Case manager)
5. Peran sebagai kolaborator
6. Peran sebagai penurun kasus (Care finder)
7. Perawat kesehatan masyarakat sekolah
8. Peran dalam bidang kesehatan kerja
9. Perawatan kesehatan dirumah

E. Kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas


1. Memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga dan kelompok khusus
melalui home care.
2. Penyuluhan jaringan.
3. Konsultasi dan problem solving.
4. Bimbingan.
5. Melaksanakan rujukan.
6. Penemuan kasus.
7. Sebagai penghubung antar masyarakat dengan unit kesehatan.
8. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas.
9. Melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan asuhan keperawatan
komunitas.
10. Kerjasama lintas program dan lintas sectoral.
11. Memberikan tauladan.
12. Ikut serta dalam penelitian.

F. Model Pendekatan
1. Problem solving approach
2. Pendekataan pemencahan masalah yang dituangkan dengan menggunakkan
proses keperawatan.
3. Family apparoach
Pendekataan terhadap keluarga binaan.
4. Case approach
Pembinaan dilakukan berdasar kasusu yang datang ke puskesmas yang dinilai
memerlukan tindakan lanjut.
5. Community approach
Pendekataan dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui servey mawas diri
dengan melibatkan partisipasi masyarakat .

G. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data untuk diperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada
masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi
masalah tersebut yang menyakut aspek fisik, psikologis, social ekonomi dan spiritual
serta faktor lingkungan yang mempengaruhi. Pengumpulan data dapat dilukukan dengan
cara sebagai berikut :
1. Wawancara atau anamnesa
Teknik komunikasi yang digunakan adalah komunikasi teraupeutik yang
mencangkup ketrampilan verbal, non verbal, empati, serta rasa kepedulian yang
tinggi.
Teknik verbal meliputi pertanyaan terbuka maupun tertutup, menggali jawaban dan
memvalidasi klien.
Teknik non verbal meliputi sikap, mendengarkan aktif, diam,sentuhan, dan kontak
mata.
2. Pengematan atau observasi
Yaitu mngamati perilaku dan keadaan komunitas untuk memperoleh data berkaitan
dengan masalah kesehatan dan keperawatan.
3. Pemeriksaan fisik
Merupakan data pengambilan untuk menemukan kebutuhan komunitas.
Pengkajian ini digunakan untuk memperoleh data objektif dari riwayat komunitas.
Data yang dipergunakan dlam pengkajian dapat diperoleh melalui beberapa sumber,
yaitu :
a. Sensus
Merupakan sumber data yang paling lengkap. Data sensus dapat diperoleh
dengan cara survey terhadap masyarakat.
b. Laporan penyakit yang terinformasikan
Merupakan data yang dilakukan oleh kementrian kesehatan baik pusat maupun
daerah tentang penyakit – penyakit yang dapat dilaporkan secara legal.
c. Catatan medis dan rumah sakit
Catatan ini digunakan secara jelas dalam penelitian kesehatan keperawatan
komunitas.
Data yang dikumpulkan dalam proses pengkaji meliputi data inti (core),
subsistem, dan persepsi. Data subsistem terdiri dari lingkungan, pelayanan
kesehatan dan sosial, ekonomi, transportasi dan keamanan, politik dan
pemerintahan, komunikasi, pendidikan, rekreasi.
BAB III
ASKEP KOMUNITAS

A. Gambaran Umum Wilayah Komunitas


Jumlah pendudukDari data yang didapatkan di Kecamatan Gurabesi jumlah seluruh
penduduk berjumlah Jumlah Penduduk 33.176 jiwa, 8.294 KK dengan jumlah laki-laki :
18.083 Jiwa dan perempuan 15.083 jiwa. Sedangkan untuk jumlah penduduk di Rt 02 Rw
06 berjumlah 110 Kepala Keluarga yang terdiri dari 1.600 jiwa. Dan jumlah Kepala
Keluarga yang dikaji adalah 10 KK dengan jumlah jiwa yang terdiri dari laki-laki dan
perempuan.
1. Luas Wilayah
Kelurahan Gurabesi merupakan salah 1 (satu) dari 7 (tujuh) Kelurahan yang berada di
wilayah Distrik Jayapura Utara Kota Jayapura, letaknya berada tepat dipusat Kota
Jayapura. Merupakan kawasan pemukiman, pertokoan, perekonomian dan jasa.
Luas Kelurahan Gurabesi sebesar ± 7,2 Ha dengan ketinggian tanah dari permukaan
laut sebesar 500 M dan suhu rata-rata ± 27° C.
Gambar 3.1 Peta Wilayah Kelurahan Gurabesi

