Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Dasar Negara menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi. Dasar Negara
menempati kedudukan sebagai norma hukum tertinggi suatu Negara. Sebagai
norma tertinggi, dasar Negara menjadi sumber bagi pembentukan norma-norma
hukum dibawahnya. Konstitusi adalah salah satu norma hukum dibawah dasar
Negara. Dalam arti yang luas : konstitusi adalah hukum tata negara, yaitu
keseluruhan aturan dan ketentuan (hukum) yang menggambarkan sistem
ketatanegaraan suatu negara. Dalam arti tengah : konstitusi adalah hukum dasar,
yaitu keseluruhan aturan dasar, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
Dalam arti sempit : konstitusi adalah Undang-Undang Dasar, yaitu satu
atau beberapa dokumen yang memuat aturan-aturan yang bersifat pokok. Dengan
demikian, konstitusi bersumber dari dasar Negara.norma hukum dibawah dasar
Negara isinya tidak boleh bertentangan dengan norma dasar. Isi norma tersebut
bertujuan mencapai cita-cita yang terkandung dalam dasar Negara. Dasar Negara
merupakan cita hukum dar Negara. Jadi kaitan antara dasar Negara dengan
konstitusi adalah dasar Negara menjadi sumber bagi penyusunan konstitusi.
Konstitusi sebagai norma hukum dibawah dasar Negara haru bersumber dan
berdasar pada dasar Negara.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun yang akan dibahas serta menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
sebagai berikut :
1. Bagaimana hubungan antara daasar negara dengan konstitusi?
2. Apa yang dimaksud dengan substansi konstitusi negara?
3. Bagaimana kedudukan Pembukaan UUD 1945?
4. Bagaimana sikap positif terhadap konstitusi negara?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1
1. Untuk mengetahui pengertian dari negara.
2. Untuk mengetahui pengertian dari konstitusi.
3. Untuk mengetahui hubungan antara negara dan konstitusi.
4. Untuk mengetahui keberadaan Pancasila dan konstitusi di Indonesia.

1.4. Manfaat Penulisan


Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menambah pengetahuan kita tentang pengertian suatu negara.
2. Menambah wawasan kita tentang pengertian konstitusi.
3. Kita menjadi tahu bagaimana hubungan antara negara dan konstitusi.
4. Kita tahu keberadaan Pancasila dan konstitusi di negara kita.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi


Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berkaitan erat dengan konstitusi
atau undang-undang dasar negara. Hal tersebut ditegaskan dalam Pembukaan
UUD 1945 alenia IV bahwa “...dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Para pendiri negara Republik Indonesia yang arif dan bijaksana telah
berhasil meletakkan dasar negara yang kokoh dan kuat, yaitu Pancasila. Pancasila
digali dari bumi Indonesia sendiri dan mewariskan landasan konstitusional kepada
bangsanya. Kemudian, pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dalam tiga UUD yang pernah berlaku
di Indonesia, yaitu Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia. UUD
1945, Konstitusi RIS 1949, dan UUDS 1950, semua pembukaan atau
mukadimahnya mencantumkan Pancasila1. Dasar negara Pancasila selalu
dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional negara Indonesia (Pancasila sebagai
ideologi negara). Pancasila sebagai dasar negara mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan Proklamasi 17 Agustus 1945, dan batang tubuh UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 diundangkan bersama-sama dalam berita
kenegaraan Republik Indonesia Tahun II No. 7 oleh PPKI tanggal 13 Agustus
1945. Secara formal yuridis, Pancasila dijadikan dasar filsafat negara Republik
Indonesia karena inti dari Pembukaan UUD 1945, khususnya alenia IV,
mencantumkan aspek penyelenggaraan pemerintahan negara yang berdasarkan
Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara yang fundamental menjadi dasar atau fondasi
perumahan bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat. UUD 1945 sebagai
hukum dasar yang tertulis mempunyai kekuatan hukum yang mengikat kepada

