BAB I
PENDAHULUAN
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang utama dan paling sempurna
bagi bayi, dimana ASI mengandung hampir semua zat gizi dengan komposisi
sesuai kebutuhan bayi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.1 Menyusui
kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah sehingga perlu
pengetahuan dan latihan yang tepat. Fakta menunjukkan terdapat 40% wanita
yang tidak menyusui bayinya karena banyak yang mengalami nyeri dan
namun teknik menyusui yang baik agar air susu banyak keluar dan puting susu
tidak lecet atau bayi tidak menelan udara terlalu banyak sehingga dapat membuat
bayi muntah, belum banyak diketahui oleh ibu muda atau calon ibu. Kesulitan
Ketidaktahuan ibu tentang cara menyusui secara baik dan benar akan
pada kualitas kesehatan bayi. Semakin sedikit jumlah bayi yang mendapat ASI
eksklusif, maka kualitas kesehatan bayi dan anak balita akan semakin buruk,
Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang informatif tentang tata cara menyusui
yang benar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
diterangkan “Air Susu Ibu Eksklusif yang selanjutnya disebut ASI Eksklusif
adalah ASI yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan,
usia empat bulan. Namun, sejalan dengan kajian WHO mengenai ASI eksklusif,
eksklusif hingga enam bulan. ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara
eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti
susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat
seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim (Roesli, 2008).9
Seperti halnya nutrisi pada umumnya, ASI mengandung komponen makro dan
lemak sedangkan mikronutrien adalah vitamin & mineral. Air susu ibu hampir
90%nya terdiri dari air. Volume dan komposisi nutrien ASI berbeda untuk setiap
ibu bergantung dari kebutuhan bayi.Perbedaan volume dan komposisi di atas juga
terlihat pada masa menyusui (kolostrum, ASI transisi, ASI matang dan ASI pada
saat penyapihan).
3
Kolostrum adalah cairan encer dan sering berwarna kuning atau dapat pula
jernih yang kaya zat anti-infeksi (10-17 kali lebih banyak dari susu
matang) dan protein, dan keluar pada hari pertama sampai hari ke-4/ke-7.
rendah, dan total energi lebih rendah. Volume kolostrum 150-300 ml/24
jam.5
2. ASI transisi/peralihan
ASI peralihan keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi ASI yang
lemak makin tinggi dan volume akan makin meningkat. ASI ini keluar
Merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan seterusnya,
Perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit ASI yang pertama disebut
foremilk dan mempunyai komposisi berbeda dengan ASI yang keluar kemudian
menghilangkan rasa haus bayi.Hindmilk keluar saat menyusui hampir selesai dan
4
mengandung lemak 4-5 kali lebih banyak dibanding foremilk, diduga hindmilk
1. Karbohidrat
Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah
satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2
kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula.
Namun demikian angka kejadian diare yang disebabkan karena tidak dapat
mencerna laktosa (intoleransi laktosa) jarang ditemukan pada bayi yang mendapat
ASI. Hal ini disebabkan karena penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding
laktosa susu sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak
terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi (7-
14 hari setelah melahirkan). Sesudah melewati masa ini maka kadar karbohidrat
2. Protein
protein yang terdapat dalam susu sapi. Protein dalam ASI dan susu sapi terdiri
dari protein whey dan Casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein
whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak
mengandung protein Casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. ASI
3. Lemak
Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu
formula. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan
otak yang cepat selama masa bayi. Terdapat beberapa perbedaan antara profil
lemak yang ditemukan dalam ASI dan susu sapi atau susu formula. Lemak omega
3 dan omega 6 yang berperan pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan
dalam ASI. 17
1. Karnitin
karnitin yang tinggi terutama pada 3 minggu pertama menyusui, bahkan di dalam
kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi lagi.Konsentrasi karnitin bayi yang
mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu formula.18
Vitamin K
Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai
faktor pembekuan. Kadar vitamin K ASI hanya seperempatnya kadar dalam susu
formula.18
Vitamin D
6
ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka bayi
Vitamin E
Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel
Vitamin A
mengandung dalam jumlah tinggi tidak saja vitamin A dan tetapi juga bahan
bakunya yaitu beta karoten. Hal ini salah satu yang menerangkan mengapa bayi
yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang
baik. 18
Hampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, asam folat,
terhadap kadar vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi
dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin rendah pada ibu
perkembangan sistim syaraf maka pada ibu yang menyusui perlu ditambahkan
7
vitamin ini. Sedangkan untuk vitamin B12 cukup di dapat dari makanan sehari-
4. Mineral
Tidak seperti vitamin, kadar mineral dalam ASI tidak begitu dipengaruhi
oleh makanan yang dikonsumsi ibu dan tidak pula dipengaruhi oleh status gizi
ibu. Mineral di dalam ASI mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih mudah
5. Faktor bioaktif
dalam ASI yang membantu melindungi bayi dari infeksi dan pembengkakan
sangat luas dan sains baru mulai mengungkap beberapa fungsi kompleksnya.11
Bayi yang tidak disusui atau yang disusui untuk jangka pendek atau
dengan intensitas rendah memiliki risiko infeksi dan penyakit lebih tinggi
risiko infeksi dan penyakit karena perilaku ini mengurangi paparan bayi
setelahnya.34
2. Sistem Neurologi
independen dari pembaur ini; Pada follow up 6,5 tahun, anak-anak yang
walaupun hubungan ini tidak dipahami dengan baik, baru-baru ini terbukti
independen terhadap posisi tidur bayi.37 Penulis dua meta analisis baru-
baru ini menemukan efek perlindungan dari menyusui yang pernah ada32,38
pengurangan 62%, dan mereka yang diberi ASI eksklusif untuk durasi
38
apapun memiliki pengurangan 73% Fakta bahwa bayi yang mendapat
ASI lebih mudah terbangun dari tidur dibandingkan bayi yang diberi susu
yaitu:
haid, 98% tidak hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak
energi maka tubuh akan mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama
hamil.
