Anda di halaman 1dari 73

SEDASI DALAM

Pemerintah No. Dokumen No. Revisi Halaman


Kabupaten Kudus
RSUD dr Loekmono Hadi 00 1/2
Jl. Dr.Lukmonohadi No 19 Kudus
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RSUD dr Loekmono Hadi

STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL

dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes


Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Sedasi dalam adalah : suatu keadaan dimana selama
terapi depresi kesadaran setelah terinduksi obat,pasien
sulit dibangunkan tetapi akan berespon terhadap
rangsangan berulang atau rangsangan sakit.
Kemampuan untuk mempertahankan fungsi ventilasi
PENGERTIAN dapat terganggu dan pasien dapat memerlukan
bantuan untuk menjaga jalan nafas paten. Pelayanan
sedasi dalam meliputi sedasi dengan anestesi
umum,anestesi spinal,anestesi epidural atau blok syaraf
perifer.
Fungsi kardiovaskuler biasanya terjaga.
Sebagai Acuan Penerapan Langkah-langkah Sedasi
TUJUAN
Dalam.
Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Loekmono Hadi No. 440/901/23.02.01/2015 Tentang
KEBIJAKAN
Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah dr Loekmono
Hadi
1. Dokter Anestesi melakukan kunjungan pre
anestesi , memberikan informed consent tentang
tindakan yang akan dilakukan ,mengevaluasi
catatan rekam medis,memeriksa fisik
pasien,memeriksa laboratorium dan ekg.
PROSEDUR Konsultasi medis bila diperlukan.
2. Bila pasien menyetujui maka pasien memberikan
tanda tangan di lembar persetujuan inform
consent. ( persetujuan / penolakan )
SEDASI DALAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Pemerintah Kabupaten Kudus 00


2/2
RSUD dr. Loekmono Hadi
Jl.dr.Lukmonohadi No 19 Kudus
PROSEDUR 3. Dilakukan puasa pada fase pre prosedur :
Jenis makanan Periode puasa
Cairan bening 2 jam
Air susu ibu 4 jam
Susu formula bayi 6 jam
Susu sapi 6 jam
Makanana ringan 6 jam
4. Petugas menyiapkan alat / obat dan
melakukan cuci tangan sebelum melakukan
tindakan.
5. Pemberian sedasi dalam diberikan melalui
intra vena.
6. Pasien tetap dimonitor sebelum,selama dan
sesudah prosedur medis dilakukan
7. Monitor : tensi,nadi,SpO2 tiap 15 menit.
8. Pasang nasal kanul O2 selama dan
sesudah prosedur tindakan.
9. Pasien diobservasi di RR selama 30 menit
hingga efek sedasi menghilang.
10. Mencatat dalam lembar rekam medis segala
hasil monitoring.
11. Petugas yang mengerjakan harus seorang
petugas yang berkompeten
( dr Anestesiologi, perawat anestesi )
12. Petugas membenahi alat / obat dan cuci
tangan setelah tindakan selesai.

Dokter Anestesi, Ibs, Igd, Icu, Rawat Inap,Rawat


UNIT TERKAIT
Jalan, Bersalin , Radiologi.
PELAPORAN KECELAKAAN / KEGAGALAN
OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Pemerintah Kabupaten Kudus
RSUD dr. Loekmono Hadi
001 1/1
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RSUD
dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP

dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes


Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Kecelakaan / kegagalan operasi adalah Kejadian tindakan
operasi mengalami kegagalan / kendala sehingga
PENGERTIAN menyebabkan kematian di atas meja operasi.
Sebagai pelaporan ke menejemen untuk menentukan
TUJUAN
langkah selanjutnya dan mengevaluasi setiap kejadian.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No.
KEBIJAKAN
tentang Pelayanan Instalasi Bedah Senral.
1. Setiap kegagalan / kecelakaan operasi harus dicatat pada
buku kegagalan / kecelakaan operasi secara lengkap dan
rinci oleh paramedik yang bertugas saat kejadian dan di
ketahui oleh dokter operator, dokter anesthesi .
PROSEDUR 2. Dilaporkan kepada kepala IBS,selanjutnya kepala
perawatan IBS melaporkan kepada Kasie Keperawatan
rawat jalan dan Ka Bid Keperawatan serta di teruskan ke
Wadir Pelayanan medis dan Keperawatan dan Direktur
Rumah Sakit Daerah Kudus
UNIT TERKAIT DOKTER OPERATOR
DOKTER ANESTESI
PERAWAT IBS.

