Anda di halaman 1dari 19

Gmail Hasri Indah Asiah Nadapdap <hasriindahasiah@gmail.

com>

(tanpa subjek)

Dhira Harahap <nadhiraharahap17@gmail.com>21 Mei 2019 05.10

Kepada: hasriindahasiah@gmail.com

TUGAS MAHASISWA

CBR Menajemen Organisasi Pendidikan

- July 14, 2017

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Identitas Buku

1. Judul Buku : Menajemen Organisasi Pendidikan

2. Pengarang : Prof. Dr. Syafaruddin, M. pd

3. Penerbit : Perdana Publishing

4. Tahun Terbit : 2015

5. Kota Terbit :Medan

6. ISBN : 978-602-6970-54-1

7. Tebal Buku : 281 halaman


8. Ukuran Buku : 24 cm

1. 2 Latar Belakang

Keberadaan manusia di dunia ini tidak lepas dari keanggotaan suatu organisasi. Organisasi merupakan
sebuah wadah dimana setiap orang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan bersama. Organisasi dapat
diidentifikasi sebagai keluarga, rukun warga hingga antar provinsi bahkan antar negara. Keharusan
manusia saat ini berada dalam suatu organisasi ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan lebih
efektif dan efisien.

Dunia pendidikan sebagai investasi dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan upaya
yang dilakukan dalam konteks organisasi, dimana pada zaman modern ini para orang tua dengan
berbagai kesibukannya lebih mempercayakan proses pendidikan bagi anaknya kepada organisasi
pendidikan formal (Sekolah/Madrasah). Dengan demikian, proses pendidikan dalam sebuah organisasi
menunjukan bahwa keberadaan organisasi pendidikan tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan
pendidikan secara lebih efektif dan efisien.

Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami. Terkadang kita memilih satu
buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi analisis bahasa, pembahasan tentang
Manajemen Organisasi Pendidikan.

Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah pembaca dalam
memilih buku referensi, terkhusus pada pokok bahasa tentang Manajemen Organisasi Pendidikan.

1.3 Tujuan Critical Book Report

1. Untuk mengetahui pentingnya manajemen organisasi pendidikan bagi sekolah- sekolah.

2. Untuk mengetahui hal- hal yang harus diperhatikan dalam pengorganisasian di sekolah- sekolah.

1. 4 Manfaat Critical Book Report

1. Agar mengetahui pentingnya manajemen organisasi pendidikan bagi sekolah- sekolah.

2. Agar mengetahui hal- hal yang harus diperhatikan dalam pengorganisasian di sekolah- sekolah.
BAB II

ISI BUKU

Bab I pada buku ini berisi tentang Anatomi Organisasi. Didalam bab ini menjelaskan tentang fenomena
kehidupan organisasi dalam masyarakat. Secara fitra, manusia menjadi eksistensi yang kreatif. Dalam
perannya, berbagai kreativitas muncul, dan banyak kejadian mengemuka silih berganti. Kekuasaan,
kepemimpinan, organisasi, pengaruh mulai muncul ke permukaan. Faktanya banyak sudah organisasi
yang dibangun dan dikembangkan untuk memudahkan penataan kebutuhan hidup manusia. Berbagai
kedudukan diperankan tokoh atau pimpinan dalam organisasi dan masyarakat yang dikembangkan umat
manusia. Pendekatan manajemen merupakan suatu keniscayaan, apalagi jika dilakukan dalam suatu
organisasi atau lembaga. Dengan organisasi yang rapi, akan dicapai hasil yang lebih baik dari pada yang
dilakukan secara individual. Kelembagaan itu, akan berjalan dengan baik apabila dikelola dengan baik.
Organisasi apapun senantiasa membutuhkan manajemen yang baik. Pada bab ini juga menjelaskan
tentang fenomena manajemen dalam era informasi. Fenomena perubahan dalam organisasi pendidikan
juga menjadi keniscayaan dalam dinamika kontemporer. Dalam pendidikan, perubahan yang sangat
diperhitungkan adalah yang secara langsung mempengaruhi siswa dan apa yang mereka pelajari.
Peningkatan kapasitas didaerah adalah untuk mendukung perubahan pada bangunan dan level sekolah
menjadi pekerjaan sangat penting bagi pengawas dan orang yang bekerja dikantor pendidikan kabupaten
dan yang seharusnya peduli terutama dewan pendidikan. Pada bab ini juga menjelaskan peluang
pengembangan organisasi. Peran pendidikan sangat strategis dalam memajukan suatu bangsa. Tegasnya
pendidikan merupakan sesuatu yang sangat vital bagi karakter pembentukan peradaban dan kemajuan
bangsa. Kepala sekolah dan guru sebagai manajer berperan memutuskan bagaimana semua sumber
daya yang ada (in- put) yang mencakup siswa dengan segala potensinya, ilmu pengetahuan, dan nilai-
nilai yang ada dalam disain kurikulum akan digunakan dan diproses dengan cara tertentu (proses/ cara
transportasi) dengan kegiatan pembelajaran dan manajemen sehingga menghasilkan keluaran (out- put)
atau lulusan sekolah. Pada bab ini juga menjelaskan prinsip kerjasama dan organisasi dalam Islam.

