Anda di halaman 1dari 35

BAB I

TEORI KEHAMILAN

A. Pengertian
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya

hamil normal adalah 280 hari atau 40 minggu, dihitung dari hari pertama haid

terahir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati. Yang menandai awal

periode antepartum.(varney 2006)


Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis,

dimana wanita yang memiliki organ reproduksi sehat yang mengalami

menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ

reproduksinya sehat sangatbesar kemungkinannya akan mengalami

kehamilan (mandriwati 2007)

B. Proses Kehamilan.

a. Fertilisasi

Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya

ovum dan sperma paling sering adalah didaerag ampulla tuba. Sebelum

keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:

a) Tahap penembusan korona radiata

Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi

yang bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses

kapasitasi.

b) Penembusan zona pellusida

1
2

Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi

hanya satu terlihat mampu menembus oosit.

c) Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma

Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai

kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis

kelamin baru (XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki)

b. Pembelahan

Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4

sel , 8 sel, sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk

sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan

membelah membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim,

cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel

yang ada di massa sel dalam. Berangsur – angsur ruang antar sel menyatu

dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga disebut

blastokista (4 – 5 hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar

disebut trofoblas. Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast

bisa masuk endometrium dan siap berimplantasi (5 – 6 hari) dalam bentuk

blastokista tingkat lanjut.

c. Nidasi / implantasi

Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium

blastokista) kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi

pada pars superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat

implantasi selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik ( 2 – 3


3

hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi

menjadi berkelok – kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan.

(Marjati,dkk.2010 ; 37).

C. Tanda-Tanda Kehamilan Pasti , Tidak Pasti, Kemungkinan Hamil


Tanda-tanda kehamilan pasti , tidak pasti, kemungkinan hamil menurut Ai

Yeyeh Dkk adalah :


a. Tanda kehamilan pasti

Pada ibu yang diyakini sedang dalam kondisi hamil maka dalam

pemeriksaan melalui USG (Ultrasonografi) terlihat adanya gambaran

janin.

Pemeriksa merasakan gerakan janin dalam rahim pada usia 20

minggu, terlihat adanya gambaran kerangka janin dengan pemeriksaan

radiology, terdengar adanya denyut jantung janin, melalui pemeriksaan

dengan ultrasonografi Doppler dapat dideteksi dengan denyut jantung

janin pada minggu ke-8 sampai minggu ke-12 setelah menstruasi terakhir

dengan stetoskop leanec denyut jantung terdeteksi pada minggu ke-18

sampai minggu ke-20


b. Tanda-tanda mungkin hamil
1) Menurut wiknjosastro dalam prawiharjo (2005),Cara khas yang

dipakai untuk menentukan adanya human chorionic gonadotropin

pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pagi hari. (Ai

yeyeh 2009)
2) Tanda hegar
Tanda hegar yaitu segmen bawah rahim melunak , tanda hegar

tanda ini terdapat pada dua pertiga kasus dan biasanya muncul

pada minggu keenam dan sepuluh serta terlihat lebih awal pada
4

perempuan yang hamilnya berulang.pada pemeriksaan bimanual,

segmen bawah uterus terasa lebih lembek. Tanda ini sulit diketahui

pada pasien gemuk atau dinding abdomen yang tegang.


3) Tanda chadwick .
Tanda chadwick biasanya muncul pada minggu kedelapan dan

terlihat lebih jelas pada wanita yang hamil berulang tanda ini

berupa perubahan warna. Warna pada vagina dan vulva menjadi

lebih merah dan agak kebiruan timbul karena adanya vaskularisasi

pada daerah tersebut.


4) Tanda goodel
Tanda goodel biasanya muncul pada minggu ke enam dan terlihat

lebih awal pada wanita yang hamilnya berulang tanda berupa

serviks menjadi lebih lunak dan jika dilakukan pemeriksaan

dengan speculum, serviks terlihat berwarna lebih kelabu

kehitaman
5) Tanda piscaseek
Tanda piscaseek uterus membesar secara semetris menjauh garis

tenga tubuh (setengah bagian tersa lebih keras dari yang lainnya)

bagian yang lebih besar tersebut terdapat pada tempat melekatnya

(implantasi) tempat kehamilan.