dapat menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih, diduga akan
pemberian ASI juga menghemat pengeluaran untuk berobat bayi karena bayi
jarang sakit.
8. Tidak merepotkan dan hemat waktu ASI dapat segera diberikan tanpa
harus menyiapkan atau memasak air, tanpa harus mencuci botol, dan tanpa
10. Portabel dan praktis Air susu ibu dapat diberikan di mana saja dan
kapan saja dalam keadaan siap minum, serta dalam suhu yang selalu tepat.
11. Ibu yang menyusui memiliki resiko yang lebih rendah untuk terkena
banyak penyakit.
penyakit ini adalah penyakit yang paling banyak menyebabkan kesakitan dan
kematian anak.Setengah dari kematian anak akibat diare dan pneumonia dapat
dicegah dengan pemberian ASI yang optimum. Ini berarti, akan ada lagi 5.377
anak di bawah dua tahun setiap tahunnya di Indonesia yang hidupnya dapat
USD 270 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun setiap tahunnya. 7,8
1. Pengertian
(Depkes, 2005).
13
1) Bayi hanya diberi ASI saja (Secara ekslusif) selama 6 bulan pertama
usia bayi
3) Bila bayi terpaksa dipisah dari ibukarena indikasi medik, bayi arus tetap
hari. Ibu menyusui harus makan 1 ½ kali lebih banyak dari biasanya
Teknik menyusui yang benar, dapat kita amati melalui beberapa respon dari
bayi, jika ibu menyusui dengan teknik yang tidak benar mengakibatkan
puting susu menjadi lecet. Untuk mengetahui bayi telah menyusu dengan
(9) puting susu tidak terasa sakit atau lecet (Depkes, 2005).
d) Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara.
16
f) Dengan posisi seperti ini maka telinga bayi akan berada dalam satu
g) Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat
a) Payudara dipegang dengan ibu jari diatas, jari yang lain menopang
payudara).
bayi.
bayi.
pemberian ASI eksklusif adalah wajib, kecuali dalam 3 kondisi, yaitu: Ibu
tidak ada, indikasi medis, serta karena ibu dan bayi terpisah. Menyusukan
penyakit, baik pada ibu maupun dari bayinya.Misalnya pada bayi yang
terus menyusui dan sering pada payudara yang terkena, untuk mencegah
jika bayi tidak menderita infeksi yang sama. Sebaliknya, tidak perlu
(Roesli, 2005):
Merupakan alasan utama para ibu untuk tidak memberikan ASI secara
untuk bayinya.
19
2. Ibu bekerja
3. Alasan kosmetik
berhenti memberi ASI pada anak adalah alasan kosmetik. Ini karena
kehamilan
5. Bayi akan tumbuh menjadi anak yang tidak mandiri dan manja
Pendapat bahwa bayi akan tumbuh menjadi anak manja karena terlalu
sering didekap dan dibelai, ternyata salah. Menurut DR. Robert Karen
on Later Life, anak akan tumbuh menjadi kurang mandiri, manja, dan
orang tua.
diperlukan api atau listrik untuk memasak air, peralatan yang harus
steril, dan perlu waktu untuk mendinginkan susu formula yang baru
dibuat. Sementara itu, ASI siap pakai dengan suhu yang tepat setiap
saat.