Bab II pada buku ini berisi tentang Manajemen dan Organisasi Pendidikan. Pada bab ini juga menjelaskan
tentang konsep organisasi pendidikan, organisasi secara sistematik adalah sistem yang bersifat terbuka,
seperti halnya sistem social. Sebab organisasi mencakup orang dan tujuan- tujuan yang bergantung atas
usaha orang untuk mencapai kinerja, hasil, yang menjadi arah yang benar sebagai sistem social. Konsep
manajemen pada buku ini terbagi atas sejarah manajemen, perkembangan awal manajemen, pengertian
manajen yaitu manajemen merupakan pencapaian sasaran organisasi secara efektif dan efisien melalui
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan sumber daya organisasi.
Menurut Winardi (2009: 26) ada beberapa pendekatan pengkajian manajemen yaitu:
- Pendekatan Klasikal

- Pendekatan Perilaku

- Pendekatan Ilmu Manajemen

- Pendekatan Sistem (The System Approach)

- Pendekatan Tugas dan Konstribusi Manajer

Pada bab ini juga menjelaskan tentang antara manajemen dan kepemimpinan. Menurut Nanus dan
Dobbs (2000: 17) focus kepemimpinan diarahkan terhadap empat hal, yaitu:

1. Didalam organisasi pemimpin berinteraksi dengan dewan, staf, dan sukarelawan untuk memberi
inspirasi, member semangat dan antusias, serta memberdayakan mereka.

2. Didalam organisasi pemimpin berusaha membantu atau mendukung dari para penyumbang,
pejamin, kelompok pendukung, media, atau pemimpin lain dalam bisnis dan sector public.

3. Untuk pekerjaan masa kini, pemimpin berkenaan dengan mutu pelayanan terhadap pelanggan dan
masyarakat juga struktur organisi, sistem informasi dan aspek lain dari efektifitas organisasi.

4. Untuk peluang masa depan, pemimpin mengantisipasi kecendrungan dan juga pengembangan yang
mendekati untuk kepentingan implikasi bagi arah masa depan organisasi.

Antara pemimpin dan manajemen sangat berkaitan. Secara fundamental, kepemimpinan dan
manajemen dapat menghasilkan perubahan,dapat menciptakan hasil yang teratur dengan memelihara
kerja sama yang efisien. Demikian pula dalam kesamaannya kontras bahwa manajemen efektif, suatu
kepemimpinan efektif prosesnya dapat membantu menghasilkan perubahan penting untuk membawa
situasi gawat (chaotic) diatas pengendalian. Pada bab ini juga menjelaskan tentang hakikat pendidikan.
Pendidikan merupakan fenomena kebudayaan manusia. Proses pendidikan berarti khas pekerjaan dan
tindakan manusia. Kegiatan pendidikan yang berasal dari kreativitas yang membudaya dalam kehidupan
manusia untuk kemanusiaan manusia. Organisasi dan manajemen pendidikan Islam terbagi menjadi dua,
yaitu: jenis- jenis organisasi dan organisasi pendidikan Islam. Jenis- jenis organisasi terdiri atas organisasi
formal dan organisasi informal. Organisasi pendidikan Islam merupakan aktivitas pendidikan yang
diselenggarakan atau didirikan dengan hasrat dan niat untukmengajarkan ajaran dan nilai- nilai Islam.

Bab III pada buku ini berisi tentang Fungsi- Fungsi Manajemen. Pada bab ini juga menjelaskan tentang
perencanaan dan pengambilan keputusan. Perencanaan merupakan tindakan awal dalam aktivitas
manajerial pada setiap organisasi. Dengan begitu, perencanaan akan menentukan adanya perbedaan
kinerja (performance) satu organisasi dengan organisasi lain dalam pelaksanaan rencana untuk mencapai
tujuan. Dari hasil perencanaan akan muncul beberapa rencana, yaitu:

- Tujuan- tujuan dan sasaran- sasaran

- Rencana- rencana tetap


- Rencana- rencana terpakai

Robbins (1984: 236) berpendapat bahwa: “Decision making is process in wich one chooses between two
or more alternative”. Berdasarkan pendapat diatas dapat dipahami hakikat pengambilan keputusan ialah
proses memilih dua alternative atau lebih. Biasanya pilihan yang ditetapkan didasarkan pada
pertimbangan rasional yang memiliki keutamaan lebih banyak bagi organisasi daripada alternatif lainnya.
Langkah- langkah pengambilan keputusan sebagaimana dikemukakan oleh Mondy dan Premeaux (1995:
113) yang terdiri dari lima langkah yaitu:

- Mengidentifikasi masalah atau peluang

- Membuat alternatif- alternatif

- Mengevaluasi alternatif

- Memiliki dan mengimplemasikan alternatif

- Mengevaluasi alternatif

Secara umum keputusan dibagi menjadi dua jenis, yaitu: keputusan strategis dan keputusan operasional.
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang kedua dan merupakan langkah yang strategis
untuk mewujudkan suatu rencana organisasi. Menurut Winadi (1990) pengorganisasian adalah suatu
proses pekerjaan yang ada dibagi dalam komponen- komponen yang dapat ditangani dan aktivitas-
aktivitas mengkoordinasikan hasil yang dicapai untuk mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa konsep
dalam pengorganisasian, yang menurut Mondy dan Premeaux (1995) yaitu tanggung jawab, wewenang,
pendelegasian, dan pertanggung jawaban.

Pengaturan ( Directing), Koontz & O’Donnel (1976: 499) mengemukakan: “ Directing is the interpersonal
aspect of managing by which subordinates are led to understand and contribute effectively and
effectively to attainment of enterprise objectives, directing involves guiding and leading subordinates.
Pendapat diatas menjelaskan bahwa melalui kegiatan pengarahan setiap orang dalam organisasi diajak
atau dibujuk untuk memberikan kontribusinya melalui kerjasama dalam mencapai tujuan organisasi.