1
Miriam Budiardjo, Miriam B dkk. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama (2003)

3
pemerintah, lembaga-lembaga negara, dan masyarakat warga negara Indonesia
dalam penyelenggaraan pemerintahan negara. Selanjutnya nilai-nilai Pancasila
menjiwai Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang diuraikan secara
terperinci dalam pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan dalam pasal-pasal UUD
1945.
Rumusan Pancasila sebagai dasar negara adalah seperti yang tercantum
pada alenia keempat pada UUD 1945 menegaskan “...maka disusunlah
kemerdekaan bangsa Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar Indonesia,
yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, serta
dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, berdirilah secara resmi bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan mendapat pengakuan dari berbagai negara2.
Oleh karena itu, UUD 1945 yang memuat nilai dasar Pancasila dijadikan landasan
konstitusi rakyat.
Dapat disimpulkan bahwa pembukaan UUD 1945 memuat dasar filsafah
negara Pancasila dan UUD 1945 yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Hal tersebut harus diketahui dan dipahami serta dihayati oleh bangsa
Indonesia.

B. Substansi Konstitusi Negara


Yang dimaksud dengan substansi konstitusi negara Indonesia adalah watak
dari suatu UUD 1945 yang menjadi dasar hukum tertulis bagi bangsa dan negara
Indonesia. Substansi memiliki makna kata inti atau sifat pokok. Inti atau sifat
pokok dari UUD 1945 adalah Pancasila dengan nilai-nilai yang dikandungnya
yang menjadi dasar yuridis bagi pelaksanaan dan kelangsungan negara Republik
Indonesia. Rumusan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia tercantum
didalam pembukaan UUD 1945, terutama alinea IV, sedangkan pembukaan UUD

2
Prof. Jimly Asshiddiqie, Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial Menurut UUD 1945
serta Mahkamah Konstitusi

4
1945 secara ilmiah merupakan kaidah pokok negara yang fundamental. Denagn
kata lain, substansi konstitusi negara Indonesia adalah naskah yang merupakan
rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara
Indonesia dan menentukan pokok-pokok kerja tersebut berdasarkan Pancasila.

Kedudukan Pancasila didalam Pembukaan UUD 1945 pun memberikan


faktor-faktor mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesia sehingga memasukkan
dirinya didalam batang tubuh UUD 1945. Apabila terdapat rumusan yang
menyimpang dari Pembukaan UUD 1945 dalam membuat atau mengubah batang
tubuh UUD 1945 sama halnya dengan mengubah secara tidak langsung inti dari
pembukaan UUD 1945.

C. Kedudukan Pembukaan UUD 1945


Sebagaimana dijelaskan sebelumnya dalam hubungannya dengan tertib
hukum, Pembukaan UUD 1945 memberikan faktor-faktor mutlak bagi tertib
hukum Indonesia dan sebagai asas bagi hukum dasar negara, baik yang tertulis
maupun tidak tertulis (covensi). Dengan demikian, konsekuensinya adalah UUD
1945 sebagai hukum dasar tertulis mempunyai dasar-dasar pokok yang sifatnya
tidak tertulis dan terpisah dari UUD 1945. Maksudnya adalah Pembukaan UUD
1945 memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental
(staatsfundamentalnorm).
Unsur-unsur mutlak dari pokok kaidah negara yang fundamental antara
lain sebagai berikut:
1. Dari segi terjadinya, Pembukaan UUD 1945 ditentukan oleh pembentuk
negara dan terjelma dalam suatu pernyataan lahir yang merupakan
penjelmaan kehendak pembentuk negara.
2. Dari segi isinya, Pembukaan UUD 1945 dimuat dasar-dasar pokok negara.
Dasar tujuan negara, baik tujuan umum maupun tujuan khusus. Ketentuan
diadakannya UUD 1945 negara (perhatikan alinea IV Pembukan UUD
1945).Bentuk negara. Dasar filsafat negara (asas kerohanian negara),
tersimpul dalam rumusan Pancasila pada alinea IV Pembukaan UUD
1945.

