Anda di halaman 1dari 11

TUGAS FISIKA LINGKUNGAN

KERUSAKAN LINGKUNGAN DI MERAUKE


(PENGGALIAN TANAH TIMBUN/PASIR LIAR)

OLEH :
KELOMPOK 1

Bayu Nur Saputro (2016 84 203 001)


Nadila (2016 84 203 003)
Marlen Leuhena (2016 84 203 011)

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE

2017
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami hadirkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
Dalam kesempatan kali ini kami mengucapkan banyak terima kasih bimbingan yang
telah diberikan oleh Bapak Richard Samuel Waremra yang telah mengajar kami di mata
kuliah fisika lingkungan ini.Semoga apa yang telah bapak ajarkan dan sampaikan selama ini
dapat bermanfaat bagi kami dalam perkuliahan yang sedang kami jalani saat ini dan berguna
kedepannya bagi kehidupan kami.Amin

Merauke, November 2017


Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii

BAB I PEDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1

1.3 Tujuan............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3

2.1 Contoh Kerusakan Lingkungan ........................................................................... 3

2.2 Dampak Kerusakan Lingkungan.......................................................................... 4

2.3 Cara Penanganan .................................................................................................. 6

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 7

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 7

3.2 Saran .................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 8

iii
BAB I
PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Merauke merupakan daerah dataran rendah,dimana kebanyakan wilayah disini,banyak


diantaranya merupakan daerah rawa ataupun daerah pesisir pantai.Dengan keadaan topografi
seperti ini sangat memungkinkan untuk tergenangnya air didaratan ketika musim hujan
ataupun ketika pasang air laut terjadi.Dengan keadaan seperti ini,banyak pembangunan
bangunan disini menggunakan media tanah timbun untuk awal pembangunan disini.Tanpa
diketahui jika pengambilan tanah timbun yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi
lingkungan disini.Karena bisa merusak suatu ekosistem tertentu yang ada, juga menyebabkan
ketidakrataan daerah resapan air di merauke.
Banyak disini yang juga menggunakan pasir pantai yang diperjual belikan sebagai
tanah timbun. Aktifitas seperti ini sungguh sangat disayangkan karena dampak kerusakan
lingkungan yang terjadi akibat aktifitas dapat berkepanjangan. Dimana dapat diawali dengan
terjadinya abrasi pantai hingga rusaknya ekosistem didaerah pesisir pantai yang mana dapat
berdampak buruk bagi masyarakat yang mengandalkan hidupnya dari kekayaan alam disitu.
Dengan keadaan seperti itu, dapat diharapkan agar pemerintah mampu mengawasi
aktifitas seperti itu dengan mengeluarkan peraturan yang tegas serta hukuman yang setimpal,
untuk menimbulkan efek jera, atau mana jika memang aktifitas itu dibutuhkan, maka
pemerintah mungkin bisa menyediakan tempat khusus untuk kegiatan itu, agar tidak
merusakan kawasan lingkungan tertentu agar tercapainya keseimbangan ekosistem di
Merauke, untuk kesejahteraan bersama.

1.2 Rumusan Masalah

1. Contoh kerusakan lingkungan yang ada di Merauke.


2. Dampak kerusakan lingkungan yang terjadi di Merauke.
3. Cara penanganan dan pencegahan kerusakan lingkungan yang ada.

1
1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui contoh kerusakan lingkungan yang ada di Merauke.


2. Dapat mengetahui dampak dari kerusakan lingkungan yang ada.
3. Dapat mengetahui penanganan dan juga pencegahan terhadap kerusakan
lingkungan di Merauke.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Contoh Kerusakan Lingkungan

Kerusakan di daerah Merauke sebenarnya ada banyak macamnya, dan diantaranya


yang kami soroti adalah tentang “pengambilan tanah timbun atau penggalian pasir liar” yang
tanpa batas dan berlebihan.Yang mana akifitas seperti ini masih berlangsung hingga kini.
Dan masalah ekonomilah yang melatar belakangi terjadinya aktifitas tersebut, entah
karena kurangnya lapangan pekerjaan atau kurangnya keahlian masyarakatnya, sehingga
mengambil jalan pintas dalam mencari uang dengan tidak memperhatikan apakah kegiatan
tersebut akan berdampak buruk bagi lingkungan atau tidak.
Dan juga karena kebutuhannya , yang menyebabkan aktifitas tersebut masih
berlangsung. Karena tak bisa dipungkiri lagi dengan keadaan kawasan yang berupa dataran
rendah, dalam setiap proses pembangunan disini masih diperlukannya tanah timbun dalam
setiap proses pembangunan yang terjadi.
Seperti halnya yang terjadi di daerah Bokem. “Akibat penggalian pasir secara liar
yang dilakukan di daerah Bokem, Kelurahan Rimba Jaya, Distrik Merauke mengakibatkan
tempat tersebut mengalami kerusakan sangat parah. Bahkan, ruas jalan yang menghubungkan
beberapa kampung seperti Nasem, Ndalir dan Tomerauw nyaris putus”. (Merauke, Jubi
(17/11)). Bahkan, ruas jalan yang menghubungkan beberapa kampung seperti Nasem, Ndalir
dan Tomerauw nyaris putus.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Merauke, Rama Dayanto,
S.Sos yang ditemui tabloidjubi.com Sabtu (16/11) mengatakan, pihaknya sudah sangat
maksimal dalam melakukan operasi penertiban penggalian pasir secara ilegal. Hanya saja,
para penggali pasir pun sudah pintar dan mengetahui jika akan adanya operasi.
Pemaparan berita diatas sudah jelas bahwa pihak yang berwenang sudah mencoba
tegas pada penertiban penggalian pasir secara ilegal. Tetapi pelaku selalu saja lolos saat
terjadi pengoprasian.
Berikut gambar yang kami ambil sebagai bukti penggalian tanah yang terjadi di
Mopah Lama beberapa waktu lalu :

