Kistoma Ovarii
Kistoma Ovarii
W DENGAN
KISTOMA OVARII
DI RUANG BERSALIN LANTAI II IRD RSUD. DR. SOETOMO SURABAYA
1. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 September 2001 Pk. 08.30 wib
1.1 Identitas
Klien Suami
Nama : Ny. M.W Tn. K
Umur : 30 th 40 th
Pendidikan : SMA Sarjana
Agama : Islam Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga PNS (Guru SMP)
Alamat : Kompleks Tanggulangin Indah KK-06
MRS : Tgl. 09 September 2001, Pukul 21.00 Wib
No.RMK : 10064156
Diagnosa : G 1 P 0 0 0 0 0 39/40 minggu TH + Obs. Inpartu
Kistoma ovarii.
KPP
Ggn terhadap
perlindungan uterus dan
janin
Distress janin
S : Perut terasa nyeri jika Dinding uterus lapisan Resiko terjadi ruptur
diraba dan rasanya lemaknya sangat tipis uterus
sesak jika tim-bul sehingga uterus juga
his. Sepertinya tipis.
gerakan bayi sangat
keras. Kelenturan uterus kurang
O : Tampak bagian kecil
bayi sangat menonjol
di abdo-men Mudah terjadi ruptur
TBJ=3400 pada saat his atau
gram,Hamil pertama. manipulasi
3. Diagnose Keperawatan
Kala I :
3.1 Resiko tinggi terjadi gawat janin sebagai akibat dari pecahnya kista Ovarii
(akut abdomen).
3.2 Resiko terjadi infeksi b.d sekunder pada bayi s.e dari ketuban pecah prematur.
3.3 Resiko tinggi terjadi ruptur uteri b.d dari dinding uterus yang tipis
3.4 Resiko tinggi terjadi sekunder arrest
3.5 Cemas b.d kurangnya pengetahun tentang keadaanya kehamilan dan
persalinannya.
4. Rencana Keperawatan
HARI/TGL/
DX TUJUAN TINDAKAN
JAM RASIONAL
Senin,10-09- Resiko tinggi terjadi Setelah dirawat selama 2 jam - Monitor CHPB setiap 2 jam - Untuk mengeta-hui jika
2001 Pk. 09.00 gawat janin sebagai tidak terjadi gawat janin terjadi gangguan sirku-lasi
akibat dari akut Kriteria : Kontraksi (+),Djj= yang beraki-bat timbulnya
abdomen 12;11;12,His seti-ap 3-5 distress pd janin.
menit.
- Monitor vital sign ibu setiap 2 jam - Peningkatan tensi
merupakan pre-tensi dari
adanya ancaman yang dapat
mengan-cam keselamatan
ibu dan janin.
Resiko terjadi infeksi Senin,10 – 9 - Pk. 09.00 – - Memonitor djj Djj 12 :11 : 12
b.d se-kunder pada 12. 55 wib - Memonitor suhu rectal S : 37,1 o C
bayi dari ketu ban - Melakukan skin test ampicillin Reaksi alergi (-)
pecah pre matur - Monitor reaksi akibat pemberian
- Ampicilin 4 X 1gr IV
Resiko tinggi terjadi Senin,10 – 9 – 2001. - Sampaikan kepada ibu dan sejawat untuk Kecurigaan uterus tipis da mudah ruptur
ruptur uteri b.d dari Pk. 09.00 – 13.00 wib menghindari manipulasi pada uterus klien terutama sehingga sejawat dan klien megerti.
dinding uterus yang pada saat kala 2.
tipis
Resiko tinggi terjadi Senin,10 – 9 – 2001. - Melakukan VT - Pembukaan lengkap, ketuban (-) jernih,
sekun-der arrest Pk. 11.30 – 12. 45 wib. presentasi kepala, UUK kiri depan. H :III,
UPD (N).
Cemas b.d ku-rangnya Senin,10 – 9 – 2001. - He tentang keadannya dan tindak an yang mungkin - Klien mengerti
peng-etahuan tenta-ng Pk. 09.00 akan didapat-kan klien
keadaanya kehamilan
& persalinannya. - Melatih klien agar mampu menga tur nafas dan
tidak mengejan se-belum pembukaan lengkap. - Klien mengerti.
