IDENTITAS PASIEN
Pasien mengatakan bahwa buang air kecilnya dirasakan tidak lampias. Keluhan
dirasakan sejak 5 bulan yang lalu. Pasien mengaku memiliki masalah dengan prostatnya.
Lima bulan yang lalu, pasien mengatakan saat buang air kecil, pasien harus mengejan dan
setelah selesai buang air pasien merasa ingin langsung buang air kecil lagi. Pasien juga
mengatakan bahwa sering terhenti mendadak saat pasien BAK. Pasien juga mengatakan
pancaran urin melemah saat pasien buang air kecil. Keluhan dirasakan terutama pada malam
hari, sehingga pasien dapat terbangun sampai 10x hanya untuk buang air kecil. Warna urin
kuning jernih, kekuatan dan pancaran urin dirasa berkurang. Keluhan nyeri dan keluar darah
saat BAK disangkal. Keluhan tambahan seperti sering lapar, kesemutan, dan haus juga
disangkal pasien. Pasien juga mengeluhkan adanya disfungsi ereksi sejak beberapa bulan
yang lalu, namun pasien lupa sejak kapan. Pasien lalu mengkonsumsi Prostakur tab oral 2x1
sehari pagi dan malam atas saran dari dokter panti, untuk mengatasi keluhannya. Setelah 3.5
bulan kemudian, dan keluhan pasien tidak kunjung mereda , pasien akhirnya mengganti
prostakur dengan Harnal 1x sehari atas saran dokter untuk mengatasi keluhannya. Pasien
mengaku setelah 1.5 bulan mengkonsumsi Harnal, keluhan berkemih semakin hari semakin
membaik. Kini pasien sudah buang air kecil dengan lancar, tidak terputus ditengah-tengah
dan sudah tidak terlalu sering berkemih. Namun sekarang pasien masih mengeluhkan buang
air kecil yang tidak lampias. Setelah di anamnesa lebih dalam, pasien mengatakan bahwa
saat berkemih, urin yang dikeluarkan sedikit, namun setelah berkemih pasien merasa lega
dan tidak ada urin yang tertinggal. Namun pasien masih mengeluhkan pancaran urin yang
melemah. Menurut pasien, pasien berkemih sebanyak 10x per hari karena pasien takut akan
mengompol apabila menahan urin terlalu lama, sehingga pasien menjadi sering berkemih
atas kesadaran dan kemauan pasien sendiri. Menurut keterangan pasien dan caregiver,
pasien berkemih sebanyak kurang lebih 7 kali saat pagi sampai malam hari, dan sebanyak 3
kali saat malam hari. Pasien mengatakan urin yang dikeluarkan sebanyak 100 – 125cc saat
pasien berkemih di siang hari, dan sebanyak 200-300 cc saat malam hari. Pasien berkemih
3x mulai dari jam 06.00 WIB – 14.00 WIB, lalu pasien berkemih sebanyak 2x dari jam
14.00 WIB sampal 19.00 WIB, kemudian sebelum tidur pasien buang air besar sebanyak 2x
pada jam 21.00 WIB dan 23.00 WIB, dan pada malam hari pasien berkemih jam 2.30 WIB
dan 05.00 WIB. Saat berkemih, pasien merasa lega dan tidak ada urin yang tersisa. Namun
pasien masih merasa pancaran urinnya masih lemah, tidak seperti iklan prostakur yang di
TV. Pasien masih dapat menahan urin dan tidak pernah mengompol. Pasien juga dapat
menahan buang air kecilnya, namun karena pasien takut mengompol, maka setiap 2-3 jam
pasien berjalan ke kamar mandi dan berkemih. Menurut pasien telah dilakukan pemeriksaan
USG untuk keluhannya, namun belum pernah dilakukan pemeriksaan lanjutan selama 3
bulan terakhir.
