Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
3.1 Pendahuluan
Menurut The American Thoraric Society, (1962) Asma adalah suatu
penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakhea dan bronkhus terhadap
berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan napas yang
luas dan derajatnya dapat berubah-ubah secara spontan maupun sebagai hasil
pengobatan (Muttaqin, 2008).
Jalan napas memiliki otot polos hipertrofi yang berkontraksi selama
serangan, menyebabkan bronkokonsrtiksi. Di samping itu, terdapat hipertrofi
kelenjar mukosa, edema dinding bronkial, dan infiltrasi ekstensif oleh eosinofil
dan limfosit. Mukus bertambah jumlahnya dan abnormal menjadi kental,
kenyal, dan bergerak lambat. Pada kasus yang berat, banyak jalan napas yang
tersumbat oleh sumbatan mukus, mungkin sebagian dibatukan dalam sputum.
Sputum tersebut khasnya sedikit dan putih (West, 2010).
Penatalaksanaan pada asma bronkhial terbagi 2, yaitu pengobatan non-
farmakologi(keperawatan) dan farmakologi(medis). Secara non-farmakologi
antara lain : penyuluhan, menghindari faktor pencetus, fibrasi dada. Sedangkan
secara farmakologi antara lain memberikan therapy agonis beta , metilxantin,
kortikosteroid, kromolin dan iprutropioum bromide (atroven). (Muttaqin,
2008)
3.2 Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami
klien dapat diatasi.
Tujuan Khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
1. Berfikir kritis dan sistimatis dalam pemecahan masalah keperawatan asma
bronkhial
2. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan asma
bronkhial
3. Menilai hasil kerja
4. Melaksanakan asuhan keperawatan asma bronkhial secara menyeluruh.
3.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan ronde keperwatan pada saat ada konflik atau masalah dalam
asuhan keperawatan klien.
Hari / tanggal : Selasa / 7 Mei 2019
Tempat : Gedung VIP
3.4 Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi
3.5 Materi
1. Pengertian ronde keperawatan
2. Karakteristik
3. Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan
4. Peran masing-masing perawat (terlampir)
5. Materi tentang penyakit asma bronkhial
3.6 Peserta
1. Dokter
2. Kepala ruangan
3. Katim
4. PP
5. Ahli gizi
6. Fisioterapi
7. Apoteker
3.7 Alat Bantu
1. Ruang perawatan sebagai sarana diskusi
2. Status klien
3. Alat bantu demonstrasi
4. Media
3.8 Evaluasi
1. Persiapan ronde keperawatan
2. Pelaksanaan ronde keperawatan
3. Peran masing-masing tim dalam pelaksanaan ronde keperawatan
3.9 Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Anemia
Pengkajian dimulai tanggal : 06 – 05 – 2019
1. Pengkajian
1.1 Identitas klien
Nama klien : Ny Sumiati
Umur : 48 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Ngastemi - Mojokerto
1.2 Status Kesehatan
a. Keluhan utama : Sesak
b. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke IGD tgl 5/5/19 pukul
02.30, dengan keluhan sesak disertai dengan batuk sejak 2-3 harian.
Kemudian pasien di pindah ke Gajah mada 5 pukul 03.42.
c. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit asma, orang tua ( ibu ) ny.S menderita HT.
d. Riwayat penyakit dahulu : Hipertensi, pasien juga mengatakan
alergi debu
1.3 Pola Fungsi Kesehatan
a. Pola Istirahat tidur
- Sebelum sakit : ± 7 jam/hari
- Saat ini : ± 6 jam/hari
b. Pola Nutrisi
- Sebelum sakit : 3 x 1. Nasi, lauk, sayur, air putih. Habis 1 porsi.
Minum 3-4 gelas/hari
- Saat ini : 3 x 1. Diit lunak rendah garam, tinggi energi, tinggi
protein dari RS. Habis ½ porsi. Minum ± 3
gelas/hari
c. Pola Eliminasi
- Sebelum sakit : 2x/ hari. ± 1000 cc. Warna kuning jernih. Bau khas
- Saat ini : 3x/hari. ±1000 cc. Warna kuning jernih. Bau khas.