6) Tanda braaxton hick
Tanda braxton hick bila uterus dirangsang mudah berkontraksi.

Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil.pada keadaan

uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada

mioma uteri.
c. Tanda kehamilan tidak pasti
1) Amenorhea
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan

folikel degraaf dan ovulasi, mengetahui tanggal haid terahir


5

dengan perhitungan rumus nagle dapat ditentukan perkiraan

persalinan, amenorhea (tidak haid) , gejala ini sangat penting

karena umunya wanita hamil tidak dapat haid lagi.


2) Mual dan muntah
Pengaruh estrogen dan prgesteron terjadi pengeluaran asam

lambung yang berlebihan, menimbulakan mual dan muntah

terutama pagi hari yang disebut morning sickness , akibat mual

muntah nafsu makan berkurang.


3) Mengidam
Mengidam ( menginginkan makanan atau minuman teertentu),

sering terjadi pada bulan-bulan pertama akann tetapi menghilang

dengan tuanya kehamilan.


4) Mamae menjadi tegang dan membesar
Mammae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan

pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan

alveoli di mammae.
5) Anoreksia
Anoreksia (tidak nafsu makan),pada bulan-bulan pertama tetapi

setelah itu nafsu makan akan timbul lagi. Hendaknya dijaga

jangan sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga

kenaikan tidak sesuia dengan tuanya kehamilan.


6) Sering miksi
Sering kencing karena terjadi kandung kencing pada bulan-bulan

pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai

membesar.pada triwulan kedua umunya keluhan ini hilang oleh

karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada

akhir triwulan gejala ini bisa timbul lagi karena janin mulai masuk

kerongga panggul dan menekan kembali kandung kencing.


7) Konstipasi/obstipasi
6

Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun karena disebabkan

oleh pengaruh hormon steroid


8) Hipertropi dari papila gusi
Tanda berupa pembangkakan pada gusi. Gusi tampak bengkak

karena paningkatan jumlah pembuluh darah disekitar gusi,epulis

adalah suatu hipertrofi papila ginggivae.sering terjadi pada

triwulan pertama.
9) Perubahan pada perut
Uterus tetap berada pada rongga panggul sampai minggu ke 12

setelah itu uterus mulai diraba diatas simfisis fubis.


10) Leukore (keputihan)
Tanda berupa peningkatan jumlah cairan vagina pada pangaruh

hormone cairan tersebut tidak menimbulkan rasa gatal, warnanya

jernih dan jumlahnya tidak banyak.

D. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis dalam masa kehamilan

Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil Trimester I,II,dan

III

a. Sistem reproduksi

1) Vagina dan vulva

a) Trimester I

Pengaruh hormon estrogen, vagina dan vulva

mengalami peningkatan pembuluh darah sehingga nampak

semakin merah dan kebiru-biruaan. Hormon kehamilan

mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalinan

dengan memproduksi mukosa vagina yang tebal, jaringan ikat

longgar, hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina.


7

b) Trimester II

Karena hormon estrogen dan progesteron terus

meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan

pembuluh-pembuluh darah alat genitalia membesar. Hal ini

dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat

genetalia tersebut meningkat.

2) Serviks uteri

a) Trimester I

Pada trimester pertama kehamilan, berkas kolagen

menjadi kurang kuat terbungkus. Hal ini terjadi akibat

penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan. Dengan sel-

sel otot polos dan jaringan elastis , serabut kolagen bersatu

dengan arah pararel terhadap sesamanya sehingga serviks

menjadi lunak pada dinding kondisi tidak hamil, tetapi tetap

mampu mempertahankan kehamilan.

b) Trimester II

Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-

kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan

sekresi lebih banyak.

c) Trimester III
8

Pada saat kehamilan mendekati aterm, terjadi

penurunan lanjut dari konsentrasi kolagen. Konsentrasinya

menurun secara nyata dari keadaan yang relatif dilusi dalam

keadaan menyebar (dispersi). Proses perbaikan serviks terjadi

setelah persalinan sehingga siklus kehamilan yang berikatnya

akan berulang.