5
3. Menurut sejarah terjadinya, Pembukaan UUD 1945 ditentukan oleh
pembentuk negara dan terpisah dengan batang tubuh UUD 1945.
Pembentuk negara, PPKI yang mempunyai kualitas dan kedudukan
sebagai pembentuk negara menegakkan kemerdekaan dan mendirikan
negara Republik Indonesia. Setelah terbentuk negara Republik Indonesia,
dibentuklah batang tubuh UUD 1945.
4. Menurut ilmu hukum, Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan hukum
yang tetap, tidak bisa diubah-ubah karena makna kandungan Pembukaan
UUD 1945 adalah pokok-pokok pembentukan negara dan pemerintahan
Indonesia. Jadi, pembukaan UUD 1945 sebagai suatu tertib hukum
tertinggi.
5. Kedudukan Pembukaan UUD dengan pasal-pasalnya.
a. Terpisah dan sebagai kaidah negara fundamental serta lebih tinggi dari
batang tubuh dalam hak tertib hukum Indonesia.
b. Pokok kaidah negara yang fundamental maksudnya adalah
mengandung pokok-pokok pikiran yang harus dijabarkan kedalam
pasal-pasal UUD 1945 dan menguasai hukum dasar negara baik yang
tertulis (UUD) maupun tidak tertulis (convensi).
Alenia pertama pembukaan UUD 1945 mengatakan “Bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan”. Hal tersebut menunjukkan keteguhan dan
kuatnya pendirian bangsa Indonesia dalam menghadapi penjajahan didunia dan
bertekad untuk mereka dan mendukung kemerdekaan setiap bangsa.
Dalam alinea pertama ini pula terkandung dalil subjektif dan objektif3.
Dalil subjektif adalah pernyataan bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari
penjajahan, sedangkan dalil objektifnya adalah penjajahan tidak sesuai dengan
peri kemanusiaan dan peri keadilan, karena itu harus ditentang dan dihapuskan
agar semua bangsa di dunia dapat menikmati kebebasan atau kemerdekaan hak
asasinya.

3
Anonim.2009. .http://jakarta45.wordpress.com/2016/12/23/konstitusi-sejarah konstitusi-
indonesia/. Diakses pada 23 Desember 2016 pukul 20.34

6
Alinea kedua menyebutkan “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Alinea ini
menyatakan bahwa para pengantar kemerdekaan Indonesia menghendaki Negara
Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Dalam alinea ketiga menyebutkan “Atas berkat ramat Allah Yang Maha
Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya”. Hal tersebut bukan hanya mengulangi pernyataan
kemerdekaannya saja tetapi bangsa Indonesia juga menghendaki adanya suatu
kehidupan yang seimbang antara masalah material dan spiritual, antara kehidupan
di dunia dan di akhirat. Alinea ketiga menunjukkan pula sikap ketaqwaan bangsa
Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat ridho dan rahmat-Nya
bangsa Indonesia berhasil memperoleh kemerdekaannya.
Alinea keempat menyebutkan “Kemudian daripada itu untuk membentuk
suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka
disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /
Perwakilan, serta denga mewujudkan suatu keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia”4. Pembukaan UUD 1945 ini merumuskan secara padat tujuan serta
prinsip-prinsip dasar untuk mencapai tujuan dasar bangsa Indonesia setelah
menyatakan dirinya merdeka dan lepas dari belenggu penjajah. Selain itu
ditegaskan pula bahwa :

4
Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen dan Konstitusi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada

7
a. Negara Indonesia mempunyai fungsi dan tujuan melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
b. Negara Indonesia berbentuk Republik dan berkedaulatan rakyat.
c. Negara Indonesia mempunyai dasar filsafah negara, yaitu Pancasila.

D. Sikap Positif terhadap Konstitusi Negara


Pembukaan UUD 1945 telah menjiwai proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945 dan batang tubuh UUD 1945 yang didalam alinea keempat
tercantum dasar negara (Pancasila). Denga demikian, Pembukaan UUD 1945
mempunyai kedudukan pokok kaidah negara yang fundamental.
a. Sebagai hukum dasar, sebab pembukaan UUD 1945 yang memberikan
faktor mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesia.
b. Sebagai sumber hukum tertinggi dalam tata urutan peraturan perundangan
di Indonesia.,
Berdasarkan uraian sebelumnya, dijelaskan bahwa Pembukaan UUD 1945
tidak dapat diubah oleh siapa pun termasuk MPR hasil Pemilu selama kita masih
tetap patuh dan setia untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. sebab perubahan terhadap
pembukaan UUD 1945 berarti pembubaran negara kesatuan RI.
UUD 1945 yang telah mengalami perubahan melalui Sidang Tahunan
MPR RI tetap bersumber pada Pancasila dan menjadi sumber yang dijadikan
bahan untuk penyusunan peraturan perundang-undangan5. Amandemen I disahkan
tanggal 19 oktober 1999. Amandemen II disahkan pada tanggal 18 Agustus 2000.
Amandemen III disahkan pada tanggal 10 November 2001. Amandemen IV
disahkan pada tanggal 10 Oktober 2002. Jika dibandingkan, maka UUD 1945
lebih fleksibel dan supel daripada konstitusi RIS yang terdiri dari 197 pasal dan
UUDS 1950 yang terdiri dari 140.