KAMAR OPERASI
DALAM HOSPITAL DISASTER PLAN

Pemerintah Kabupaten Kudus No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD dr. Loekmono Hadi 001 1/1


Tanggal terbit
Ditetapkan
Direktur RSUD
dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP

dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes


Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
PENGERTIAN Memberikan pelayanan pembedahan jika terjadi
bencana massal baik dari dalam rumah sakit maupun
luar rumah sakit.
TUJUAN Memberikan pelayanan yang optimal pada saat terjadi
bencana.
KEBUJAKAN SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No.
tentang Pelayanan Instalasi Bedah Senral.
PROSEDUR 1. Perawat kamar bedah menerima informasi dari
perawat IGD, atau pejabat yang berkompeten.
2. Perawat kamar bedah menanyakan berapa
perkiraan jumlah korban yang ada untuk
menentukan kebutuhan tenaga yang diperlukan.
3. Memanggil perawat yang tidak dinas pada saat itu,
memberitahu dokter anestesi atau dokter bedah
yang bertugas atau yang dibutuhkan.
4. Semua tindakan rutin yang bisa digeser untuk
sementara diundur terlebih dulu serta memberitahu
dokter bedah dan anestesi yang bersangkutan
tentang kejadian tersebut.
UNIT TERKAIT IGD
IBS

PENANGANAN PENYIMPANGAN ETIKA


MEDIKOLEGAL

Pemerintah Kabupaten Kudus No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD dr. Loekmono Hadi
001 1/1
Tanggal terbit
Ditetapkan
Direktur RSUD
dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP

dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes


Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
PENGERTIAN Merupakan tata cara penanganan penyimpangan
pelayanan yang melanggar kode etik dan standar
profesi.
TUJUAN 1. Supaya petugas medis dan paramedis bekerja
sesuai dengan standar profesi.
2. Supaya pasien terlindungi dari tindakan-
tindakan yang menyimpang dari standar
profesi.
KEBIJAKAN SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
tentang Pelayanan Instalasi Bedah Senral.

PROSEDUR 1. Panitia Kredensial dan etika profesi kedokteran


dan keperawatan RSUD dr Loekmono Hadi
Kudus menerima laporan penyimpangan
medikolegal dan etika profesi dari pasien atau
keluarga pasien, perawat, SMF, /ketua komite
medik ,komite keperawatan dll.
2. Panitia Kredensial dan Etika Profesi
Kedokteran dan keperawatan meneliti
kebenaran laporan.
3. Apabila kebenaran laporan tersebut sesuai
dengan data medis yang ada , maka diadakan
pertemuan antara panitia Kredensial dan Etika
Profesi Kedokteran, ketua komite keperawatan
,Ketua kelompok SMF yang bersangkutan dan
SMF yang terkait.
4. Panitia Kredensial dan Etika Profesi
Kedokteran dan keperawatan melaporkan
hasil peremuan tersebut kepada Komite Medik
dan Ketua komite Keperawatan.
5. Apabila diperlukan Direktur memberikan
peringatan sangsi kepada dokter,paramedis
yang bersangkutan
6. Apabila masalah tidak terselesaikan maka
masalah tersebut dikonsultasikan ke MKEK IDI
/ PPNI cabang Kudus.
KETUA SMF, ANGGOTA SMF,
UNIT TERKAIT KETUA KOMITE MEDIS,
KETUA KOMITE KEPERAWATAN,
DIREKTUR,
PANITIA KREDENSIAL DAN ETIKA PROFESI
PERBAIKAN ALAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Pemerintah Kabupaten Kudus 001 1/1
RSUD dr. Loekmono Hadi
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Perbaikan alat adalah suatu kegiatan memperbaiki
alat yang rusak agar dapat digunakan kembali
PENGERTIAN
sebagaimana fungsinya untuk memperlancar
pelayanan di ibs.
TUJUAN Alat dapat dipakai kembali sebagaimana mestinya.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No.
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Senral.