Pasien mengeluhkan lutut kanannya menjadi kemerahan dan membengkak sejak 3,5
bulan yang lalu. Pada awalnya keluhan disertai rasa nyeri hanya di sebelah kanan tetapi lama
kelamaan pasien juga merasakan nyeri pada lutut kirinya. Nyeri dirasakan bertambah berat
dan muncul saat digunakan untuk beraktivitas dan akan berkurang saat diistirahatkan. Pasien
sempat melakukan pengobatan sendiri dengan meminum neurobion dan setelah meminum
obat tersebut keluhan nyeri dirasakan membaik. Pasien mengaku pernah melakukan
tindakan operasi total knee replaement pada lutut kanannya di RS X dan sekarang sedang
dalam proses pemulihan. Menurut pasien tindakan operasi di RS X merupakan tindakan
yang lama, sehingga lututnya diganti dengan besi, berbeda dengan di RS Y yang
menggunakan titanium. Lutut pasien kemudian menjadi merah dan bengkak setelah
dilakukan operasi tersebut, dan menurut dokter yang menjalankan operasi tersebut, lututnya
yang merah dan bengkak tersebut adalah akibat reaksi alergi dan inflamasi yang ditimbulkan
oleh besi tersebut. Pasien kemudian diberikan voltaren dan disarankan untuk kompres air
dingin 2x sehari tetapi tidak dirasakan membaik. Sekarang pasien diresepkan obat anti
inflamasi cataflam oleh dokter klinik panti dan salep hidrokortison serta obat omeprazole.
Pasien juga pernah mengkonsumsi furosemid untuk mengatasi bengkaknya. Kini lututnya
sudah tidak terasa nyeri, namun pasien mengatakan bahwa terkadang pasien merasa nyeri
apabila malam hari. Sehingga pasien masih mengkonsumsi obat yang diberikan dokternya.
Riwayat Pengobatan :
Neurobion tab 1 x1tab pagi hari
Prostakur cap 2 x 320mg pagi hari dan malam hari
Salep hidrokortison 2x/hari + Kompres air dingin pada lutut kanan
Harnal 0,4 mg 1x1 tab malam hari
Cataflam 50mg 3x1/2 tab
Dexamethasone 0,5 mg 3x1 tab
Omeprazole 20 mg 2x1 tab
Furosemide tab 1x1 selama 3 hari
Nephtolith 4x2 caps
Riwayat Imunisasi :
Pasien mengaku waktu kecil pernah mengikuti program imunisasi dan pasien mengatakan
pernah melakukan imunisasi hepatitis B yang diadakan di gereja.
Riwayat Makanan:
Pasien mengatakan nafsu makan baik. Pasien makan 3x sehari, porsi cukup dan teratur.
Pasien mengkonsumsi makanan yang disediakan dari panti dengan menu makanan yang
bervariasi setiap harinya. Pasien mengkonsumi semua makanan dari panti hingga habis.
Pasien juga mendapatkan makanan selingan dua kali pada pukul 10.00 dan 15.00 seperti
kue, potongan buah, bubur kacang hijau, ataupun jenis kue – kue lainnya. Setiap harinya
pasien minum air putih sebanyak 4 gelas ukuran 300ml namun menurut care giver terkadang
pasien meminum kurang dari 4 gelas. Kebutuhan cairan pasien 1500 – 1800 cc.
Riwayat Kebiasaan:
Setiap pagi pasien selalu bangun pukul 06.00 WIB namun terkadang pasien bangun jam
07.00 WIB kemudian mandi pagi, setelah mandi pagi pasien sarapan di kamarnya. Setelah
sarapan pasien berjemur di halaman panti kemudian pasien berlatih berjalan dibantu oleh
caregivernya sampai pukul 10.00 WIB. Pukul 10.00 – 11.00 Pasien beristirahat di kamarnya
sambil menunggu makan siang. Pukul 12.00 pasien makan siang, setelah makan siang pasien
menonton TV dan tidur siang kemudian sore harinya setelah bangun tidur pasien mandi sore
dan pukul 18.00 pasien makan malam. Saat pukul 20.00 pasien tidur malam.
Riwayat BAK:
Pasien mengaku buang air kecil tidak lampias, warna kuning jernih, adanya darah, pasir
serta nyeri saat buang air kecil disangkal. Pasien juga mengatakan buang air kecil pada siang
hari sebanyak 7 kali, malam hari sebanyak 3 kali sehingga pasien sering terbangun. Pada
saat siang hari volume urin pasien 100-125 cc setiap berkemih, sedangkan pada saat malam
hari pasien merasa lebih lampias dengan volume urin 200-300 cc setiap berkemih
Riwayat BAB:
Teratur, pasien mengatakan buang air besar 1x sehari setiap pagi, warna kuning kecoklatan
dengan konsistensi lunak, tidak ada nyeri saat BAB, tidak terdapat darah segar ataupun
lendir.
aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah dan pasien
tergolong siswa yang berprestasi.
b. Riwayat pekerjaan:
Setelah lulus kuliah, pasien bekerja di Bandung sebagai konsultan kimia selama 2
tahun kemudian pasien pindah bekerja ke Jakarta karena menurutnya ditempat kerja
yang lama tidak ada jenjang karirnya. Di Jakarta pasien berkerja di Dana Paint
selama 2 -3 tahun kemudian pasien ditugaskan ke Tanjung Pinang selama 3 tahun.
