a. Anamnesis
1) Identitas pasien
Nama, jenis kelamin, tanggal lahir, alamat, nomor telepon, suku,
agama, status imunisasi ( bagi anak ), status perkawinan, pendidikan,
pekerjaan, nama, nomor telepon keluarga yang dapat dihubungi.
2) Keluhan utama
Keluhan terpenting yang membawa pasien untuk datang berobat.
3) Riwayat penyakit sekarang
a) Onset / awitan dan kronologis (kapan terjadinya? Sudah berapa
lama? Timbul mendadak atau tidak? Hilang timbul/menetap)
b) Sifat demam : subfebris, tinggi, terus-menerus, intermitten, lebih
tinggi pada sore dan malam hari, bersifat serangan interval tertentu.
c) Analisis sistem yang menyertai keluhan utama : ruam kemerahan
pada kulit (kapan timbul, lokasi, penyebaran), kaku kuduk atau nyeri
leher, menggigil, nyeri kepala hebat, mual muntah, nyeri saat buang
air kecil atau gangguan berkemih lainnya (frekuensi lebih sering),
nyeri telinga.
d) Tempat tinggal atau riwayat bepergian dalam 2 minggu terakhir ke
daerah endemis
e) Riwayat pengobatan yang pernah diterima
4) Riwayat Kebiasaan, Sosial Ekonomi, dan Budaya
a) Aktivitas sebelum sakit, termasuk hobi
b) Pola makan, dan komposisi makanan.
c) Kebiasaan merokok, minum teh dan kopi, pemakaian alcohol, obat,
jamu, atau narkoba.
d) Riwayat promiskuitas bila di curigai.
e) Riwayat perjalanan keluar kota, riwayat imunisasi.
f) Pola tidur.
g) Dukungan pembiayaan, care giver/ keluarga dan hubungan sosial.
h) Kondisi tempat tinggal dan lingkungan.
i) Kesulitan yang dihadapi baik pekerjaan, keluarga, dan keuangan.
5) Riwayat Keluarga
a) Kondisi kesehatan keluarga bila masih hidup, atau umur saat
meninggal dan sebabnya.
b) Riwayat penyakit yang pernah diderita dalam keluarga.
c) Riwayat penyakit herediter.
b. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
b) Menilai keadaan sakit secara umum: sakit ringan, sedang, berat, tidak
tampak sakit dapat dilihat dari ekspresi wajah dan gaya berjalan
c) Status Gizi : mengukur tinggi badan dan berat badan untuk mengukur
IMT ( BB/TB2 ), ringan/sedang/berat
d) Menilai kesadaran : kompos mentis, apatis, somnolen, delirium,
sopor/ stupor, koma.
e) Tanda vital :
(1) Melakukan pemeriksaan tekanan darah, dilakukan setelah pasien
beristirahat, di ukur saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri.
(2) Melakukan pemeriksaan nadi, menetapkan frekuensi, irama, dan
isi nadi, kualitas nadi dan dinding arteri, serta membandingkan
pemeriksaan arteri radialis kiri dan kanan.
(3) Melakukan pemeriksaan napas, menetapkan frekuensi, sifat, dan
irama napas, serta adakak bantuan otot- otot pernapasan.
(4) Melakukan pemeriksaan suhu, di ukur pada mulut/ oral.
f) Kulit
(1) Kualitas kulit : kelembapan kulit, elastisitas kulit (turgor), atrofi
kulit, hipertrofi kulit
(2) Warna kulit : melanosis, albinisme (akromia kongenital), vitiligo,
piebaldisme, palor, ikterus, sianosis, eritema, klorosis
(3) Efloresensi : makula, papula, nodus, urtika, vesikel, bula, skuama,
(4) Lesi lain pada kulit: edema, purpura, striae
g) Rambut : rambut kering, mudah dicabut
h) Wajah : pucat, ikterus, dan sianosis, risus sardonikus
i) Mata : periksa adanya tanda-tanda anemia, ikterus, edema, mata
cekung,
j) Hidung : apakah ada rinore atau epistaksis
k) Mulut : periksa apakah pucat, sianosis, ada lidah kotor, pucat, bibir
kering, perdarahan di gusi, membran pada tonsil, kemerahan pada
faring atau laring
l) Pemeriksaan kelenjar parotis : apakah terjadi pembesaran atau tidak
m) Pemeriksaan sistem muskuloskeletal : menilai adanya gerak spasme
anggota gerak, hiperfleksi dan nyeri tekan otot
Sumber :