2. Batas wilayah
Adapun batas-batas wilayah kelurahan GuraBesi Berdasarkan Perda Nomor 9
Tahun 2006 adalah :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Bhayangkara Distrik
Jayapura Utara
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Numbay Distrik Jayapura
Selatan.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan pegunungan Cyclop
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Yos Sudarso

B. Asuhan Keperawatan Komunitas


1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Windshied survey (suevey lingkungan)

2) Wawancara dengan masing-masing kepala keluarga

3) Observasi

b. Identifikasi
1) Data umum (data demografi)
a) Distribusi responden data KK

b) Distribusi penduduk berdasarkan usia


Tabel 1. Penduduk Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah Persen
1 0-12 Tahun 3jiwa 4%
2 11-20 Tahun 6 jiwa 8%
3 21-30 Tahun 5 jiwa 7%
4 31- 40 Tahun 9 jiwa 12%
5 42-50 Tahun 5 jiwa 7%
6 51-60 Tahun 5 jiwa 7%
7 >60 Tahun 4 jiwa 5%
Total 37 jiwa 100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa distribusi penduduk
terbanyak adalah golongan usia 31-40 tahun sebanyak 9 jiwa atau 12
%dari jumlah seluruh penduduk yang dikaji.
c) Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin
Tebel 2. Penduduk berdasarkan jenis kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 20 jiwa 27%
2 Perempuan 17 jiwa 23%
Total 37 jiwa 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bawa distribusi penduduk
berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak adalah laki-laki dengan jumlah 20 jiwa
dari 37 jiwa yang dikaji.

a) Distribusi penduduk berdasarkan pekerjaan


Tebel 3 .Penduduk berdasarkan pekerjaan

No. Pekerjaan Jumlah Persentase


1 Swasta 15 Jiwa 20 %
2 IRT 13 Jiwa 18 %
3 Pelajar 5 Jiwa 7%
4 Mahasiswa 1 Jiwa 1%
5 Lain-lain (penganguran) 4 Jiwa 4%
Total 37 jiwa 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis pekerjaan yang paling
banyak adalah Swasta sebanyak 15 jiwa dari 37 jiwa yang dikaji.

b) Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan

Tabel 4. Penduduk berdasarkan pendidikan

No. Pendidikan Jumlah Persentase


1 SD 8 Jiwa 11%
2 SMP 4 Jiwa 6 %
3 SMA 22 Jiwa 30%
4 S1 1 Jiwa 1 %
5 SLTA 1 Jiwa 1%
6 TK 1 Jiwa 1%
Total 37 jiwa 100%

Berdasarkaan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan yang


banyak disandang oleh warga adalah SMA 30% adalah dari 37 jiwa yang dikaji.
c) Dsitribusi penduduk berdasarkan agama
Tebel 5 .Distribusi penduduk berdasarkan Agama
No. Agama Jumlah Persentase
1 Islam 33 jiwa 45%
2 Kristen 4 jiwa 5%
Total 37jiwa 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa agama yang banyak dianut
oleh warga adalah Kristen sebanyak 4 jiwa dan Islam sebanyak 33 jiwa dari 37 jiwa
yang dikaji.

1) Data sosial ekonomi


d) Distribusi penduduk berdasarkan pendapatan
Tabel 6. penduduk berdasarkan pendapatan
No. Penghasilan Jumlah Persentase
1 < Rp 1.000.000 7KK 6%
2 Rp1.000.000-Rp 3.000.000 2 KK 2%
3 >Rp 3.000.000 1 KK 1%
Total 10 KK 100 %
Dapat disimpulkan bahwa jumlah pendapatan penduduk terbanyak adalah 7
KK sebesar < Rp 1.000.000 dari 10 KK yang dikaji.

3) Data lingkungan fisik


e) Distribusi Berdasarkan Kepemilikan rumah
Tabel 7. Penduduk Berdasarkan Kepemilikan rumah
No Jenis kepemilikan Jumlah Persentase
1. Miliki sendiri 7 KK 35%
2. Sewa 3 KK 15 %
Total 10 KK 100 %
Berdasarkan tabel diatas didapatkan jenis kepemilikan rumah warga
seimbang antara milik sendiri sebanyak 7 KK dan sewa sebanyak 3 KK dari
10 KK yang dikaji.
f) Distribusi penduduk berdasarkan tipe rumah
Tabel 8. penduduk berdasarkan tipe rumah
No Jenis rumah Jumlah Persentase
1. Permanen 6 KK 5%
2. Semi permanen 4KK 4%
Total 10 KK 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tipe rumah
terbanyak yang dimiliki warga adalah permanen sebanyak 6 KK dari semi
permanen 4 KK yang dikaji.

