Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN LISTRIK & MAGNET

Oleh:
Nadila (2016 84 203 003)

Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Universitas Musamus Merauke
2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaykum Warohmatulloh Wabarokatuh, Puji dan syukur saya panjatkan


kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan.
Tujuan kami membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Sejarah Fisika dengan Dosen pengampu Bapak Syamsul Bahri S.Pd M.Pd. Harapan kami,
semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik dari sebelumnya. Pada
dasarnya makalah ini kami sajikan untuk membahas tentang “Sejarah Perkembangan Listrik
dan Magnet”. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terimakasih. Wassalamualaykum
Warohmatulloh Wabarokatuh.

Merauke, 30 November 2017

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

2.1 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1

3.1 Tujuan .................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2

2.1 Sejarah Ditemukannya Listrik dan Magnet ......................................................... 2

2.1.1 Listrik ............................................................................................................ 2

2.1.2 Magnet .......................................................................................................... 3

2.1.3 Hubungan Magnet dan Listrik ...................................................................... 3

2.2 Sejarah Perkembangan Listrik dan Magnet ......................................................... 4

2.2.1 Periode I (Zaman Purbakala – 1500an) ........................................................ 4

2.2.2 Periode II (1550-1800 M) ............................................................................. 4

2.2.3 Periode III (1700-1830 M) ............................................................................ 7

2.2.4 Periode IV (1887-1925 M)............................................................................ 9

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 11


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Listrik sangat dibutuhkan pada zaman modern saat ini. Karena sesuai dengan
perkembangan zaman, manusia ingin sesuatu yang ingin praktis dan lebih cepat. Oleh karena
itu para ilmuwan berusaha menemukan alat-alat yang dapat mempermudah pekerjaan
manusia. Alat tersebut sebagian besar menggunakan energi listrik. Energi listrik sangat
fleksibel dn dapat irubag ke bentuk energi lainnya seperti energi mekanik, energi panas, nergi
bunyi, energi kimia, dan energi gerak.
Listrik sebenarnya tersedia disekeliling kita secara tidak terorganisir dan menunggu
kita menyadari keberadaan listrik tersebut serta memanfaatkannya dalam kehidupan kita.
Dalam sejarah perkembangan listrik magnet, banyak ilmuwan atau peneliti yang
mengeluarkan pendapat mengenai asal mula adanya listrik. Para ilmuwan ini, dianggap telah
meletakan tonggak pondasi dalam sejarah panjang perkembangan teknologi kelistrikan.
Terpisah dari penemuan-penemuan mengenai kelistrikan, disuatu tempat ditemukan
adanya sebuah logam yang dapat menarik serbuk besi. Untuk mengenang tempat
ditemukannya, logam tersebut dinamakan magnet. Para ilmuwan meneliti sifat yang terdapat
pada logam yang dapat menarik logam lain. Sejalan dengan perkembangan ilmu
penegetahuan ditemukan bahwa listrik dan magnet memiliki keterkaitan satu dengan yang
lainnya. Sehingga sekarang ini dengan mnggunakan arus listrik kita dapat menimbulkan
medan magnet disekitar logam.

2.1 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah ditemukannya listrik dan magnet?


2. Bagaimana sejarah perekembangan listrik dan magnet?

3.1 Tujuan

1. Mempelajari sejarah tentang listrik dan magnet.


2. Agar kita mengetahui perkembangan listrik dan magnet.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Ditemukannya Listrik dan Magnet

