OLEH :
Adisty Putri Wira, S.Kep
NIM. 16.901.1508
A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi ini, kemajuan teknologi, tingkat kemakmuran, dan informasi
semakin pesat pula. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadi
pergeseran pola konsumsi serta gaya hidup masyarakat. Pergeseran-pergeseran ini tentu saja
berpengaruh terhadap tingkat kesehatan yang dialai oleh masyarakat. Penyakit yang dahulu
banyak disebabkan oleh infeksi kuman beralih ke munculnya sindroma metabolik salah satunya
adalah Diabetes Mellitus.
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik
absolut maupun relatif (Suastika, 2008). Menurut American Diabetes Association/ADA
(2006), DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena destruksi sel beta dan resistensi insulin.
DM saat ini menjadi penyakit yang sangat populer di kalangan penduduk dunia. WHO
menyebutkan, jumlah penderita DM di dunia pada tahun 2011 mencapai lebih dari 346 juta
jiwa. Jumlah ini kemungkinan akan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2030 tanpa intervensi.
Berdasarkan survey WHO pada tahun 2006, jumlah penderita DM di Indonesia sekitar 17 juta
orang (8,6 persen dari jumlah penduduk) atau menduduki urutan terbesar ke-4 setelah India,
Cina, dan Amerika Serikat (Prihatno, 2006). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali,
jumlah penderita DM tipe 2 di Bali pada tahun 2009 sebanyak 610 orang dan peningkatan kasus
pada tahun 2010 sebanyak 819 orang.
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan perilaku penanganan
mandiri yang khusus seumur hidup. Pasien perlu belajar mengatur keseimbangan berbagai
faktor. Pasien bukan hanya harus belajar merawat diri sendiri setiap hari guna menghindari
penurunan atau kenaikan kadar glukosa darah yang mendadak tetapi juga harus memiliki
perilaku preventif untuk mencegah komplikasi diabetes mellitus.
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan diabetes mellitus adalah kaki
diabetes. Seperti yang diungkapkan oleh dr. Sapto Adji H, Sp.OT dari bagian bedah ortopedi
Rumah Sakit Internasional Bintaro (RSIB), beliau menyebutkan bahwa komplikasi yang paling
sering dialami pengidap diabetes adalah komplikasi pada kaki yaitu sebesar 15% yang kini
disebut kaki diabetes.
Strategi pengelolaan pasien dibagi ke dalam tiga bagian. Strategi pertama adalah
diagnosis DM sedini mungkin, diikuti strategi kedua dengan kontrol glikemik dan perawatan
kaki sebaik-baiknya, dan strategi ketiga ditujukan pada pengendalian keluhan neuropati/nyeri
neuropati diabetik. Perawatan kaki yang dapat dilakukan seperti menjaga kebersihan kulit,
hindari trauma kaki seperti sepatu yang sempit (Subekti, 2006; Setyanto, 2009). Menurut
Setyanto (2009) salah satu perawatan kaki yang baik dilakukan oleh penderita DM adalah
latihan senam kaki diabetes. Latihan senam kaki diabetes ini dapat dilakukan dengan cara
menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki misalnya duduk dengan kedua tumit diangkat,
mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan,
mengangkat, memutar keluar atau ke dalam dan mencengkram pada jari-jari kaki (Soegondo,
2008).
Pada keluarga Tn. M disebutkan bahwa Ny. T menderita DM sejak tahun 1 tahun yang
lalu, namun keluarga belum terlalu memahami mengenai penyakit DM itu sendiri. Hal ini
menyebabkan tingginya risiko komplikasi dari penyakit yang diderita Ny. T akibat kurangnya
pengetahuan klien dan keluarga mengenai penyakit DM dan perawatannya. Oleh sebab itu,
perlu dilakukan pendidikan kesehatan mengenai penyakit DM dan perawatan pada pasien DM
pada keluarga Tn. M untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam
perawatan pasien DM khususnya yang dapat dilakukan di rumah.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapakan sasaran dapat mengerti dan
memahami mengenai penyakit Diabetes Melitus.
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, sasaran dapat:
1) Memahami dan mampu menyebutkan kembali Senam Kaki Diabetik
2) Memahami dan mampu menyebutkan kembali Manfaat Senam Kaki Diabetik
3) Memahami dan mampu mempraktekkan kembali Gerakan Senam Kaki Diabetik
C. PESERTA PENYULUHAN
Ny. S
D. PENYELENGGARA PENYULUHAN
Penyelenggara penyuluhan Senam Kaki Diabetik adalah Budi Wahyudi yang merupakan
mahasiswa Program Studi Profesi Ners.