Paien eliminasi dengan mandiri
d. Pola Koping
- Sebelum sakit : Pasien tidak terlalu stress sebelum sakit
- Saat ini : Pasien terkadang merasa stress karena sakitnya.
Sehingga mengurangi jam tidur
e. Pola Konsep diri
- Sebelum sakit : Pasien tidak merasa minder dengan lingkungan
sekitar
- Saat ini : Pasien tidak minder dengan sakitnya
f. Personal Hygiene
- Sebelum sakit : Pasien mandi 2x/hari
- Saat ini : Pasien di seka 2x/hari
g. Pola Peran dan berhubungan
- Sebelum sakit : Pasien adalah ibu rumah tangga
- Saat ini : Pasien sekarang tidak dapat beraktifitas karena
merasa sesak napas
h. Pola Kognitif
- Sebelum sakit : Pasien merasa kurang mengerti dengan
penyakitnya
- Saat ini : Pasien sedikit mengerti tentang penyakitnya dari
perawat rumah sakit
1.4 Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Cukup
b. Tanda-tanda Vital
Tensi (TD) : 170/100 mmHg
Nadi : 87x/mnt
Pernafasan : 24x/mnt
Suhu : 36,4
TB : 155 cm
BB : 66 kg
c. Tingkat Kesadaran : Composmentis
GCS
Motorik : 4
Verbal :5
Mata :6
d. Pemeriksaan Tubuh
Bentuk kepala : Simetris
Rambut : Hitam beruban, lurus, bersih
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera putih,
pergerakan bola mata simetris
Hidung : Simetris, tidak ada benjolan, terpasang 02
nassal 3 lpm, ada pernafasan cuping hidung
Telinga : Simetris, bersih, pendengaran normal, tidak ada
benjolan
Mulut : Mukosa bibir lembab, mulut besih, gigi bersih,
kemampuan menelan baik
Kulit : Turgor kulit baik, warna sawo, akral hangat
Thorax
Paru-paru
Inspeksi : Terjadi retraksi otot-otot interkostalis, terjadi
penggunaan otot bantu pernapasan (otot-otot abdomen),
peningkatan frekuensi pernapasan, batuk tidak efektif
Palpasi : Getaran vokal fremitus normal
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Terdapat whezzing dan rhonki di paru, fase
ekspirasi memanjang
Jantung
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada jejas
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Irama teratur, suara S1 S2 tunggal
Abdomen
Inspeksi : Perut simetris, tidak terlihat jaringan lemak
Pada abdomen (buncit)
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Tympani
Auskultasi: Bising usus 20x/menit
Ekskremitas atas
Inspeksi : Pada tangan kanan terpasang infus
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, CRT >2 detik
Ekskremitas bawah 5 5
5 5
Data Penunjang :
Lab tgl 06/05/2019
Hb : 14,5 g/dl
WBC : 8,7 ribu/uL
Eritrosit : 5,14 juta/uL
PLT : 189 ribu/uL
GDA : 92 mg/dl
Creatinin : 0,82 mg/dl
Terapi Medis :
- Infus PZ 500 cc - Pulmecot
- O2 nasal 3 Lpm - Ventolin
- Injeksi Norages
- Injeksi Ranitidin
Diit : Diit lunak rendah garam, tinggi energi,tinggi protein
E = 1760,6 kkal
P = 66 gram
L : 4819 gr
KH : 264 gram
2. Analisa Data
No Analisa Data Etiologi Problem
1 Ds : Pasien mengatakan sesak Alergen Bersihan jalan
nafas disertai batuk berdahak. nafas tidak
Do : k/u Cukup, Masuk sal.pernafasan efektif
GCS 4-5-6
Kes.Composmentis Iritasi mukosa
TD : 170/100 mmHg, sal.pernafasan
HR : 87x/mnt
Suhu : 36,4 ◦c Reaksi inflamasi
RR : 24x/mnt
O2 nasal 3 Lpm Hipertropi & hiperplasia
Auskultasi : terdengar ronchi mukosa bronkus
+/+ dan wheezing +/+ di
lapang paru pasien. Metaplasiasel globet
Lab
WBC : 8,7 ribu/uL Produksi sputum
Batuk
Hipersekresi mukus
3. Prioritas Masalah
No Diagnosa
1 Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d peningkatan sputum
2 Pola nafas tidak efektif b.d penyempitan jalan nafas
4. Intervensi Keperawatan
Diagnosa NOC NIC
Bersihan jalan Respiratori status : Airway Management:
nafas tidak airway patency 1. Observasivital sign
efektif b.d Setelah dilakukan asuhan 2. Auskultasi suara
peningkatan keperawatan selama 2x24 nafas, catat adanya
sputum jam diharapkan lendir suara nafas
dapat keluar dan sesak tambahan
nafas berkurang dg 3. Berikan posisi semi
indikator : fouler.