2.1.1 Listrik
Sejarah penemuan listrik diawali oleh Thales (640-546 M) seorang cendikiawan dari
Yunani. Penggosokan elektron atau dalam bahasa yunaninya “batu ambar” dengan kain wol
sehingga benda yang ringan didekatnya mendekat bahkan menempel biasa dilakukan oleh
beliau. Namun, Thales belum mengetahui kenapa demikian. Selanjutnya, diteruskan
penelitian tentang gaya gerak dari batu ambar tersebut oleh seorang peneliti berkebangsaan
Inggris bernama William Gilbert (1733) yang menyebut peristiwa Thales diatas adalah
elektric yang diambil dari kata Yunani yaitu Elektron atau batu ambar.
Selanjutnya, Charles du Fay (1739) berkebangsaan Prancis mengetahui bahwa elektric
itu terdiri dari Negatif dan Positif (- dan +). Kemudian ada Benyamin Franklin, ia adalah
seorang penulis, penerbit, ilmuwan, dan diplomat Amerika yang berperan dalam penulisan
Deklarasi kemerdekaan Konstitusi Amerika Serikat. Pada tahun 1975, beliau membuktikan
bahwa petir dalah bentuk alami dari listrik. Pada tahun ini, Franklin melakukan percobaan
ketika itu Franklin menerbangkan layang-layang dengan kunci besi dibawahnya. Ketika petir
menyambar, percikan kecil menyambar kunci dan melompat ke pergelangan tangannya.
Selain itu, Alessandro Volta pda tahun 1800 berpendapat bahwa listrik itu seperti air
dan berarti listrik itu sangat berguna karena mempunyai tenaga. Sehingga pada akhirnya ia
dapat membuat batrai sebagai sumber energi listrik. Pada saat itu tumpukan volta yang
terbuat dari lempengan tipis tembaga dan seg dipisahkan sengan karton lembab. Dengan cara
ini jenis listrik baru ditemukan. Volta menunjukkan bahwa listrik dapat dibuat untuk
perjalanan dari satu titik k titik (tempat) lain dengan kawat.
Dan kemudian ada Michael Faraday yang sangat tertarik dan terus meneliti jenis
listrik magnet atau yang biasa disebut Elektromagnetik. “jika listrik dapat menghasilkan
mgnet (sebagaimana percobaan pertama) kenapa magnet tidak dapat mengahsilkan listrik”.
Pada tahun 1831, Faraday mempunyai solusi bahwa listrik dapat dihasilkan melalui magnet
dan perak. Faraday menemukan bahwa ketika magnet dipindahkan didalam gulungan kawat
tembaga, se uah arus listrik kecil dapat mengalir melalui kawat. Sehingga muncullah dinamo
pembangkit listrik atau juga bisa disebut Generator Listrik.
2.1.2 Magnet
Sejak zaman dahulu telah diketahui beberapa bijih mineral atau batuan warna metalik
bersifat menarik partikel besi, mineral atau batuan yang disebut magnetik atau batuan
bermuatan.
Thales, seorang filosof Yunani yang hidup pada abad VI SM, adalah orang pertama
yang menaruh perhatian pada sifat biji besi. Akan tetapi, kemungkinan sebelum itu pun telah
banyak diketahui.
Setelah masa Thales, batuan bermuatan itu sering disebut dalam tulisan kuno. Batu
bermuatan itu dinamai magnet, kata magnet berasal dari kata magnithis lithos yang berarti
batu Magnesian. Magnesian adalah sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini
bernama Manisa (kini berada diwilayah Turki) dimana banyak terkandung batu magnet yang
ditemukan sejak zaman ulu di daerah tersebut.
Kisah lain memberikan keterangan aneh tentang asal kata magnet. Menurut kisah ini,
pada suatu hari seorang penggembala bernama Magnes sedang menjaga binatang gembalanya
di lereng gunung Ida di Asia kecil. Ia melihat ujung besi tongkatnya tertarik ke tanah.
Magnes menggali tempat sekitar tertariknya ujung tongkat besinya dan menemukan tongkat
itu ditarik oleh batu bermuatan yang banyak terdapat di tempat itu. Selanjutnya, batu
bermuatan itu dinamakan magnet untuk menghormati penggembala yang menemukannya.
Para Ilmuwan menjelaskan bahwa kisah itu bermula jauh sesudah magnet lazim
dipergunakan.

