Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN REKOMENDASI HARGA

BARANG PADA TOKO NUR

PROPOSAL SKRIPSI

oleh

Muhammad Hilmi Prasetya


E41150581

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2018
MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN REKOMENDASI HARGA
BARANG PADA TOKO NUR

PROPOSAL SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan (SST)
di Progam Studi Teknik Informatika
Jurusan Teknologi Informasi

oleh

Muhammad Hilmi Prasetya


E41150581

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2018

i
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL


1. Judul : Manajemen Persediaan dan Rekomendasi
Harga Barang pada Toko Nur
2. Identitas Pelaksana :
a. Nama Lengkap : Muhammad Hilmi Prasetya
b. NIM : E41150581
c. Jurusan/Program Studi : Teknologi Informasi / Teknik Informatika
3. Lokasi : Politeknik Negeri Jember
4. Identitas Dosen Pembimbing :
Dosen Pembimbing
Nama Lengkap : Aji Seto Arifianto, S.ST., M.T
NIP : 19851128 200812 1 002
Jurusan/Program Studi : Teknologi Informasi / Teknik Informatika
5. Lama Kegiatan : 6 ( Enam ) bulan

Jember, 26 Juli 2018

Menyetujui:
Dosen Pembimbing, Pelaksana,

Aji Seto Arifianto, S.ST., M.T Muhammad Hilmi Prasetya


NIP 19851128 200812 1 002 NIM E41150581

Mengetahui:
Ketua Program Studi Teknik Informatika

Elly Antika, ST, M.Kom


NIP 19781011 200501 2 002

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL ........................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi

BAB 1. PENDAHULUAN .....................................................................................1


1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah .............................................................................. 3
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................4


2.1 Manajemen ...................................................................................... 4
2.2 Persediaan Barang Dagang .............................................................. 4
2.4 Peramalan ........................................................................................ 7
2.5 Aplikasi............................................................................................ 8
2.6 PHP (Hypertext Preprocessor) ........................................................ 9
2.7 MySQL ............................................................................................ 9
2.8 Single Exponential Smoothing ....................................................... 10
2.9 Dempster-Shafer ............................................................................ 11
2.10 Karya Tulis yang Mendahului ....................................................... 12
2.10.1A New Forecast Model Based on Dempster-Shafer Theory and
Support Vector Machine (Weidong Zhu, Yibo Sun, Yong Wu, Jingyu
Liu. School of Management, Hefei University of Technology, China,
(2015) ). ......................................................................................... 12
2.10.2Aplikasi Peramalan Pengadaan Barang Dengan Metode Trend
Projection Dan Metode Single Exponential Smoothing (Studi Kasus
Di Toko Pionir Jaya) ..................................................................... 12

iii
2.11 State of The Art .............................................................................. 13
BAB 3. METODE PENELITIAN .......................................................................14
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 14
3.2 Alat dan Bahan .............................................................................. 14
3.2.1 Alat ......................................................................................... 14
3.2.2 Bahan ...................................................................................... 15
3.3 Metode Penelitian .......................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................19

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ............................................................................ 15

Gambar 3.2 Metode Prototype Pressman 2012 ..................................................... 17

Gambar 3. 3 Flowchart Program Peramalan ......................................................... 20

v
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 State of The Art .................................................................................... 13

vi
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mayoritas kegiatan perusahaan dalam rantai ekonomi bisnis antara lain:
produksi, distribusi dan pemasaran. Pemasaran merupakan sebuah proses
memindahkan produk dari produsen ke konsumen baik secara langsung ataupun
melalui distributor. Oleh karena itu strategi pemasaran yang baik akan berdampak
pada penjualan produk secara positif sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan
laba perusahaan. Hal lain yang juga penting dalam pemasaran adalah manajemen
penjualan yang meliputi pendataan barang, pengolahan data penjualan, dan data
permintaan. Manajemen persediaan barang dilakukan oleh seorang manajer, salah
satu kemampuan yang harus dimiliki adalah memprediksi kebutuhan pasar terhadap
produk yang akan dipasarkan.
Manajemen persediaan dilakukan untuk meminimalisir resiko yang akan
terjadi ketika melakukan kegiatan pemasaran. Penyusunan manajemen persediaan
produk memerlukan sebuah metode untuk mencapai hasil maksimal dari
manajemen persediaan. Peramalan (Forecasting) merupakan salah satu metode
dalam kegiatan manajemen persediaan. Peramalan dapat membantu dalam proses
bisnis dengan memanfaatkan data dan informasi masa lalu, yang kemudian diolah
untuk memberikan hasil prediksi kebutuhan persediaan barang di masa mendatang.
Proses peramalan dengan metode yang tepat dapat menghasilkan tingkat akurasi
prediksi lebih tinggi.
Salah satu contoh kasus proses bisnis yang memerlukan manajemen
persediaan adalah Toko Nur di Jl. Jawa No. 21 A, Sumbersari. Toko Nur merupakan
salah satu toko kelontong yang menjual berbagai macam produk dan bahan pokok
yang menjadi kebutuhan masyarakat. Selama ini manajemen prediksi persediaan
barang masih manual dengan hanya menerka tanpa ada perhitungan jelas dan tepat.
Hal tersebut seringkali menyebabkan masalah dalam pemesanan barang yang
terlalu sedikit sedangkan kebutuhan pada musim tertentu seperti ramadhan sedang

