Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN TRAFFIC LIGHT

PADA SIMPANG JL KEMBANG MATAHARI I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kota Denpasar pengguna jalan meningkat dengan pesat, baik pengendara sepeda
motor maupun pengendara mobil. Dengan banyaknya kendaraan yang melintas diperlukan
suatu pengaturan di sebuah persimpangan, baik pertigaan, perempatan dan banyak lagi.
Penggunaan traffic light yaitu untuk mengatasi kemacetan dan mengurangi kecelakaan
dengan sistem buka tutup yang diatur oleh lampu lalu lintas/traffic light

Jenis kendaraan di Kota Denpasar pada tahun 2014 saja sudah mencapai 1.260.286 unit
kendaraan, apalagi sekarang sudah mencapai tahun 2018 pasti sudah semakin banyak
kendaraan yang ada, sehingga tingkat keramaian mengikuti pola-pola tertentu di pagi hari
ramai orang- orang yang berangkat bekerja atau siswa berangkat ke sekolah, saat siang
hari sedikit lengang, atau justru padat karena para pekerja yang pergi untuk makan siang, dan
juga para siswa yang pulang dari sekolah. Kemudian sore harinya mulai ramai akibat dari para
pekerja yang pulang dari berkerja.

Lampu lalu lintas adalah suatu lampu yang ditempatkan di persimpangan jalan sebagai
alat untuk mengatur kelancaran lalu lintas. Untuk menghindari terjadinya kemacetan ataupun
kecelakaan lalu lintas. Karena fungsinya ini, pengendalian atau pengontrolan lampu lalu lintas
harus dilakukan seefisien mungkin agar lalu lintas di suatu persimpangan tetap lancar dan tidak
terjadi kemacetan ataupun kecelakaan lalu lintas.

Daerah Bali sendiri khususnya pada simpang Jl. Kembang Matahari I Kota Denpasar, dimana
pada simpang tersebut merupakan jalan untuk menuju keluar dan masuk dari Jl. Kembang
Matahari I. Selain itu sepanjang jalan pada simpang tersebut terdapat banyak toko, bengkel dan
kadang ada mobil pembeli yang parkir sembarangan sehingga pada jam sibuk sering terjadi
tersendatnya atau terjadi tundaan kendaraan sehingga terjadinya kemacetan.

1.2 TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan umum dari proposal ini adalah untuk memperoleh pengentahuan baru mengenai
perencanaan Traffic Light (lampu lalu lintas). Yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas pada
simpang jalan Kembang Matahari 1.

Tujuan Khusus :

Tujuan Khusus dari proposal ini adalah untuk membuktikan dengan adanya membangun
Traffic Light (lampu lalu lintas) dapat mengatur lalu lintas dan mengurangi kemacetan.

1.3 MANFAAT
Manfaat Umum :
Pemerintah dapat mengetahui tentang masalah kemacetan pada simpang Jalan Kembang
Matahari 1 yang disebabkan belum adanya Traffic Light (lampu lalu lintas) yang bisa mengantur
lalu lintas pada simpang tersebut. Pemerintah diharapkan dapat membangun Traffic Light (lampu
lalu lintas) pada simpang Jalan Kembang Matahari 1 menjadi lebih baik lagi, serta dapat menjadi
informasi yang dapat berguna bagi masyarakat selaku pembaca dan pengguna.

Manfaat Khusus :
Proposal ini dapat menambah pengetahuan untuk mengetahui perencanaan Traffic Light
(lampu lalu lintas) untuk penanggulangan kemacetan pada simpang Jalan Kembang Matahari 1,
serta dapat menjadi informasi yang dapat berguna bagi masyarakat selaku pembaca dan
pengguna.
1.4 DATA
Data yang diperlukan untuk proposal ini adalah :
Data Primer :
1, Data jam-jam jumlah kendaraan di jam-jam sibuk.
2. Karakteristik lalu lintas
3. Tundaan yang ada di simpang Jalan Kembang Matahari I
Data sekunder :
1. Data geometri jalan.
2. Data literature mengenai perencanaan Traffic Light (lampu lalu lintas) dan (MKJI
1997).
3. Simpang yang akan dibangun Traffic Light (lampu lalu lintas) ini adalah simpang
kaki tiga.