Setelah bekerja di Tanjung Pinang pasien pindah bekerja sebagai ahli kimia PVC.
c. Riwayat perkawinan:
Pasien menikah sebanyak 1 kali. Pasien menikah dengan istrinya saat usia 32 tahun.
Saat ini Istri pasien masih menempati rumahnya di Cinere sambil menunggu rumah
tersebut terjual dan rencana setelah rumah tersebut terjual istri pasien akan tinggal
di PWSS bersama pasien.
d. Riwayat keluarga:
Pasien tidak memiliki anak dari pernikah dengan istrinya. Pasien merupakan anak
ke 3 dari 8 bersaudara. Kakak pertama pasien seorang perempuan yang telah
meninggal 3 tahun yang lalu. Kakak kedua pasien juga seorang perempuan dan
telah meninggal pada bulan mei 2018. Adik pertama pasien seorang laki – laki,
namun telah meninggal 1 tahun yang lalu. Adik kedua pasien seorang laki – laki
yang saat ini membiayai pasien selama di panti. Adik ketiga dan keempat pasien
seorang laki – laki dan masih hidup hingga saat ini.
GENOGRAM
f. Riwayat agama
Pasien mengaku beragama Katolik dan rajin beribadah ke gereja. Namun setelah
dilakukan operasi pada lututnya pasien kesulitan untuk berjalan sehingga tidak
dapat mengikuti kegiatan keagamaan di gereja.
1: Tidak berespon
1: Tidak berespon
1: Tidak berespon
Keadaan umum:Baik
TB pria = 64,19 - (0,04 x Usia dalam tahun) + (2,02 x Tinggi lutut(knee height) dalam cm )
= 162,23
Berat badan : 61 kg
𝐵𝐵(𝑘𝑔) 61
IMT :𝐼𝑀𝑇 = 𝑇𝐵2 (𝑚) = = 23,24 kg/m2 ( Dengan risiko)
(1,62)2
BB lebih : > 23
Nyeri : 0
STATUS INTERNUS
Kepala :Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut warna putih
terdistribusi tidak merata, terdapat alopecia areata, tidak mudah dicabut,
tidak tampak kelainan kulit kepala, tidak terdapat sikatriks dan bekas jahitan
Mata :
OD OS
Palpebra Entropion tidak ada, Entropion tidak ada,
ectropion tidak ada ectropion tidak ada
Lagophtalmus tidak ada Lagophtalmus tidak ada
Ptosis tidak ada Ptosis tidak ada
Benjolan tidak ada Benjolan tidak ada
Edema tidak ada Edema tidak ada
Hiperemis tidak ada Hiperemis tidak ada
Konjungtiva bulbi Injeksi konjungtiva tidak ada Injeksi konjungtiva tidak ada
Injeksi siliar tidak ada Injeksi siliar tidak ada
Nodul tidak ada Nodul tidak ada
Kemosis tidak ada Kemosis tidak ada
AD AS
Bentuk Normotia Normotia
Daun telinga Peradangan tidak ada Peradangan tidak ada
Sikatriks tidak ada Sikatriks tidak ada
Fistel pre/retroaurikuler tidak Fistel pre/retroaurikuler tidak
ada ada
abses retroaurikula tidak ada abses retroaurikula tidak ada
Nyeri tarik aurikuler tidak ada Nyeri tarik aurikuler tidak ada
Nyeri tekan tragus tidak ada Nyeri tekan tragus tidak ada
Nyeri tekan mastoid tidak ada Nyeri tekan mastoid tidak ada
Liang telinga Lapang Lapang
Hiperemis tidak ada Hiperemis tidak ada
Sekret tidak ada Sekret tidak ada
Furunkel tidak ada Furunkel tidak ada
Jaringan granulasi tidak ada Jaringan granulasi tidak ada
Serumen (-) Serumen (-)
Benda asing tidak ada Benda asing tidak ada
Massa tumor tidak ada Massa tumor tidak ada
Eksostose tidak ada Eksostose tidak ada
Membran timpani Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan
Hidung : Bentuk normal, simetris, frog nose tidak ada, ragaden tidak ada,
depresi tulang hidung tidak ada, udara pernapasan simetris