1
2

meningkat. Begitupun sebaliknya dimana jika kebutuhan pasar menurun maka


mengakibatkan turunnya harga jual barang. Sedangkan persediaan barang lama
pada toko masih cukup banyak yang pada akhirnya toko mengalami kerugian.
Penelitian yang menerapkan aplikasi peramalan dalam proses manajemen
bisnis serupa antara lain Aplikasi Peramalan Pengadaan Barang Dengan Metode
Trend Projection Dan Metode Single Exponential Smoothing (studi kasus di toko
pionir jaya) (Evi Dewi Sri Mulyani, Egi Badar Sambani, 2014); Sistem Peramalan
Persediaan Barang Dengan Weight Moving Average Di Toko The Kids 24
(Sundari, Susanto, & Revianti, 2015); Sistem Peramalan Jumlah Penjualan
Menggunakan Metode Moving Average Pada Rumah Jilbab Zaky (Nurlifa &
Kusumadewi, 2017).
Berdasarkan permasalahan pada toko Nur dan beberapa kekurangan serta
melihat dari kelebihan yang ada pada penelitian sebelum, maka dalam penelitian
ini akan dikembangkan suatu program yang mampu memprediksi jumlah penjualan
berbasis komputer yang bertujuan untuk membantu pihak manajemen toko Nur
dalam meramalkan jumlah persediaan dan harga jual barang, sebagai alternatif
solusinya adalah dengan menggunakan metode Single Exponential Smoothing
(SES) dengan didukung Dempster-Shafer. Metode ini digunakan karena dinilai
dapat membantu manajer dalam menentukan persediaan barang pada toko Nur yang
memiliki trend berbeda beda setiap jenis barangnya. Hasil peramalan kemudian
divalidasi menggunakan sejumlah indikator. Indikator umum digunakan adalah
rata-rata penyimpangan absolut, Mean Absolute Deviation (MAD).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil
rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana mengembangkan program manajemen persediaan barang
menggunakan metode SES dan dukungan Dempster-Shafer ?
b. Bagaimana penentuan harga jual barang ?
c. Bagaimana menghitung kesalahan dari hasil peramalan ?
3

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Daftar barang yang digunakan dalam penelitian ini meliputi barang sembako
(sembilan bahan pokok) kecuali sayuran, buah-buahan serta daging.
b. Hasil periode prediksi persediaan barang dengan jangka waktu 1 bulan ke
depan
c. Program peramalan ini berbasis website dengan menggunakan bahasa PHP
dan penyimpanan database MySql.
d. Data yang diolah adalah data penjualan, data pembelian dan keadaan
persediaan barang terkini pada toko Nur.

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan permasalahan yang telah diruaikan, adpaun tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Program manajemen persediaan barang menggunakan metode Single
Exponential Smoothin dan Dempster-Shafer dikembangkan dengan teknologi
pemrograman berbahasa PHP berbasis website.
b. Penentuan harga jual barang didapatkan dari hasil peramalan dengan metode
SES yang didukung metode Dempster-Shafer
c. Menghitung kesalahan dari hasil peramalan metode SES menggunakan rumus
Mean Absolute Deviation

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang didapat dalam penelitian dan perancangan aplikasi peramalan
ini adalah :
a. Mempermudah dalam manajemen barang pada toko Nur
b. Menghindari penumpukan dan kadaluarsa persediaan barang.
c. Mempermudah dalam penentuan harga jual barang.
d. Mempermudah dalam proses pemasaran barang.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen
Manajemen adalah seni dan ilmu yang memiliki strategi dalam
memanfaatkan tenaga dan pikiran orang lain untuk melaksanakan suatu aktifitas
yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Manajemen
memiliki teknik dalam mengarahkan, memengaruhi, mengawasi,
mengorganisasikan semua komponen yang saling menunjang untuk tercapainya
tujuan, (Appley dan Lee, 2013). Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri
atas tindakan perencanaan, pengorganisasisan dan pengendalian untuk mencapai
tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya,
(R. Terry, 2013). Dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses yang
terdiri dari perencanaan, pengoganisasian, pengarahan dan pengawasan dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan.