Koordinasi (Coordinating) adalah salah satu fungsi manajemen. Koordinasi merupakan bagian integral
dari proses pengorganisasian. Pendapat mengungkapkan bahwa koordinasi adalah suatu fungsi yang
menjamin sumbangan dari satu sub sistem atau bagian dalam organisasi dibuat sebagai syarat yang
mana mereka saling terkait bersama kedalam suatu situasi yang harmonis secara utuh.

Kepemimpinan (Leadership), Stogdil dalam Keith Grint (1997: 114) menjelaskan kepemimpinan ialah
sebagai tindakan mempengaruhi kegiatan kelompok dalam usaha menyusun dan mencapai tujuannya.
Hersey dan Blanchard (1988) membagi gaya kepemimpinan menjadi lima bagian berdasarkan penekanan
terhadap hubungan kemanusian dan pelaksanaan tugas. Kelima gaya kepemimpinan kerangka manajerial
yaitu: (1) Pembelot/ pemiskin/deserter/ impoverished, (2) Otokrat/ task, (3) Pelindung dan penyelamat/
missionary/ country club, (4) Kompromi atau jalan tengah/ middle road, (5) Eksekutif/ pelaksana “team”.
Pada bab ini juga menjelaskan tentang komunikasi (communicating) , pengawasan (controlling), dan
prinsip Islam tentang manajemen pendidikan. Menurut Naceur (2008) ajaran Islam pada umumnya
terdiri dari prinsip- prinsip yang universal. Jadi memungkinkan penyesuaian yang baik. Akan tetapi ada
hal-hal dimana Islam member perintah, yang spesifik dalam hal upacara Agama Islam. Meskipun
demikian, dalam hal ini, Islam memberikan serangkaian kegiatan yang mungkin terjadi dan kemudian
disebut rencana yang mungkin terjadi pada tingkat oprasional atau dalam wujud cara kerjanya.

Bab IV pada buku ini berisi tentang Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Pendidikan. Perencanaan
pendidikan adalah proses menetapkan kegiatan yang akan dilaksanakan pada masa akan datang dalam
mencapai tujuan pendidikan, termasuk tujuan sekolah. Ada enam fungsi utama rencana atau
perencanaan yang dibuat manajer suatu organisasi, yaitu:

- Penerjemah kebijakan umum.

- Perkiraan yang bersifat ramalan.

- Berfungsi ekonomi.

- Memastikan suatu kegiatan.

- Alat koordinasi.

- Alat/ sarana pengawasan.

Proses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana atau rencana- rencana di lembaga pendidikan
dapat dilihat dari beberapa sisi penting, yaitu: strategis dan operasional.Perencanaan Strategi Pendidikan

Ada beberapa alasan di perlukannya perencanaan strategi bagi sebuah perusahaan atau institusi yaitu:

a. Perencanaan terhadap perubahan dalam kompleksitas lingkungan yang meningkat

b. Pengelolaan hasil, perencanaan strategik merupakan proses diagnosis, penyusunan tujuan dan
mengembangkan strategi yang secara esensial menjadi bagian dari oerientasi manajemen hasil.

c. Perencanaan strategik sebagai suatu alat penting manajemen

d. Perencanaan strategik berorientasi kepada masa depan

e. Perencanaan strategik dapat disesuaikan

f. Perencanaan strategik memerlukan dukungan pelanggan

g. Perencanaan strategik memerlukan komunikasi

Ketujuh alasan yang dikemukakan diatas, merupakan hal yang rasional baik secara empiris maupun
secara objektif bagi pentingnya penyusunan perencanaan strategik organisasi, jika organisasi tesebut
ingin berkembang.
Beberapa konsep dasar dari perencanaan pendidikan yang dianggap penting adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan harus menjadi satu proses yang asuk akal dan sistematis

b. Di lingkungan masyarakat demokrasi maka orang-orang seharusnya menentukan keputusan mereka


secara bersama-sama dan sesuia cara mendapatkannya.

c. Dalam lingkungan masyarakat demokratis.

Macam-macam perencanaan pendidikan yang saling terkait, yaitu: perencanaan strategi, dan
perencanaan manajemen. Perencanaan strategi pendidikan merupakan proses menemukan cara yang
efektif dan efesien dari penggunaaan sumberdaya keorganisasian untuk mencapai keinginan pada masa
depan. Perencanaan yang strategi menaruh dan menyediakan relasi yang produktif dan hubungan
dengan agen-agen dan kelompok masyarakat, atau pihak eksternal yang bertanggung jawwab langsung
untuk pendidikan. Termasuk keputusan kebijaksanaan dan hal baru atau tujuan yang telah direvisi.
Konsep ini seharusnya menjadi hal yang menarik untuk pimpinan-pimpinan pendidikan yang memiliki
tanggung jawab besar terhadap perkembangan dan penerapan rencana, karena ini akan membantu
untuk menjamin komitmen dan dukungan yang penting dalam memfasilitasi kebutuhan perubahan.

Perencanaan manajemen perencanaan ini mengenai pencapaian yang efektif dan efesien dari tujuan-
tujuan dan objek-objek yang telah disepakati dan disetujui. Pencapaian kesempurnaan dalam
administrasi/ manajemen pendidikan adalah yang berkelanjutan. Sebagai contoh di australia dan
hongkong ada sejumlah faktor yang sangat di perhatikan dalam perencanaan kegiatan manajemen
pendidikan yaitu:

a. Desain dan penyampaian dari pendekatan baru kepada kurikulum dan sertifikasi guru.

b. Perancanaan tenteng kualitas pendidikan

c. Haarapan ini diselesaikan di bawah tekanan ekonomi.