ASI artinya menambah risiko bayi tertular HIV, tetapi untuk negara
Infeksi postnatal dapat terjadi melalui saliva, air susu ibu rupanya
vertikal pada bayi kemungkinan lebih besar bila ibu juga memiliki
21
Saat memerah ASI dan menyimpannya, ada beberapa hal yang perlu diketahui
1. Pastikan ibu mencuci tangan dengan bersih sebelum memerah ASI maupun
menyimpannya.
kaca atau kontainer plastik dengan tutup yang rapat dengan bahan bebas
Kontainer harus dicuci dengan air panas dan sabun serta dianginkan hingga
4. Pastikan bahwa pada wadah ASI telah diberi label berisi nama anak dan
6. Jangan mencampurkan ASI yang telah dibekukan dengan ASI yang masih
berikutnya.
8. Putarlah kontainer ASI agar bagian yang mengandung krim pada bagian atas
1. Kencangkan tutup botol atau kontainer pada saat ASI telah membeku
sepenuhnya
2. Sisakan ruang sekitar 2,5 cm dari tutup botol karena volume ASI akan
2.8.3 Beberapa tips dalam menghangatkan ASI perah yang telah dibekukan:
1. Cek tanggal pada label wadah ASI. Gunakan ASI yang paling dulu disimpan
dingin
dalam bak berisi air dingin. Naikkan suhu air perlahan-lahan hingga
4. Untuk ASI dalam lemari es: Hangatkan wadah ASI dalam bak berisi air
hangat atau air dalam panci yang telah dipanaskan selama beberapa menit.
memanaskan ASI secara merata dan justru dapat merusak komponen ASI
23
dan membentuk bagian panas yang melukai bayi. Botol juga dapat pecah bila
6. Goyangkan botol ASI dan teteskan pada pergelangan tangan terlebih dahulu
Perlu diketahui bahwa ASI yang telah dihangatkan kadang terasa seperti
sabun karena hancurnya komponen lemak. ASI dalam kondisi ini masih aman
gelembung pada bagian tepi (jangan mendidih) lalu segera didinginkan dan
dibekukan.Hal ini dapat menghentikan aktivitas lipase pada ASI. Dalam kondisi
inipun kualitas ASI masih lebih baik dibandingkan dengan susu formula.
24
BAB III
KESIMPULAN
menyusui yang benar, dapat kita amati melalui beberapa respon dari bayi,
jika ibu menyusui dengan teknik yang tidak benar mengakibatkan puting
susu menjadi lecet. Indikator dalam proses menyusui yang efektif meliputi
posisi ibu dan bayi yang benar (body position), perlekatan bayi yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
23. Christine M. Dieterich, BS, MS, RD, Julia P. Felice, BS, Elizabeth
O’Sullivan,Breastfeeding and Health Outcomes for the Mother-Infant
Dyad. 205 Feb; 60(1): 31–48.
24. Brandtzaeg P. Mucosal immunity: integration between mother and the
breast-fed infant. Vaccine. 2003;21(24):3382–8. [PubMed]
25. Pearl D. Houghteling. W. Allan Walker, M.D Why is initial bacterial
colonization of the intestine important to the infant’s and child’s health?.J
Pediatr Gastroenterol Nutr. 2015 Mar; 60(3): 294–307.
26. Chirico G, Marzollo R, Cortinovis S, et al. Antiinfective properties of human
milk. Journal of Nutrition. 2008;58(9):1801s–6s. [PubMed]
27. Rodrı´guez1 , Kiera Murphy2,3, Catherine Stanton2,3, The composition of
the gut microbiota throughout life, with an emphasis on early life Juan
Miguel. Citation: Microbial Ecology in Health & Disease 2015, 26: 26050
28. Newburg DS, Ruiz-Palacios GM, Morrow AL. Human milk glycans protect
infants against enteric pathogens. Annual Review of
Nutrition. 2005;25(1):37–58. [PubMed]
29. Kau AL, Ahern PP, Griffin NW, et al. Human nutrition, the gut microbiome
and the immune system. Nature. 2011;474(7351):327–36. [PMC free
article] [PubMed]
30. Isaacs CE. Antimicrobial lipids in milk. In: Thormar H, editor. Lipids and
Essential Oils as Antimicrobial Agents. Chichester, West Sussex: Wiley;
2011. pp. 81–97.
31. Schroten H, Bosch M, Nobis-Bosch R, et al. Anti-infectious properties of the
human milk fat globule. In: Newburg D, editor. Bioactive Components of
Human Milk. New York: Plenum Publishers; 2001. pp. 189–92
32. Savino F, Liguori SA. Update on breast milk hormones: leptin, ghrelin and
adiponectin. Clinical Nutrition. 2008;27(1):42–7. [PubMed]
33. Ip S, Chung M, Raman G, et al. A summary of the agency for healthcare
research and quality’s evidence report on breastfeeding in developed
countries. Breastfeeding Medicine. 2009;4(1):S17–S30.[PubMed]
28