2.2 Persediaan Barang Dagang


Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan
untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi
atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu mesin
(Herjanto, 2007). Pengertian persediaan dalam hal ini merupakan suatu aktiva yang
meliputi barang perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha
tertentu, atau persediaan barang masih dalam pengerjaan/proses produksi ataupun
persediaan barang baku yang masih menunggu penggunaannya suatu proses
produksi (Rangkuti, 2004). Persediaan barang dagang adalah elemen yang sangat
penting dalam penentuan harga pokok penjualan pada perusahaan dagang eceran
walaupun perusahaan dagang partai besar (Jusup, 2001).
Persediaan barang dalam perusahaan dagang dapat diartikan sebagai aktiva
berjalan dimana barang yang dimiliki perusahaan adalah barang yang dibeli dari

4
5

perusahaan industri dan siap dijualnya kembali dalam suatu periode usaha normal
tanpa mengadakan perubahan bentuk. Persediaan barang dagang perlu dikelola
dengan manajemen yang baik untuk menjaga tingkat persediaan. Apabila jumlah
persediaan terlalu besar dapat mengakibatkan beberapa masalah seperti, timbulnya
dana menganggur yang besar, resiko kerusakan barang yang lebih besar dan biaya
penyimpanan yang tinggi. Namun jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan
resiko terjadinya kekurangan persediaan, terhentinya proses produksi, tertundanya
penjualan, bahkan hilangnya pelanggan.
Perusahaan dagang memiliki jenis barang yang terdiri dari:
a. Persediaan perlengkapan (Inventory Of Supplies)
Merupakan barang yang yang dimiliki perusahaan yang fungsinya untuk
memperlancar penjualan barang dagangan yang terdiri dari perlengkapan kantor,
toko dan gudang.
b. Persediaan barang dagangan (Merchandise Inventory)
Merupakan barang-barang yang diperoleh perusahaan untuk dijual kembali
tanpa melakukan perubahan atas barang tersebut.
Dari segi fungsi yang membentuk siklus persediaan diantaranya adalah :
a. Proses penambahan persediaan
Persediaan dapat bertambah tidak hanya karena proses pembelian namun
retur penjualan juga mempengaruhi jumlah ketersediaan barang dagang, selain itu
bonus sewaktu – waktu yang diberikan suplier.
b. Proses pengurangan persediaan
Penjualan tidak hanya menjadi faktor yang mempengaruhi pengurangan
persediaan, namun ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi seperti retur
pembelian, penyusutan barang, hilang maupung kerusakan barang. Perhitungan
persediaan akhir dapat dirumuskan sebagai berikut :
Persediaan akhir = persediaan awal + pembelian – retur pembelian – penjualan
+ retur penjualan – (penyusutan barang + barang hilang +
barang rusak)
6

2.3 Penilaian Akuntansi Persediaan Barang


Persediaan barang pada perusahaan dagang merupakan aset besar yang
dimiliki perusahaan. Pada penelitian kali ini, proses pencatatan menggunakan
metode pencatatan perpetual. Sistem pencatatan perpetual selalu membuat catatan
setiap terjadinya mutasi persediaan (pembelian, penjualan, ataupun retur). Pada
sistem pencatatan perpetual terdapat tiga cara penilaian persediaan berdasarkan
pendekatan arus harga pokok, yaitu :
a. FIFO (First in First Out)
Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan awal
(pertama) masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan
akhir dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk (dibeli).
Metode ini cenderung menghasilkan persediaan yang nilainya tinggi dan
berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang dibeli.
b. LIFO (Last In First Out)
Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan terakhir
masuk akan dijual terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai dan dilaporkan
berdasarkan nilai perolehan persediaan yang awal masuk. Metode ini cenderung
menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah dan berdampak pada nilai aktiva
perusahaan yang rendah.
c. Metode Rata-rata (average method)
Dengan menggunakan metode ini nilai persediaan akhir akan menghasilkan
nilai antara nilai persediaan metode FIFO dan nilai persediaan LIFO. Metode ini
juga akan berdampak pada nilai harga pokok penjualan dan laba kotor.
Sistem pencatatan perpetual berdasarkan selain arus harga pokok juga
terdapat tiga metode, yaitu :
a. Lower Cost of Market
Metode harga terendah antara harga pokok dan harga pasar. Metode ini dapat
diterapkan dalam kondisi persediaan tidak normal, misalnya cacat, rusak dan
kadaluarsa. Pokok dari metode ini adalah membandingkan nilai yang lebih rendah
antara nilai pasar dan nilai perolehan. Nilai pasar yang akan dipilih tidak boleh lebih
rendah dari batas bawah dan tidak boleh lebih tinggi dari batas atas.
7