1.5 BATASAN MASALAH

Pembahasan ini lebih terarah permasalahan yang akan dibahas pada proposal ini. Maka
batasan masalah yang dimaksud adalah mengitung tundaan dan menghitung waktu sinyal. Agar
simpang yang tidak bersinyal menjadi simpang yang bersinyal sehingga bisa membuat
perancangan dan pembangunan Traffic Light (lampu lalu lintas) pada simpang Jalan Kembang
Matahari 1. Untuk mengantur lalu lintas pada simpang agar menjadi lebih baik lagi.
BAB II

TIJAUAN PUSTAKA

2.1.Definisi Transportasi
Defini transportasi yang dikemukakan oleh Nasution (1996:50 ) diartikan sebagai
pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Sehingga dengan
kegiatan tersebut maka terdapat tiga hal yaitu adanya muatan yang diangkut, tersedianya
kendaraan sebagai alat angkut, dan terdapatnya jalan yang dapat dilalui. Proses pemindahan
dari gerakan tempat asal, dimana kegiatan pengangkutan dimulai dan ke tempat tujuan
dimana kegiatan diakhiri. Untuk itu dengan adanya pemindahan barang dan manusia
tersebut, maka transportasi merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang kegiatan
ekonomi (thepromoting sector) dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan
ekonomi.
Selain itu, Tamin (1999:5) mengungkapkan bahwa, prasarana transportasi mempunyai
dua peran utama, yaitu: (1) sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan di daerah
perkotaan, (2) sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan barang yang timbul akibat
adanya kegiatan di daerah perkotaan tersebut.
2.2.Definisi Lalu Lintas
Lalu lintas di dalam undang-undang No. 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak
kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang
Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukan bagi gerak pindah kendaraan,
orang, dan/atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung.
2.3.Karakteristik Lalu Lintas
1. Arus lalu lintas jalan
Menurut Direktorat Jenderal Bina marga(1997), arus lalu lintas adalah jumlah
kendaraan bermotor yang melalui titik tertentu persatuan waktu, dinyatakan dalam
kendaraan perjam atau smp/jam. Arus lalu lintas perkotaan terbagi menjadi empat (4)
jenis yaitu :
a. Kendaraan ringan / Light vihicle (LV) meliputi kendaraan bermotor 2 as
beroda empat dengan jarak as 2,0–3,0 m (termasuk mobil penumpang,
mikrobis, pick-up, truk kecil, sesuai sistem klasaifikasi Bina Marga)
b. Kendaraan berat/ Heave Vehicle (HV) meliputi kendaraan motor dengan jarak
as lebih dari 3,5 m biasanya beroda lebih dari empat (termasuk bis, truk dua
as, truk tiga as, dan truk kombinasi).
c. Sepeda Motor/ Motor cycle (MC) meliputi kendaraan bermotor roda 2 atau
tiga (termasuk sepeda motor dan kendaraan roda tiga sesuai sistem klasifikasi
Bina Marga)
d. Kendaraan Tidak Bermotor / Un Motorized (UM) meliputi kendaraan beroda
yang menggunakan tenaga manusia, hewan, dan lain-lain (termasuk
becak,sepeda,kereta kuda,kereta dorong dan lain-lain sesuai sistem klasifikasi
Bina Marga).
2. Volume Lalu lintas menunjukkan jumlah kendaraan yang melintasi suatu titik
pengamatan dalam satu satuan waktu.
3. Kecepatan merupakan besaran yang menunjukkan jarak yang ditempuh kendaraan
dibagi waktu tempuh.
4. Kepadatan adalah jumlah rata-rata kendaraan persatuan panjang jalur gerak dalam
waktu tertentu.
5. Kapasitas jalan adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat melewati suatu jalan
pada jalur jalan selama 1 jam dengan kondisi serta arus lalu lintas tertentu.
6. Derajat Kejenuhan (DS) didefenisikan sebagai rasio arus lalu lintas terhadap
kapasitas, yang digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kemacetan
simpang dan segmen jalan.

2.4.Karakteristik Sinyal Lalu Lintas


Sinyal lalu lintas adalah alat kontrol elektris untuk lalu lintas di persimpangan jalan yang
berfungsi untuk memisahkan arus kendaraan berdasarkan waktu, yaitu dengan
memberikan kesempatan berjalan secara bergiliran kepada kendaraan dari masing-masing
kaki simpang/pendekat dengan menggunakan isyarat dari lampu lalu lintas. Fungsi
pemisahan arus ini menjadi sangat penting karena pertemuan arus kendaraan terutama
dalam volume yang cukup besar akan membahayakan kendaraan yang melalui simpang
dan dapat mengacaukan sistem lalu lintas dipersimpangan.
2.5.Persimpangan
Persimpangan jalan adalah simpul pada jaringan jalan dimana ruas jalan bertemu dan
lintasan arus kendaraan berpotongan. Lalu lintas pada masing-masing kaki persimpangan
menggunakan ruang jalan pada persimpangan secara bersama-sama dengan lalu lintas
lainnya. Olehnya itu persimpangan merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan
kapasitas dan waktu perjalanan pada suatu jaringan jalan khususnya di daerah - daerah
perkotaan.
BAB III

