Anda di halaman 1dari 1

Ratu Kalinyamat adalah putri Pangeran Trenggono (1504-1546) dan cucu Raden Fatah, sultan

Demak (1478-1501). Ratu Kalinyamat mempunyai nama asli Retno Kencono yang kemudian
menikah dengan Pangeran Kalinyamat Dalam sejarah dinasti Demak, tokoh Ratu Kalinyamat
mempunyai nama yang begitu menonjol ketika kerajaan itu mengalami kemerosotan akibat
konflik perebutan tahta. Popularitasnya jauh lebih menonjol dibanding dengan Pangeran Hadirin,
bahkan Sultan Prawata, Raja Demak ke empat. Selama pemerintahannya di Jepara yang cukup
lama itu Ratu Kalinyamat di hormati sebagai kepala keluarga Demak yang sebenarnya. Di
perkirakan meninggal pada tahun 1579. Jadi kira-kira Ratu Kalinyamat memerintah Jepara
selama 30 tahun dari 1549-1579 M.
Setelah kematian Arya Penangsang, Retno Kencono dilantik menjadi penguasa Jepara dengan
gelar Ratu Kalinyamat. Penobatan ini ditandai dengan sengkalan tahun (candra sengkala) Trus
Karya Tataning Bumi yang diperhitungkan sama dengan 956 Hijriyah atau tahun 1549 Masehi
yang tepat pada tanggal 12 Rabiul Awal, atau tanggal 10 April 1549. Selama masa pemerintahan
Ratu Kalinyamat, Jepara semakin pesat perkembangannya.
Menurut sumber Portugis yang ditulis Meilink-Roelofsz menyebutkan bahwa Jepara menjadi kota
pelabuhan terbesar di pantai utara Jawa dan memiliki armada laut yang besar dan kuat pada abad
ke-16.
Selama perkawinannya dengan Pangeran Hadirin (Pangeran Kalinyamat: Raden Toyib) Ratu
Kalinyamat tidak mempunyai keturunan, kemungkinan karena suaminya dibunuh oleh Arya
Penangsang Adipati Jipang.
Ratu Kalinyamat dengan Pangeran Hadirin tidak berlangsung lama, ibarat masa bulan madu Ratu
Kalinyamat bersama Sunan Hadirin belum tuntas, sang suami keburu dibunuh oleh
berandal¬berandal suruhan Adipati Arya Penangsang dari Jipang pada tahun 1549. Hati Ratu
Kalinyamat sangat terpukul atas kenyataan pahit itu.
Dalam Sejarah Banten tercatat bahwa Ratu Kalinyamat mengasuh Pangeran Arya, putera Maulana
Hasanuddin, Raja Banten (1552-1570) yang menikah dengan puteri Demak, Pangeran Ratu, selain
itu Ratu Kalinymat juga mengasuh anak Sunan Prawata yaitu Pangeran Pangiri yang masih kecil.
Menurut historiografi Banten, Maulana Hasanuddin dianggap sebagai pendiri Kesultanan Banten.
Maulana Hasanuddin sendiri juga berdarah Demak. Ayahnya, Fatahillah sedang ibunya adalah
saudara perempuan Sultan Trenggono. Maulana Hasanuddin kawin dengan putri Sultan
Trenggono.
Dari perkawinannya itu lahir dua orang putra, yang pertama Maulana Yusuf dan yang ke dua
Pangeran Jepara. Yang terakhir ini disebut demikian karena kelak ia menggantikan Ratu
Kalinyamat sebagai penguasa Jepara. Selama di Jepara, Pangeran Arya diperlakukan sebagai putra
mahkota. Setelah bibinya meninggal, ia memegang kekuasaan di Jepara dan bergelar Pangeran
Jepara.
Tahun meninggalnya Ratu Kalinyamat tidak dicantumkan dalam kitab kesusasteraan Jawa. Ia
dimakamkan di dekat suaminya di pemakaman Mantingan dekat Jepara, yang mungkin dibangun
atas perintahnya sendiri, sesudah ia menjadi janda pada tahun 1549.

Anda mungkin juga menyukai