Anda di halaman 1dari 7

IRIGASI

NAMA : SRI CHYNTA NAR NIRMALA

NIM : 217 19 0076

KELAS : B

Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Parepare

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat anugerah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul “PENERAPAN MANAJEMEN IRIGASI”.

Makalah ini berisikan tentang pembahasan tentang dasar irigasi dan sistem
manajemen irigasi. Harapan penulis semoga Makalah ini dapat memenuhi salah
satu syarat untuk Mengikuti Ujian Tengah Semester, guna untuk mendapatkan
nilai yang baik di mata pelajaran Irigasi & Bangunan Air di Universitas Sangga
Buana YPKP Bandung.

Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak sekali


kekurangan, karena pengetahuan yang penulis miliki masih kurang dan
wawasan penulis yang belum cukup luas pada bidang irigasi dan bangunan air.
Oleh kerena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
kedepannya penulis bisa membuat makalah yang lebih baik lagi.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT ,


Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Parepare 1 April 2019

( Penulis )
BAB I
PENDAHULUAN

Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk
menunjang pertanian dan kebutuhan manusia, yang berfungsi untuk mengaliri
lahan dan menampung air di saat hujan dan mengalirkan air pada saat kemarau
agar persediaan air tetap tersedia.
Sering pemberian air pada petakan irigasi terjadi kelebihan yang menyebabkan
banyaknya air yang terbuang sehingga air tidek efisiens di lapangan. Oleh karena
itu perlu manajemen irigasi untuk memanage sistem pemberian air irigasi yang
lebih efisien, Dalam hal ini air yang disalurkan ke lahan harus tepat waktu dan
jumlah dengan yang dibutuhkan di lahan.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air sungai, maka penggunaan
air dan produktivitas irigasi Bila harus dimaksimalkan. Penerapan pola tanam
(Padi-Padi) dan sistim pemberian air terus menerus (continous flow system)
ataupun dengan sistem terputus-putus pada petak tersier daerah irigasi, Karena itu
dalam rangka peningkatan efisiensi penggunaan air irigasi, perlu dilakukan kajian
terhadap hasil perencanaan sistem pemberian air pada petak tersier dan pola
tanam.

jenis- jenis sistem irigasi meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa,irigasi air baeah
tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak, dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 IRIGASI
2.1.1 Pengertian Irigasi
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang
pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawahtanah,
irigasi pompa dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam
tanah yang merupakan tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi
apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku (subjek) atau air sebagai media
(objek). Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan tanah ataupun yang
mendorong degradasi tanah karna air.
Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air kepada lahan-
lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Tujuan irigasi adalah mengalirkan air
secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat persediaan tanah tidak
mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa
tumbuh secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien selain dipengaruhi oleh
tatacara aplikasi, juga ditentukan oleh kebutuhan air guna mencapai kondisi air
tersedia yang dibutuhkan tanaman.

2.1.2 Fungsi Irigasi


 memasok kebutuhan air tanaman
 menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan
 menurunkan suhu tanah
 mengurangi kerusakan akibat frost
 melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah

2.1.3 Tujuan Irigasi


 untuk membantu para petani dalam mengolah lahan pertaniannya, terutama bagi
para petani di pedesaan yang sering kekurangan air.
 Meningkatkan Produksi Pangan terutama beras
 Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air irigasi
 Meningkatkan intensitas tanam
 Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam pembangunan
jaringan irigasi perdesaan
2.1.4 Manfaat Irigasi
Irigasi sangat bermanfaat bagi pertanian, terutama di pedesaan. Dengan
irigasi, manusia dapat memenuhi kebutuhannya terhadap air, sawah dapat digarap
tiap tahunnya, dapat dipergunakan untuk peternakan, dan keperluan lain yang
bermanfaat.

