Hiperbilirubiemia
Hiperbilirubiemia
A. Definisi
kadarnya melebihi dari normal, biasanya terjadi pada bayi baru lahir yaitu lebih dari
13 mg/dl
organ lain yang diakibatkan penumpukan bilirubin dalam darah (Sukami Icemi. K dan
Wahyu P, 2013).
B. Etiologi
Hiperbilirubun sering terjadi pada bayi baru lahir yang timbul karena fungsi hati yang
belum sempurna untuk membuang bilirubin dari aliran darah. Hiperbilirubin bissa terjadi
bilirubin tidak konjunggasi, jenis ini merupakan jenis yang tidak mudah dibuang
d. Hati bayi baru lahir yang masih belum matang sehingga belum mampu untuk
e. Bila warna kuning tersebut murni disebabkan oleh faktor ini maka disebut ikterus
fisiologi.
2. Breastfeeding jaundice
a. Keadan ini dapat terjadi pada bayi yang mendapatkan ASI Ekslusif.
b. Kekuranga ASI yang biasanya timbul pada hari kedua atau ketiga pada ASI
a. Ikterus ini berhubungan dengan pemberian ASI dari seseorang atau ibu tertentu
dan biasanya timbul pada setiap bayi yang disusukan bergantung pada
b. Jank mengancam jiwa timbul setelah 4-7 hari pertama dan berlangsung lebih
4. Ikterus pada bayi baru lahir terjadi pada kasus ketidak cocockan golongan darah
a. Tubuh ibu akan memperoduksi antibiotik yang akan menyerang sel darah merah
janin.
b. Kondiri tersebut akan memyebabkan pecahnya sel darah merah sehingga akan
5. Lebam pada kulit bayi yang disebut dengan sefalhematom dapat timbul dalam proses
persaliann.
a. Lebam terjadi karena penumpukan darah beku dibawah kulit kepala.
b. Secara alamiah tubuh akan mengancurkan bekuan ini sehingga bilirubin juga
akan keluar yang mungkin saja terlalu banyak untuk dapat ditangani oleh hati
7. Ikterus pada bayi baru lahir dikatatakan patoligis bila terjadi perubahan metabolisme
proses konjungasi.
d. Ekskresi bilier, bilirubin terkonjungasi bila masuk kesistem biliari dan tidak di
S.SiT, 2012).
C. Patofisiologi
bilirubin.
2. Hal – hal yang perlu dipahami antaralain tentang pembentukan bilirubin yaitu :
a. Pembentukan Bilirubin
bentuk akhir dari pemecahan katabolisme heme melalui proses reaksi oksidasi
– reduksi
2) Langkah oksidasi yang pertama adalah biliverdi yang dibentuk dari heme
dengan bantuan enzim yang sebagian besar berada dalam sel hati dan organ
lain.
3) Pada reaksi tersebut juga terdapat besi yang digunakan kembali untuk
enzimbiliverdin reduktase.
4) Biliverdin bersifat larut dalam air secara cepat akandirubah menjadi bilirubin
bilirubin.
b. Transportasi Bilirubin
2) Bayi baru lahir memiliki kapasitan ikatan plasma yang rendah terhadap
bilirubin karena konsentrasi albumin yang rendah dan ikatan molar yang
kurang.
3) Bilirubin yang terikat pada albumi serum ini merupakan zat non polar dan
tidak larut dalam air dan kemudian akan ditransportasi kedalam sel hepar.
4) Bilirubin yang terikat apad albumin dapat memasuki susunan saraf pusat
tinggi terhadap obat –obatan yang bersifat asam seperti pinicilin sulfonamide.
5) Obat – obatan tersebut menempati tempat utama perlekatan albumi untuk
6) Bila bilirubin terdapat dalam serum, maka ada 4 bentuk yang berbeda yaitu :
b) Bilirubin bebas.
melalui ginjal.
c. Asupan bilirubin.
d. Konjungasi Bilirubin
yang larut dalam air diretikulum endoplasma dengan bantuan enzim uridini
2. Kata lisa oleh enzim ini akan merubah formasi menjadi bilirubin
diglukoronida.
f. Ikterus yang di sertai dengan keadaan berat badan 2000 g, masa gestasi ≤ 36
D. Klasifikasi
1. Derajat I : daerah kepala dan leher denagan perkiraan kadar bilirubin 5,0 mg %
3. Derajat III : sampai badan bawah hingga tungkai dengar kadar bilirubin 11,4 mg%
1. Ketika kadar bilirubin meningkat dalam darah maka warna kuning akan dimulai
dari kepala kemudian turun dari lengan, badan dan akhirnya kaki.