g) Distribusi penduduk berdasarkan jenis lantai


Tabel 9. penduduk berdasarkan jenis lantai
No Jenis lantai Jumlah Persentase
1. Semen 2 KK 2%
2. Papan 2 KK 2%
3. Tegel 6 KK 5%
Total 10 KK 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis lantai yang
dimilki terbanyak yang dimilki warga adalah tegel sebanyak 6 KK dari 10
KK yang dikaji.

h) Distribusi berdasarkan ventilasi rumah


Tabel 10. Penduduk berdasarkan ventilasi rumah
No. Kondisi Jumlah Persentase
1. Ada jendela tiap rumah 10 KK 10%
2. Tidak ada jendela 0 KK 0%
Total 10 KK 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi ventilasi
yang dimiliki oleh warga adalah Ada Jendela tiap rumah dengan jumlah 10
KK dengan persentase 9% dari 10 KK yang dikaji.
h) Distribusi penduduk berdasarkan pencahayaan rumah
Tabel 11. penduduk berdasarkan pencahayaan rumah
No. Kondisi Jumlah Persentase
1. Terang 10KK 10%
2. Remang-Remang 0 KK 0%
3 Gelap 0 KK 0%
Total 10 KK 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi ventilasi
yang dimiliki oleh warga adalah Ada Jendela tiap rumah dengan jumlah 10
KK dengan persentase 10% dari 10 KK yang dikaji.

4) Sumber air
h) Distribusi penduduk berdasarrkan sumber air
Tabel 12. penduduk berdasarkan sumber air
No Sumber air Jumlah Persentase
1. PAM 10 KK 10 %
2. Sumur 0 KK 0%
3. Sungai 0 KK 0%
Total 10 KK 100 %
Berdasrakan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sumber air yang
warga banyak gunakan adalah sumur sebanyak 10 KK dengan
persentase sebesar 100 % dari 10 KK yang dikaji.

i) Ditribusi penduduk berdasarkan jarak sumber air dengan septic


tank
Tabel 13. Ditribusi penduduk berdasarkan jarak sumber air dengan septic
tank
No Jarak sumber air dengan Jumlah Persentase
septic tank
1. < 10 m 0 KK 0%
2. >10 m 10 KK 10 %
Total 10 KK 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jarak sumber air
dengan septic tank terbanyak yang dimilki warga adalah > 10 m dengan
jumlah 10 KK dari 10 KK yang dikaji.
j) Distribusi penduduk berdasarkan tempat penampungan air
Tabel 14. penduduk berdasarkan tempat penampungan air
No Tempat penampungan air Jumlah Peraentase
sementara
1 Bak 10KK 10%

2 Gentong 0 KK 0%

3 Ember 0 KK 0%

Total 10 KK 100 %

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa warga banyak yang menampung
air Dalam bak dengan jumlah 10KK dengan persentase 10 %.

k) Penduduk berdasarkan kondisi tempat penampungan air


Tabel 15. Penduduk berdasarkan kondisi tempat penampungan air
No Kondisi tempat Jumlah Persentase
penampungan air
1 Terbuka 10KK 10 %

2 Tertutup 0 KK 0%

Total 10 KK 100 %

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 10 KK yang menutup tampungan


air dari jumlah 10 KK dengan persentase 90 %.

5) Pembuangan sampah
l) Distribusi penduduk berdasarkan cara pembuangan sampah
Tabel 16. Penduduk berdasarkan cara pembuangan sampah
No Cara pembuangan Jumlah Persentase
sampah
1 sungai 0 KK 0%
2 Ditimbun 0 KK 0%
3 Dibakar 0 KK 0%
4 Sembarangan tempat 0 kk 0%
5 TPA/TPS 10 KK 100 %
Total 10 KK 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa cara pembuangan sampah
yang banyak warga lakukan adalah dengan membuangnya di TPA/TPS sebanyak
10 KK dari 10 KK yang dikaji dengan persentase 100 %.
m) Distribusi penduduk berdasarkan pembuangan sampah
sememntara
Tabel 17. Penduduk berdasarkan pembuangan sampah sementara
No Pembuangan sampah Jumlah Persentase
sementara
1 Ada 10 KK 100 %
2 Tidak ada - -
Total 10 KK 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua warga ada memiliki
tempat pembuangan sampah sementara.