1. Diketahui ada alat rusak atau mengalami


gangguan.
2. Segera melapor ke koordinator / logistik di IBS.
3. Koordinator / Logistik mengajukan permintaan
PROSEDUR perbaikan ke IPSRS melalui Ka Ruang IBS.
4. Blangko permohonan perbaikan di serahkan :
warna putih ke IPSRS, warna merah ke Kasie
Penunjang medis, warna kuning arsip di IBS.

PETUGAS IBS,
UNIT TERKAIT PETUGAS IPSRS,
KASIE PENUNJANG.
SISTEM PEMELIHARAAN ALAT-ALAT
DI IBS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Pemerintah Kabupaten Kudus 001 1/1


RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Alat - alat yang ada di kamar bedah dipakai secara
terus menerus dan mengingat kemampuan /
PENGERTIAN
keterbatasan alat –alat tersebut maka perlunya sistem
pemeliharaan alat secara berkala / rutin.
1. Alat siap dipakai.
TUJUAN 2. Alat tidak cepat rusak
3. Alat dapat berfungsi optimal
SK Diretur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Petugas khusus logistik / koordinator bagian


alat / yang bertanggung jawab untuk mengontrol
alat-alat setiap hari.
2. Petugas khusus logistic / koordinator
melaporkan setiap kali ada kerusakan
/gangguan kepada kepala ruang IBS untuk
PROSEDUR
selanjutnya diajukan permohonan perbaikan
sesuai prosedur .
3. Setiap 3 bulan sekali diadakan pengecekan
kondisi alat oleh petugas IPSRS / ATEM ,serta
langsung memperbaiki bila terjadi rusak.

IPSRS,
UNIT TERKAIT
IBS
PERMINTAAN
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DI RUANG IBS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Pemerintah Kabupaten Kudus
RSUD dr. Loekmono Hadi
001
1/1
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
PENGERTIAN Permintaan pemeriksaan laboratorium pada pasien
yang sedang dilakukan pembedahan/ tindakan operasi.
TUJUAN Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium
secara cepat dan tepat.
KEBIJAKAN SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.
1. Petugas IBS memberi tahu petugas laboratorium
PROSEDUR melalui airphone bahwa ada pasien
yangmembutuhkan pemeriksaan laboratorium cito
2. Petugas IBS mencatat formulir permintaan
pemeriksaan secara lengkap dan benar
3. Petugas laboratorium membawa peralatan untuk
mengambil sampel ( bahan pemeriksaan ), bekerja
sama dengan petugas IBS
4. Petugas laboratorium memberitahukan hasil
pemeriksaan ke IBS
5. Petugas IBS mencatat hasil pemeriksaan tersebut
pada berkas rekam medik pasien
6. Setelah selesai pemeriksaan laborat dan hasil
sudah jadi maka segera dikirim ke ibs / ruang rawat
inap untuk di tempel di rekam medis pasien.
IBS,
UNIT TERKAIT
INSTALASI LABORATORIUM

TATA CARA PEMAKAIAN INSTRUMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Pemerintah Kabupaten Kudus
RSUD dr. Loekmono Hadi
001
1/1
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
PENGERTIAN Tata cara Pemakaian atau penggunaan instrument bedah

TUJUAN Mencegah instrument atau alat tertinggal pada waktu


dipakai mengerjakan tindakan operasi
KEBIJAKAN SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

PROSEDUR 1. Set instrumen ( Basic mayor, Minor set , extra lain


lain ) yang sudah steril, dan akan dipakai ,dibuka oleh
perawat sirkuler dan dicek macam serta jumlahnya
( dicocokkan dengan lish yang ada di dalam set alat )
2. Alat ditata diatas meja instrumen secukupnya, sesuai
perencanaan tindakan operasinya.
3. Alat yang belum atau tidak terpakai ditempatkan pada
meja tersendiri
4. Setelah operasi selesai, pada waktu pasien masih ada
dimeja operasi alat dihitung kembali jumlahnya untuk
menghindari alat tertinggal didalam tubuh pasien /
hilang.
5. Apabila sudah lengkap , dan operasi sudah selesai,
alat diambil dari meja instrumen,selanjutnya direndam
dengan cairan detergen ( dekontaminasi ) baru
diberikan pada perawat sirkuler untuk dikirimkan ke
CSSD untuk disteril ulang.
PARAMEDIS IBS
UNIT TERKAIT PETUGAS CSSD.
PENGEPAKAN DAN PEMAKAIAN

Pemerint KASA
ah Kabupaten Kudus No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD dr. Loekmono Hadi 00 1/1
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
PENGERTIAN Pengepakan dan pemakaian kasa di IBS sebagai
sarana / alat untuk melakukan tindakan operasi.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah
pengepakan dan pemakaian kasa.
KEBIJAKAN Sesuai dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah dr Loekmono Hadi No 440/901/23.02.01/2015
Tentang Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah dr
Loekmono Hadi..

