Saraswati
Direktur Pelayanan Kesehatan Primer
Disampaikan pada Pertemuan Teknis Percepatan Upaya Peningkatan Mutu dan Akreditasi di Puskesmas dan
Klinik bagi Dinas Kesehatan
Jakarta, 21 Mei 2019
OUTLINE
1 PENDAHULUANLAKANG
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGUATAN
2 PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
3 PENUTUP
1 PENDAHULUAN
PROGRAM INDONESIA SEHAT
Universal health coverage merupakan sistem kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil
terhadap pelayanan kesehatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif bermutu dengan biaya terjangkau. ( WHO)
4 Dimensi UHC:
1. Seberapa besar prosentase penduduk yang dijamin
2. Seberapa lengkap pelayanan yang dijamin
3. Seberapa besar proporsi cost sharing oleh penduduk
4. Mutu : mutu pelayanan kesehatan
Pentahapan cakupan universal sangat dipengaruhi oleh dukungan politik konsensus penduduk,
dan kemampuan keuangan suatu negara.
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGUATAN
2 PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Klinik DM merupakan penghubung jaringan kerja antara
Kesehatan Jiwa IGD
Komunitas pelayanan di komunitas dan mitra lainnya Inst. Bedah
Inst. Obgyn
Pelayanan Sample
Text
Spesialisasi Rumah Sakit
Sample Sample
Text Text
Kader kesehatan
CT Scan
Lab Sitologi
bersinambung
Kelompok Sample Sample
Pusat pengobat Text
komprehensif
Text
Diagnostik lain
berpusat pada pasien
Layanan Sosial
Sample Sample Panti
Text Text Rumah Singgah
Sample
Lab.
Text
AMDAL lainnya
Organisasi Non
Pemerintah
Pelayanan
Pencegahan The WHO Report 2008: Primary Health Care: Now more than ever
Khusus
1
PIS-PK REGIONALISASI SISTEM
7 2
RUJUKAN
PELAYANAN TELEMEDICINE
6 PENINGKATAN
AKSES 3 PEMBANGUNAN
FASYANKES DTPK
Data dilaporkan ke
Hasil Analisis Hasil Analisis di feedback ke Propinsi Pusat
Data IKS Propinsi
Data
dianalisis
Hasil Analisis di Data dilaporkan ke Propinsi
feedback ke Dinkes Propinsi
Kab/Kota
IKS Kab/
Data Kota
dianalisis
Dinkes
Hasil Analisis di feedback ke Kab/Kota
Data dilaporkan ke IKS
Puskesmas Dinkes Kab/Kota
Kecamatan
Kunjungan Keluarga
IKS
Keluarga
KETERKAITAN SPM, PIS-PK DAN GERMAS
DI TINGKAT OPERASIONAL/MASYARAKAT
UKK RDS
Bumil, Bulin, Bayi, UKS/M
Balita, Usisek, Promotif, preventif, Metode
Usiprod, Usila + PM deteksi dini
& PTM
Filosofi Metode
& Tujuan
PUSKESMAS
KLINIK UTAMA RUMAH SAKIT
Aceh: 348
Lokus 2019
Seluruh
Puskesmas Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/85/2017
(9.993) Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/42/2018
Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/190/2019
100%
0%
10%
20%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
30%
Sulawesi Barat 80,93%
81,87%
Bengkulu 78,64%
80,51%
Riau 74,48%
75,99%
Bangka Belitung 65,84%
67,83%
Lampung 63,85%
67,35%
Sulawesi Tengah 61,05%
63,77%
Sulawesi Tenggara 60,94%
62,82%
Sumatera Barat 60,15%
62,53%
Maluku Utara 59,19%
62,20%
56,88%
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Maret dan April 2019 ; Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
Sulawesi Selatan 59,47%
Jawa Tengah 55,65%
59,12%
Kalimantan Selatan 53,64%
55,84%
Gorontalo 54,25%
55,79%
NTB 52,01%
54,29%
Jambi 52,51%
54,28%
DI Yogyakarta 47,78%
53,08%
Jawa Timur 49,30%
52,45%
Banten 50,35%
52,10%
Aceh 47,37%
50,96%
Sumatera Selatan 47,22%
50,08%
Sumatera Utara 47,65%
49,98%
Kalimantan Utara 46,54%
48,85%
Bali 43,91%
46,36%
Kalimantan Barat 41,85%
INTERVENSI AWAL NASIONAL
44,59%
Kepulauan Riau 38,99%
43,89%
Kalimantan Tengah 41,17%
43,24%
Jawa Barat 40,17%
42,34%
Kalimantan Timur 30,43%
32,13%
Maluku 28,89%
31,89%
TREND CAPAIAN KUNJUNGAN KELUARGA SEHAT &
AKREDITASI
Asuhan Nifas
70% Komplikasi
Komplikasi ditangani 100% Linfaskes
Komplikasi dirujuk
FKTP