6) Pembuangan limbah
n) Distribusi penduduk berdasarkan kebiasaan BAB/BAK
Tabel 18. Penduduk berdasarkan kebiasaan BAB/BAK
No. Kebiasaan BAB/BAK Jumlah Persentase
1 Jamban/WC 10 KK 100 %
2 Sungai - -
3 Sembarangan - -
Total 10 KK 100 %
Berdasarkaan tabel diatas kebiasaaan BAB/BAK warga adalah di jamban
sebanyak 10 KK.

o) Distribusi penduduk berdasarkan jenis jamban yang digunakan


Tabel 19.penduduk berdasarkan jenis jamban yang digunakan
No Jenis jamban yang digunakan Jumlah Persentase
1 Cemplung 0 0%
2 Jongkok 0kk 0%
3 Leher angsa 10 KK 0%
Total 10 KK 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis jamban yang
digunakan adalah jongkok sebanyak 10 KK dari 10 KK yang di kaji

p) Distribusi penduduk berrdasarkan pembuangan air limbah


Tabel 20. Penduduk berdasarkan pembuangan air limbah
No Pembuangan air limbah Jumlah Persentase
1 Sungai 0 KK 0%
2 Got 10 KK 10 %
3 Sembarangan 0 KK 0%
4 Resapan 0 KK 0%
Total 10 KK 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pembuangan air limbah
warga dalah di Sungai sebanyak 10 KK dari 10 KK yang dikaji dengan persentase
100 %.

q) Distribusi penduduk berdasarkan kondisi saluran pembuangan


air limbah
Tabel 21. penduduk berdasarkan kondisi saluran pembuangan air limbah
No Kondisi saluran pembuangan Jumlah Persentase
limbah
1 Lancar 10 KK 100 %
2 Tersumbat - -
Total 10 KK 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi saluran pembuangan
air limbah warga lancar sebanyak 10 KK dengan persentase 100 %.
7) Kondsi kesehatan
r) Distribusi penduduk berdasarkan kebiasaan keluarga minta
tolong saat sakit
Tabel 22. Penduduk berdasarkan kebiasaan keluarga minta tolong saat sakit
No Kebiasaan Keluarga Untuk Jumlah Persentase
Minta Tolong Saat Sakit
1 Rumah sakit 5 KK 5%
2 Puskesmas 5 KK 5%
3 Dokter praktik 0KK 0%
4 Perawat 0 KK 0
5 Bidan 0 KK 0%
Total 10 KK 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan minta tolong saat sakit
adalah ke Rumah Sakit sebanyak 5 KK dan 5 KK Puskesmas dari 10 KK yang dikaji.

s) Ditribusi penduduk berdasarkan kebiasaan keluarga sebelum ke


pelkes
Tabel 23. Ditribusi penduduk berdasarkan kebiasaan keluarga sebelum ke pelkes
No Kebiasaan keluarga Jumlah Persentase
sebelum ke Pel Kes
1 Beli obat bebas 5 KK 5%
2 Jamu 0 KK 0%
3 Lain-lain(Puskesmas) 5 KK 5%
Total 10 KK 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan keluarga sebelum ke
PelKes adalah membeli obat bebas sebanyak 5 KK dan 5 KK Puskesmas dari 10 KK
yang di kaji .

t) Distribusi penduduk berdasarkaan jenis asuransi


Tabel 24. Distribusi penduduk berdasarkan jenis asuransi
No Jenis asuransi Jumlah Persentase
1 ASTEK/ASKES 4KK 4%
3 BPJS 5KK 5%
5 Tidak ada(umum) 1 KK 1%
Total 10 KK 100 %
Berdasar tabel diatas dapat disimpulkan bahwa warga yang mempunyai asuransi
kesehatan BJPS sebanyak 5 KK , ASKES 4 KK dan 1 UMUM yang dikaji dari 10 KK.
u) Distribusi Penduduk Berdasarkan Sarana Transportasi ke Pelayanan Kesehatan
Tabel 25. Penduduk Berdasarkan Sarana Transportasi ke Pelayanan Kesehatan
NO TRANSPORTASI JUMLAH PRESENTASE
1 Jalan kaki 2 KK 2%
2 Angkot 2 KK 2%
3 Kendaraan pribadi 6 KK 6%
Total 10 KK 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat Dapat disimpulkan bahwa warga yang mempunyai
tranportasi pelanan kesehatan sebanyak memiliki kendaraan pribadi 6 KK , naik angkot 2
KK dan 2 jalan kaki yang dikaji dari 10 KK.

r) Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Rumah dengan Sarana Kesehatan


Tabel 26. Penduduk Berdasarkan Jarak Rumah dengan Sarana Kesehatan
NO JARAK JUMLAH PRESENTASE
1 < 1 Km 0 KK 0%
2 1 - 2 Km 10 KK 10 %
3 2 - 5 Km 0 KK 0%
Total 10 KK 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat Dapat disimpulkan bahwa warga yang mempunyai
jarak rumah dengan sarana kesehatan yang dimilki dari 10 KK 1-2 km Presentasi 10%
yang dikaji .