Perencanaan strategi membawa keuntungan yang spesifik bagi kepala sekolah sebagai berikut:

a. Fokus untuk mengklasifikasi seluruh tujuan sekolah

b. Cara-cara mengembangkan layanan pendidikan sekolah yang telah diteliti

c. Syarat-syarat keuangan dari perencanaan diteliti

d. Sekolah mampu untuk mengkomunikasikan tujuan rencana kepada orang yang berbeda.

e. Rencana yang lengkap menyediakan keperluan dasar untuk pembuatan keputusan keuangan
sepanjang tahun

f. Tugas yang dialokasikan memenuhi keperluan sekolah

Proses perencanaan ada 7 langkah kunci yang bisa diikuti yaitu:


a. Menjelaskan masalah perencanaan

b. Menganalisis wilayah masalh perencanaan

c. Mengkonsep dan mendisain rencana

d. Mengevaluasi rencana

e. Menspesifikasi rencana

f. Menerapkan rencana

g. Menunggu hasil rencana

Membedakan penjelasan yang diberikan bagaimana strategi-strategi dikembangkan . bailey dan jonson
telah membuat draf perspektif ini sebagai berikut:

a. Perspektif perencanaan

b. Perspektif penambahan logika

c. Perspektif politk

d. Perspektif kebudayaan

e. Perspektif pandangan

f. Perspektif seleksi alam

Pengambilan Keputusan

Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan atau alternatif dan
pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan teori real life choice, yang menyatakan dalam kehidupan
sehari-hari manusia melakukan atau membuat pilihan-pilihan di antara sejumlah alternatif. Pilihan-
pilihan tersebut biasanya berkaitan dengan alternatif dalam penyelesaian masalah yakni upaya untuk
menutup terjadinya kesenjangan antara keadaan saat ini dan keadaan yang diinginkan.

Matlin (1998) menyatakan bahwa situasi pengambilan keputusan yang dihadapi seseorang akan
mempengaruhi keberhasilan suatu pengambilan keputusan. Setelah seseorang berada dalam situasi
pengambilan keputusan maka selanjutnya dia akan melakukan tindakan untuk mempertimbangkan,
menganalisa, melakukan prediksi, dan menjatuhkan pilihan terhadap alternatif yang ada.

Dalam tahap ini reaksi individu yang satu dengan yang lain berbeda-beda sesuai dengan kondisi
masing-masing individu. Ada individu yang dapat segera menentukan sikap terhadap pertimbangan
yang telah dilakukan, namun ada juga individu lain yang tampaknya mengalami kesulitan untuk
menentukan sikapnya.
Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Arroba
(1998) menyebutkan 5 faktor faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan, yaitu: (1)
informasi yang diketahui perihal permasalahan yang dihadapi; (2) tingkat pendidikan; (3) personality; (4)
coping, dalam hal ini dapat berupa pengalaman hidup yang terkait dengan permasalahan (proses
adaptasi); dan (5) culture. Hal senada dikemukakan Siagian (1991) bahwa terdapat aspek-aspek tertentu
bersifat internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

Adapun aspek internal tersebut antara lain :

· Pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang secara langsung maupun tidak langsung
akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Biasanya semakin luas pengetahuan seseorang
semakin mempermudah pengambilan keputusan.

· Aspek kepribadian. Aspek kepribadian ini tidak nampak oleh mata tetapi besar peranannya bagi
pengambilan keputusan.

Sementara aspek eksternal dalam pengambilan keputusan, antara lain :

· Kultur. Kultur yang dianut oleh individu bagaikan kerangka bagi perbuatan individu. Hal ini
berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan.

· Orang lain. Orang lain dalam hal ini menunjuk pada bagaimana individu melihat contoh atau cara
orang lain (terutama orang dekat ) dalam melakukan pengambilan keputusan. Sedikit banyak perilaku
orang lain dalam mengambil keputusan pada gilirannya juga berpengaruh pada perilkau individu dalam
mengambil keputusan.

Dengan demikian, seseorang yang telah mengambil keputusan, pada dasarnya dia telah melakukan
pemilihan terhadap alternatif-alternatif yang ditawarkan kepadanya. Kendati demikian, hal yang tidak
dapat dipungkiri adalah kemungkinan atau pilihan yang tersedia bagi tindakan itu akan dibatasi oleh
kondisi dan kemampuan individu yang bersangkuran, lingkungan sosial, ekonomi, budaya, lingkungan
fisik dan aspek psikologis

Seorang pemimpin pendidikan harus mampu menjadi pemecah masalah bagi dirinya dan orang lain.
Ini merupakan konsekuensi logis sebagai seorang pemimpin, karena mau tidak mau, suka tidak suka, ia
harus berani mengambil keputusan. Karena posisinya sebagai problem solver, ia harus benar-benar
memiliki daya analisis yang tinggi, sehingga keputusan yang diambilnya sudah dipertimbangkan secara
matang, yang dapat dilakukan melalui studi kasus, pengamatan, maupun wawancara terfokus.

Pemimpin pendidikan sebagai problem solverdituntut untuk memiliki kreativitas dalam memecahkan
masalah dan mengembangkan alternatif penyelesaiannya. Berpikir kreatif untiuk memecahkan masalah
dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

· Tahap orientasi masalah, yaitu merumuskan masalah dan mengindentifikasi aspek aspek
masalah tersebut. dalam prospeknya, si pemikir mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan
dengan masalahyang dipikirkan.
· Tahap preparasi. Pikiran harus mendapat sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan
masalah tersebut. Kemudian informasi itu diproses untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada
tahap orientasi.

