Anda di halaman 1dari 5

Nama Anggota Kelompok 2 :

Elvian Eka Damayanti (181475)


Haris Fadilah (181477)
Nova Dwi Handayani (181487)
Priska Ningsih Lupitasari (181489)
Yandri Nofyanti Y Otu (181495)

SOP KOMUNIKASI DENGAN LANSIA

PREINTERAKSI
1. Mengumpulkan data tentang pasien
2. Menyiapkan alat yang dibutuhkan
3. Menilai kesiapan diri perawat
4. Mempersiapkan pertemuan dengan klien
ORIENTASI
5. Melakukan tindakan 5S
6. Melakukan perkenalan diri dan identifikasi pasien
7. Menjelaskan tujuan tindakan
8. Memutuskan kontrak waktu dan pertemuan
9. Menjelaskan kerahasiaan
10. Inform consent
TAHAP KERJA
11. Memastikan pasien nyaman dengan situasi sebelum dilakukan komunikasi
12. Memberi kesempatan pasien untuk bertanya atau memilih topik pembicaran
13. Menanyakan keluhan utama
14. Melakukan kegiatan sesuai rencana
TERMINASI
15. Menyimpulkan hasil wawancara
16. Memberikan reinformence positif
17. Merencanakan tindak lanjut dengan pasien
18. Menentukan kontrak (waktu,tempat,topik)
19. Mengakhiri kegiatan dengan baik
DOKUMENTASI
20. Catat hasil wawancara dalam catatan keperawatan
DIMENSI RESPON
21. Berhadapan atau posisi tubuh sejajar dengan pasien
22. Mempertahankan kontak mata
23. Tersenyum pada saat yang tepat
24. Menbungkuk ke arah pasien atau klien
25. Mempertahankan sikap ternbuka

Keluarga bapak Haris tinggal bersama ibunya yang bernama ibu Nova berumur 85 tahun.
Bapak Haris meminta bantuan kepada salah satu seorang perawat bernama Elvian. Bapak Haris
mengeluhkan ibunya atau oma Nova sering mengatakan badannya kurang perawatan diri.
Mengakibatkan oma Nova tampak lemah, kuku panjang dan kotor (tidak terawat). Bapak haris
menceritakan bahwa oma Nova tidak dapat melakukan perawatan diri disebabkan karena oma
Nova sedang sakit. Sehingga bapak Haris meminta bantuan pada perawat Okta.

Penyelesaian :

1. Kondisi Klien
a). Data Subjektif (DS) : Klien mengatakan badannya kurang perawatan diri.
b). Data Objektif (DO) : Klien tampak lemah, kuku panjang dan kotor (tidak terawat).

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan personal higiene berhubungan dengan badan lemah.

3. Tujuan Khusus
- Memenuhi kebutuhan personal higiene.
- Meningkatkan rasa nyaman klien.

4. Tindakan Keperawatan
Memotong kuku.

1. Tahap Pre interaksi:

Ketika Perawat mendengarkan keadaan oma Nova dengan segala situasi dan kesulitannya,
perawat mempunyai gambaran tentang apa yang harus dilakukannya saat nanti bertemu
dengan oma Nova. Perawat pun mendengarkan dan mengumpulkan data bahwa oma Nova
sering mengeluh badannya lemah dan kurang perawatan diri. Selama sakit oma Nova tidak
dapat mandi seperti biasa dan hanya di lap tubuhnya saat mandi sehingga kebersihan
tubuhnya sangat kurang. Perawat menentukan tindakan yang akan diberikan kepada oma
Nova.

2. Tahap orientasi:

Setelah perawat melakukan perjanjian dengan oma Nova, Perawat pun datang untuk bertemu
dengan oma Nova. Perawat masuk ke ruang tamu dan menyapa juga memperkenalkan diri
kepada oma Nova. Perawat dengan ramah serta tersenyum menyapa, sehingga oma Nova pun
tampak nyaman. Karena merasa nyaman dengan perawat, oma Nova pun bercerita mengenai
yang dikeluhkannya selama sakit yaitu tidak bisa menjaga kebersihan dirinya sendiri. Tiap
pagi tubuh oma Nova hanya dilap tanpa ada tindakan pembersihan lain. Perawat
mengingatkan kontrak yamg sebelumnya dibuat dengan menanyakan ingatkah oma Nova
kapan dan dimana mereka akan melakukannya. Menanyakan ulang kesediaan oma Nova.

3. Tahap kerja :

Perawat memberi pengertian kepada oma Nova atas tindakan pemotongan kuku oma Nova,
apa saja tindakan yang dilakukan lalu tujuan dilakukan tindakan tersebut untuk apa agar oma
Nova mengetahui dan dapat memahaminya. Perawat memcuci tangan lalu kuku oma Nova
direndam air hangat selama 1-2 menit dahulu sebelum dipotong agar lunak dan memudahkan
dalam pemotongan kuku. Tapi sebelum dipotong kuku oma Nova dibersihkan dengam cara
disikat dengan sikat dan sabun karena kebersihannya saat pemotongan juga sangat penting.
Setelah itu tangan oma Nova dibilas lalu dikeringkan dengan handuk, selanjutnya jari jari oma
Nova diletakkan di atas bengkok agar kotoran dan sisa pemotongan kuku tidak berserakan.
Kuku tangan dipotong oval agar sesuai dengan lengkungan kuku. Berbeda dengan kuku kaki
harus direndam air hangat selama 2-3 menit karena kuku kaki sedikit lebih keras
dibangndingkan kuku tangan dan dipotong sedikit lebih lurus agar tidak sakit/berdarah.
Tindakan pemotongan kuku selesai.

4. Tahap eliminasi :

Perawat menanyakan perasaan oma Nova setelah tindakan pemotongan selesai. Lalu
kemudian perawat melakukan evaluasi objektif dengan memperlihatkan kuku yang sudah
dibersihkan tadi,dan menanyakan apakah oma Nova masih ingat apa yang telah diajarkan oleh
perawat tadi. Perawat memberitahukan kalau pemotongan kuku ini dilakukan lagi ketika kuku
oma Nova sudah mulai panjang atau mengganggu oma Nova dalam beraktivitas. Klien
mengerti dan paham apa yang dimaksut perawat.

Kesimpulan:
Perawat dalam melakukan komunikasi diatas kepada lansia tetap menatap oma Nova
sehingga dia bisa membaca gerak bibir kita dan bisa memberikan isyarat mata, bicara
perlahan, jelas, dengan nada yang normal, serta membiarkan oma Nova untuk bercerita
beberapa menit sambil kita mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikeluhkan atau
yang membuat oma Nova itu merasa tidak nyaman. Pada masalah diatas perawat sebelum
mengambil keputusan harus mengkaji dulu apa yang menjadi masalah pada lansia tersebut
sehingga dapat memberi pengertian tanpa menggunakan kata-kata yang menjelekkan atau
dapat menyakiiti perasaan lansia serta dapat memberikan memberikan pengertian bahwa
kebersihan diri pasien juga sangat penting.
Link reference :
https://www.scribd.com/doc/139543837/Sop-Komunikasi-Terapeutik
https://www.kompasiana.com/detra18/552c49226ea834a7448b4589/komunikasi-dalam-
keperawatan-strategi-pelaksanaan-tindakan-keperawatan-komunikasi-terapeutik-memotong-kuku
https://www.kompasiana.com/detra18/552c49226ea834a7448b4589/komunikasi-dalam-
keperawatan-strategi-pelaksanaan-tindakan-keperawatan-komunikasi-terapeutik-memotong-
kuku#

Anda mungkin juga menyukai