b. Gross Profit Method


Metode laba kotor ini bersifat estimasi dalam penilaian persediaannya.
Biasanya diterapkan karena keterbatasan dokumen yang terkait dengan persediaan,
misalnya karena terjadi bencana kebakaran dan banjir. Dasar penilaian
persediaannya adalah pada persentase laba kotor perusahaan tahun berjalan atau
rata-rata selama beberapa tahun. Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
1) mengestimasi nilai penjualan tahun berjalan
2) menghitung nilai harga pokok penjualan berdasarkan pada persentase laba
kotor yang telah diketahui
3) menghitung estimasi nilai persediaan akhir dengan mengurangkan harga
pokok penjualan terhadap penjualan
c. Retail Method
Metode eceran ini menilai persediaan akhir dengan cara menghitung terlebih
dahulu nilai persediaan akhir berdasarkan eceran. Nilai persediaan akhir dengan
harga pokok akan diketahui dengan cara menghitung rasio antara nilai persediaan
yang tersedia untuk dijual dengan pendekatan harga pokok dibandingkan dengan
pendekatan ritel. Kemudian rasio yang diperoleh dikalikan dengan persediaan akhir
yang dinilai dengan pendekatan eceran dapat dirumuskan dengan, Persediaan akhir
menurut harga pokok = (Barang sedia dijual menurut harga pokok / Barang sedia
dijual menurut harga eceran) X Persediaan akhir menurut eceran.

2.4 Peramalan
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan dimasa
yang akan datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu
dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun
jasa, Pakaja (dalam Nurdela, 2017). Peramalan merupakan salah satu aspek dan
input dari suatu proses perencanaan. Hasil dari peramalan dapat digunakan untuk
mengambil keputusan memilih alternatif yang baik pada proses perencanaan,
Arsyad (dalam Nurdela, 2017).
Peramalan adalah suatu kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi di
masa mendatang. Peramalan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dalam
8

bentuk manual atau dengan alat bantu. Pada saat ini proses melakukan peramalan
dapat dibantu dengan menggunakan alat bantu yaitu komputer, Makridakis (dalam
Nurdela, 2017). Peramalan merupakan suatu kegiatan dan proses dalam
memprediksi sesuatu yang akan terjadi dimasa mendatang dengan bantuan alat atau
manual. Kegiatan peramalan dilakukan untuk membantu atau merekomendasikan
pengambilan keputusan dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh individu
atau organisasi.
Peramalan dapat dibedakan dari kebutuhan hasil ramalannya dan data yang
diramalkan, jika dilihat dari kebutuhan ramalannya, maka ramalan dapat dibedakan
atas dua macam, yaitu :
a) Peramalan jangka panjang
Yaitu peramalan yang dilakukan untuk menghasilkan ramalan yang jangka
waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga semester.
b) Peramalan jangka pendek
Yaitu peramalan yang dilakukan untuk menghasilkan ramalan dengan jangka
waktu yang kurang dari satu setengah tahun, atau tiga semester.
Berdasarkan sifat data ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat
dibedakan atas dua macam, yaitu :
a) Peramalan kualitatif
Yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil
peramalan yang dibuat sangat tergantung pada penyusunnya. Hal ini penting karena
hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi,
judgement atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya.
b) Peramalan kuantitatif
Yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil
peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam
peramalan tersebut.

2.5 Aplikasi
Aplikasi merupakan program yang siap digunakan yang berguna untuk
pengguna jasa aplikasi dan suatu aplikasi dibuat dan dirancang yang bertujuan
9

untuk memudahkan para pengguna untuk menunjang kegiatan sehari-hari.


Pengertian aplikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Aplikasi adalah
penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau
ketentuan bahasa pemograman tertentu”.

2.6 PHP (Hypertext Preprocessor)


PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki
kemampuan untuk memproses data dinamis yang bekerja dalam sebuah web server.
Menurut MADCOMS (2011:1) ada beberapa keunggulan yang dimiliki program
PHP yaitu :
a. PHP bersifat free atau gratis
b. Beberapa server seperti Apache, Micrsoft IIS, PWS, AOLserver, phttpd dan
Xitami mampu menjalankan PHP
c. Tingkat akses PHP lebih cepat serta memiliki tingkat kemamanan yang tinggi
d. Beberapa database yang sudah ada, baik yang bersifat free/gratis ataupun
komersal sangat mendukung PHP, diataranya MySql, ProgeSql, mSQL, dan
MicrosoftSQL server.
e. PHP mampu berjalan di Linux sebagai platform sistem operasi utama
bagiPHP, tetapi dapat juga berjalan di FreeBSD, Unix Solaris, Windows, dan
yang lainnya.