Nyeri tekan sinus paranasal tidak ada
Vestibulum furunkel tidak ada, laserasi tidak ada, bekuan darah
tidak ada
Kavum nasi lapang, tidak ada sekret, konka nasi inferior normal,
meatus nasi inferior normal, septum nasi normal, mukosa hidung
warna merah muda, benda asing tidak ada, massa tumor tidak ada
Mulut : Bentuk simetris, perioral sianosis tidak ada, karies tidak ada, mukosa
rongga mulut warna merah muda, mukosa lidah normal. Arkus faring
anterior/posterior normal, tonsil palatina ukuran T1-T1 warna merah
muda, kripta tonsil normal, detritus tonsil tidak ada, dinding posterior
faring normal, warna mukosa merah muda
Leher :Trakea di tengah, tidak ada sikatriks, kelenjar tiroid tidak teraba
membesar
Kel. Limfe :Kelenjar limfe preaurikular, retroaurikular, submental, submandibula,
servikal, supraklavikula tidak teraba membesar
Thorax :
Pulmo
Inspeksi : Dada bagian belakang simetris, skapula normal, columna vertebralis
di tengah. Dada bagian depan simetris, iga-iga mendatar, ruang sela
Auskultasi : BJ I &II normal, reguler, murmur tidak ada, gallop tidak ada
Abdomen
Inspeksi : tampak buncit, tidak ada sikatriks, tidak tampak striae, tidak tampak
gerakan usus.
Auskultasi : Bising usus positif, 10x/ menit (normal = 5-34 x /menit)
Palpasi : Supel, tidak ada nyeri tekan di 4 kuadran, nyeri lepas di ke 4 kuadran
abdomen tidak ada, tidak ada nyeri tekan di suprapubik, hepar dan lien tidak
teraba membesar.
Perkusi : Timpani di 4 kuadran abdomen, tidak ada nyeri ketok CVA kanan kiri,
balotemen test negatif, shifting dullness negtif, fluid wave negatif
Tulang Belakang
Inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada benjolan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan
Perkusi : tidak ada nyeri ketok
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri
Panti Werdha Salam Sejahtera
Periode 15 April – 19 Mei 2019
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 13
Kris Jaya Sunarto (406182109)
Ekstremitas
Superior Inferior
Edema tidak ada ada
Clubbing finger tidak ada tidak ada
Akral dingin tidak ada tidak ada
Akral sianosis tidak ada tidak ada
CRT < 2 detik < 2 detik
Kuku tidak ada spoon nails tidak ada spoon nails
Kulit : kulit keriput, warna kulit kuning langsat, tidak kering, tidak ikterus, tidak sianosis
Status Lokalis :
LOOK : tampak edem pada lutut kanan, eritem (+/-), deformitas (-/-), scar (+/-)
FEEL : tidak teraba hangat pada lutut kanan, nyeri tekan (-/-).
MOVE : terdapat krepitasi pada lutut sebelah kanan, nyeri gerak (-/-).
STATUS MUSKULOSKELETAL
Range of joint motion:1
Vertebra
(°) Normal
Leher Ekstensi 60 60
Fleksi 50 50
Rotasi kanan 80 80
Rotasi kiri 80 80
Ekstremitas atas
Ekstensi 50 50 50
Adduksi 30 30 30
Rotasi interna 90 90 90
Rotasi eksterna 90 90 90
Ekstensi 0 0 0
1
Moroz A. Physical therapy (PT). 2017. Available from: http://www.msdmanuals.com/en-
pt/professional/special-subjects/rehabilitation/physical-therapy-pt [2018 Jan 18].
Washington State Department of Social & Health Services. Range of joint motion evaluation chart. 2014.
Available from : http://www.dshs.wa.gov./sites/default/files/FSA/forms/pdf/13-585a.pdf. [2018 Jan 18].