2.1.3 Hubungan Magnet dan Listrik


Kelistrikan dan kemagnetan adalah suatu fenomena alam yang memiliki keterkaitan
satu dengan yang lainnya. Hal ini dibuktikan oleh fisikawan Inggris yaitu James Clerk
Maxwell.
Berbeda dengan para ilmuan sebelumnya yang secara estafet mengembangkan ilmu
penegtahuan kelistrikan lewat pengamatan dan percobaan, James Clerk Maxwell memberikan
kontribusinya dalam bentuk teori yang mampu menerangkan fenomena listrik magnet
menjadi satu kesatuan. Menurut Maxwell listrik dan magnet sebenarnya berasal dari sumber
yang sama. Keduanya saling berkaitan erat dalam arti listrik dapat diubah menjadi magnet
dan sebaliknya magnet dibangkitkan dengan listrik. Maxwell berusaha untuk merumuskan
keterkaitan keduanya dengan bahasa matematis yang sederhanya.
Dikenal ada dua macam perumusan persamaan Maxwell, yakni perumusan dalam
bentuk diferensial dan integral.
Dengan berkembangnya ilmu kemagnetan dan di dukung dengan ilmu lainnya maka
para perekayasa dapat membuat teknologi mulai dari yang sederhana hingga mutakhir untuk
mempermudah pekerjaan manusia.

2.2 Sejarah Perkembangan Listrik dan Magnet

2.2.1 Periode I (Zaman Purbakala – 1500an)


Pada 600 SM, seorang ahli filsafat yunani yang bernama Thales darimilitus
menjelaskan bahwa batu amber tersebut mempunyai kekuatan. Perkembangan keilmuan
listrik magnet diawali oleh penemuan seorang filsuf Yunani Kuno, Thales. Dia menemukan
sebuah fenomena sejenis besi yang dapat menarik serbuk besi. Thales sendiri menyebut itu
sebagai “Batu Magnesia”. Thales juga menemukan amber, yang jika digosokkan akan
menimbulkan gaya tarik. Ini bukan gaya tarik magnet. Karena pada saat itu gaya tarik hanya
terbatas pada besi sedangkan menggosok amber dapat menarik objek lain seperti bulu-bulu
dan potongan daun kering.
Kemudian pada tahun 1269, salah satu eksperimentalis Perancis, Peter Peregrinus
dapat menentukan atau mengidentifikasi kutub magnet jika dia memiliki magnet yang salah
satu kutubnya telah diketahui, misal kutub utara magnet. Jika magnet didekatkan terjadi tarik
menarik maka kutub magnet yang sebelumnya tidak diketahui dapat diketahui, yaitu kutub
selatan, begitu juga sebaliknya. Artinya disini sudah ditemukan jika ada dua kutub magnet
yang berbeda didekatkan maka akan tarik menarik dan dua kutub magnet yang sama
didekatkan maka akan tolak menolak.
Sementara itu ahli filsafat lainnya, Theophratus mengemukakan bahwa ada benda lain
yang juga mempunyai kekuatan seperti batu amber. Setelah era Theophratus, hampir tidak
ada orang yang memberikan penjelasan lebih detail tentang kemampuan batu amber tersebut
dalam menarik benda-benda kecil.