· Tahap inkubasi. Ketika pemecahan masalah mengalami kebuntuan maka biarkan pikiran
beristirahat sebentar. Sementara itu pikiran bawah sadar kita akan bekerja secara otomatis untuk
mencari pemecahan masalah.

· Tahap iluminasi. Proses inkubasi berakhir, karena si pemikir mulai mendapatkan ilham serta
serangkaian pengertian (insight) yang dianggap dapat memecahkan masalah.

· Tahap verifikasi, yaitu melakukan pengujian atas pemecahan masalah tersebut, apabila gagal maka
tahapan sebelummnya harus di ulangi lagi.

Dalam hal mengambil keputusan, antar individu yang satu dengan individu yang lain melakukan
pendekatan dengan cara yang tidak sama. Setiap orang mempunyai cara unik dalam mengambil
keputusan. Jadi ada gaya yang berbeda-beda antar individu yang satu dengan yang lain dalam
melakukan pengambilan keputusan. Harren (1980) menyebutkan gaya pengambilan keputusan adalah
cara-cara unik yang dilakukan seseorang di dalam membuat keputusan-keputusan penting dalam
hidupnya.

Gaya pengambilan keputusan bersifat melekat pada kondisi seseorang. Gaya pengambilan keputusan
dipelajari dan dibiasakan oleh individu dalam kehidupannya, sehingga menjadi bagian dan miliknya
serta menjadi pola respon saat individu menghadapi situasi pengambilan keputusan. Gaya
pengambilan keputusan juga menjadi ciri atau bagian unik dari individu

Harren, dkk. membedakan pengambilan keputusan ke dalam 2 (dua) gaya pengambilan yang
berseberangan yaitu gaya rasional dan intuitif. Penggolongan dua gaya ini di dasarkan atas:

· Tingkat individu menggunakan strategi pengambilan keputusan yang bersifat emosional.

· Cara individu mengolah dan menanggapi informasi serta melakukan evaluasi dalam situasi
pengambilan keputusan.

Prinsip Perencanaan Dalam Pendidikan Islam

Pandangan Islam yang bersifat filosofi terhadap alam jagat, manusia, masyarakat, pengetahuan, dan
akhlak, secra jelas tercermin dalam prinsip-prinsip pendidikan Islam. Dalam pembelajaran, pendidik
merupakan fasilitator. Ia harus mampu memberdayagunakan beraneka ragam sumber belajar. Dalam
memimpin proses pembelajaran, pendidik perlu perlu memperhatikan prinsip-prinsip dalam pendidikan
Islam dan senantiasa mempedomaninya, bahkan sejauh mungkin merealisasikannya bersama-sama
dengan peserta didik. Adapun yang menjadi prinsip-prinsip pendidikan Islam adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Integral dan Seimbang

a. Prinsip Integral
Pendidikan Islam tidak mengenal adanya pemisahan antara sains dan agama. Keduanya harus
terintegrasi secara harmonis. Dalam ajaran Islam, Allah adalah pencipta alam semesta termasuk
manusia. Allah pula yang menurunkan hukum-hukum untuk mengelola dan melestarikannya. Hukum-
hukum mengenai alam fisik disebut sunatullah, sedangkan pedoman hidup dan hukum-hukum untuk
kehidupan manusia telah ditentukan pula dalam ajaran agama yang disebut dinullah yang mencakup
akidah dan syariah.

Dalam ayat Al-Qur’an yang pertama kali diturunkan, Allah memerintahkan agar mansuia untuk membaca
yaitu dalam QS Al-‘Alaq ayat-1-5. Dan ditempat lain ditemukan ayat yang menafsirkan perintah membaca
tersebut, seperti dalam Firman Allah QS Al-Ankabut:

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) (QS. Al-Ankabut : 45)

Di sini, Allah memberikan penjelasan bahwa Al-Qur’an yang harus dibaca. Ia merupakan ayat yang
diturunkan Allah (ayat tanziliyah, qur’aniyah) Selain itu, Allah memerintahkan agar manusia membaca
ayat Allah yang berwujud fenomena-fenomena alam (ayat kauniyah, sunatullah), anatara lain,
“Katakanlah, perhatikanlah apa yang ada dilangit dan dibumi”(QS. Yunus : 101)

Dari ayat-ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah memerintahkan agar manusia membaca Al-Qur’an
(ayat-ayat quraniyah) dan fenomena alam (ayat kauniyah) tanpa memberikan tekanan terhadap slah satu
jenis ayat yang dimaksud. Hal itu berarti bahwa pendidikan Islam harus dilaksanakan secara terpadu
(integral)

b. Prinsip Seimbang

Pendidikan Islam selalu memperhatikan keseimbangan di antara berbagai aspek yang meliputi
keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara ilmu dan amal, urusan hubungan dengan Allah dan
sesama manusia, hak dan kewajiban.

Keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat dalam ajaran Islam harus menjadi perhatian. Rasul diutus
Allah untuk mengajar dan mendidik manusia agar mereka dapat meraih kebahagiaan kedua alam itu.
implikasinya pendidikan harus senantiasa diarahkan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. hal
ini senada dengan FirmanAllah SWT:

“dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (Al-Qashas : 77)

Dalam dunia pendidikan, khususunya dalam pembelajaran, pendidik harus memperhatikan


keseimbangan dengan menggunakan pendekatan yang relevan. selain mentrasfer ilmu pengetahuan,
pendidik perlu mengkondisikan secara bijak dan profesional agar peserta didik dapat mengaplikasikan
ilmu yang telah didapat di dalam maupun di luar kelas.

Kepemimpinan Dalam Organisasi Pendidikan


Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi yang dilakukan pemimpin dterhadap pengikut untuk
mencapai sasaran melalui perubahan.Pengertian kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya
suatu organisasi serta manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu mengikat,
mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat bersaing secara baik.