PROSEDUR Pengepakan kasa :


1. Kasa yang sudah dilipat, dikemas dan dibendel .
2. Setiap bendel berisi 10 lembar
3. Kasa yang telah dibendel dimasukan kedalam
tromol besar.
4. Kasa siap disteril
Pemakaian kasa :
1. Kasa steril yang dipakai dalam keadaan
dibendel, satu bendel berisi 10 lembar
2. Persediaan bendel kasa diatas meja instrumen
dibatasi 3 bendel .
3. Bila kurang baru mengambil lagi didalam tromol
Kasa,maksimal sama seperta awal ( 3 bendel )
4. Dalam pemakaian kasa hendaknya benar
benar di hitung dan sedikit mungkin untuk
menghindari kasa tertinggal bila perlu bisa
digantikan kasa besar ( big gaas )
5. Pada saat selesai operasi kasa yang dipakai
dihitung jumlah nya,bila jumlahnya sudah sesuai
antara persediaan dan yang terpakai , barulah kas
yang kotor tersebut di buang ke tempat sampah.

PERAWAT IBS
UNIT TERKAIT
PETUGAS CSSD
PENCEGAHAN TERTINGGALNYA
ALAT / SARANA OPERASI
DALAM TUBUH PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Pemerintah Kabupaten Kudus
1 1/1
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
PENGERTIAN Kegiatan mencegah tertinggalnya kasa / alat operasi
dalam tubuh pasien
TUJUAN Mencegah tertinggalnya kasa / alat operasi dalam
tubuh pasien
KEBIJAKAN SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.
PROSEDUR 1. Penghitungan kasa / alat operasi sebelum
tindakan pembedahan dimulai , dicatat oleh
perawat sirkular
2. Penyediaan tempat untuk kasa yang telah dipakai
oleh perawat sirkuler
3. Kasa yang telah dipakai dimasukan ketempat
yang telah tersedia oleh perawat instrumen
4. Penghitungan kasa dan alat operasi oleh perawat
instrumen, asisten dan dibantu oleh perawat
serkuler
5. Bila penghitungan sudah sesuai, maka dapat
dilakukan penutupan luka operasi
6. Bila penghitungan tidak sesuai, dilaporkan kepada
dokter operator untuk dilakukan pencarian kasa /
alat operasi dalam tubuh pasien dan di sekitar
area operasi.
7. Bila tetap tidak diketemukan , maka dilakukan foto
rontgen , apakah benar ada kasa atau alat
operasi tertinggal didalam tubuh pasien
8. Setelah dibuktikan dengan hasil foto rontgen dan
tidak ada yang tertinggal maka bisa dilakukan
penutupan kembali luka operasi .
UNIT TERKAIT OPERATOR,
PARAMEDIS,
RADIOLOGI

PEMASTIAN TEHNIK OPERASI


No. Dokumen No. Revisi Halaman

Pemerintah Kabupaten Kudus


RSUD dr. Loekmono Hadi
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
PENGERTIAN Prosedur untuk memastikan teknik operasi pada
pasien yang akan dilakukan pembedahan di IBS
TUJUAN Agar teknik operasi dapat efisien, efektif dan aman
yang dilakukan pada pasien
KEBIJAKAN SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

PROSEDUR 1. Pada setiap pasien yang diperlukan terapi


pembedahan harus ditentukan oleh operator
teknik operasinya sebelum dikirim ke IBS
2. Apabila diperlukan sebelumnya dapat dilakukan
pertemuan dengan operator yang lain dan atau
dengan spesialis bidang pelayanan lain untuk
menentukan teknik operasi yang terbaik
UNIT TERKAIT DOKTER DAN PERAMEDIS
PENGENDALIAN INFEKSI
DAN
PELINDUNGAN DARI PENULARAN
Pemerintah
Kabupaten Kudus
RSUD dr. Loekmono Hadi No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
PENGERTIAN Adalah suatu langkah untuk mencegah /
menurunkan infeksi bagi pasien maupun petugas
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial pada
pasien atau perawat
KEBIJAKAN SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