2.2.2 Periode II (1550-1800 M)


Pada 1600 M, seorang dokter dari Inggris, William Gilbert dalam bukunya
mengemukakan bahwa selain batu amber masih banyak lagi benda-benda yang dapat di beri
muatan dengan cara di gosok. Oleh Gilbert benda-benda tersebut di beri nama “ electrica”.
Kata electrica ini diambil dari bahasa Yunani “electron” yang artinya amber.
Pada 1646, seorang penulis dan dokter dari Inggris, Thomas Brown menggunakan
istilah electricity yang di terjemahkan listrik dalam bahasa Indonesia. Setelah era Thomas
Brown dunia kelistrikan berkembang pesat.
Sekitar tahun 1672, Ahli fisika Jerman yang Bernama Otto Von Guericke menemukan
bahwa listrik dapat mengalir melalui suatu zat. Saat itu zat yang ia gunakan adalah sejenis
benang linen. Selain itu Guericke juga menemukan mesin pertama yang dapat menghasilkan
muatan-muatan listrik.
Pada awal tahun 1700-an, peristiwa hantaran listrik juga di temukan oleh Stephen
Gray. Lebih jauh Gray juga berhasil mencatat beberapa benda yang bertindak sebagai
konduktor dan isolator listrik.
Pada awal tahun 1700-an, ilmuan Perancis, Charles Dufay secara terpisah mengamati
bahwa muatan listrik terdiri dari dua jenis. Ia juga menemukan fakta bahwa muatan listrik
yang sejenis akan tolak menolak, sedangkan muatan listrik yang berbeda jenis akan tarik
menarik.
Pada tahun 1752-an ilmuan Amerika, Benjamin Franklin merumuskan teori bahwa
listrik merupakan sejenis fluida (zat alir) yang dapat mengalir dari satu benda ke benda lain.
Franklin juga menjelaskan bahwa kilat merupakan salah satu gejala kelistrikan. Untuk
membuktikan kilat adalah fenomena listrik Franklin melakukan eksperimen dengan
menggunakan layang-layang pada tahun 1752. Dia menemukan penangkal petir dan
menyatakan apa yang disebut teori “Satu Aliran” dalam menjelaskan dua jenis listrik, positif
dan negatif.
Pada tahun 1766 ahli kimia Inggris, Joseph Priestley membuktikan secara eksperimen
bahwa gaya di antara muatan- muatan listrik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak di
antara muatan-muatan tersebut. Selain itu ahli fisika perancis, Charles Augustin de Coloumb
berhasil menemukan alat untuk menentukan gaya yang berinteraksi muatan-muatan listrik.
Alat ini di namakan neraca torsi.
Charles-Augustin de Coulomb yang lahir tahun 1736 adalah seorang ilmuwan
Perancis yang diabadikan namanya untuk satuan listrik untuk menghormati penelitian penting
yang telah dilakukan oleh ilmuwan ini. Coulomb berasal dari keluarga bangsawan yang
berpengaruh hingga pendidikannya terjamin. Ia berbakat besar dalam bidang matematika dan
belajar teknik untuk menjadi Korps Ahli Teknik Kerajaan. Setelah bertugas di Martinique
selama beberapa tahun, ia kembali ke Paris dan di tahun 1779 terpilih menjadi anggota
Akademi Ilmiah di tahun 1781. Dia meninggal tahun 1806. Pada waktu Revolusi Perancis
pecah, ia terpaksa meninggalkan Paris tinggal di Blois dengan sahabatnya yang juga
ilmuwan, Jean-Charles de Borda (1733-1799). Ia meneruskan berbagai percobaannya dan
akhirnya diangkat menjadi inspektur pendidikan di tahun 1802.
Percobaan awal Coulomb meliputi tekanan yang bisa memecahkan suatu benda
(1773) dan ini adalah awal ilmu modern tentang kekuatan benda-benda. Karyanya di bidang
listrik dan magnet yang membuatnya begitu terkenal, baru diterbitkan dalam serangkaian
makalah antara tahun 1785 dan 1789. Melakukan percobaan dengan magnet kompas, ia
langsung melihat bahwa gesekan pada sumbu jarum menyebabkan kesalahan. Ia membuat
kompas dengan jarum tergantung pada benang lembut. Dan ia menarik kesimpulan “besarnya
puntiran pada benang haruslah sama dengan kekuatan yang mengenai jarum dari medan