5
Chotib, Dzazuli, Suharmo. Tri, Abubakar, Catio.2007. Kewarganegaraan 1

8
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, konstitusi merupakan hasil
perjanjian masyarakat dengan negara yang dipergunakan untuk membina negara
dan pemerintahan yang akan mengurus mereka. Konstitusi menjamin hak-hak inti
manusia dan warga negara sekaligus batas-batas hak dan kewajiban warga negara
dan alat-alat pemerintahannya. Oleh karena itu, semua penduduk Indonesia dan
warga negara yang berada di Indonesia sudah seharusnya melaksanakan dan
menaati konstitusi negara yang berlaku, termasuk aparatur pemerintahannya.
Dalam konteks kehidupan bernegara, satu sama lain harus memiliki tanggung
jawab dan tidak terjadi penindasan dari yang kuat terhadap yang lemah sehingga
terwujud kekuasaan atau pemerintahan yang demokratis.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila yang tercantum dalam
alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Rumusan sila-sila Pancasila sebagai dasar
negara dan Undang-Undang dasar 1945 dilakukan melalui sidang-sidang BPUPKI
yang disampaikan oleh Mr. Moh. Yamin, Ir. Soekarno, Panitia Sembilan (Piagam
Jakarta) dan terakhir dalam Pembukaan UUD 1945 18 Agustus 1945 oleh PPKI.
Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan
kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945 di jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta.
Pancasila mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah oleh siapapun termasuk MPR
hasil Pemilu, sebab perubahan terhadap UUD 1945 berarti pembubaran negara RI
proklamasi. Kedudukan Pancasila di dalam pembukaan UUD 1945 memberikan
faktor-faktor mutlak bagi tertib hukum Indonesia. Substansi konstitusi negara
Indonesia adalah kerangka naskah yang berisi tugas-tugas pokok dari badan-
badan pemerintahan berdasarkan Pancasila. Kedudukan Pembukaan UUD 1945
adalah sebagai pokok kaidah negara yang fundamental. Unsur-unsur mutlak
kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara dapat analisis
berdasarkan segi terjadinya, segi isinya, sejarah terjadinya, ilmu hukum, dan
kaitan pasal-pasalnya.
Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa
kelompok manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah
(territorial) tertentu dengan mengakui adanaya suatu pemerintahan yang
mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang ada di wilayahnya.

10
2. Konstitusi diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu negara, baik
yang tertulis maupun tidak tertulis. Konstitusi memuat aturan-aturan
pokok (fundamental) yang menopang berdirinya suatu negara.
3. Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat erat.
Karena melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar
negara.
4. Pancasila merupakan filosofische grondslag dan common platforms atau
kalimatun sawa. Pancasila sebagai alat yang digunakan untuk
mengesahkan suatu kekuasaan dan mengakibatkan Pancasila cenderung
menjadi idiologi tertutup, sehingga pancasila bukan sebagai konstitusi
melainkan UUD 1945 yang menjadi konstitusi di Indonesia.
B. Saran
Kepada para pembaca kami menyarankan agar lebih banyak membaca
buku yang berkaitan dengan Negara atau Konstitusi agar lebih memahami kedua
hal tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen dan Konstitusi.


Jakarta: Raja Grafindo Persada

Miriam Budiardjo, Miriam B dkk. Dasar-dasar ilmu politik , Gramedia


Pustaka Utama (2003)

Prof. Jimly Asshiddiqie, Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial


Menurut UUD 1945 serta Mahkamah Konstitusi

Anonim.2009..http://jakarta45.wordpress.com/2016/12/23/konstitusisejar
ah.konstitusi-indonesia/. Diakses pada 23 Desember 2016 pukul 20.34

Chotib, Dzazuli, Suharmo. Tri, Abubakar, Catio.2007. Kewarganegaraan 1

12

Anda mungkin juga menyukai