8) Masalah-masalah khusus
a. Distribusikan penduduk berdasarkan penyakit yang sering Diderita
dalam 6 Bulan Terakhir
Tabel 27. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penyakit yang Sering Diderita
dalam 6 Bulan Terakhir
PRESENTAS
NO PENYAKIT JUMLAH
E
1 Malaria 0 KK 0%
2 Batuk pilek 8 KK 7%
3 Hipertensi 2 KK 2%
Total 10 KK 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat Dapat disimpulkan bahwa warga penyakit terakhir 6
bulan adalah batuk pilek sebanyak 7 % 10 KK yang dikaji .
9) Anak dan remaja
b. Ditribusi penduduk berdasarkan penggunaan waktu luang anak
Tabel 28. Penduduk berdasarkan penggunaan waktu luang anak
No Penggunaan waktu Jumlah Persentase
1 Musik/tv 0 KK 0%
2 Olahraga 0 KK 0%
3 Rekreasi 1KK 1%
4 Keagamaan 2 KK 2%
Total 10 kk 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan
bahwa penggunaan waktu luang anak yang paling banyak adalah
waktu keagamaan sebanyak 2% dari 10KK yang dikaji.

10) Usia Lanjut


c. Distribusi penduduk berdasarkan Jenis penyakit pada lansia
Tabel 30. Penduduk berdasarkan Jenis penyakit pada lansia
No Penyakit Jumlah Persentase
1 Hipertensi 2KK 2%
2 Katarak 2 KK 2%
3 Diabetes 0KK 0%
4 Asam urat 0KK 0%
Total 10 kk 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit yang dideritai
pada lansia adalah hipertensi dan katarak sebanyak 2% dari 10 KK yang dikaji.

d. Distribusi penduduk berdasarkan Upaya yang dilakukan


Tabel 31. Penduduk berdasarkan uapaya yang dilakukan
No Upaya yang dilakukan Jumlah Persentase
1 Berobat sendiri 4KK 4%
2 Berobat kesarana kesehatan 6 KK 5%
3 Berobat , non medis 0KK 0%
Total 10 kk 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan
adalah berobata kesarana sebanyak 5 % dari 10 KK yang dikaji.
e. Distribusi penduduk berdasarkan Pengunaan waktu senggang pada
lansia
Tabel 32. Penduduk berdasarkan penggunaan waktu senggangan pada lansia
No Penggunaan waktu Jumlah Persentase
senggang
1 Berkebun/perkerjaan rumah 4 KK 4%
2 Jalan-jalan 1KK 1%
3 senam 0KK 0%
Total 10 kk 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan
adalah waktu senggang pada lansia berkebun /pekerjaan rumah 5 % dari 10 KK
yang dikaji.
1. Klasifikasi data
KLASIFIKASI DATA
No Data Subyektif Data Obyektif
 Penduduk mengatakan bahwa  Penyakit yang sering dialami
mereka sering Batuk pilek keluarga dalam 6 bulan
 Penduduk mengatakan kalau
terakhir yaitu batuk dan pilek
batuk pilek sering membeli obat  Penduduk tampak bersin dan
bebas diapotik batuk disembarang tempat
 Penduduk mengatakan warga
dan tidak menutup mulut
disekitar suka merokok
 Penduduk mengatakan kalau
 Tempat sampah sementara
mengendari motor jarang
penduduk hanya kantong
mengunakan masker
 Penduduk mengatakan jarak plastic dalam keadaan
rumah satu sama yang lain terbuka sebelumnya akhirnya
berdekatan dibuat ditempat pembungan
sampah
 Penduduk mengatakan
 Tempat penampungan air di
penggunaan alat rumah tangga
bak dalam keadaan terbuka
seperti selimut diganti 1 minggu  Penduduk yang membuang
2x, bila cepat kotor maka sampah ditempat sampah
penggantian selimut akan lebih sementara (plastic) dan dalam
sering. keadaan terbuka

Anda mungkin juga menyukai