Perkembangbiakan Tanaman
Perkembangbiakan Tanaman
Perkembangbiakan Tanaman
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Dindin Hidayatul Mursyidin, M.Sc
OLEH :
Muhammad Aldy Hernanda
NIM. 1611013310011
Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu sayuran penting yang
dibudidayakan secara komersial di daerah tropika. Kegunaannya sebagain besar adalah
untuk keperluan rumah tangga. Selain dikonsumsi dalam bentuk segar, kering atau
olahan, kegunaan lain adalah untuk keperluan industri dan peternakan (Kusnandriyani,
1996). Pada tanaman cabai diketahui adanya fenomena heterosis, sehingga
memungkinkan untuk dibentuk varietas hibrida yang akan menghasilkan sifat-sifat yang
lebih baik dari varietas yang menyerbuk sendiri seperti untuk sifat kualitas dan daya hasil,
resistensi terhadap hama dan penyakit penting serta sifat baik lainnya. Benih hibrida
adalah benih yang diproduksi secara khusus yang menggunakan paling sedikit dua tetua
yang telah teruji sebelumnya. Benih hasil silangan kedua tetua tersebut benih hibrida.
Untuk menghasilkan benih hibrida tersebut, sampai sekarang masih dilakukan secara
manual dengan kedua tetua yang diketahui asal usulnya.
Menurut Syukur et al. (2012) persentase penyerbukan silang pada cabai cukup
tinggi yaitu mencapai 35%. Cabai memiliki bunga sempurna yaitu memiliki putik dan
benang sari dalam satu bunga, disebut juga berkelamin dua (hermaphrodite). Menurut
Kusandriani dan Permadi (1996), diantara kultivar-kultivar cabai terdapat perbedaan
dalam letak kepala putik terhadap kepala sari yang disebut heterostyly. Posisi dan ukuran
kepala putik sangat mempengaruhi terjadinya penyerbukan silang. Pada bunga yang
kepala putik lebih tinggi dari kotak sari akan terjadi penyerbukan silang. Pada bunga yang
kepala putik lebih rendah dari kotak sari akan terjadi penyerbukan sendiri. Hal ini yang
menyebabkan tanaman pada kultivar tertentu dapat mengadakan penyerbukan sendiri dan
pada kultivar lainnya terjadi penyerbukan silang. Praktikum system perkembangbiakan
tanaman (pengamatan morfologi bunga) penting dilakukan karena menentukan metode
seleksi yang digunakan untuk memperoleh varietas unggul yang diharapkan.
4.1 Hasil
Bagian Keterangan
No. Gambar
Tanaman
A.Bunga
Capsicum
frutescens
1. Bunga
B.Bunga
Capsicum
annum
a.
A. Buah
Capsicum
2. Buah frutescens
B. Buah
Capsicum
annum
A. Daun
Capsicum
frutescens
B. Daun
3. Daun
Capsicum
annum
4. Batang
Batang tanaman
Capsicum
frutescens
4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1. Cabai rawit spesies C. frutescens hanya memiliki warna mahkota (corolla) hijau
keputihan, warna anter biru, warna buah muda hijau, putih, dan putih kehijauan,
tangkai buah mengecilatau menyempit pada bagian pangkal buah, bentuk daun
deltoid
2. Persilangan antar spesies (interspesifik) memerlukan waktu yang relatif lama
karena sulit dilakukan dan keberhasilannya relatif kecil akibat adanya sifat
inkompatibiltas dan kegagalan persilangan yang cukup tinggi serta hasil
persilangan antar spesies juga sering menunjukkan sterilitas yang tinggi
5.2 Saran
Alnopri. 2005. Penampilan dan Evaluasi Heterosis Sifatsifat Bibit pada Kombinasi
Sambungan Kopi Arabika. J. Akta Agrosia. 8(1):25-29.
Greenleaf, W.H. 1986. Pepper breeding. p. 67-134. In M.J. Basset (Eds.). Breeding
Vegetables Crops. AVI Publishing Co. Conecticut.
Kim, C.G., D.I. Kim, H.J. Kim, J.I. Park, B. Lee, K.W. Park, S.C. Jeong, K.H. Choi, J.H.
An, K.H. Cho, Y.S. Kim, H.M. Kim. 2009. Assessment of gene flow from
genetically modified anthracnose-resistant chili pepper (Capsicum annuum L.) to
a conventional crop. J. Plant Bio. 52:251-258.
Kumar, O.A., R.C. Panda, S.S. Tata, K.G.R. Rao. 2010. Cytogenetic studies of F1 hybrid
Capsicum annuum L. x Capsicum chacoense (Hunz). J. Phytology 2:10- 15.
Lippert, L.F. and P.D. Legg. 1972. Diallel Analysis for Yield and Maturity Characteristic
in Muskmelon Cultivar. J. Amer. Soc. Hortic. Sci. 104:100-101.
Setiamihardja, R. 1993. Persilangan antar spesies pada tanaman cabai. Zuriat 4:112-114.
Syukur. M.. Sriani Sujiprihati. Rahmi Yunianti. 2012. Teknik Pemuliaan Tanaman.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Wang, D., P.W. Bosland. 2006. The genes of Capsicum. HortScience. 41:1169-1187.
Wardiana, E., E. Randriani, dan H.T. Luntungan. 1995. Heterosis Jumlah Buah dan
Komponen Buah Hasil Persilangan Kelapa Genjah x Dalam. Zuriat. 6(1):32- 38.