1. menunjukan jalan nafas 4. Ajarkan batuk
paten ( klien tidak merasa efektif
tercekik, irama nafas 5. Kolaborasi dengan
teratur, frekuensi nafas tim medis
dalam rentang normal,
tidak ada suara nafas
abnormal
5. Implementasi
Dx Tanggal Implementasi
1,2 6/5/19 1. Melakukan observasi vital sign
08.00 2. Melakukan auskultasi suara nafas tambahan dan mencatat
08.05 hasil
08.10 3. Memposisikan pasien semi fowler
08.15 4. Memberikan terapi oksigen 3 Lpm
08.20 5. Mengajari batuk efektif
08.30 6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi:
Infus PZ 500cc, inj. Ranitidin 50mg, inj. Norages 500mg,
nebulizer
Kolaborasi dengan fisioterapi dan ahli gizi
6. Catatan Perkembangan
Dx Tanggal Evaluasi
I,2 06/05/19 S : Pasien mengatakan sesak berkurang disertai batuk
11.00 berdahak
O : k/u cukup
GCS 4-5-6
Kesadaran : Composmetis
TD 160/100 HR 90x/mnt RR 24x/mnt suhu 36,5
O2 nasal 3 Lpm
Terdengar suara ronchi +/+
Terdengar suara wheezing +/+
A : Bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi sebagian
P : Observasi vital sign
Beri posisi semifowler
Beri O2 sesuai kebutuhan pasien
Menganjurkan minum air hangat
Mengajarkan batuk efektif
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
Kolaborasi dengan fisioterapi dan ahli gizi
R/ foto thorax
BAB 4
RENCANA STRATEGIS RONDE KEPERAWATAN
Alsagaff, Hood dan Mukty, abdul (2005). Dasar-dasar ilmu Penyaki Paru.
Surabaya: Airlangga University Press
Carpenito, Lynda Juall, (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 10. Alih
bahasa : Yasmin Asih EGC: Jakarta.
Konthen, P.G dkk (2008). Pedoman Diagnosis Dan Terapi Bag/ SMF Ilmu
Penyakit Dalam Edisi III. Surabaya : RSU dr. Soetomo
Kowalak, Jenifer P dkk (2001). Buku Ajar Patofisiologi. Alih Bahasa: Andry
Hartono: Editor Bahasa Indonesia Renata Kumalasari dkk. Jakarta: ECG.
Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Vol. 2.
Alih Bahasa: Agung Waluyo. Jakarta: EGC.
Ruang :
No.RM :
Mojokerto,
Perawat yang menerangkan Penanggung Jawab
............................................ ..............................................
B Pelaksanaan
1. Mengecek persiapan pelaksaanan
ronde
2. Menyampaikan masalah masalah
pasien ( bukan penyakitnya ).
3. Menyampaikan dischange planning
sesuai topic.
4. Mengikutsertakan pasien dan
keluarga dlm ronde
5. Mengikutsertan tim untuk
memvalidasi yang disampaikan
dalam ronde.
6. Menyampaikan ronde dengan jelas
dan mudah diterima pasien.
C Evaluasi
1. Ronde dilaksanakan sesuai waktu
yang ditentukan.
2. Mendokumentasikan
Kriteria:
Nilai 1 : Sebagian kecil penampilan didemonstrasikan
Nilai 2 : Beberapa penampilan ada, tetapi ada yang kurang adekuat
Nilai 3 : Sebagian besar penampilan adekuat
Nilai 4 : Semua penampilan didemonstrasikan