Konsep kepemimpinan telah banyak ditawarkan para penulis di bidang organisasi dan manajemen.
Kepemimpinan tentu saja mengkaitkan aspek individual seorang pemimpin dengan konteks situasi di
mana pemimpin tersebut menerapkan kepemimpinan. Kepemimpinan juga memiliki sifat kolektif dalam
arti segala perilaku yang diterapkan seorang pimpinan akan memiliki dampak luas bukan bagi dirinya
sendiri melainkan seluruh anggota organisasi.

Sebelum memasuki materi kepemimpinan, perlu terlebih dahulu dibedakan konsep pemimpin (leader)
dengan kepemimpinan (leadership). Pemimpin adalah individu yang mampu mempengaruhi anggota
kelompok atau organisasi guna mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai tujuan-
tujuannya. Pemimpin menunjuk pada personal atau individu spesifik atau kata benda. Sementara itu,
kepemimpinan adalah sifat penerapan pengaruh oleh seorang anggota kelompok atau organisasi
terhadap anggota lainnya guna mendorong kelompok atau organisasi mencapai tujuan-tujuannya.

Menurut wirawan model proses mempengaruhi dalam kepemimpinan meliputi dimensi-dimensi sebagai
berikut:

a. Proses dua arah

b. Kekuasaan adalah potensi untuk memengaruhi

c. Perilaku empengaruhi

d. Loop proses mempengaruhi

e. Keluaran mempengaruhi

f. Keluaran kepemimpinan

Lussier menjelaskan bahwa para peneliti yang tidak begitu fokus pada kepribadian atau sistem
pengelompokkan bakat berusaha mengenalkan daftar bakat/bawaan yang dimiliki pemimpin efektif. Ada
beberapa yang mengemukakan dari sejumlah bawaan yang secara knsisten membedakan satu pemimpin
dengan pemimpin lainnya. Jadi teori bawaan/bakat tidak bermaksud memastikan hal ini menjadi
universitas. Adapun bawaan pemimpin efektif yaitu: dominan, energinya kuat, percaya diri, locus of
control/ rentang kendalli, stabilitas/kestabilan diri, integrasi/kejujuran, kecerdasan, kecerdasan emosi,
fleksibel, dan kepekaan pada orang lain/sensitivitas.

Kepemimpinan Pendidikan

Kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan pendidikan di sekolah merupakan proses kunci dalam
mempengaruhi warga sekolah untuk meakukan sesuatu di sekolah untuk mendukung pembelajaran.
Dalam hal ini peran guru mata pelajaran menjalankan proses kepemimpinan berlangsung untuk
memberjalankan anak di dalam kelas dan di luar kelas sehingga tercapai pembentukan [ribadi siswa yang
muttaqin. Karena hal itu, eksistensi guru saangat signifikan dalam mempengaruhi siswa untuk terlibat
dalam pembelajaran secara maksimal.

Kepala sekolah merupakan jabatan yang mendapat amanah dari pemerintah atau yayasan dalam
pengelolaan sekolah. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh
seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan
adalah suatu pola perilaku yang konsisten yang ditunjukkan oleh pemimpin dan diketahui pihak lain
ketika berusaha mempengaruhi kegiatan-kegiatan orang lain.

Kepemimpinan Pendidikan Islam

Kepemimpinan merupakan tanggung jawab, bukan merupakan fasilitas tetapi kepemimpinan


memerlukan pengorbanan dan melayani orang yang dipimpin. Di dalam Islam, arti pentingnya
kepemimpinan antara lain ditegskan dalam hadis Nabi. Setelah menelusuri al-quran dan hadis dapat
diperhatikan bahwa ada empat sifat yang harus di penuhi oleh seorang pemimpin dirujuk kepada
kepemimpinan para nabi yang pada hakikatnya pemimpin umatnya. Adapu empat sifat tersebut adalah
sebagai berikut: ash-shiddiq, amanah, amanah, dan fathanah.

Unsur kepemimpinan yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin antara lain adalah sebagai berikut:
musyawarah, keberanian dalam kebenaran, optimisme. Adad beberapa karakter yang sangat dibutuhkan
dan harus dipenuhi seorang pemimpin pendidikan, yaitu sebagai berikut:

a. Hendeknya ia dapat menjadi teladan yang baik

b. Hendaknya ikhls, jujur, tidak materialistis, berilmu, mengetahui prinsip-prinsip pendidikan dan
hendaknya mengetahui masalah halal, haram dan etika pendidikan.

c. Bermurah hati, berlapang dada, dan cermat

d. Mempergunakan begrbagai macam strategi pendidikan untuk mendidik.

Supervisi Pendidikan

Supervisi adalah istilah yang akrab kita dengar sehari-hari. Dalam dunia kerja, jabatan supervisi seringkali
diartikan sebagai jabatan yang berada di atas karyawan biasa, namun masih lebih rendah daripada
jabatan “bos”. Sebenarnya, apa definisi dari supervisi?

Kata supervisi dapat didefinisikan menurut beberapa kategori. Secara etimologis, supervisi berasal dari
bahasa Inggris supervision. Superberarti di atas, sedangkan vision berarti pengelihatan/ melihat. Jika
diartikan secara bebas, maka supervision dapat pula dimaknai sebagai melihat dari atas.