3) Uterus

a) Trimester I

Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti

bentuk aslinya seperti buah alvokad. Seiring dengan

perkembangan kehamilan, daerah fundus dan korpus akan

membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan

12 minggu.

b) Trimester II

Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x

25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. Hal ini

memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan

janin. Pada saat itu rahim membesar akibat hipertropi dan

hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya

menjadi higroskopik dan endometrium desidua.

c) Trimester III

Pada akhir kehamilan uterus akan terus membesar

dalam rongga pelvis dan sering perkembangannya uterus akan


9

menyentuh dinding abdomen, mendorong usus kesamping dan

keatas, terus tumbuh hingga menyentuh hati. Pada saat

pertumbuahan uterus akan berotasi kearah kanan, dekstrorotasi

ini disebabkan oleh adanya rektosigmoid didearah kiri pelvis.

4) Ovarium

a) Trimester I

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus

luteum graviditatum, korpus luteum graviditatis berdiameter

kira-kira 3 cm, kemudian korpus luteum mengecil setelah

plasenta terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon

estrogen dan progesteron.

b) Trimester II

Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai

terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum gravidarum.

c) Trimester III

Pada trimester ke III korpus luteum sudah tidak

berfungsi lagi karena telah digantikan oleh plasenta yang telah

terbentuk

b. Sistem payudara

1) Trimester I

Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon

somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum

mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipertropik sistem


10

saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus pada

payudara.

2) Trimester II

Pada kehamilan setelah 12 minggu, dari puting susu dapat

mengeluarkan cairan bewarna putih agak jernih disebut colostrum.

Colostrum ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.

3) Trimester III

Pada trimester III pertumbuhan kelenjar mamae membuat

ukuran payudara semakin meningkat. Pada kehamilan 32 minggu

warna cairan agak putih seperti air susu yang sangat encer. Dari

kehamilan 32 minggu sampai anak lahir, cairan yang keluar lebih

kental, berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak.

c. Sistem endokrin

1) Trimester I

Perubahan besar pada sistem endokrin yang penting terjadi

untuk mempertahan kehamilan, pertumbuhan normal janin, dan

nifas. Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi

dua kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan 6 mingggu.

Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat

reproduksi estrogen dan progesteron plasenta dan juga hormon-

hormon yang dikeluarkan oleh janin.

2) Trimester II
11

Adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta

terhambatnya pembentukan FSH dan LH.

3) Trimester III

Kelenjar tiroid akan mengalami perbesaran hingga 15,0 ml

pada saat persilanan akibat dari hiperplasia kelenjar dan

peningkatan vaskularisasi

Pangaturan konsentrasi kalsium sangat berhubungan erat

dengan magnesium, fosfat, hormon pada tiroid, vitamin D dan

kalsium. Adanya gangguan pada sala satu faktor itu akan

menyebabkan parubahan pada yang lainnya. Konsentrasi plasma

hormon pada tiroid akan manurun pada trimester pertama dan

kemudian akan meningkat secara progresif. Aksi penting dan

hormon paratiroid ini adalah untuk memasuk janin dengan kalsium

yang adekut. Selain itu, juga diketahui mempunyai peran dalam

produksi peptida pada janin, plasenta, dan ibu.

d. Sistem perkemihan

1) Trimester I

Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan

sehingga sering timbul kencing.Keadaan ini hilang dengan tuanya

kehamilan bila uterus garvidus keluar dari rongga panggul dan

ginjal wanita harus mengakomodasikan tuntutan metabolisme dan


12

sirkulasi tubuh ibu yang meningkat dan juga mngeksekresi produk

sampai janin. Fungsi ginjal berubah karena adanya hormon

kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita, aktifitas fisik

dan asupan makanan. Sejak minggu ke-10 gestasi pelvik ginjal dan

ureter berdilatasi.

Ginjal pada kehamilan sedikit bertambah besar panjang

bertambah 1-1,5 cm, volume renal meningkat 60ml dari 10ml pada

wanita yang tidak hamil.

Protein urin secara normal disekresikan 200-300 mg/hari,

bila melebihi 300mg/hari maka harus di waspadai terjadi

komplikasi.

