PARAFRASE TUGAS BAHASA INGGRIS-INDONESIA

OLEH KELOMPOK 1 :

INGGRID RISKI LIANA

REZA RANTIKA
RENTI NASMAWATI
ROZA AFRIANI
ROSMEMORI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES RIAU
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIV KEBIDANAN

TAHUN 2019
Tugas 2

Communication techniques for successful collaboration

Direct and deliberate communication techiques include SBAR, closed-loop

communication, and the handoff. SBAR-an acronym for situation, background,
assessment, and recommendation-is a structured communication tool that has been
show to significantly improve the quality of communication between health care
providers and to reduce errors. The SBAR approach omits the nonessential
elements of a woman’s history, distills the most pertinent imformation, and
clarifies what is needed. The midwife can use the SBAR approach to obtain a
consultation from a specialist (table 2-15) or to communicate during an
emergency (table 2-16).

Parafrase Teknik komunikasi untuk kolaborasi yang sukses

Komunikasi SBAR adalah salah satu teknik komunikasi efektif yang

digunakan oleh petugas kesehatan untuk mengatur agar informasi dapat ditransfer

kepada orang lain secara akurat dan efisien. SBAR adalah singkatan dari situation,

background, assessment, and recommendation. Situation merupakan kondisi

terkini yang sedang terjadi pada pasien, mengidentifikasi diri petugas, pasien dan

masalah yang terjadi pada pasien secara singkat. Background merupakan latar

belakang klinik yang berhubungan dengan situasi seperti : hasil pengkajian, tanda-

tanda vital pasien, hasil labor dan informasi klinis lainnya. Assesment merupakan

hasil pengkajian dari kondisi pasien terkini. Recommendation adalah hal yang

perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pada pasien saat ini. Pendekatan SBAR

tidak mengesampingkan unsur-unsur penting dari sejarah wanita. Teknik ini

menggunakan penyaringan informasi yang sangat relevan dan dapat

mengklarifikasikan sesuai dengan kebutuhan pasien. Pendekatan SBAR dapat

digunakan oleh bidan dalam berkonsultasi dan berkolaborasi dengan dokter

spesialis atau tenaga kesehatan lainnya bahkan dapat digunakan dalam situasi

darurat.