Arti kata supervisi ini tidak bisa dimaknai secara harafiah sebagai kegiatan melihat orang lain dari atas,
namun lebih kepada makna mengawasi orang lain yang dilakukan oleh orang yang memiliki jabatan
tinggi ke orang yang memiliki jabatan lebih rendah.
Dalam dunia pendidikan, supervisi tetap ada dan dibutuhkan. Bentuk supervisi ini biasanya dilakukan
kepala sekolah kepada guru-guru yang ada di sebuah sekolah. Supervisi adalah proses bantuan,
bimbingan dan pembinaan dari kepala sekolah kepada guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Bantuan dan bimbingan tersebut bersifat profesional dan dilaksanakan melalui dialog untuk
memecahkan masalah pembelajaran.

Kepala Sekolah sebagai supervisi di dunia pendidikan bertugas untuk membantu dan membina guru
sebagai mitra kerjanya agar lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya. Secara singkat, supervisi
akademik dapt pula disebut sebagai sebuah kegiatan yang terencana, terpola dan terprogram dalam
mengubah perilaku guru agar dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran.

Adapun tujuan supervisi dibagi menjadi dua, yaitu:

Tujuan Umum

Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru (dan staf
sekolah yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam
melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran.

Tujuan Khusus

Tujuan khusus supervisi meliputi:

Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik yang belajar dengan
semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal.

Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu dan membimbing siswa mencapai
prestasi belajar yang diharapkan.

Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik di dalam proses
pembelajaran di sekolah serta mendukung dimilikinya kemampuan pada diri lulusan sesuai dengan
tujuan lembaga.

Meningkatkan keefektifan dan keefisiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan
dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan belajar siswa.

Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah, khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kinerja
yang optimal, yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.

Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sedemikian rupa sehingga tercipta situasi yang tenang dan
tentram serta kondusif bagi kehidupan sekolah pada umumnya, khususnya pada kualitas pembelajaran
yang menunjukkan keberhasilan lulusan.

Fungsi supervisi menyangkut bidang kepemimpinan, hubungan kemanusiaan, pembinaan proses


kelompok, administrasi personil, dan bidang evaluasi. Pengertian supervisi tersebut, mempertegas
bahwa supervisi dilakukan secara intensif kepada guru. Hal ini, secara tidak langsung berdampak pada
prestasi belajar siswa. Berpijak pada keterangan ini, maka supervisi pendidikan mempunyai tiga fungsi,
yaitu:

Sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan

Sebagai pemicu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur-unsur yan terkait dengan pendidikan

Sebagai kegiatan dalam hal memimpin dan membimbing

Dari sini, supervisi pendidikan bisa mencerahkan dan memperbaiki secara konsisten program lembaga
pendidikan sehingga meraih kesuksesan.

Menurut Suharsimi Arikunto dalam Nadhirin, fungsi supervisi yaitu pertama, fungsi peningkatan mutu
pembelajaran yang tertuju pada aspek akademik yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang
memberikan bantuan, bimbingan dan arahan kepada siswa. Kedua, fungsi memicu unsur yaitu berfungsi
sebagai alat penggerak terjadinya perubahan yang tertuju pada unsur-unsur yang terkait dengan atau
bahkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pembelajaran. Ketiga, fungsi
membina dan memimpin yaitu pelaksanaan supervisi pendidikan diarahkan kepada guru dan tenaga tata
usaha.

Dalam melaksanakan tugas supervisi, para supervisor terutama pengawasan dapat memilih dan
menggunakan beberapa teknik supervisi: atntara lain kunjungan ke kelas, kunjungan sekolah/madrasah,
tes dadakan, konferensi kasus, observasi dokumen, wawancara, angket, laporan tertulis dan sebagainya.

Profesi guru harus terus dibina dan ditingkatkan statusnya sebagai profesi penuh yang dihargai
berdasarkan keahlian khusus yangberbeda dengan profesi lain. Pembinaan staf menjadi tanggung jawab
bagi kelangsungan pembelajaran secara sistematik agar supaya tercapai peningkatan keprofesionalan
guru. Supervisi pengajaran tanggung jawab atas pemantauan setiap hadi dan peningkatan pengajaran
dan pembelajaran.

Supervisi mempunyai pengertian luas. supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah dan
supervisor, yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personil sekolah lainnya di
dalam mencapai tujuan pendidikan. Proses supervsi merupakan dorongan, bimbingan, dan kesepakatan
bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan
pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran pemilihan alat-alat pengajaran dan metode-metode
mengajar yang lebih baik, cara-cara penilaian yang sistematis terhadap fase kesluruhan proses
pengajaran dan sebaginnya. Dengan kata lain: Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan
mereka secara efektif.

Komunikasi Organisasi Pendidikan Islam

Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau
menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa
yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Beberapa definisi komunikasi :

Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran
atau perasaan

Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain

Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain

Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah : Suatu proses penyampaian pesan atau informasi
dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama.

Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah berarti paduan dari bagian-
bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu
sistem, ada juga yang menamakannya sarana.

Kesimpulannya: komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di
dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi.

Fungsi-Fungsi Komunikasi

Sesuai dengan tujuan dari komunikasi, maka dalam suatu organisasi komunikasi mempunyai beberapa
fungsi. Hal ini sebagaimana menurut Maman Ukas bahwa fungsi komunikasi adalah :

Fungsi informasi

dengan melalui komunikasi maka apa yang ingin disampaikan oleh narasumber atau pemimpin kepada
bawahannya dapat diberikan dalam bentuk lisan ataupun tertulis. Melalui lisan manajer atau pemimpin
dengan bawahan dapat berdialog langsung dalam menyampaikan gagasan dan ide.

