Anda di halaman 1dari 7

Energi Ikat

Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan antar


atom dalam molekul.
Contoh : diatomik , single bond dan kovalen murni H2

H2 2H disini Edeformasi = E reformasi


Poliatom H2O (walaupun single bond, tetapi tidak kovalen
murni
H—O—H H —O + H+
119,96 110,6 kkal/mol (a) > (b)
(a) (b)

(a) > (b) karena ada energi untuk melepaskan H—O—H


yang stabil menjadi H—O + H yang tidak stabil
Eikat = O—H = (a+b)/2
Faktor- faktor yang mempengaruhi energi Ikat

1. Resonansi :
Molekul- molekul hibrid yang terdapat pada keadaan stabil.
2. Elektronegatifitas
definisi : kecenderungan suatu atom untuk menarik
elektron atau membentuk ion –

Ada beberapa skala elektronegatifitas :


Pauling 1 satuan elektronegatifitas = 30 kkal
Dasar penetapan elektronegatifitas Pauling :
Kelebihan energi ikatan pada kovalen heteroatom A—B
E ikat max E ikatan ≥ energi kovalen normal antar 2 atom

Karakter ionik ikatan


tambahannya
Energi resonansi ionik

Merupakan postulat aditivitas ikatan kovalen normal

Diasumsikan Ekov normal adalah rata-rata aritmatik dua energi


ikat :

= {D( A− A) + D( B − B ) }
1
D( A− B )
2
Pada kenyataannya energi ikat tidak selalu > (lebih besar)
Perbedaannya adalah
∆ merupakan ukuran energi resonansi karakter ionik
ikatan simetri

∆ = D( A− B ) − {D( A− A) + D( B − B ) }
1
2
Postulat ini sesuai dengan harga untuk Hidrogen
- Halogenida dan
Halogen- halogenida.

1
2 A2( g ) + B2( g ) → AB( g )
1
2

Kuantitas ∆ yang ≥ 0 ekivalen dengan tipe reaksi yang bukan


endotermis
Pada beberapa kasus postulat di atas tidak berlaku karena
∆ ≤ 0 atau negatif seperti pada molekul alkali- hidrida

Sehingga muncul postulat rata


- rata geometri. Ikatan alkali hidrida
melibatkan 2s atau 1s

Energi kovalen normal antara 2 atom berbeda :

= {D( A− A) .D( B − B ) }
1
2

Konsekuensinya perbedaan dengan kenyataan didefinisikan


dengan ∆′

∆ = D( A− B ) − {D( A− A) .D( B − B ) }
1
' 2 ∆′ ≥ 0
Pada umumnya postulat geometri lebih memuaskan dari pada
postulat aritmatik .
Tetapi postulat geometri lebih sulit penerapannya dari pada
aritmatik
∆ dapat diperoleh langsung dari panas reaksi
∆′ dari perhitungan energi tiap
- tiap atom

Dengan asumsi Pauling :


√∆ proporsional dengan perbedaan elektronegatifitas

XA – XB = 0,088 √∆ SI (kJoule)
XA – XB = 23 √∆ kkal
Sehingga
1
{ }
∆ = D( A− A) + D( B − B ) + 129,4( X A − X B ) 2

2
Contoh :

Kontribusi ikatan untuk entalpi pembentukan ∆Hf

- ∆Hf : perubahan reaksi dari 12 A2 ( g ) + 12 B2( g ) → AB( g )

∆ = D( A− B ) − {D( A− A) + D( B − B ) }
1
- ∆Hf =
2
Bila senyawanya ABn :
1
2 A2 ( g ) + 12 nB2 ( g ) → ABn ( g )

D( A− B ) − {D( A− A) + D( B − B ) }
1
- ∆Hf = n
2
- ∆Hf = 129,4 n (XA – XB)2

Anda mungkin juga menyukai