2) Trimester II

Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar

mulai berkurang, karena uterus sudah mulai keluar dari uterus.

Pada trimester kedua, kandungan kemih tertarik keatas dan keluar

dari panggul sejati kaerah abdomen.

3) Trimester III

Pada kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas

panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung

kencing akan mulai tertekan kembali.

e. Sistem pencernaan

1) Trimester I
13

Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan

motilitas otot polos pada traktus digestivus dan penurunan sekresi

asam hidroklorid dan peptin dilambung sehingga akan

menimbulkan gejala berupa pyrosis yang disebabkan oleh refleks

asam lambung ke esofagus bawah sebagai akibat perubahan posisi

lambung dan menurunya tonus sfingter esofagus bagian bawah.

Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid dan penurunan

motilitas, serta konstipasi sebagai akibat penurunan motilitas usus

besar. Mual yang sering terjadi pada pagi hari disebut “morning

sickness”..

2) Trimester II

Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon

progesteron yang meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi

karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut

yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran

pencernaan, usus besar, kearah atas dan lateral.

3) Trimester III

Biasanya terjadi konstipasi karena hormon progesteron

yang meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi karena

adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang

mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan,

usus besar, kearah atas dan lateral.

f. Sistem muskuloskeletal
14

1) Trimester I

Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada

muskuloskeletal. Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan

progesteron, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, katilago, dan

ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial.

2) Trimester II

Selama trimester kedua mobilitas persendian akan

berkurang terutama pada persendian siku dan pergelangan tangan

dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan

konektif/jaringan yang berhubungan diskeitarnya.

3) Trimester III

Sendi pelvic pada saat kehamilan sedikit bergerak.

Perubahan tubuh secara bertahan dan peningkatan berat wanita

hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah

sevara menyolok. Peningkatan distensi abdomen yang membuat

pangggul miring kedepan, penurunan tonus otot dan peningkatan

beban berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan

penyesuaian ulang. Pusat gravitasi wanita bergeser kedepan.

g. Sistem kardiovaskuler

1) Trimester I

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dpengaruhi oleh

adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan

pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula mamae dan alat


15

lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume

plasma matermal mulai meningkat pada saat usia kehamilan 10

minggu

2) Trimester II

Pada usia kehamilan ke 16 minggu, mulai jelas kelihatan

terjadi proses hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit

demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm.

Perubahan auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi

jantung. Peningkatan volume darah dan curah jantung juga

menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi

selama masa hamil.

3) Trimester III

Selama kehamilan jumlah leukosit akan meningkatan yakni

berkisar antara 5000-12000 dan mencapai puncaknya pada saat

persalinan san masa nifas berkisar 14000-16000. Penyebab

peningkatan ini belum diketahui. Respon yang sama diketahui

terjadi selama dan setelah melakukan latihan yang berat. Distrubusi

tipe sel juga akan mengalami perubahan. Pada kehamilan, terutama

trimester ke-3, terjadi peningkatan jumlah granuliosit dan limfosit

dan secara bersamaan limfosit dan monosit.

h. Sistem integumen

1) Trimester I
16

Peubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis

menyababkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem

integumen selama masa kehamilan. Perubahan yang umum terjadi

adalah peningkatan ketebalan kulit dan lemak

subdermal,hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku,

percepatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea,

peningkatan sirkulasi dan aktifitas. Jaringan elastis kulit mudah

pecah, menyebabkan striae-gravidarium atau tanda renggangan.

2) Trimester II

Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan

progesteron, kadar MSH pun meningkat. Pada terjadi

perubahandeposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh

MSH dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigementasi ini

terjajjdi pada striae graviadarum livide atau alba, aerola mammae,

papila mammae, linea nigra, pipih (chloasma gravidarum). Setelah

persalinan hipegmentasi ini akan menghilang.

3) Trimester III

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna

menjadi kemerahan,kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai

daerah payudara dan paha perubahan ini dikenal dengan striae

gravidarum.

i. Sistem metabolisme

1) Trimester I-III
17

Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi.