Fungsi komando akan perintah

Fungsi komando akan perintah tentunya berkaitan dengan kekuasaan, di mana kekuasaan orang adalah
hak untuk memberi perintah kepada bawahan di mana para bawahan tunduk dan taat dan disiplin dalam
menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Suatu perintah akan berisikan aba-aba untuk
pelaksanaan kerja yang harus dipahami dan dimengerti serta yang dijalankan oleh bawahan. Dengan
perintah terjadi hubungan atasan dan bawhaan sebagai yang diberikan tugas.

Fungsi mempengaruhi dan penyaluran

dalam fungsi pengaruh berarti memasukan unsur-unsur yang meyakinkan dari pada atasan atau guru
baik bersifat motivasi maupun bimbingan, sehingga bawahan merasa berkewajiban harus menjalankan
pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakannya. Dan dalam mepengaruhi bahwa komunikator harus
luwes untuk melihat situasi dan kondisi di mana bawahan akan diberikan tugas dan tanggung jawab,
sehingga tidak merasa bahwa sebenarnya apa yang dilakukan bawahannya itu merupakan beban, ia akan
merasakan tugas dan tanggung jawab
Fungsi integrasi.

Pada fungsi integrasi bahwa organisasi sebagai suatu sistem harus berintegrasi dalam satu total kesatuan
yang saling berkaitan dan semua urusan satu sama lain tak dapat dipisahkan, oleh karena itu orang-
orang yang berada dalam suatu organisasi atau kelompok merupakan suatu kesatuan sistem, di mana
seseorang itu akan saling berhubungan dan saling memberikan pengaruh kepada satu sama lain dalam
rangka terciptanya suatu proses komunikasi untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan

Pentingnya komunikasi efektif bagi para menejer tidak dapat diabaikan atas alasan tertentu. Dalam
banyak hal setiap manajer selalu terlibat dengan komunikasi. Tidak hanya dalam satu kegiatan, tetapi
pada semua kegiatan. Seseorang menejer tidak dapat membuat keputusan tanpa informasi. Karena itu
informasi harus dikomunikasikan. Stau keputusan dibuat, maka komunikasi harus disediakan.

Salah satu proses komunikasi dalam Al-Quran adalah berdialog. Ada beberapa etika dalam berdialog
dalam al-Quran:

a. Bersih niat dan bertujuan mencari kebenaran

b. Memeperhatikan dan mendengarkan lawan bicara dengan baik

c. Bersikap adil dan proposional

d. Berbekal ilmu dan berargumentasi yang kuat

e. Menggunakan retorika yang jelas dan singkat

f. Memilih kata yang baik, lemah lembut, dan tidak keras kepala

g. Berangkat dari common platfrom atau titik persamaan

h. Menghormati lawan bicara dan tidak ,erencahkannya

i. Menghindari fanatisme berlebihan

Ada beberapa metode komunikasi yang di gunakan oleh rasulullah saw yang terdiri dari:

a. Komunikasi dua arah

b. Bahasa tubuh

c. Bahasa verbal dan intonasi

d. Komunikasi audio-visual

e. korespondensi
BAB III

PEMBAHASAN

A. Keunggulan Buku

1. Sampul buku cukup menarik dan sesuai untuk buku pada umumnya. Sehimgga para pembaca
senang dan bersemangat untuk membaca buku ini.

2. Buku ini menjelaskan secara terperinci mengenai manajemen organisasi pendidikan.

3. Setiap topic yang dibahas selalu disertai dengan contohnya sehingga pembaca akan lebih jelas
memahaminya.

4. Materi yang dibahas setiap bab nya memiliki keterkaitan dan sangat berkesinambungan dengan
materi selanjutnya, sehingga sangat sistematis dan beruntut materi yang disajikan pada setiap bab nya.
Agar memudahkan para pembaca memahami inti sari dari bab ini.

B. Kelemahan Buku

1. Penulisan konsep bahasa per kata yang digunakan masih terdapat kekeliruan.

2. Terdapat beberapa kata yang sulit untuk di pahami. Seperti yang terdapat pada halaman 94.
Seharusnya penulis membuat arti dari bahasa inggris tersebut. Agar pembaca mudah untuk mengerti.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Buku ini menyediakan prinsip-prinsip manajemen dan organisasi dalam pendidikan, tetapi harus
melayani hanya sebagai sebuah yayasan. Manajemen benar-benar tidak dapat diajarkan itu prinsip-
prinsip dapat disampaikan, tetapi manajemen juga harus dipelajari melalui pengalaman. Buku ini akan
memperkenalkan kita dengan prinsip-prinsip dasar, konsep dan teknik manajemen organisasi dalam
pendidikan. Hal ini juga akan mengajarkan kita kosa kata. Jika kita tertarik untuk menjadi manajer, guru
dan lainnya, kita akan perlu untuk terus belaja. Namun diharapkan bahwa buku ini akan membuat kita
mengerti apa itu manajemen, organisasi, kepemimpinan dalam suatu bidang. Hal ini jelas karena buku ini
sangat bagus dan begitu lengkap dan buku ini akan mendidik kita menjadi seorang pemimpin yang baik.

B. Saran

Saran saya untuk buku ini adalah jika ada kata yang tertulis berbahasa Inggris seharusnya dicantumkan
juga artinya. Dan lebih diperhatikan lagi konsep berbahasanya karena masih banyak kekeliruan yang
terjadi.

Comments

Popular posts from this blog

CJR "CRITICAL JURNAL REPORT"Prestasi belajar

- July 20, 2017

READ MORE

REKAYASA IDE

- July 06, 2017

READ MORE

MAKALAH Model Komunikasi

- July 07, 2017

READ MORE

Powered by Blogger

Theme images by Radius Images

Archive

Report Abuse

Anda mungkin juga menyukai