PROSEDUR 1. Pisahkan instrumen yang infeksius dan non


infeksius
2. Instrumen habis digunakan untuk kasus infeksi
direndam dalam larutan cidex ..... %, begitu juga
duk operasi dipisahkan dan direndam dalam
larutan clorin ... % baru kemudian dibawa
kebagian pencucian
3. Petugas pencuci instrumen memakai sarung
tangan
4. Pastikan petugas tidak ada luka atau goresan
dikulit atau tergores alat bekas pasien
5. Jumlah tenaga yang kontak dengan pasien
dibatasi dan selama menangani pasien yang
infeksius tidak boleh menolang pasien lain dalam
waktu yang bersamaan
UNIT TERKAIT PARAMEDIS,
CSSD
PETUGAS LOUNDRY
INFORMED CONSENT
TINDAKAN
MEDIK DAN ANESTESI
Pemerintah Kabupaten Kudus
RSUD dr. Loekmono Hadi No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 1/2

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
PENGERTIAN Pernyataan setuju dan pemberian ijin dari seseorang
(pasien) dan atau keluarganya yang diberikan secara
bebas,sadar,tanpa paksaan tentang tindakan
kedokteran yang akan dilakukan terhadap diri / suami
/istri/anak/keluarga nya, sesudah mendapatkan
penjelasan tentang tindakan operasi dan anestesi /
pembiusan dengan jelas dari dokter yang
menanganinya.(dokter operator dan dokter anestesi )
TUJUAN Untuk menjadikan pegangan / payung hukum bagi tim
bedah/anestesi dan rumah sakit apabila terjadi
kegagalan tindakan operasi / anestesi ,dari tuntutan
hukum yang timbul. serta melindungi pasien dari
tindakan mal praktek
KEBIJAKAN SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.
PROSEDUR 1. Dokter operator /anestesi memberikan
penjelasan tentang tujuan , tata cara tindakan
medik, resiko bila dilakukan dan bila tidak dilakukan,
alternatif tindakan medik, kemudian diakhiri dengan
therapi terbaik yang dipilih dan disepakati bersama
antara dokter-pasien.
2. Penandatanganan formulir untuk
mengukuhkan apa yang telah disepakati bersama
antara dokter-pasien,yang berisi:
 Identitas pasien / keluarga
 Tindakan pembedahan/ anestesi
 Penjelasan mengenai,tujuan,sifat,dan perlunya
tindakan tersebut
 Tanggal.bulan dan tahun pemberian penjelasan
informed consent
 Tanda tangan dokter yang memberi penjelasan
(dokter operator / dokter anestesi )
 Tanda tangan yang membuat persetujuan (pasien
dan atau keluarganya)
 Tanda tangan petugas (perawat jaga sewaktu
dibuat informed consent)
 Tanda tangan keluarga ( saksi )

INFORMED CONSENT
TINDAKAN
MEDIK DAN ANESTESI
Pemerintah Kabupaten Kudus
RSUD dr. Loekmono Hadi No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 2/2

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
3. Bagi pasien yang berumur kurang dari 17 th,
manula tidak sadar, dan gangguan jiwa,
Informed consent dibuat oleh keluarga yang
bertanggung jawab ( orang tuanya, anak,
saudara kandung yang sudah dewasa)
4. Pasien gawat darurat / dalam keadaan tidak
sadar ,dan memerlukan tindakan medis segera
guna menyelamatkan nyawanya ,serta tidak
didampingi oleh keluarga pasien ,yang berhak
memberikan persetujuan atau penolakan
tindakan medik tertentu tidak diperlukan
persetujuan tindakan medik,tetapi setelah
pasien sadar, dokter harus segera memberikan
informasi medik yang telah dilakukan

DOKTER OPERATOR/ANESTESI,
UNIT TERKAIT
IGD,
ICU,
IRNA,
IRJA,
IBS.