2.7 MySQL
MySql merupakan sebuah perangkat lunak untuk manajemen suatu baris data
SQL atau yang disebut DBMS (Database Manajemen System). Menurut B.Heery
Suharto dan Soesilo Wijono (2006:4) beberapa keunggulan dari MySql sebagai
berikut :
a. Tidak ada memory-leak serta pemakaian memori yang sangat optimal
b. Software MySql adalah open source, artinya kita dapat mengambil, memakai,
dan mengubahnya dengan bebas tanpa biaya
c. MySql multiplatform yang tersedia untuk Unix(termasuk Linux), Windows,
Mac.
10

2.8 Single Exponential Smoothing


Metode exponential smoothing merupakan pengembangan dari metode
moving average. Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan mengulang
perhitungan secara terus menerus dengan menggunakan data terbaru. Setiap data
diberi bobot, data yang lebih baru diberi bobot yang lebih besar. Salah satu
metode dalam exponential smoothing diantaranya single exponential smoothing.
Metode ini adalah pengembangan dari metode moving average (MA)
menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑋1 + 𝑋2 +⋯+ 𝑋𝑇
𝐹𝑡+1 = ------------------------------------2.1
𝑇

Keterangan :
Ft+1 : Ramalan untuk periode ke t + 1
XT : Nilai riil periode ke t
T : Jangka waktu rata – rata bergerak
Metode moving average memang mudah menghitungnya akan tetapi
metode ini memberikan bobot yang sama pada setiap data. Untuk mengatasi hal ini
maka digunakan metode single exponential smoothing. Pada metode single
exponential smoothing bobot yang diberikan pada data yang ada adalah sebesar α
untuk data yang terbaru, α(1 - α) untuk data yang lama, 𝛼(1 − 𝛼)2 untuk data yang
lebih lama, dan seterusnya. Besarnya α adalah antara 0 dan 1. Semakin
mendekati 1 berarti data terbaru lebih diperhatikan. Secara matematis besarnya
Peramalan adalah:
Ft+1 = α Xt + (1 – α) Ft --------------------------------2.2
Keterangan :
Ft+1 : Ramalan untuk periode ke t+1
Xt : Nilai riil periode ke t
Ft : Ramalan untuk periode ke t

Dapat dikatakan bahwa peramalan pada periode yang akan datang adalah
ramalan sebelumnya ditambah α (alpha) dikalikan dengan kesalahan ramalan
periode sebelumnya. Dalam melakukan peramalan dengan menggunakan metode
single exponential smoothing, besarnya α (alpha) ditentukan secara trial dan error
11

sampai ditemukan α (alpha) yang menghasilkan peramalan error terkecil. Metode


ini lebih cocok digunakan untuk meramal data-data yang fluktuatif secara tidak
teratur.

2.9 Dempster-Shafer
Metode Dempster-Shafer pertama kali diperkenalkan oleh Dempster, yang
melakukan percobaan model ketidakpastian dengan range probabilities dari pada
sebagai probabilitas tunggal. Kemudian pada tahun 1976 Shafer mempublikasikan
teori Dempster itu pada sebuah buku yang berjudul Mathematical Theory Of
Evident. Dempster-Shafer Theory Of Evidence, menunjukkan suatu cara untuk
memberikan bobot keyakinan sesuai fakta yang dikumpulkan. Pada teori ini dapat
membedakan ketidakpastian dan ketidaktahuan. Teori Dempster-Shafer adalah
representasi, kombinasi dan propogasi ketidakpastian, dimana teori ini memiliki
beberapa karakteristik yang secara instutitif sesuai dengan cara berfikir seorang
pakar, namun dasar matematika yang kuat. Secara umum teori Dempster-Shafer
ditulis dalam suatu interval: [Belief,Plausibility]. Belief (Bel) adalah ukuran
kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0
maka mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan
adanya kepastian. Plausibility (Pls) akan mengurangi tingkat kepastian dari
evidence. Plausibility bernilai 0 sampai 1. Jika yakin akan X’, maka dapat dikatakan
bahwa Bel(X’) = 1, sehingga rumus di atas nilai dari Pls(X) = 0.
Menurut Giarratano dan Riley fungsi Belief dapat diformulasikan dan
ditunjukkan pada persamaan 2.3 :

Bel (X)=∑𝑌⊆𝑋 𝑚(𝑌) -------------------------------------2.3

Dan Plausibility dinotasikan pada persamaan 2.4 :

Pls (X) = 1 – Bel (X) = 1 - ∑𝑌⊆𝑋 𝑚(𝑌) ------------------------2.4


12

2.10 Karya Tulis yang Mendahului


2.10.1 A New Forecast Model Based on Dempster-Shafer Theory and Support
Vector Machine (Weidong Zhu, Yibo Sun, Yong Wu, Jingyu Liu. School of
Management, Hefei University of Technology, China, (2015) ).
Mewujudkan sistem peramalan yang optimal diperlukan dukungan metode
lain dari peramalan. Dalam masalah klasifikasi khusus untuk menentukan bingkai
ketajaman, kemudian menggunakan beberapa jenis fungsi kernel SVM untuk
menangani sampel kecil, dan mendapatkan hasil BPA, Kemudian menggunakan
sintesis Peraturan Dempster dari BPA. Peneliti menggunakan dua data untuk
mendukung proses peramalan, data masa lalu dan data dari pakar untuk proses
pembobotan hasil peramalan.
Model DS - SVM meningkatkan keandalan hasil klasifikasi model SVM.
Teori bukti memiliki karakteristik: Jika dua bukti mendukung proposisi pada saat
yang sama, tingkat dukungan proposisi menjadi lebih besar setelah menggunakan
Aturan Dempster untuk bukti fusi. Aturan Dempster Akan membuat skor
kecenderungan model dan keandalan model menjadi lebih besar. Model DS - SVM
meningkatkan laju penilaian akurat model SVM asli. Melalui analisis pakar dapat
ditemukan, untuk output kesalahan dari model serta disintesis oleh Peraturan
Dempster, dapat mengubah hasil penghakiman model, Dengan demikian dapat
meningkatkan tingkat akurat penilaian SVM asli.