magnetik bumi”. Ini mengawali penemuan Timbangan Puntir, untuk menimbang benda-
benda yang sangat ringan. Timbangan puntir tadi membawa Coulomb ke penemuannya yang
paling penting. Dengan menggerakkan dua bulatan bermuatan listrik di dekat timbangan
puntir, ia menunjukkan bahwa kekuatan di antara kedua benda itu berbeda-beda jika kedua
benda itu saling menjauh.
Ia mempelajari akibat gesekan pada mesin-mesin dan menampilkan teori tentang
pelumasan. Semua ini, bersama pandangannya tentang magnet, diterbitkan di Teori tentang
Mesin Sederhana pada tahun 1779. Dari tahun 1784 sampai 1789, saat bekerja di berbagai
departemen pemerintah, ia terus meneliti elektrostatika dan magnet. Tahun 1785 keluarlah
hukum Coulomb; daya tarik dan daya tolak kelistrikan antara dua benda yang bermuatan
listrik adalah perkalian muatannya dengan kuadrat terbalik dari jaraknya.Rumus ini sangat
mirip dengan hukum gravitasi Newton.
Di Blois, Coulomb meneliti sifat muatan listrik pada benda dan diketemukannya
bahwa muatan tersebut hanya ada pada permukaan benda. Didapatkannya pula bahwa daya
magnet juga mengikuti hukum kuadrat terbalik seperti daya listrik statis. Beberapa karyanya
ditemukan juga oleh Henry Cavendish tetapi karya Cavendish baru terbit tahun pada tahun
1879. Penemuan Coulomb yang memastikan adanya hubungan antara kelistrikan dan
magnetisme kelak dibuktikan oleh Hans Christian Orsted serta Simon Poisson. Dan ini
menjadi dasar penelitian elektrodinamika oleh Andre-Marie Ampere. Semua karyanya
menunjukkan orisinalitas dan penelitian yang teliti serta tekun.
2.2.3 Periode III (1700-1830 M)
Pada tahun 1791, ahli biologi Italia, Luigi Galvani mengumumkan hasil percobaannya
yaitu otot pada kaki katak akan berkontraksi ketika di beri arus listrik. Dia memulai berbagai
percobaan untuk menguji apa pengaruh listrik terhadap otot. Pada masa itu baterei belum di
kenal. Karena itu galvani menggunakan mesin untuk menghasilkan listrik. Dia mengalirkan
listrik melalui kaki katak dan melihat bahwa kaki katak itu bergerak. Dia menyentuh kaki
katak dengan pengait tembaga yang digantungkan pada rel besi dan kaki itu mengendut. Dia
berpikir bahwa dia menemukan “listrik hewan” padahal sesungguhnya dia menemukan titik
awal penemuan baterei sederhana. Namun, demikian dia benar ketika mengatakan bahwa otot
kita bekerja dengan menggunakan listrik.
Pada tahun 1800, ilmuan Italia Alessandro Volta menciptakan baterai pertama. Volta
bersahabat dengan ilmuwan terkemuka Luigi Galvani. Galvani menceritakan kepada Volta
mengenai eksperimen membingungkan yang telah dia lakukan “Dia menggantungkan sekerat
otot katak pada kaitan kuningan, dan ketika otot itu bersentuhan dengan kawat besi, otot itu
bergerak”. Akhirnya pada tahun 1800, Alessandro Volta membuat penemuan besar. Sebagian
orang berpikir bahwa otot itu menghasilkan “ Listrik Hewan”, tetapi Volta membuktikan
bahwa persentuhan antara kuningan dan besi menghasilkan tenaga listrik dan menyebabkan
otot itu bergerak. Volta melakukan banyak sekali percobaan dengan berbagai jenis logam.
Dia membuat tumpukan koin dari dua jenis metal yang berbeda, memisahkan koin dengan
kartu yang telah direndam dalam larutan garam dan menghasilkan arus listrik. Inilah baterai
yang pertama atau yang disebut elemen volta. Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya dalam
bidang kelistrikan, Napoleon memberinya gelar bangsawan pada 1801. Satuan tegangan
listrik disebut “volt” sebagai penghormatan atas jasa-jasanya.
Seorang ilmuwan Inggris, Michael Faraday, adalah orang pertama yang menyadari
bahwa arus listrik dapat dihasilkan dengan melewatkan magnet melalui kawat tembaga. Itu