Pronasi 90 90 90
Supinasi 90 90 90
Wrist Palmarfleksi 90 90 90
Dorsofleksi 80 80 80
Radial 20 20 20
Ulnar 30 30 30
Ekstremitas bawah
Kanan ( ° ) Kiri ( ° ) Normal
Ekstensi 30 30 30
Abduksi 40 40 40
Adduksi 20 20 20
Rotasi interna 30 30 30
Rotasi eksterna 90 90 90
Ekstensi 90 – 20 0 0
Ankle Plantarfleksi 40 40 40
Dorsofleksi 20 20 20
Inversi 30 30 30
Eversi 20 20 20
STATUS NEUROLOGIS
Fungsi Luhur
o Orientasi : baik, tidak terdapat disorientasi waktu, tempat,
orang
o Gangguan bicara dan bahasa : normal, afasia motorik atau sensorik tidak ada
o Daya ingat : baik
Rangsang meningeal
o Kaku kuduk : Negatif
o Brudzinsky I : Negatif
o Brudzinsky II : Negatif
o Brudzinsky III : Negatif
o Brudzinsky IV : Negatif
o Kernig : Tidak dilakukan
o Laseque : Tidak dilakukan
Saraf kranialis
Pemeriksaan Dextra Sinistra
Nervus Olfactorius (N. I)
Daya penghidu Normosmia Normosmia
Nervus Opticus (N. II)
Visus 6/60 6/60
Lapang pandang Normal Normal
Nervus Occulomotorius (N. III), Nervus Trochlearis (N. IV), Nervus Abducens (N. VI)
Refleks cahaya langsung & Positif positif
tidak langsung
Kedudukan bola mata Simetris, strabismus tidak Simetris, strabismus tidak
ada ada
Enopthalmus tidak ada Enopthalmus tidak ada
Ptosis Exopthalmus tidak ada Exopthalmus tidak ada
Pergerakan bola mata Tidak ada Tidak ada
Nistagmus baik ke segala arah baik ke segala arah
Pemeriksaan pupil tidak ada tidak ada
ukuran ø 3mm, bulat, isokor, ukuran ø 3mm, bulat, isokor,
Simetris Simetris
Raut muka
Simetris Simetris
Fissura palpebrae
Dapat, simetris Dapat, simetris
Mengangkat alis
Dapat, simetris Dapat, simetris
Mengerutkan dahi
Tidak ada Tidak ada
Lagopthtalmus
Dapat, simetris Dapat, simetris
Mencucukan bibir
Dapat Dapat
Menggembungkan pipi
Sulcus nasolabialis simetris, Sulcus nasolabialis simetris,
Menyeringai
tidak terdapat sudut bibir tidak terdapat sudut bibir
tertinggal tertinggal
Nervus Vestibulo-Cochlearis (N. VIII)
Tes Romberg Tidak dapat dilakukan Tidak dapat dilakukan
Tes Romberg dipertajam Tidak dapat dilakukan Tidak dapat dilakukan
Tes Gesekan jari Menurun Normal
Rinne Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Weber Tidak diperiksa
Schwabach Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Nervus Glossopharyngeus (N. IX) dan Nervus Vagus (N. X)
Kualitas suara Normal
Disartria Tidak ada
Sengau Tidak ada
Menelan Dapat
Mengejan Dapat
Palatum molle Simetris
Arkus faring Simetris
Uvula Di tengah
Nervus Accesorius (N. XI)
M. sternocleidomastoideus nyeri tekan tidak ada, dapat nyeri tekan tidak ada, dapat
melawan tahanan melawan tahanan
M. trapezius Posisi bahu simetris, nyeri Posisi bahu simetris, nyeri
tekan tidak ada, dapat tekan tidak ada, dapat
melawan tahanan melawan tahanan
Nervus Hipoglossus (N. XII)
Kedudukan lidah Simetris
Atrofi papil lidah Tidak ada
Tremor lidah Tidak ada
Fasikulasi Tidak ada
Pemeriksaan motorik
o Trofi otot : Eutrofi Eutrofi
Eutrofi Eutrofi
o Tonus otot : Normotonus Normotonus
Normotonus Normotonus
o Kekuatan : 5555 5555
5555 5555
Pemeriksaan sensorik : baik baik
baik baik
Refleks fisiologis :
o Biceps : (++/++)
o Triceps : (++/++)
o Patella : (- -/++)
o Achilles : (++/++)
Refleks patologis
o Hoffman-Tromner : (negatif/negatif)
o Babinski : (negatif/negatif)
o Chaddock : (negatif/negatif)
o Oppenheim : (negatif/negatif)
o Gordon : (negatif/negatif)
o Schaefer : (negatif/negatif)
o Klonus patella : (negatif/negatif)
o Klonus achilles : (negatif/negatif)
Koordinasi
o Telunjuk-hidung : baik
o Tumit-lutut : baik
o Tes disdiadokinesis : baik
Tulang belakang
o Inspeksi : tidak ada skar
o Perkusi : tidak ada nyeri ketok
o Palpasi : tidak ada nyeri tekan
o Nyeri tekanan vertikal : tidak ada
o Fleksi lumbal : tidak dapat menyentuh lantai
o Tes Patrick : (negatif/negatif)
o Tes Kontra-Patrick : (negatif/negatif)
STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
Penampilan
Pasien seorang laki - laki berusia 75 tahun, tampak sesuai usia. Berperawakan buncit,
kulit kuning langsat, cara berpakaian bersih dan rapi sesuai tempat dan keadaan.