BMR meningkat hinggah 15-20% yang umumnya terjadi pada

triwulan terahir. Akan tetapi bila dibutuhkan dipakailah lemak ibu

untuk mendapatkan kalori dalam pekerjaaan sehari-hari. BMR

kembali setelah hari ke-5 atau ke-6 pasca partum. Peningkatan

BMR mencerminkan kebutuhan oksigen pada janin, plasenta,

uterus serta peningkatan kerja jantung ibu. Pada kehamilan tahap

awal banyak wanita mengeluh merasa lemah dan letih setelah

melakukan aktifitas ringan.

Perubahan metabolisme adalah metabolisme basal naik sebesar

15% sampai 20% dari semula terutama pada trimester ke III

a) Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155mEq

per liter menjadi 145mEq perliter disebabkan hemodelusi darah

dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.

b) Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ

kehamilan janin dan persiapan laktasi. Dalam makanan

diperlukan protein tinggi ½ gr/kg atausebutir telur ayam sehari.

c) Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.

d) Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil meliputi:

i. Umumnya 1,5 gr setiap hari, 30-40 gr untuk pembentukan

tulang janin.

ii. Fosfor rata-rata 2 gr dalam sehari


18

iii. Zat besi 800 mgr atau 30-50 mgr sehari

Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat

terjadi retensi air.

j. Sistem berat badan dan indeks masa tubuh

1) Trimester I

Pada dua bulan pertama kenaikan berat badan belum terlihat, tetapi

baru nampak dalam bulan ketiga.

2) Trimester II

Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kg/minggu. Selama kehamilan.

3) Trimester III

Kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg dan sampai akhir kehamilan

11-12 kg. Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan

menurut tinggi badan adalah dengan menggunakan indeks masa

tubuh yaitu dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat

2.

k. Sistem darah dan pembekuan darah

1) Sistem darah

Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian.

Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan

didalamnya terdapat unsur-unsur padat, sel darah. Volume darah

secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55%nyaaadalah cairan


19

sedangkan 45% sisanya terdiri atas sel darah. Susunan darah terdiri

dari air 91,0% , protein 8,0% dan mineral 0,9%

2) Pembekuan darah

Pembekuan darah adalah proses yang mejemuk dan berbagai faktor

diperlukan untuk melaksanakan pembekuan darah sebagaimana

telah diterangkan.

Trombin adalah alat dalam mengubah fibrinogen menjadi

benang fibrin. Trombin tidak ada dalam darah normal yang masih

dalam pembuluh. Tetapi yang ada adalah zat aktif trombin oleh

kerja trombokinase. Trombokinase atau trombokiplastin adalah zat

penggerak yang dilepaskan kedarah ditempat yang luka.

Diduga terutama tromboplastin terbentuk karena terjadi

kerusakan pada trombosit, yang selama ada garam kalsium dalam

darah, akan mengubah protombin menjadi trombin sehingga terjadi

pembekuan darah.

l. Sistem persyarafan

Trimester I-III

Perubahan fungsi sistem neurologi selama masa hamil, selain

prubahan-perubahan neurohormonal hipotalami-hipofisis. Perubahan

fisiologik spesifik akibat kehamilan dapat terjadi timbulnya gejala

neurologi dan neuromuskular berikut :

1) Kompersi saraf panggul atau statis vaskular akibat pembeesaran

uterus dapat menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah.


20

2) Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan

pada saraf

3) Edema yang melibatkan saraf periver dapat menyebabkan carpal

lumbal syndrome selama trimester akhir kehamilan. Edema

menekan saraf median bagian bawah ligamentum karpalis

pergelangan tangan. Sindrom ini ditandai oleh parestesia (sensasi

abnormal seperti rasa terbakar atau gatal akibat gangguan pada

sistem saraf sensori ) dan nyeri pada tangan yang menjalar kesiku

4) Akrostesia (gatal ditangan) yang timbul akibat posisi bahu yang

membungku, dirasakan pada beberapa wanita selama hamil.