2.10.2 Aplikasi Peramalan Pengadaan Barang Dengan Metode Trend Projection


Dan Metode Single Exponential Smoothing (Studi Kasus Di Toko Pionir
Jaya)
Berdasarkan hasil observasi penulis pada Toko Pionir Jaya didapatkan
masalah dalam manajemen pengelolaan persediaan barang yang memiliki sifat data
dengan fluktuasi tinggi dan terkadang bergerak naik. Melihat sifat data tersebut dan
hasil evaluasi penelitian tersebut, peneliti menambahkan metode peramalan dalam
aplikasi untuk membantu proses manajemen barang. Aplikasi tersebut berupa
“Aplikasi Peramalan Pengadaan Barang Dengan Metode Trend Projection Dan
Metode Single Exponential Smoothing (Studi Kasus Di Toko Pionir Jaya)”.
13

Penggunaan kedua metode tersebut mengahasilkan ramalan lebih flexibel


terhadap perubahan pola data sebelumnya. Aplikasi ini pun menunjukan hasil
perbandingan peramalan dari kedua metode tersebut, sehingga dapat diketahui
mana yang memiliki tingkat kesalahan yang terkecil. Namun ada beberapa hal yang
perlu dievaluasi dari hasil aplikasi tersebut, proses peramalannya masih belum bisa
melakukan peramalan dengan beberapa barang sekaligus. Perlunya
membandingkan dengan beberapa metode lainnya untuk mengetahui akurasi
metode mana yang memiliki tingkat kesalahan terkecil.

2.11 State of The Art


Berdasarkan karya tulis ilmiah yang telah mendahului di atas maka penelitian
yang berjudul Manajamen Peramalan Persediaan Barang dan Rekomendasi Harga
Jual pada Toko Nur memiliki persamaan dan perbedaan yaitu ditunjukkan pada
tabel 2.1
Tabel 2. 1 State of The Art

No Aspek Analisa Penulis


Muhammad Hilmi Weidong Zhu, Yibo Evi Dewi Sri
Prasetya Sun, Yong Wu, Mulyani, Egi Badar
Jingyu Liu Sambani, Rian
Cahyana
1. Judul Manajemen A New Forecast Aplikasi Peramalan
Peramalan Persediaan Model Based on Pengadaan Barang
Barang dan Dempster-Shafer Dengan Metode
Rekomendasi Harga Theory and Support Trend Projection
Barang di Toko Nur Vector Machine Dan Metode Single
Exponential
Smoothing (Studi
Kasus Di Toko
Pionir Jaya)
2. Objek Tk. Nur - Toko Pionir Jaya
3. Metode Single Exponential Dhempster-Shaver Trend Projection
Smoothing dan dan Support Vector Dan Single
Dhempster-Shaver Machine Exponential
Smoothing
4. Tahun 2018 2015 2014
5. Tujuan Memprediksi jumlah Model DS – SVM mengahasilkan
persediaan barang meningkatkan ramalan lebih
yang akan datang dan keandalan hasil flexibel terhadap
merekomendasikan klasifikasi model perubahan pola data
harga jual SVM. dan
membandingkan
kedua metode.
BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian beserta pembuatan program manajemen persediaan barang dan
rekomendasi harga barang pada Toko Nur dan Politeknik Negeri Jember (polije)
dilaksanakan selama 6 bulan dari bulan September 2018 sampai bulan Februari
2019.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Adapun alat – alat yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan
program manajemen persediaan dan rekomendasi harga barang ini terdiri dari
perangkat keras dan perangkat lunak.

a. Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan adalah satu unit laptop dengan spesifikasi
sebagai berikut :
1) Laptop ASUS X455LAB
2) Processor Intel(R) Core(TM) i3-5010U CPU @2.10GHz (4 CPUs), ~2.1GHz.
3) Memory 10240MB RAM

b. Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Sistem Operasi : Windows 10
2) Editor Web : Bracket
3) Web Server : Bahasa Pemrograman PHP dan CI
4) Database Server : XAMPP MySQL v3.2.1
5) Pengelola Database : PHPMyAdmin 7.0.5
6) Browser : Google Chrome 65.0.3

14
15

7) Software Pendukung : Microsoft Office 2016

3.2.2 Bahan
Bahan yang diperlukan untuk penelitian dan pembuatan program manajemen
barang ini adalah data – data transaksi penjualan barang milik toko Nur.