Pembicaraan
Pasien berbicara dengan suara yang jelas. Kata-kata serta kalimat dilontarkan dengan
jelas dan lantang. Bahasa yang digunakan untuk percakapan sehari-hari adalah bahasa
Indonesia. Tata bahasa dan pilihan kata-kata baik. Pasien dapat menjawab pertanyaan
dengan asosiasi baik dan tidak membingungkan.
f. Fungsi Intelektual
o Taraf Pendidikan : sesuai dengan latar belakang pendidikan.
Orientasi
Waktu : baik, pasien mengetahui waktu dengan baik (tanggal, bulan, tahun)
saat pemeriksaan.
Tempat : baik, pasien mengetahui tempat dirinya berada sekarang.
Orang : baik, pasien mengetahui dan mengenal pemeriksa, perawat dan nama
penghuni panti yang lain.
Atensi : pengalihan, pemusatan dan mempertahankan perhatian baik.
Memori
Jangka Panjang :baik, pasien ingat masa mudanya.
Jangka Sedang :baik, pasien ingat saat terakhir memeriksakan kadar gula
darahnya bulan lalu
Jangka Pendek : baik, pasien ingat menu sarapan pagi.
Jangka Segera :baik, pasien dapat mengulang dengan benar 3 macam benda
yang disebutkan oleh pemeriksa. (Apel, Meja, Koin)
Daya Konsentrasi & Kalkulasi
Baik, pasien dapat melakukan perhitungan 100 – 7 sebanyak 5 kali dengan tepat
Kemampuan Baca Dan Tulis
Baik, pasien dapat menuliskan sebuah kalimat spontan dan membaca tulisan
tersebut.
Kemampuan Visuospasial :
Baik, pasien dapat menggambarkan jam bulat, lengkap dengan semua angka, serta
menempatkan jarumnya sesuai.
Pikiran Abstrak
Baik, pasien dapat mengerti peribahasa ada udang dibalik batu
Intelegensi & Kemampuan Informasi
g. Tilikan : Derajat 6
h. Daya nilai sosial : Baik
i. Discriminative judgement : Baik
j. Realibilitas : Secara umum dapat dipercaya
k.
Kesimpulan :Saat ini tidak ditemukan kelainan Mental
SINDROM GERIATRI
2 Mandiri
9. Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri (naik turun)
ORIENTASI
1 5 5
Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari) apa?
REGISTRASI
Sebutkan 3 buah nama benda (jeruk, uang, mawar) tiap benda 1 detik,
3 3 3
klien disuruh mengulangi ketiga nama benda tersebut dengan benar dan
catat jumlah pengulangan
BAHASA
6 2 2
Klien disuruh menyebutkan nama benda yang ditunjukan (pulpen, sepatu)
11 1 1
JUMLAH 30 30
Ke – 12 angka komplit 1
Total nilai 4
Total skor :
2. Sulit untuk
mempertahankan tidur
0 1 2 3 4
0 1 2 3 4
5. Menurut Bapak/Ibu seberapa terlihatkah oleh orang lain masalah tidur yang
mempengaruhi kualitas hidup Bapak/Ibu?
Sama sekali tidak Sedikit Cukup Sangat Luar biasa
terlihat terlihat
0 1 2 3 4
Lengkapi skrining berikut dengan mengisi kotak yang tersedia dengan angka yang sesuai.
Jumlahkan seluruh angka untuk memperoleh skor akhir skrining
Skrining
A Apakah asupan makanan berkurang selama 3 bulan terakhir karena
kehilangan nafsu makan, gangguan pencernaan, kesulitan mengunyah atau
menelan?