Keadaan ini berkaitan dengan tarikan pada segmen fleksus

drakialis

5) Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul pada saat ibu merasa

cemas dan tidak pasti tentang kehamilannya. Nyeri kepala dapat

juga dihubungkan dengan gangguan penglihatan, seperti kesalahan

refraksi, sinusitis atau migran

6) Nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan dan bahkan pingsan

(sinkop) sering terjadi pada awal kehamilan. Ketidakstabilan

vasomotor,hipotensi postural atau hipoglekemi mungkin keadaan

yang bertanggung jawab atas keadaan ini.

7) Hipokalsenia dapat menyebabkan timbulnya masalah

neuromuskular, seperti kram otot atau tetani.


21

m. Sistem pernafasan

1) Trimester I

Kebutuhan oksigen ibu meingkat sebagai respon terhadap

percepatan laju metabolik dan peningkatan kebutuhan oksigen

jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan

suatu cara untuk membuang karbon dioksida

2) Trimester II

Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil

sering mengeluh sesak nafas sehingga meningkatkann usaha

bernafas

3) Trimester III

Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang

membesar kerah diafragma sehingga diafragma kurang leluasa

bergerak mengakibatkan wanita hamil derajat kesulitan bernafas.

E. Perubahan dan adaptasi psikologis masa kehamilan trimester I,II, dan III

1. Trimester I (Penyesuaian)

a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan

kehamilannya.
22

b. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan dan

kesedihan. Bahkan kadang itu berharap agar diinya tidak hamil

saja.

c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.

Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.

d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat

perhatian dengan seksama.

e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia

seorang ibu yang mungkin diberiatahukannya kepada orang lain

atau malah mungkin dirahasiakannya.

f. Hasrat untuk melkukan hubunngan seks berbeda-beda pada setiap

wanita, tetapi kebanyakan akan mengalmi penurunan.

2. Trimester II ( kesehatan yang baik)

a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon

yang tinggi.

b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.

c. Merasa gerakan janin

d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekwatiran.

e. Libido meningkat

f. Menuntut perhatian dan cinta

g. Merasa bahwa bayi sebagao individu yang merupakan bagian dari

dirinya
23

h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil laiannya atau

pada orang lain yang baru menjadi ibu

i. Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilannya,

kelahiran dan persiapan untuk peran baru.

3. Trimester III ( Penantian dengan penuh keawspadaan)

a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan

tidak menarik

b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak hadir tepat waktu

c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat

melahirkan, khawatir akan keselamatanya.

d. Khawatit bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,

bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.

e. Merasa sedih kerana akan terpisa dari bayinya

f. Merasa kehilangan perhatian

g. Perasaan mudah terluka ( sensitif)

h. Libido menurun

F. Ketidaknyamanan Umum Selama Kehamilan.

a. Nausea

Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih

parah di pagi hari. Penyebab morning sickness masih belum

diketahui secara pasti, perubahan hormon selama kehamilan, kadar

gula darah yang rendah (mungkin disebabkan oleh tidak makan

sehingga mengakibatkan siklus yang tidak berujung pangkal),


24

lambung yang terlalu penuh, peristaltik yang lambat dan faktor –

faktor emosi yang lain.puncak nausea dan muntah pada wanita

hamil adalah pada usia kandungan 11 minggu dan menghilang

antara umur kehamilan 14 – 22 minggu.

Cara meringankan:

a) Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam

b) Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjak dari

tempat tidur dipagi hari

c) Jangan menyikat gigi segera setelah makan untuk menghindari

stimulasi refleks gag.

d) Istirahat

e) Gunakan obat – obatan

Tanda bahaya :

hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan, tanda – tanda

kurang gizi

b. Peningkatan Frekuensi berkemih (TM I dan TM III)

Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat

peningkatan berat pada fundus uterus sehingga membuat isthmus

menjadi lunak (tanda hegar) menyebabkan antefleksi pada uterus

yang membesar akibat adanya tekananlangsung pada uterus yang

membesar. Frekuensi kemih meningkat pada trimester ketiga

sering dialami wanita primigravida setelah lightening terjadi efek


25

lightaning yaitu bagian presentasi akan menurun masuk kedalam

panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada kandung kemih.

Cara meringankan:

a) Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kencing

b) Banyak minum di siang hari

c) Kurangi minum di malam hari.