3.3 Metode Penelitian


Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian dengan judul
“Manajemen Persediaan dan Rekomendasi Harga Barang pada Toko Nur” ini
terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut :

Identifikasi
Masalah

Studi
Literatur

Metode Prototype
Mendengarkan User
Wawancara Observasi Diskusi

Pengumpulan Data
Membangun Prototype

Perancangan Desain Aplikasi

Pembuatan Program

Pengujian Aplikasi

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian


16

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-
data numeric (angka) yang diolah dengan menggunakan metode penelitian ini, akan
diperoleh hubungan yang signifikan antar variabel yang diteliti. Metode yang digunakan
dalam proses pengembangan program peramalan di Toko Nur ini adalah metode protoype.
Metode ini cocok digunakan untuk mengembangkan sebuah perangkat yang akan
dikembangkan kembali. Penggunaan metode prototype, memudahkan pengguna dan
developer sistem informasi dalam tahap pembangunan sistem. Manajer terlibat langsung dari
awal dan melakukan pendampingan dalam pembuatan untuk mendukung analisa selama
pengerjaan berlangsung. Tahapan metode penelitian dari gambar 3.1 dapat dijelaskan
sebagai berikut :

1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan menggali masalah dan informasi apa yang
sedang terjadi di Toko Nur di Jl. Jawa No. 21 A, Sumbersari, Jember. Kegiatan ini
merupakan tahapan awal yang ditentukan oleh peneliti dan berfungsi untuk
mengidentifikasi masalah yang akan dijelaskan pada penyusunan latar belakang.

2. Studi Literatur
Penelitian ini diawali dengan studi literatur untuk mengetahui konsep dasar
yang berkaitan dengan penelitian. Literatur yang digunakan yaitu buku teks, jurnal
ilmiah,artikel serta materi dari internet mengenai tutorial pemograman dan materi
tentang metode-metode yang digunakan. Hal ini dilakukan bertujuan agar dapat
memahami lebih jauh mengenai pembuatan program website dengan penerapan
metode Single Exponential Smoothing dengan didukung metode Dempster-Shafer.

3. Metode Protoype
Metode prototype untuk menunjang proses penelitian agar berjalan efektif
dan efisien. Berikut ini penelitian yang dilakukan untuk membangun sistem,
menurut Pressman 2012:51, (dalam Syadiah 2017) metode prototype sebagai
berikut:
17

Perencanaan
secara cepat

pemodelan
Komunikasi perancangan
secara cepat

penyerahan sistem /
perangkat lunak
pembentukan
kepada pengguna.
prototype
Pengiriman dan
feedback

Gambar 3.2 Metode Prototype Pressman 2012

a. Komunikasi
Komunikasi dan pengumpulan data awal, yaitu analisa terhadap kebutuhan
pengguna, menentukan tujuan umum dari sistem dan menjelaskan kebutuhan yang
diperlukan serta suatu gambaran bagian-bagian yang dibutuhkan, adapun teknik
dalam mengembangkan program peramalan metode yang digunakan dengan
mewawancarai pihak manajemen Toko Nur, tujuannya untuk mengetahui tingkat
kualitas ekspor dan lokal bawang merah. Wawancara ini dilakukan untuk
mendapatkan data dan studi literatur yang akan digunakan.
b. Perencanaan Secara Cepat
Pembuatan rencana secara umum dari data-data yang telah diperoleh maka
nantinya akan dapat menentukan kebutuhan fungsional dan nonfungsional. untuk
selanjutnya dikembangkan kembali.
1) Kebutuhan Fungsional
Merupakan pernyataan layanan sistem yang harus disediakan, bagaimana
sistem bereaksi pada input tertentu dan bagaimana perilaku sistem pada situasi
tertentu. Berikut kebutuhan fungsional pada sistem informasi yang akan dibuat
oleh penulis antara lain:
a) Membuat fitur peramalan barang tertentu
b) Memasukkan, menghapus, mengubah data barang
c) Melakukan peramalan barang
d) Mencetak hasil peramalan barang
18