METODE PERENCANAAN versi Sonia hendra nyatet

3.1.Lokasi

Perencanaan ini mengambil lokasi pada simpang Jl. Kembang Matahari I yang terletak
dikabupaten Denpasar, Kecamatan Denpasar Timur. Perancangan ini bertujuan untuk
membangun sebuah Traffic Light (lampu lalu lintas) yang dapat mengantur lalu lintas di
simpang tersebut.

LOKASI

Waktu

Senin ,02 April 2018 ,waktu 07.00 - 08.00 WITA

Sabtu ,07 April 2018 ,waktu 17.00 – 18.00 WITA

3.2.Metode Pengumpulan Data


Metode Pengumpulan Data yang digunakan pada penulisan proposal ini adalah dengan
menggunakan 2 metode yaitu :
1. Observasi
Penulis melakukan observasi langsung ke lokasi survey untuk melihat dan
mendapatkan data-data yang diperlukan untuk melakukan perancangan Traffic Light
(Lampu lalu lintas yang berguna untuk mengatur aktivitas lalu lintas yang terjadi pada
simpang tersebut.

2. Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung kepada pengguna jalan untuk mengetahui
keadaan simpang dan pendapat mereka kepada simpang Jalan Kembang Matahari 1. Dan
pendapat mereka jika disana dibangun Traffic Light (Lampu Lalu Lintas) yang berguna
untuk mengatur aktivitas lalu lintas yang terjadi pada simpang tersebut.

3.3.Data
Untuk mendapatkan data, penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan data
primer yaitu dengan melakukan survey langsung ke lokasi yang telah ditentukan dan
mengumpulkan data sekunder yaitu dengan mencari sumber-sumber jurnal dan media
elektronik (internet) yang memuat informasi yang dibutuhkan dalam penulisan proposal ini.

3.4.Metode Perencanaan
BAB III

METODE PERENCANAAN versi subawa

nakon aja bu eryani

3.5.Lokasi

Perencanaan ini mengambil lokasi pada simpang Jl. Kembang Matahari I yang terletak
dikabupaten Denpasar, Kecamatan Denpasar Timur. Perancangan ini bertujuan untuk
membangun sebuah Traffic Light (lampu lalu lintas) yang dapat mengantur lalu lintas di
simpang tersebut.

Waktu

Senin ,02 April 2018 ,waktu 07.00 - 08.00 WITA

Sabtu ,07 April 2018 ,waktu 17.00 – 18.00 WITA


3.2.METODE PENGAMBILAN DATA

Metode pengambilan data dalam prencanaan Lampu Pengatur Lalu Lintas (Traffic Light)
pada simpang Jl Raya Dalung dan Jl Raya Sempidi yaitu secara obsevasi yaitu dengan bantu
alat elektronik multi counter sehingga mempermudah menghitung jumlah kendaraan yang
lewat pada simpang tersebut.

3.3 METODE ANALISIS DATA

Metode analisis data pada perencanan Lampu Pengatur Lalu Lintas pada Simpang
Jl.Raya Dalung dan Jl Raya Sempidi mengikuti pedoman dengan MKJI 1997
Mulai

Survey

Identifikasi
Masalah

Data Primer Data Primer


Dari Survey Dari Studi
Lapangan Literatur

Karakteristik Lalu lintas, Jurnal mengenai


Jam-jam sibuk pada perencanaan Traffic
simpang
Light (lampu lalu
Tundaan yang terjadi
lintas) dan (MKJI
pada simpang
1997).

Analisis Data

Selesai
http://belajarpsikologi.com/metode-pengumpulan-data/

Mulai

Survey

Identifikasi
Masalah

Data Primer Data Sekunder

Karakteristik Jam-jam sibuk Tundaan yang Jurnal mengenai


Lalu Lintas pada simpang terjadi pada perencanaan
simpang Traffic Light (MKJI
(lampu lalu 1997).
lintas)

Pengumpulan

Data

Analisis

Data

Selesai

Anda mungkin juga menyukai