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DI FASYANKES
KAWASAN TERPENCIL DAN SANGAT TERPENCIL
Permenkes No. 90/2015
PKM LAIN
Kemenkes:
1. Dit. PKP Dinas Dinkes
2. Eselon 2 terkait Kab/Kota
kesehatan
3. KAFKTP PKM LAIN
Provinsi didukung
didukung oleh oleh
Stakeholder lain SKPD terkait SKPD terkait PKM
diluar Kemenkes PERCONTOHAN
PKM LAIN
PEMBENTUKAN
REPLIKASI
Keterangan :
pembinaan, monitoring dan evaluasi pendampingan
koordinasi, konsultasi pembelajaran
21
MONITORING DAN EVALUASI
Monev menggunakan INSTRUMEN PUSKESMAS PERCONTOHAN
Pengisian instrumen secara elektronik melalui aplikasi website terintegrasi dengan ASPAK, SIKDA Generik
Dinas Kesehatan
Puskesmas Dinas Kesehatan Provinsi
Kabupaten/Kota
22
REVISI PERMENKES No.75/2014
Memperkuat pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas sebagai UPTD DInkes
• SPM, Germas , PIS-PK, JKN
• UKM disesuaikan dgn SPM UKS masuk dalam UKM Esensial (
• Menambah penjelasan persyaratan Puskesmas, pembangunan rumah dinas dan peralatan Puskesmas
• SDM: standar SDM ditambah dengan kredensial tenaga kesehatan untuk mendapatkan kesenangan klinis bagi
dokter, dokter gigi, perawat dan bidan,
• Karakteristik wilayah kerja Puskesmas T/ST menyesuaikan dgn PMK 90/2015
• Pembatasan Puskesmas ranap hanya untuk PKM kawasan perdesaan, T/ST
• Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan diubah menjadi jejaring Puskesmas (termasuk di dalamnya UKBM),
memperkuat peran Puskesmas sebagai koordinator jejaring PKM.
• Izin Puskesmas: IMB tdk menjadi persyaratan, perubahan izin dilakukan jika Puskesmas direlokasi atau berubah nama, alamat
dan kategori Puskesmas, kewajiban kepala daerah melaporkan ke Menteri jika Puskesmas tidak berfungsi lagi.
• Registrasi Puskesmas: persyaratan registrasi hanya f.c.izin PKM dan srt rekomendasi Kadinkes Prov dan lampiran verifikasi
kelayakannya. Tata cara penghapusan kode registrasi Puskesmas.
• Organisasi Puskesmas: menambah pj mutu dan pj bangunan, prasarana dan peralatan PKM
• Tata hubungan kerja dengan Dinas Kesehatan Kab/Kota dan jejaring PKM
• Pemda kab/kota harus mendorong Puskesmas untuk menerapkan PPK BLUD
23
• Revisi terhadap alkes, jumlah SDM
REVISI PERMENKES No.75/2014
BAB II
• Memasukkan terkait kebijakan PIS-PK dalam tugas dan penyelenggaraan Puskesmas
Prinsip Penyelenggaraan, Tugas, • Puskesmas sebagai wahana pendidikan dan jejaring RS
Fungsi dan Wewenang
• Penambahan penjelasan ttg peralatan dan SDM yang tercantum dalam Permenkes adalah standar minimal
BAB III yang harus dimiliki oleh seluruh Puskesmas
• Penambahan terapis gigi dan mulut sebagai nakes minimal
Persyaratan • Kredensial dokter/drg, bidang, perawat untuk memperoleh kewenangan klinis.
BAB V
Penambahan penjelasan tentang syarat dan tatacara izin - registrasi Puskesmas
Perizinan dan Registrasi
• Penambahan pada organisasi PKM (penanggung jawab bangunan, prasarana dan peralatan Puskesmas dan pj
mutu)
• Penambahan penjelasan ttg Kapus sebagai pejabat fungsional.
BAB VI • Penjelasan tahubja PKM dengan Dinkes Kab/kota dan jejaring PKM.
Penyelenggaraan • Penambahan penjelsan UKM esensial untuk mendukung SPM, PIS, JKN
• Penambahan yankes usia sekolah &remaja dalam UKM Esensial
• Memasukkan KUNJUNGAN RUMAH dalam mendukung kegiatan UKM dan UKP
• Jaringan Puskesmas: mengganti isltilah Bidan Desa menjadi PRAKTIK BIDAN DESA
• Jejaring fasyankes Jejaring Puskesmas (termasuk UKBM) 24
• Pengelolaan keuangan: didorong untuk menerapkan PPK BLUD
REVISI PERMENKES No.75/2014
Prinsip
Penyelenggaraan Penjelasan tentang prinsip pertanggungjawaban wilayah
Puskesmas
Persyaratan 1. Penambahan ruang kantor
2. Persyaratan komponen bangunan dan Material
Bangunan &
3. Sistem sanitasi
Prasarana 4. Pusling dan ambulans
Puskesmas .