F. METODE PELAKSANAAN
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
G. STRATEGI PELAKSANAAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
1. 5 menit Pembukaan :
- Penyaji memberikan salam - Peserta membalas salam
- Penyaji memperkenalkan diri - Peserta mendengarkan penyaji
- Peserta mendengarkan penyaji
- Penyaji melakukan kontrak topik,
waktu dan tempat
2. 30 menit Penyampaian Materi
(10 menit- Penyuluh menggali sedikit- Sasaran mengeksplorasi apa
materi, informasi pada sasaran mengenai yang mereka ketahui tentang
10 menit Senam Kaki Diabetik. Senam Kaki Diabetik
demons- - Penyuluh menjelaskan materi
trasi dan mengenai : - Sasaran memperhatikan
rede- 1) Pengertian Senam Kaki Diabetik penjelasan dan mencermati
monstrasi
2) Manfaat Senam Kaki Diabetik materi.
senam 3) Gerakan Senam Kaki Diabetik
kaki
diabetik, Tanya Jawab
10 menit- Penyuluh membuka sesi tanya- Sasaran mendemonstrasikan
tanya jawab. senam kaki diabetik.
jawab) - Penyuluh menjawab pertanyaan
sasaran. - Sasaran mengajukan pertanyaan.
- Sasaran memperhatikan jawaban
yang diberikan.
3. 7 menit Evaluasi
- Penyaji menanyakan kepada- Peserta menjawab pertanyaan
peserta beberapa pertanyaan sesuai dengan pemahaman.
mengenai materi yang telah
disampaikan
4. 3 menit Terminasi
- Penyaji menyimpulkan seluruh- Peserta mendengarkan penyaji
materi
- Penyaji mengucapkan terimakasih- Peserta membalas terimakasih
- Penyaji menyampaikan salam dari penyaji
Penutup - Peserta membalas salam
H. MEDIA DAN ALAT
1. Leaflet
2. Koran bekas
I. SETTING TEMPAT
2
Keterangan gambar:
1. Penyuluh
2. Peserta
J. PENGORGANISASIAN
Penyuluh : Budi Wahyudi, S.Kep
K. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan dua hari sebelum kegiatan dengan melakukan kontrak
sebelumnya dengan keluarga satu hari sebelum kegiatan. Sarana prasarana seperti leaflet dan
materi penyuluhan disiapkan paling lambat dua hari sebelum pelaksanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Peserta yang hadir 100% dari jumlah total peserta
c. Peserta yang aktif bertanya 100% dari total peserta.
3. Evaluasi Hasil
Sasaran penyuluhan mampu :
a. Memahami dan mampu menyebutkan kembali pengertian Senam Kaki Diabetik.
b. Memahami dan mampu menyebutkan kembali Manfaat Senam Kaki Diabetik.
c. Memahami dan mampu mempratekkan kembali Gerakan Senam Kaki Diabetik.
L. LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Materi
2. Soal
3. Leaflet
LAMPIRAN MATERI
SENAM KAKI DIABETIK
2. Dengan meletakkan tumit di lantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas lalu
dibengkokkan kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali
3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki di lantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada kaki
lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas. Cara ini
dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.
Gambar 3: Gerak Kedua (Sumber: Soegondo, 2008)
4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Kedua ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan memutar
dengan pergerakkan pada pergelangan kaki ke arah samping lalu ke tengah masing-masing
sebanyak 10 kali.
5. Jari-jari kaki diletakkan di lantai. Kedua tumit diangkat dan buat gerakan memutar ke samping.
Turunkan kembali ke lantai dan gerakkan ke tengah, dengan pergerakkan pada pergelangan
kaki, masing-masing sebanyak 10 kali.
Gambar 5: Gerak Keempat (Sumber: Soegondo, 2008)
6. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari ke depan turunkan kembali kaki
anda, bergantian kiri dan kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
8. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi gerak keenam, namun gunakan kedua kaki secara
bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
Gambar 8: Gerak Ketujuh (Sumber: Soegondo, 2008)
9. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki ke
depan dan ke belakang.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2007. Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2. Jakarta: EGC.
Setyanto, Purwo. 2009. Senam Kaki untuk Cegah Diabetic Foot di Persatuan Diabetes Indonesia
(PERSADIA) Unit RS Ciremai Cirebon, (Online), (http://www.kesad.mil.id/content/senam-
kaki, diakses 22 Agustus 2012)
Smeltzer, Suzane C. 2006. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8.
Jakarta: EGC
Soegondo. 2008. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus di Indonesia. Jakarta:
Perkeni FKUI
Suastika, Ketut. 2008. Kumpulan Naskah Ilmiah. Obesitas, Sindrom Metabolik, Diabetes,
Displidemia, Penyakit Tiroid. Bali. Penerbit: Udayana University Press.
Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 5. Jakarta : Interna Publishing
Waspadji, Sarwono. 2006. Kaki Diabetes. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Penyakit Dalam FKUI.