Tanda – tanda bahaya : dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria

c. Sakit punggung Atas dan Bawah

Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran

payudara yang semakin bertambah atau keletihan. Sebagian besar

disebabkan karena perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut

karena titik berat badan berpindah kedepan disebabkan perut yang

membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan dan

sikap ini dapat menimbulkan spasmus

Cara penanganan :

Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen eksternal,

gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda.

d. Hiperventilasi dan sesak nafas

Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi

pusat pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan

meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis yang

terjadi selama kehamilan akan meningkatkan karbondioksida.

Hiperventilasi akan menurunkan karbon dioksida. Sesak nafas


26

terjadi pada trimester III karena pembesaran uterus yang menekan

diafragma. Selain itu diafragma mengalami elevasi kurang lebih 4

cm selama kehamilan.

Cara penanganan :

a) Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut

b) Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan

kedalaman pernafasannya saat sedang mengalami

hiperventilasi

c) Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas

kepalanya secara berkala dan mengambil nafas dalam

d) Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur

seperti saat sedang berdiri.

e. Edema Dependen

Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan

tekanan vena pada ekstrimitas bawah karena tekanan uterus

membesar pada vena panggul pada saat duduk/ berdiri dan pada

vena cava inferior saat tidur terlentang. Edema pada kaki yang

menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harus dibedakan

dengan edema karena preeklamsi.

Cara penanganan :

a) Hindari menggunakan pakaian ketat

b) Elevasi kaki secara teratur setiap hari

c) Posisi menghadap kesamping saat berbaring


27

d) Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan

tekanan vena-vena panggul

f. Nyeri ulu hati

Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir

trimester II dan bertahan hingga trimester III.

Penyebab :

a) Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang

ditimbulkan peningkatan jumlah progesteron.

b) Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat

relaksasi otot halus yang kemungkinan disebabkan

peningkatan jumlah progesteron dan tekanan uterus

c) Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan

tempat dan penekanan oleh uterus yang membesar

Cara penanganan :

a) Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari

lambung menjadi terlalu penuh

b) Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih

besar bagi lambung untuk menjalankan fungsinya

c) Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi

motilitas usus dan sekresi asam lambung yang dibutuhkan

untuk pencernaan.
28

d) Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat

menyebabkan gangguan pencernaan.

g. Konstipasi

Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot

polos usus besar ketika terjadi peningkatan progesteron

Cara penanganan :

a) Asupan cairan yang adekuat

b) Istirahat cukup

c) Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat

tidur untuk menstimulasi peristaltik

d) Makan makanan berserat dan mengandung serat alami

e) Miliki pola defekasi yang baik dan teratur

f) Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan

postur tubuh yang bai, mekanisme tubuh yang baik, kontraksi

otot abdomen bagian bawah secara teratur

h. Kram tungkai

Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau

ketidakseimbangan rasio dan fosfor.selain itu uterus yang

membesar memberi tekanan pembulu darah panggul sehingga

mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewati foramen

doturator dalam perjalanan menuju ekstrimitas bawah.

Cara penanganan :
29

a) Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan

tumitnya( dorsofleksikan kakinya )

b) Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki

kebiasaan mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan

sirkulasi darah

c) Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari

d) Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor

a) Kesemutan dan baal pada jari

Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil postur

dengan posisi bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebabkan

penekanan pada saraf median dan aliran lengan yang akan

menyebabkan kesemutan dan baal pada jari-jari

Cara penanganan :

a) Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-jari

b) Berbaring rileks

G. Kebutuhan Ibu Hamil

a. Kebutuhan Fisik ibu Hamil

1) Kebutuhan oksigen.

Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat

sebanyak 20%. Hal ini disebabkan karena selam kehamilan

pembesaran uterus dapat menekan diafragma sehingga tinggi

diafragma bergeser 4cm dan kapassitas total (paru-paru

berkurang 5%).
30

2) Kebutuhan nutrisi

Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan

sehat dan seimbang yang harus di konsumsi ibu selama masa

kehamilannya meliputi karbohidrat, protein, (60gr/hari),

lemak,vitamin, dan mineral.