3
Contoh kerusakan lingkungan di daerah Mopah Lama, Merauke.

2.2 Dampak Kerusakan Lingkungan

Setiap aktifitas yang kita lakukan selalu memiliki dampak, itu juga berlaku dalam
aktifitas pengambilan tanah timbun yang berlebihan. Karena aktifitas itu bisa dikatakan
sebagai aktifitas yang merusak lingkungan karena berdampak dapat merusak ekosistem yang
ada di alam, terlebih jika pengambilan tanah pantai didaerah pesisir pantai. Karena aktifitas
itu dapat berdampak berantai yang mana dapat merusak ekosistem daerah pesisir yang
mampu mengurangi hasil mata pencaharian warga di pesisir pantai, dan juga dapat
menyebabkan terjadinya abrasi pantai yang lebih berdampak buruk bagi masyarakat
dikawasan pesisir. Yang mana abrasi sendiri dapat menyebakan daratan yang ada di Merauke
ini makin terkikis yang bisa saja akan membuat daerah daratan Merauke lebih rendah dari
daerah perairannya. Dampak lainnya yaitu seperti :

4
- Meningkatnya polusi udara
Terjadinya peningkatan debu yang menyebabkan kualitas udara disekitar kawasan
penggalian menurun, sebagai akibat dari kendaraan truk yang mengangkut pasir serta tiupan
angin jika di lokasi penggalian tersebut tidak ada vegetasi (istilah untuk keseluruhan
komunitas tetumbuhan disuatu tempat tertentu) yang cukup.
- Peningkatan kebisingan
Peningkatan kebisingan diakibatkan oleh aktivitas kendaraan truk, awalnya
masyarakat masih dapat menghirup udara segar karena arus lalau lintas yang tidak begitu
ramai. Sama halnya dengan hewan – hewan yang sebelumnya berada di sekitar tempat
penggalian, hewan tersebut mati karena kehabisan bahan makanan. Sebagian hewan ada yang
melarikan diri mencari tempat baru untuk mencari makanan demi mempertahankan keturunan
dan juga kelangsungan hidupnya
- Penurunan kualitas air
Terjadinya penurunan kualitas air akibat dari pencucian pasir-pasir maupun karena
akibat dari lahan yang telah menjadi terbuka karena tidak ada vegetasi penutup, sehingga air
dapat mengalir dengan bebas ke badan-badan air. Debit air tanah juga akan menurun karena
vegetasi/pepohonan yang dapat menampung air telah ikut di tebang dalam system
penambangan pasir.
- Rusaknya Jalan
Para penambang yang telah mendapatkan pasir biasanya meggunakan alat atau mesin
mesin berat seperti mobil pengangkut. Hal tersebut akan membuat jalanan rusak karna
pengangkutan berlangsung bolak balik dan sering sehingga memuat jalan lubang.

5
2.3 Cara Penanganan

Cara penanganan untuk setiap kerusakan lingkungan adalah beragam, tergantung


dengan pokok permasalahan yang terjadi. Dan penanganan dan pencegahan untuk
pengrusakan lingkungan dari aktifitas pengambilan tanah timbun ialah dengan membuat
suatu aturan yang jelas dan tegas, yang mampu memberi hukuman bagi para pelaku
pengrusakan lingkungan guna menimbulkan efek jera, serta memberikan penyuluhan bagi
warga sekitar untuk lebih mencintai lingkungannya.
Dan dalam pemenuhan kebutuhan tanah timbun atau tanah pasir bagi pembangunan
didaerah Merauke sendiri, hendaknya pemerintah sudah memetakan daerah mana-mana saja
yang boleh dan bisa diambil tanahnya untuk memenuhi kebutuhan tanah timbun. Sehingga
tidak terjadi proses pengrusakan lingkungan dari proses pengambilan tanah timbun itu
sendiri.
Pemerintah pun harus berupaya membuka lapangan pekerjaan agar penambang pasir
mempunyai pekerjaan baru.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tindak pengrusakan lingkungan yang dilakukan dengan cara pengambilan tanah


timbun berlebihan memilik dampak yang buruk dan berkepanjangan, yang mana dampaknya
sendiri dapat merugikan masyarakatnya sendiri. Oleh sebab itu pemerintah haruslah hadir da
ikut berperan untuk menjaga lingkungan dengan peraturan-peraturan tegasnya demi menjaga
kelestarian alam.

3.2 Saran

Alam telah baik bagi kita karna telah menyediakan semua kebutuhan kita semua,dan
cara kita berterima kasih padanya hanyalah dengan merawat dan menjaganya.Maka dari itu
sesungguhnya cara kita memenuhi pemenuhan hidup tidaklah dengan merusak alam karna
ketika alam telah mulai rusak kita sendirilah yang akan kerepotan sendiri. Jagalah alam mulai
dari sekarang. Dan bijaklah dalam mengeksploitasinya demi masa depan anak cucu kita.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://dadangodoz.wordpress.com/2011/06/29/proses-penambangan-pasir-dan-dampaknya-
terhadap-lingkungan-di-desa-cikeusik-kecamatan-sukahaji-kabupaten-majalengka/
http://tabloidjubi.com/16/2013/11/17/akibat-penggalian-pasir-kawasan-bokem-rusak-parah/

Anda mungkin juga menyukai