adalah penemuan yang menakjubkan. Hampir semua listrik kita gunakan saat ini dibuat
dengan magnet dan kumparan dari kawat tembaga di raksasa pembangkit listrik. Kedua
generator listrik dan motor listrik didasarkan pada prinsip ini. Sebuah generator mengubah
energi gerak menjadi listrik. Sebuah motor mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
Pada tahun 1819, ilmuan Denmark, Hans Christian Oersted mendemonstrasikan
bahwa arus listrik dikelilingi oleh medan magnet. Oersted adalah seorang ahli fisika dan
kimia Denmark. Ia dilahirkan di kota Rudkobing. Oersted menyelesaikan pendidikannya di
Universitas Copenhagen dan melanjutkan pengabdiannya di sana hingga akhirnya pada tahun
1806 ia diangkat menjadi profesor fisika. Pada tahun 1819 Oersted mengamati bahwa magnet
jarum yang diletakkan dibawah penghantar yang dialiri arus listrik ternyata menyimpang
secara tegak lurus. Penemuan inilah yang mengawali penelitian tentang hubungan listrik dan
magnet (elektromagnetika). Selain sumbangannya memelopori bidang tersebut, Oersted juga
merupakan orang pertama yang menemukan cara untuk memurnikan aluminium dari bijih
bauksit. Tidak lama kemudian Andre Marie Ampere mengemukakan hukum yang
menjelaskan arah medan magnet yang di hasilkan oleh arus listrik
Andre Marie Ampere ( 1775-1836 ) Ampere adalah seorang ilmuwan Prancis serba
bisa yang menjadi salah satu pelopor di bidang listrik dinamis (eletrodinamika). Ia dilahirkan
di Polemieux-au-Mont-d’Or, dekat kota Lyon. Namanya diabadikan sebagai satuan kuat arus
listrik untuk menghormati jasa-jasanya. Ampere adalah orang pertama yang mengembangkan
alat untuk mengukur besaran-besaran listrik. Selain itu, ia juga orang pertama yang
mengamati bahwa dua batang konduktor yang diletakkan berdampingan dan keduanya
mengalir arus listrik searah akan saling tarik menarik sedangkan jika berlawanan arah akan
saling tolak.
Seperti kebanyakan orang jenius lainnya, Ampere juga menderita kelinglungan.
Banyak cerita seputar kelinglungan Ampere, seperti misalnya ketika ia lupa bahwa mendapat
kehormatan dijamu oleh Kaisar Napoleon. Kehidupan pribadi Ampere penuh dengan
kepiluan. Ayahnya meninggal oleh pisau gulotin saat berlangsungnya Revolusi Prancis. Ia
sendiri meninggal pada usia 61 tahu akibat pneumonia.
Pada tahun 1827, Ilmuan jerman, Georg Simon Ohm menjelaskan kemampuan
beberapa zat dalam menghantarkan arus listrik dan mengemukakan hukum Ohm tentang
hantaran listrik. Pada tahun 1817 dia mengajar matematika dan fisika di sebuah sekolah Jesuit
di Cologne, Jerman, dia melakukan beberapa riset orisinal mengenai listrik. Barulah
tahun1827 dia menerbitkan Sirkuit Galvani Secara Matematis (The galvanic Circuit Treated
Mathematically). Buku ini membuat penjelasan tentang penemuan hukumnya yang sangat
terkenal yang memperlihatkan bahwa arus yang mengalir dalam sirkuit listrik sebanding
dengan voltase. Hukum inilah yang dikenal dengan nama Hukum Ohm. Tahanan listrik
dalam sirkuit listrik dihitung dengan satuan yang disebut “ Ohm” yang diambil dari namanya.
Hukum ohm membuat kaitan antara voltase dan arus sangat mudah dimengerti, tapi mulanya
ilmuwan di Jerman tidak menganggap serius pendapat ini. Akhirnya pada tahun 1841, Royal
Society di London menghargai pentingnya karya Ohm dengan menganugrahinya medali
Copley yang prestisius.
Pada tahun 1830 ahli fisika amerika, Joseph Henry menemukan bahwa medan magnet
yang bergerak akan menimbulkan arus listrik induksi. Gejala yang sama juga di temukan oleh
Michael Faraday satu tahun kemudian. Faraday juga menggunakan konsep garis gaya listrik
untuk menjelaskan gejala tersebut.