3) Kebutuhan personal hygiene

Macam-macam personal hygiene ibu hamil meliputi mandi,

perwatan gigi dan mulut ,perawatan kulit, perawatan payudara,

dan pakaian.

4) Kebutuhan eliminasi

Eliminasi urine dapat meningkat pada kehamilan trimester I

dan trimester III karena adannya penekanan kandung kemih

oleh uterus. Eliminasi alvi cendrung tidak teratur karena

adannya relaaksasi otot polos dan kompresi usus bawah oleh

uterus yang membesar pada kehamilan dan serta karena

adannya aksihormonal yang dapat mengurangi gerakan

peristaltik usus.

5) Kebutuhan seksual

Biasanya gairah seksual ibu amil akan menurun pada trimester

I dan trimester III sedagkan pada trimester II gairah ibu akan

kembali.

6) Kebutuhan Mobilitas
31

Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad

resiko cidera bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan

mobilitas misalnya dengan berjalan-berjalan. Hindari gerakan

melonjak,meloncat/mencapai benda yang lebih tinggi.

7) Istirahat dan tidur

Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada

siang hari dan 8-11 jan pada malam hari.

8) Imunisasi

Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah

terjadinya penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatorum.

9) Persiapan persalinan dan kelahiran bayi

Diberikan pada trimester I sampai trimester III meliputi

persiapan fisik / fisiologis, persiapan psikologis, persiapan

keuangan, persiapan tempat melahirkan, persiapan transportasi

dan persiapan barang-barang kebutuhan ibu dan bayi.

b. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil

a) Support Keluarga

Meliputi motifasi suami, keluarga, dan usaha untukmempererat

ikatan keluarga. Sebaiknya keluarga menjalin komunikasi

yangbaik, dengan itu untuk membantu ia dalam menyesuaikan

diri dan menghadapi masalah selama kehamilannya karena sering

kali merasa ketergantungan atau butuh pantauan orang-orang di

sekitarnya.
32

b) Persiapan Menjadi Orang Tua

Dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan Antenatal untuk

membantu menyelesaikan ketakutan dan kehawatiran yang

dialami para calon orang tua.

c) Persiapan Sibling

Dipersiapkan untuk orang tua yang sudah memiliki nanak hal ini

bertujuan untuk memudahkan anak sebelumnyaq beradaptasi dan

menerima kenyataan terhadap kehidupan atau suasana lingkungan

mereka yang baru.

(Bobak,2004 : 279-289).

H. Antenatal Care (ANC)

1. Pengertian

Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk

memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu

hamil normal atau bermasalah. (Rukiah, Yulianti, Maemunah, &

Susilawati, 2013)

2. Tujuan kunjungan

a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu

dan tumbuh kembang bayi.

b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,maternal dan

sosial ibu dan bayi.


33

c) Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara

umum, kebidanan dan pembedahan.

d) Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan

selamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

e) Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI

eksklusif.

f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. (Rukiah, Yulianti,

Maemunah, & Susilawati, 2013)

3. Jadwal kunjungan.

Sebaiknya setiap wanita hamil memeriksakan diri ketika haidnya

terlambat sekurang-kurangnya satu bulan. Pemeriksaandilakukan

setiap 6 minggu sampai kehamilan. Sesudah itu, pemeriksaan

dilakukan setiap 2 minggu. Dan sesudah 36 minggu.

Kunjungan kehamilan sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali

selama kehamilan.

a) Satu kali pada trimester pertama

b) Satu kali pada trimester kedua

c) Dua kali pada trimester ketiga (Rukiah, Yulianti, Maemunah, &

Susilawati, 2013).

4. Komponen ANC

a. Mengupayakan kehamilan yang sehat.


34

b. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan

awal serta rujukan bila diperlukan.

c. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.

d. Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan

e. rujukan jika terjadi komplikasi.

5. Pemeriksaan ANC dengan 10 T.

Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai berikut

(Depkes RI, 2009) :

1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

2) Pemeriksaan tekanan darah

3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)

4) Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)

5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) bila diperlukan.

7) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan

8) Test laboratorium (rutin dan khusus)

9) Tatalaksana kasus

10) Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan.


35

Anda mungkin juga menyukai