6. Evaluasi
DX SOAP
Resiko tinggi terjadi S : Klien siap untuk melahirkan
gawat janin sebagai akibat O : His (+), djj 12 : 11 : 12, gerakan janin (+), pembukaan lengkap
dari ak ut abdomen A : Masalah tidak muncul
P : Siapkan partus
a. Rencana Dx 1
Kolaborasi persalinan spontan B
b. Tindakan
Pk. 12.20-13.05
Lakukan asistensi dalam proses persalinan klien
Bersamaan dengan his klien di pimpin mengejan. Pada waktu kepala membuka vulva dan meregang perineum dilakukan efisiotomi mediolateral
sinistra, tangan kanan penolong menekan perinium, tangan kiri mengatur depleksi kepala.
Waktu kepala di dasar panggul UUK di bawah simpisis subociput sebagai hipomoklion, maka lahirlah berturut-turut UUB, dahi, muka dagu dan
akhirnya seluruh kepala. Kepala mengadakan putar paksi luar. Kemudian kepala dipegang secara biparietal, ditarik curam kebawah sampai lahir bahu
depan, dielevasi keatas sampai bahu belakang lahir, ditarik mendatar, maka lahir bayi laki-laki pada pukul 13.05 Wib,Bayi di suction lewat hidung dan
mulut, diberikan oksigen dengan kanul dan selanjutnya tali pusat di potong. Penilaian APGAR skor menit –1= 7-8, menit ke-5= 8-9. Bayi
dirawat,selanjutnya diukur berat badan= 3500 gr, PB= 51 cm LK= 33 cm, LD= 32 cm. Pk. 13.20 Wib plasenta lepas. Kotiledon lengkap, selaput intak.
Kontraksi uterus baik. TFU dua jari diatas pusat Luka epis + 8 cm di jahit. Perdarahan abnormal (-).
Rencana Dx 2
- Evaluasi kontraksi uterus
- Observasi perdarahan
- Kolaborasi pemberian uterotonika
a) Tindakan
Pk. 13.35- 13.45
- Mengevaluasi kontraksi uterus
- Mengobservasi perdarahan pervaginam
- Kolaborasi pemberian uterotonika (Metergin injeksi IM 1 ampul ).
b) Evaluasi
Dx 1
1) S : Klien tenang karena bayi telah lahir
O : tanda-tanda injuri pada bayi (-), luka epis pada ibu + 8 cm sudah dijahit, perdarahan tidak ada.
A : Injuri patologis tidak ada
P : Lakukan observasi
(1) Dx 2
(a) S : -
O : kontraksi uterus baik , perdarahan sedikit
A : Atonia uteri tidak terjadi
P : Evaluasi hingga 2 jam PP
Pengkajian kala IV
Pk. 13.45
S : Kien bahagia, pusing (-), Nyeri pada vagina.
O : T : 120/85 mm Hg, N 80 x/mnt, RR :20 X/mnt, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, perdarahan abnormal (-)
DX :
1. Nyeri b.d luka episiotomi pada vagina
Rencana :
- Latihan relaksasi dan mobilisasi dini
- Kolaborasi pemberian Mef. Acid 3 X 500 mg
Tindakan
Pk. 13.45 – 13.55
- Melatih relaksasi nafas
- Melatih mobilisasi duduk di tempat tidur
- Memberikan Mefinter 500 mg dan anjurkan klien minum jika terasa nyeri.
Rencana :
- He vulva hygiene
- He tanda-tanda infeksi
- He minum yang cukup dan makan yang tinggi kalori dan protein
- Kolaborasi
- Diet TKTP
- Amoxicilin 3 X 500 mg
Tindakan :
Pk. 13.55 – 14.10
- He vulva hygiene
- He tanda-tanda infeksi
- He minum yang cukup dan makan yang tinggi kalori dan protein
- Kolaborasi
- Diet TKTP
- Memberikan Amoxicillin 500 mg
DAFTAR PUSTAKA