2.2.4 Periode IV (1887-1925 M)


Dua prediksi Maxwell diuji secara terpisah oleh Heinrich Rudolf Hertz (1857-1894 )
dan Hendrik Antoon Lorentz ( 1853-1928 ). Maxwell meramalkan bahwa gangguan di dalam
medan magnetik dan listrik harus merambat secepat cahaya. Tapi gelombang elektromagnetik
seperti itu belum pernah teramati.
Pada tahun 1887, Heartz menguji prediksi itu sampai dengan memercikkan bunga api
listrik di antara dua kutub. Ia mengamati bahwa di antara dua kutub di tempat lain di dalam
laboratoriumnya terjadi juga percikan bunga api yang sama. Tak pelak lagi, pengaruh bunga
api yang pertama harus dibawa sebagai gelombang melalui udara sehingga menimbulkan
bunga api yang kedua. Ia membuktikan secara experimental bahwa gelombang mirip seperti
gelombang cahaya, karena menunjukkan gejala pemantulan, pembiasan, difraksi, dan
polarisasi. Berkat penemuan ini, Hertz membawa kita menuju jaman telekomunikasi.
Maxwell, bersama-sama Thompson, bersikeras menghubungkan medan
elektromagnetik dengan getaran dalam fluida yang bersifat mekanis. Para ilmuan sesudah
maxwell telah melepaskan hubungan itu samasekali. Dalam disertasi 1892, Lorentz
membabat tuntas kaitan antara medan dan fluida dengan merumuskan kembali persamaan
maxwell. Lorentz telah sampai pada pengertian yang melampaui percobaan Michelson-
Morley, yang memperlihatkan bahwa eter mungkin tidak ada.
Sampai sekarang, pengertian medan masih tetap bersifat elektromagnetik murni, tanpa
sisa mekanis yang melekat. Walaupun demikian, garis gaya temuan Faraday masih tetap
menjadi topik pengajaran di sekolah sampai sekarang untuk memberi pengertian medan di
sekolah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Listrik sangat dibutuhkan pada zaman modern saat ini. Karena sesuai dengan
perkembangan zaman, manusia ingin sesuatu yang ingin praktis dan lebih cepat. Oleh karena
itu para ilmuwan berusaha menemukan alat-alat yang dapat mempermudah pekerjaan
manusia. Alat tersebut sebagian besar menggunakan energi listrik. Energi listrik sangat
fleksibel dn dapat irubag ke bentuk energi lainnya seperti energi mekanik, energi panas, nergi
bunyi, energi kimia, dan energi gerak.
Batu bermuatan itu dinamai magnet, kata magnet berasal dari kata magnithis lithos
yang berarti batu Magnesian. Magnesian adalah sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu
yang kini bernama Manisa (kini berada diwilayah Turki) dimana banyak terkandung batu
magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di daerah tersebut.
James Clerk Maxwell memberikan kontribusinya dalam bentuk teori yang mampu
menerangkan fenomena listrik magnet menjadi satu kesatuan. Menurut Maxwell listrik dan
magnet sebenarnya berasal dari sumber yang sama. Keduanya saling berkaitan erat dalam
arti listrik dapat diubah menjadi magnet dan sebaliknya magnet dibangkitkan dengan magnet.
Maxwell berusaha untuk merumuskan keterkaitan keduanya dengan bahasa matematis yang
sederhanya.
Ada 4 periode pada sejarah perkembangan Listrik dan Magnet :
1) Periode I (zaman purbakala – 1500an)
2) Periode II (1550-1800 M)
3) Periode III (1700-1830 M)
4) Periode IV (1887-1925 M)
DAFTAR PUSTAKA

https://googleweblight.com/?lite_url=https://www.kelistrikanku.com/2016/04/sejarah-listrik-
pembangkit.html?m%3D1&ei=nuht7Da7&lc=id-
ID&s=1&m=483&hst=www.gogle.nl&ts=1512215386&sig=ANTY_L3ZSt-
aiBJiw9FcTHCgkv-w7ZcwBQ
https://faniyudistira2013.wordpress.com/2013/10/26/sejarah-penemuan-magnet/
http://tokohtokohduniaku.blogspot.co.id/2015/02/resume-perkembangan-di-bidang-
listrik.html
http://ulfahnurulwahdah.blogspot.co.id/2014/11/listrik-dan-magnet.html

Anda mungkin juga menyukai