2. Bila kadar bilirubin sudah cukup tinggi, bayi akan tampak kuning hingga dibawah
3. Cara yang mudah untuk memeriksa warna kuning ini adalah dengan menekan jari
pada kulit yang diamati dan sebaiknya dilakukan dibawah cahaya atau sinar
matahari.
4. Pada anak yang lebih tua dan orang dewasa warna kulit pada kulit akan timbul bila
6. Hal ini penting untuk mengenali dan mengalami ikterus pada bayi baru lahir karena
kadar bilirubin yang tinggi akan menyebabkan kerusakan permanen pada otak
7. Kuning sendiri tidak akan menunjukan gejala klinis tetapi penyakit lain yang
menyertai mungkin akan menunjukan suatu gejala seperti keadaan bayi tampak
F. Komplikasi
1. Sebagian besar kasus hiperbilirubinemia tidak berbahaya, tapi kadang kadar bilirubin
yang tinggi bisa menyebabkan kerusakan otak ( keadaan yang disebut kern ikterus).
2. Kern Ikterus
a) Kern ikterus adalah suatu keadaan dimana tejadi penimbunan bilirubin dalam
yang mungkin timbul akibat efek toksis bilirubin pada sistem saraf pusat yaitu
1. Pengantar
memberi bayi cukup minum lebih baik lagi jika di beri ASI.
2. Pencegahan primer
a) Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya paling lama sekitar 8 -12 kali/hari
b) Tidak memberikan cairan tambahan pada bayi yang mendapatkan ASI dan
3. Pencegahan sekunder
a) Semua wanita hamil harus diperiksa golongan darah ABO dan rhesus serta
harus dinilai saat memeriksa tanda – tanda fital bayi, tetapi tidak kurang dari
H. Penatalaksanaan
b) Kuning menetap lebih dari 8 hari pada bayi cukup bulan dan lebih dari 14 hari
c) Pada observasi di rumah bayi tampak kuning yang sudah menyebar sampai
a) Jika ibu atau pengasuh bayi melihat bayi tampak sakit ( menolak untuk
minum, tidur berlebihan, atau lengan dan kaki lemas) atau sushu tubuh lebih
dari 37,50 C.
1. Penyebab yang pasti terhadap ikterus pada baru lahir harus dicari.
2. Pada beberapa kasus, pemeriksaan fisik yang lengakap sangat diperlukan dan
pemeriksaan tambahan seperti : tes coombs untuk memeriksa anti body yang
c) Pemeriksaan darah untuk melihat suatu kondisi yang disebut defisiensi C6PD
(glukosa-6-fosfat-dehidrogenase).
Ada dua penanganan untuk bayi mengalami hiperbilirubinemia yaitu penanganan sendiri
proses oleh hati. Tenpatkan bayi dekat jendela terbuka untuk mendapatkan
matahari pagi antra jam 7-8 pagi agar bayi tidak kepanasan, atau posisis
kepala agar wajah dan mata tidak menghadap matahari langsung. Lakukan
tengkurap. Usahakan kontak sinar dengan kulit seluas mungkin, oleh karena
kedinginan.
2. Terapi medis
berdasarkan usia bayi dan apakah bayi cukup bulan atau prematur, bayi akan
di tempatkan di bawah sinar khusus. Sinar ini akan mampu menembus kulit
bayi dan akan merubah bilirubin menjadi lumirubin yang lebih mudah diubah
oleh tubuh bayi. Selama terapi sinar penutup khusus dibuatkan untuk mata
bayi.
b) Jika terapi standar tidak menolong untuk menurunkan kadar bilirubin, maka
bayi akan ditempatkan pada selimut fiber optic atau terapi sinar ganda/ triple
c) Jika gagal dengan terapi sinar maka dilakukan tranfusi tukar yaitu pengganti
darah bayi dengan pendonor darah. Ini adalah prosedur yang sangat khusus
dan dilakukan pada fasilitas yang mendukung untuk merawat bayi dengan
sakit kritis, namun seraca keseluruhan, hanya sedikit bayi yang akan
Dompas Robin, S. Pd, S. SiT, dkk. 2012. Buku Saku Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita.
Jakarta: EGC.
Kuncara Dr. H.Y, dkk. 2013. Asuhan Neonatus : Rujukan Cepat. Jakarta : ECG.
Karlina Novvi, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternar Dan Neonatal. In
Media Bogor
Nurjasmin Dr Emi, M. Kes, dkk. 2016. Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta pusat
Jl.Johar Baru No.D13
Sukami Icemi K dan Wahyu. P. 2013. Buku Ajar Keperawatab Maternitas. Yogyakarta, Jl.
Sadewa No 1 Soro Wajan Baru.