2.1.5 Jaringan irigasi teknis


jaringan irigasi merupakan sekumpulan bangunan-bangunan bagi, sadap,
bangunan silang, pelengkap, saluran pembawa, saluran dan bangunan pembuang
yang terdapat dalam suatu lahan, yang petak sawahnya memanfaatkan air dari
sumber yang sama.
Peta ikhtisar adalah peta di mana terlihat susunan suatu jaringan irigasi
mulai dari bendung sampai saluran pembuang. bangunan utama, jaringan dan
trase saluran irigasi, jaringan dan saluran

pembuang, petak tersier, petak sekunder, dan petak primer, lokasi-lokasi


bangunan (bagi, sadap, silang), batas-batas daerah irigasi, daerah yang tidak diairi
(desa, makam, gedung-gedung), jaringan dan trase jalan, dan daerah-daerah yang
tidak dapat diairi (tanah jelek, rawa, bukit, dll).
 Petak tersier adalah, suatu lahan seluas maksimum 60 ha, yang berisikan petak-
petak kuarter yang luasnya maksimum 10 ha, yang mengambil air dari satu pintu
bangunan sadap. Petak tersier ini dilengkapi pula dengan boks-boks tersier,
kuarter, saluran pembawa tersier, kuarter, cacing, saluran pembuang, serta
bangunan silang seperti yang ada di jaringan irigasi.
 Petak sekunder, terdiri dari kumpulan petak-petak tersier yang mengambil air dari
satu pintu di bangunan bagi. Luas petak sekunder ini tidak terbatas tergantung dari
topografi lahan yang ada. Salurannya sering terletak di punggung medan,
sehingga air tersebut dapat dialirkan ke dua sisi saluran.
 Petak primer, terdiri dari beberapa petak sekunder yang airnya mengambil dari
sumber air (sungai) berupa bendung, bendungan, rumah pompa, dll. Bila satu
bendung terdapat dua pintu (intake) kiri dan kanan, maka terdapat dua petak
primer. Saluran primer diusahakan sejajar dengan kontur atau garis tinggi.
2.2.1 Manajemen Irigasi
manajemen adalah serangkaian proses mengelola suatu kegiatan atau
serangkaian kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan cara yang se efisien dan
se efektif mungkin.
Jadi manajemen irigasi adalah serangkaian proses untuk menyediakan air,
mengelola air, menyalurkan air pada lahan-lahan pertanian, dan membuang air
yang tidak terpakai ke saluran pembuangan air, dengan se efisien mungkin dan se
efektif mungkin.
Terbatasnya ketersediaan Sumber Daya Air membuat manusia berfikir
untuk membuat suatu bangunan penahan air (waduk, bendung, dll), yang
bertujuan untuk menampung kelebihan air pada musim hujan dan akan
dimanfaatkan pada musim kemarau atau untuk mengatur distribusi ketersediaan
air untuk memenuhi kebutuhan air pada waktu dan tempat tertentu. Dengan
demikian Daerah Irigasi merupakan representatif dalam sistem irigasi pada daerah
irigasi.

2.2.2 Penerapan Manajemen Irigasi


masalah setelah daerah irigasi dibangun dan untuk memanfaatkan sumber
daya air yang terbatas, adalah bagaimana cara pengelolaan sistem irigasi tersebut
sehingga dapat selalu berfungsi dan memberikan pelayanan yang berkelanjutan.
Untuk mengatasi permasalahan yang muncul di kemudian hari di butuhkan
penerapan manajemen irigasi yang baik, dan pengelolaan sistem irigasi yang baik
pula, di antaranya pemeliharaan bangunan irigasi secara berkala, renovasi
bangunan yang rusak atau sudah tak layak untuk menghindarkan terhambatnya
supply air, atau berlebihannya air yang mengalir, sehingga air yang mengalir tidak
di gunakan secara optimal.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab belum maksimalnya sistem dan manajemen


irigasi di indonesia antara lain yaitu masih terbatasnya pengelolaan terhadap
prasarana fisik, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaan pengelolaan irigasi
dan sumber daya manusia serta kurangnya pembinaan pemerintah pada sistem
irigasi, untuk itu di harapkan agar pengelolaan sistem irigasi dilakukan secara
koordinasi antar beberapa instansi pemerintah agar sistem irigasi di negara kita
menjadi lebih optimal.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Jadi pengaplikasian manajemen irigasi adalah adalah serangkaian proses untuk
menyediakan air, mengelola air, menyalurkan air pada lahan-lahan pertanian, dan
membuang air yang tidak terpakai ke saluran pembuangan air, dengan se efisien
mungkin dan se efektif mungkin.
Tujuan irigasi adalah untuk menampung kelebihan air pada musim hujan dan akan
dimanfaatkan pada musim kemarau atau untuk mengatur distribusi ketersediaan
air untuk memenuhi kebutuhan air pada waktu dan tempat tertentu.

Anda mungkin juga menyukai