0 = asupan makanan sangat berkurang 2
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium :
Gambaran EKG : Kesan Sinus rhythm dengan ectopic premature complex (narrow
QRS dur ectopic beat w/shortened RR interval ; First degree AV block (PR >=210ms)
Gambaran Echo : Dilatasi LA dan LV, dimensi ruang dbn. Disfungsi diastolic LV,
Fungsi sistolik LV dan RV normal
RESUME
Telah diperiksa seorang laki-laki berusia 75 tahun dengan keluhan buang air kecilnya
dirasakan tidak lampias. Keluhan dirasakan sejak 5 bulan yang lalu. Lima bulan yang lalu,
pasien mengatakan saat buang air kecil, pasien harus mengejan dan setelah selesai buang air
pasien merasa ingin langsung buang air kecil lagi. Pasien juga mengatakan bahwa sering
terhenti mendadak saat pasien BAK. Pasien juga mengatakan pancaran urin melemah saat
pasien buang air kecil. Keluhan dirasakan terutama pada malam hari, sehingga pasien dapat
terbangun sampai 10x hanya untuk buang air kecil. Warna urin kuning jernih, kekuatan dan
pancaran urin dirasa berkurang. Keluhan nyeri dan keluar darah saat BAK disangkal.
Keluhan tambahan seperti sering lapar, kesemutan, dan haus juga disangkal pasien. Pasien
lalu mengkonsumsi Prostakur tab oral 2x1 sehari pagi dan malam atas saran dari dokter
panti, untuk mengatasi keluhannya. Setelah 3.5 bulan kemudian, dan keluhan pasien tidak
kunjung mereda , pasien akhirnya mengganti prostakur dengan Harnal 1x sehari atas saran
dokter untuk mengatasi keluhannya. Pasien mengaku setelah 1.5 bulan mengkonsumsi
Harnal, keluhan berkemih semakin hari semakin membaik. Kini pasien sudah buang air
kecil dengan lancar, tidak terputus ditengah-tengah dan sudah tidak terlalu sering berkemih.
Namun sekarang pasien masih mengeluhkan buang air kecil yang tidak lampias. Setelah di
anamnesa lebih dalam, pasien mengatakan bahwa saat berkemih, urin yang dikeluarkan
sedikit, namun setelah berkemih pasien merasa lega dan tidak ada urin yang tertinggal.
Namun pasien masih mengeluhkan pancaran urin yang melemah. Menurut pasien, pasien
berkemih sebanyak 10x per hari karena pasien takut akan mengompol apabila menahan urin
terlalu lama, sehingga pasien menjadi sering berkemih atas kesadaran dan kemauan pasien
sendiri. Menurut keterangan pasien dan caregiver, pasien berkemih sebanyak kurang lebih 7
kali saat pagi sampai malam hari, dan sebanyak 3 kali saat malam hari. Pasien mengatakan
urin yang dikeluarkan sebanyak 100 – 125cc saat pasien berkemih di siang hari, dan
sebanyak 200-300 cc saat malam hari. Pasien berkemih 3x mulai dari jam 06.00 WIB –
14.00 WIB, lalu pasien berkemih sebanyak 2x dari jam 14.00 WIB sampal 19.00 WIB,
kemudian sebelum tidur pasien buang air besar sebanyak 2x pada jam 21.00 WIB dan 23.00
WIB, dan pada malam hari pasien berkemih jam 2.30 WIB dan 05.00 WIB. Saat berkemih,
pasien merasa lega dan tidak ada urin yang tersisa. Namun pasien masih merasa pancaran
urinnya masih lemah, tidak seperti iklan prostakur yang di TV. Pasien masih dapat menahan
urin dan tidak pernah mengompol. Pasien juga dapat menahan buang air kecilnya, namun
karena pasien takut mengompol, maka setiap 2-3 jam pasien berjalan ke kamar mandi dan
berkemih. Menurut pasien telah dilakukan pemeriksaan USG untuk keluhannya, namun
belum pernah dilakukan pemeriksaan lanjutan selama 3 bulan terakhir.
