Disusun Oleh :
ROMBEL 2
PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
TAHUN 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Individu dengan gangguan ini selalu berusaha mencari perhatian dari lingkungan.
Mereka cenderung untuk melebih-lebihkan pikiran atau perasaan mereka dan membuat
segala sesuatunya tampak lebih penting dari yang sesungguhnya.Mereka menampilkan
air mata, kemarahan (temper tantrum), dan tuduhan-tuduhan apabila mereka tidak
menjadi pusat perhatian atau tidak mendapatpersetujuan dan pujian
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Histrionik
Gangguan kepribadian ini bisa dialami pria maupun wanita. Wanita dengan
gangguan HPD cenderung berperilaku sesuka hatinya, kekanak-kanakan, dan sangat
tergantung pada orang lain. Mereka cenderung tidak realistis, fantasinya berlebihan.
Ekspresi emosional yang dangkal saat ia menghadapi distres dan kesulitan untuk
memahami orang lain membuat dirinya sulit dalam mempertahankan hubungan dengan
pasangannya.
Pada pria, pelbagai permasalahan yang dihadapi dapat berupa krisis identitas diri,
impulsif dan gangguan berhubungan dengan orang lain. Masalah yang kerap dialami pria
dengan HPD adalah kecenderungan antisosial, dramatis, dan tidak mampu bersikap
dewasa. Selain itu, pria dengan gangguan ini akan merasa bersalah terhadap dirinya jika
ia tidak sanggup untuk dekat dengan orang lain.
Pria HPD dengan tendensi antisosial melakukan isolasi diri dan menghindari
hubungan sosial untuk beberapa hari bahkan beberapa tahun saat ia merasakan
ketidaknyamanan atau bila terjadi kesalahpahaman yang membuat dirinya terusik.
Individu dengan gangguan ini tidak nyaman atau merasa tidak dihargai ketika
mereka tidak menjadi pusat perhatian.
Penampilan dan perilaku mereka sering melakukan profokasi secara seksual yang
tidak tepat (menggoda).
Ekspresi emosional yang dangkal dan cepat berubah.
Secara konsisten menggunakan penampilanfisik untuk menarik perhatian kepada
diri mereka sendiri.
Individu ini memiliki gaya bicara yang impresionistik dan kurang rinci.
Individu dengan gangguan ini ditandai dengan dramatisasi diri, sandiwara, dan
ekspresi berlebihan dari emosi.
Memiliki tingkat sugestifitas yang tinggi.
Menganggap hubungannya lebih intim dari realitanya.
Millon dkk. (2004) menyebutkan dinamika etiologi yang dialami oieh seseorang
sehingga ia memiliki gangguan kepribadian histrionik:
1) Genetik
2) Jenis kelamin wanita, pria identik dengan antisocial personality disorders.
3) Trauma masa kanak-kanak, dibentuk melalui relasi antara jenis kelamin orang
tua yang berlawanan, pengalaman masa kanak-kanak dan konsekuensi
perkembangan terhadap perkembangan psikoseksual dan pembentukan
karakter yang ada sekarang.
4) Rendahnya fungsi mental yang berada pada tahap oral, dari tingginya fungsi
mental pada tahap perkembangan oedipal, dimana pertumbuhan rasa
keinginan seksual merupakan suatu ketidaksadaran terhadap orang tua yang
berlawanan jenis.
5) Bermasalah pada objek relasi.
6) Tidak terbentuknya super ego yang kuat.
Untuk terapi psikologis sendiri ada ragam jenisnya. Beberapa metode terapi yang
mungkin dipakai untuk menangani gangguan kepribadian adalah:
Terapi perilaku kognitif. Terapi ini bertujuan mengubah cara berpikir dan
bertindak pasien ke arah yang positif. Terapi ini didasarkan kepada teori
bahwa perilaku seseorang merupakan wujud dari cara berpikirnya. Artinya,
jika pikiran orang tersebut negatif, maka perilakunya akan negatif, dan begitu
pula sebaliknya.
Terapi psikodinamik. Terapi ini bertujuan mengeksplorasi dan membenahi
segala bentuk penyimpangan pasien yang telah ada sejak masa kanak-kanak.
Kondisi semacam ini terbentuk akibat pengalaman-pengalaman yang negatif.
Terapi interpersonal. Terapi ini didasarkan kepada teori bahwa kesehatan
mental seseorang sangat dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan orang lain.
Artinya jika interaksi tersebut bermasalah, maka gejala-gejala yang
merupakan bagian dari gangguan kepribadian, seperti rasa cemas, ragu, dan
tidak percaya diri, bisa terbentuk. Karena itulah tujuan utama terapi ini adalah
membenahi segala macam masalah yang terjadi di dalam interaksi sosial
pasien.
BAB III
KESIMPULAN
Histrionik merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan tingkah laku
yang bersemangat (colorful), dramatis atau suka meninjolkan diri dan ekstrivert pada
individu yang emosional dan mudah terstimulasi oleh lingkungan.