a. Ruang pemeriksaan umum
b. Ruangan Tindakan dan Ruang gawat darurat
c. Ruangan KIA, KB dan imunisasi
LAMPIRAN Persyaratan d. Ruangan promosi kesehatan
Peralatan Puskesmas g. Laboratorium
i. Kit UKS, Kit UKGS, Kit bidan, Kit kesling, Kit lansia
LABORATORIUM
KEFARMASIAN BANGUNAN
PERSYARATAN
PERALATAN PRASARANA
KETENAGAAN
STANDAR MINIMAL KETENAGAAN KLINIK
Klinik Klinik
Klinik Pratama
Jenis Tenaga Pratama Pratama Keterangan
Rawat Jalan
Rawat Inap Gigi
Dokter Layanan Primer +/- +/- - - dua dokter atau dokter layanan primer; atau
Dokter + + +/- - satu dokter layanan primer dan satu dokter
- Disesuaikan dengan jenis pelayanan yang diberikan
oleh Klinik
- dua dokter & satu dokter gigi, atau dua dokter
gigi & satu dokter
Dokter Gigi +/- +/- + 2 (dua) orang dokter gigi
Perawat + + - Klinik rawat jalan: 1 (satu) orang
Klinik rawat inap: 4 (empat) orang
Tenaga Terapis Gigi dan Mulut +/- +/- + Kinik pratama gigi: 1 (satu) orang
Tenaga Ahli Teknisi Gigi +/- +/- +/- min tenaga ahli teknisi gigi
Apoteker +/- + +/- Kinik yang memberikan pelayanan kefarmasian: 1(satu) orang
Tenaga Teknis Kefarmasian +/- + +/- 1 (satu) orang
Bidan +/- +/- - 2 (dua) orang untuk klinik rawat inap yang menyelenggarakan
pelayanan
persalinan
Tenaga Gizi atau tenaga kesehatan lain +/- + +/- 1 (satu) orang.
yang memiliki kompetensi di bidang
gizi
Tenaga ATLM +/- + +/- penyelenggaraan pelayanan laboratorium harus minimal tenaga ATLM .
Tenagan Kesehatan Lain sesuai kebutuhan pelayanan yang diberikan
Tenaga non kesehatan: - administrasi
keuangan
sesuai kebutuhan
- sistem informasi
Sumber : Revisi Permenkes
- No 9 lain
kegiatan operasional tahun 2014 28
PERIZINAN KLINIK
29
Permenkes No.26 tahun 2018
Setelah Notifikasi
Lembaga OSS pemenuhan persetujuan
menerbitkan Nomer Izin komitmen atau
Pemenuhan
Berusaha (NIB) sebagai Visitasi oleh penolakan
Komitmen
identitas berusaha, untuk Pemda dalam waktu
dalam jangka
mendapatkan izin usaha Kab/Kota 7 hari
waktu paling
dan izin komersial atau dalam waktu setelah
lama 1 bulan
operasional 10 hari visitasi
MASA BERLAKU PERIZINAN BERUSAHA
Pasal 86
• Izin usaha berlaku selama pelaku usaha menjalankan usaha
dan/atau kegiatannya
• Izin Komersial atau Operasional berlaku 5 (lima) tahun dan
dapat diperpanjang kembali selama memenuhi persyaratan.
31
PERSYARATAN
Standar
klinik
SDM, sarana
Notifikasi dinkes
Profil klinik prasarana, dan
kabupaten/kota
peralatan
PERUBAHAN
PENANGGUNGJAWAB PEMDA/DINKES
KAB/KOTA
KLINIK
PENGAWASAN
peringatan
notifikasi pembatalan
TINDAKAN
1. Kebijakan pelayanan kesehatan primer di Indonesia difokuskan untuk meningkatkan akses dan
mutu yankes melalui ketersediaan fasilitas dan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
3. PIS PK dilaksanakan dalam rangka mengintegrasikan pelaksanaan UKM dan UKP, yang
berkontribusi pencapaian SPM Bidang Kesehatan dan memastikan peningkatan status derajat
kesehatan keluarga
5. Intervensi lanjut hasil PIS-PK dilaksanakan sesuai dengan akar permasalahan yang ditemukan
agar tepat sasaran, efektif dan efisien
6. Klinik berperan serta dalam meningkatkan pelayanan kesehatan yang dikoordinir oleh Puskesmas
TERIMA KASIH
PERATURAN TERKAIT PUSKESMAS PERCONTOHAN
39
KRITERIA PUSKESMAS
CALON PERCONTOHAN
KRITERIA MUTLAK
Telah
teregistrasi
Terletak pada lokasi
strategis
Puskesmas mudah diakses oleh Puskesmas lain, dengan sarana
dan prasarana transportasi rutin yang selalu tersedia
Memiliki 9 jenis tenaga kesehatan sesuai
Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas Kondisi sarana, prasarana, dan alat kesehatan minimal 60% dari
standar di Permenkes Nomor 75 tahun 2014, yang dilihat dari
Tersedia listrik dan air bersih mengalir 24 pengisian Aplikasi Sarana Prasarana Kesehatan (ASPAK);
jam
Tersedia jaringan internet yang
Penilaian Kinerja Puskesmas dengan kategori memadai
baik di tahun sebelumnya
Merupakan Puskesmas lokus Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga
40
KRITERIA PUSKESMAS CALON
PERCONTOHAN
KRITERIA TAMBAHAN