Pasien mengeluhkan lutut kanannya menjadi kemerahan dan membengkak sejak 3,5
bulan yang lalu. Pada awalnya keluhan disertai rasa nyeri hanya di sebelah kanan tetapi lama
kelamaan pasien juga merasakan nyeri pada lutut kirinya. Nyeri dirasakan bertambah berat
dan muncul saat digunakan untuk beraktivitas dan akan berkurang saat diistirahatkan. Pasien
sempat melakukan pengobatan sendiri dengan meminum neurobion dan setelah meminum
obat tersebut keluhan nyeri dirasakan membaik. Pasien mengaku pernah melakukan
tindakan operasi total knee replaement pada lutut kanannya di RS X dan sekarang sedang
dalam proses pemulihan. Menurut pasien tindakan operasi di RS X merupakan tindakan
yang lama, sehingga lututnya diganti dengan besi, berbeda dengan di RS Y yang
menggunakan titanium. Lutut pasien kemudian menjadi merah dan bengkak setelah
dilakukan operasi tersebut, dan menurut dokter yang menjalankan operasi tersebut, lututnya
yang merah dan bengkak tersebut adalah akibat reaksi alergi dan inflamasi yang ditimbulkan
oleh besi tersebut. Pasien kemudian diberikan voltaren dan disarankan untuk kompres air
dingin 2x sehari tetapi tidak dirasakan membaik. Sekarang pasien diresepkan obat anti
inflamasi cataflam oleh dokter klinik panti dan salep hidrokortison serta obat omeprazole.
Pasien juga pernah mengkonsumsi furosemid untuk mengatasi bengkaknya. Kini lututnya
sudah tidak terasa nyeri, namun pasien mengatakan bahwa terkadang pasien merasa nyeri
apabila malam hari. Sehingga pasien masih mengkonsumsi
PERMASALAHAN
Biologi
o BAK tidak lampias, sering terbangun saat tidur malam untuk BAK
o Lutut kanan post operasi bengkak kemerahan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri
Panti Werdha Salam Sejahtera
Periode 15 April – 19 Mei 2019
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara 37
Kris Jaya Sunarto (406182109)
DIAGNOSA
Diagnosis Kerja : Benigna Prostat Hyperplasia
Diagnosa banding : Carcinoma Prostat, Urolithiasis
Diagnosis Tambahan :
Suspect Sindroma Metabolik (NCEP-ATP iii)
Edema hiperemis Genu Dextra e.c Post arthroplasty
Left Ventricle Hypertrophy ec suspect aritmia
First degree AV block
Hiperuricemia terkontrol obat
Diabetes Melitus tipe 2 terkontrol obat
Disfungsi Ereksi
RENCANA PENGELOLAAN
1. Susp Benign prostate hyperplasia
Terapi saat ini :
Non farmakologis : Tidak ada
Usul :
Farmakologis : Pertimbangkan lanjutkan terapi
Cataflam 25 mg 2x1 tab
Dexamethasone 0,5 mg 3x1 tab (optional)
Omeprazole 20 mg 2x1 tab
Non farmakologis : Latihan mobilisasi bertahap
3. Dysfungsi Ereksi
Terapi saat ini:
Non Farmakologis : -
Farmakologis : -
Usul :
Farmakologis : apabila diperlukan dapat diberi sidenafil tab
50mg 1 dd 1
Non Farmakologis :-
Usul :
Farmakologis : Allupurinol tab 100 mg 1 dd 1 tappering off
Non Farmakologis : Diet rendah purin (jeroan, daging merah,
kacang2an)
KIE
Perbanyak konsumsi air agar memenuhi kebutuhan cairan tubuh (2300 cc)
Melakukan latihan mobilisasi secara bertahap agar lutut tidak menjadi kaku dan
pemulihan pascaoperasi dapat dengan baik.
Menggunakan alat bantu jalan agar berat badan tidak ditumpukan sepenuhnya pada
sendi
Menghindari terjadinya obesitas dengan menjaga berat badan maupun menurunkan
berat badan hingga ideal.
Perbanyak jalan dan bersosialisasi dengan penghuni panti lain
RENCANA EVALUASI
Monitor KU dan TTV setiap hari
Monitor perbaikan atau perburukan keluhan BAK
Evaluasi perbaikan atau perburukan keluhan berkemih
Evaluasi perbaikan atau perburukan keluhan nyeri pada lutut
Evaluasi mobilisasi
Evaluasi lab darah secara rutin
PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam
Gangguan BAK pada pasien apabila ditangani dengan baik dapat mengurangi angka
kejadian terjadinya komplikasi
Gangguan nyeri pada lutut tidak menggangu kesadaran pasien
Kadar asam urat yang tinggi pada pasien bila ditangani dengan baik dapat
mengurangi angka kejadian terjadinya komplikasi.