2) Kebutuhan non-fungsional
Kebutuhan non-fungsional adalah batasan layanan atau fungsi yang
ditawarkan sistem seperti batasan pengembangan proses, dan berikut adalah
beberapa kebutuhan non-fungsional dari sistem yang akan dibuat oleh penulis
antara lain:
a) Sistem hanya dapat digunakan oleh pengguna yang memiliki hak akses
b) Sistem hanya dapat digunakan pada website Toko Nur
c) Sistem ini hanya digunakan pada Toko Nur

c. Pemodelan Perancangan Seara Cepat


Memproduksi perangkat secara benar sehingga dapat digunakan oleh
pengguna. Pemodelan perancangan secara cepat adalah membuat contoh atau
model dari sistem, dan kali ini perancangan model sistem yang akan di lakukan
oleh pengembang menggunakan UML (Unified Modeling Language) dan didalam
UML terdapat beberapa perancangan yang meliputi pembuatan use case diagram,
class diagram, activity diagram dan sequence diagram, berikutnya akan dijelaskan
pada hasil dan pembahasn.
a. Pengguna melakukan login untuk masuk ke sistem informasi Tk. Nur dengan
memasukkan username dan password.
b. Beranda atau home berisi menu pada sistem informasi. Pada penelitian
difokuskan terhadap menu data barang dan menu peramalan.
c. Menu data barang berisi data-data barang pada Tk. Nur.
d. Menu peramalan merupakan menu atau fitur untuk melakukan proses
peramalan terhadap suatu barang dan menampilkan hasil peramalan.
d. Pembentukan Prototype
Pembentukan ini dapat dimaksudkan dengan melanjutkan dari tahap
sebelumnya yaitu memulai pengkodingan sistem informasi sesuai dengan
kebutuhan dari pengguna.
e. Penyerahan Sistem atau Perangkat Lunak kepada Para Pelanggan atau
Pengguna Pengiriman dan feedback).
19

Dalam tahap ini penulis menyerahkan sistem yang telah dibuat dan pengguna
menguji prototype yang dibuat serta digunakan untuk memperjelas kebutuhan
software. Sistem informasi yang telah dirancang dan dibuat oleh penulis, diuji untuk
mengetahui apakah telah sesuai dengan permintaan pengguna. Penguji
dilakasanakan sebatas fungsional dari sistem informasi.

4. Perancangan Desain Aplikasi


Perancangan desain aplikasi ini terdiri dari dua proses, yaitu proses pelatihan
dan proses pengujian. Proses pelatihan ini bertujuan untuk melatih metode yang
digunakan agar bisa mengenali pola data pada waktu musim sebelumnya. Proses
yang kedua adalah proses pengujian hasil ramalan yang akan menerapkan metode
pengujian MAD. Alur sistem program dapat dijelaskan pada gambar 3.3. Setelah
metode Single Exponential Smoothing memiliki tingkat error kecil, maka metode
ini siap untuk digunakan dalam proses peramalan.

5. Pembuatan Aplikasi
Pembuatan aplikasi atau pemograman merupakan tahap menterjemahkan
design kedalam sistem yang akan dibuat secara komputasi. Dilakukan oleh
programer yang akan menterjemahkan kebutuhan terhadap masalah. Pembuatan
aplikasi dilakukan ditahap ini secara maksimal. Setelah pemograman selesai maka
dilanjutkan dengan uji coba atau testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan
dari testing adalah untuk menemukan jika adanya kesalahan-kesalahan terhadap
sistem yang telah dibuat untuk diperbaiki kembali.

6. Pengujian Aplikasi
Pengujian aplikasi adalah tahapan dimana dilakukan setelah perancangan dan
pemograman sudah selesai. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui program
berjalan sesuai dengan kebutuhan terhadap permasalahan atau tidak.
20

Gambar 3. 3 Flowchart Program Peramalan


DAFTAR PUSTAKA

Appley A, Lawrence dan Lee, Oey Liang. 2010. Pengantar Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.
Evi Dewi Sri Mulyani1, Egi Badar Sambani2, R. C. (2014). Aplikasi Peramalan
Pengadaan Barang Dengan Metode Trend Projection Dan Metode Single
Exponential Smoothing, 260–266.
Herjanto. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi 2. Jakarta: PT. Grasindo
Jusup. 2001. Dasar-Dasar Akuntansi. Jilid 2. Yogyakarta: Bagian Penerbitan
Sekolah Tinggi Ilmu YKPN.
Nurdela, S. A. (2017). Aplikasi Peramalan Jumlah Kelahiran Dengan Metode
Jaringan Syaraf Tiruan. The Indonesian Journal of Public Health,
12(October), 213–223. https://doi.org/10.20473/ijph.v12i1.2017.213-223
Nurlifa, A., & Kusumadewi, S. (2017). Sistem Peramalan Jumlah Penjualan
Menggunakan Metode Moving Average Pada Rumah Jilbab Zaky. Jurnal
Invotek Polbeng -Seri Informatika, 2(1), 18–25.
Rangkuti. 2007. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
R.Terry, George., Leslie W.Rue. 2010. Dasar-Dasar Manajemen.Jakarta: Bumi
Aksara.
Syadiah, H.H. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Posyandu Anyelir 21
Desa Ampo Dukuh Mencek Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember
Berbasis Dekstop.
Sundari, S. S., Susanto, & Revianti, W. (2015). Sistem Peramalan Persediaan
Barang Dengan Weight Moving Average Di Toko The Kids 24. Konferensi
Nasional Sistem & Informatika, 9–10.

21

Anda mungkin juga menyukai