PELIMPAHAN WEWENANG PELAYANAN


TINDAKAN ANASTESI
DARI DOKTER SPESIALIS ANASTESI
PemerintahKabupaten Kudus KEPADA
RSUD dr. Loekmono Hadi PERAWAT ANASTESI
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi

PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
PENGERTIAN Pemberian mandat dari dokter spesialis anastesi
kepada perawat anastesi (perawat profesional yang
diberi wewenang dan tanggung jawab dalam
membantu terselenggaranya pelaksanaan tindakan
pembiusan di rumah sakit), untuk melakukan tindakan
anastesi sesuai intruksi / advis dokter anestesi.
TUJUAN Agar pelayanan anastesi dapat berjalan seoptimal
mungkin
KEBIJAKAN SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Jika dokter spesialis anastesi ada di kamar


PROSEDUR operasi, dapat dimintakan intruksi secara tertulis
berikut paraf
2. Jika dokter spesialis anastesi tidak ada di kamar
operasi tetapi masih dalam kota ( kabupaten Kudus
), maka dapat dimintakan instruksi lisan lewat
telepon yang kemudian dapat dikomfirmasi tertulis
berikut parafnya.
3. Hal – hal yang dapat dilimpahkan ke perawat
anastesi adalah :
a. untuk kasus elektif :
 Pasien status fisik ASA I – II dengan
penyakit minimal
 Pembedahan yang diprognosa tidak sulit
 Pembedahan bukan di daerah rongga dada
/ kepala
b. Untuk kasus emergency :
 Pembedahan yang dilakukan untuk
penyelamatan nyawa
 Pasien yang tidak mungkin dirujuk.
UNIT TERKAIT 1. DOKTER SPESIALIS ANASTESI
2. PERAWAT ANASTESI
PROSEDUR
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
PADA PASIEN
Pemerintah KabupatenKudus YANG DILAKUKAN PEMBEDAHAN
RSUD dr. Loekmono Hadi
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
PENGERTIAN Permintaan pemeriksaan radiologi pada pasien yang
sedang dilakukan pembedahan/operasi
TUJUAN Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan radiologi
secepatnya / cito
KEBIJAKAN SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

PROSEDUR 1. Petugas IBS memberi tahu petugas Radiologi


melalui airphone bahwa ada pasien
yangmembutuhkan pemeriksaan radiologi di
tempat /cito
2. Petugas IBS mencatat formulir permintaan
pemeriksaan secara lengkap dan benar
3. Petugas radiologi membawa peralatan untuk
pemotretan bekerja sama dengan petugas IBS
4. Petugas Radiologi mengirimkan hasil
pemeriksaan ke IBS
5. Petugas IBS mencatat hasil pemeriksaan
tersebut pada berkas rekam medik pasien
UNIT TERKAIT IRNA, IGD, IBS dan ICU
PERAWATAN
PASCA ANESTHESI / OPERATIP
DI RECOVERI ROOM
Pemerintah KabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
PENGERTIAN Pelayanan di ruangan khusus yang berada di komplek
kamar bedah, ditata khusus untuk pengamatan dan
perawatan pasien pasca anasthesi / operasi
TUJUAN  Apabila sewaktu-waktu dilakukan tindakan dapat
segera dilakukan
 Kemajuan pasien sewaktu masih dalam pengaruh
anasthesi
 Melihat komplikasi yang terjadi pada tahap dini
 Menilai pasien yang mempunyai resiko tinggi
terhadap komplikasi pada saat sekarang ini
KEBIJAKAN SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.
PROSEDUR 1. Menerima pasien baru
Setiap pasien dating dilakukan :
 Pemeriksaan keadaan umum pasien
 Jam datang
 Mencocokan data pasien
 Perawatan pasien mencakup :
- Mengatur posisi pasien
- Memonitor tanda-tanda vital
- Melaksanakan advis dokter
- Mengawasi perdarahan, urine
- Mengukur aldred secore
2. Administrasi :
 Memasukkan data pasien di buku register
 Membuat laporan pasien di buku laporan
 Membuat laporan serah terima antara perawat
RR dan perawat bangsal
 Memasukkan data sesuai dengan blangko yang
tersedia
3. Penanganan pasien gawat darurat di RR
Apnoe dilakukan :
- Resusitasi, bebaskan jalan nafas, beri
O2
- Cari dan atasi penyebabnya
4. Pengambilan pasien di RR

UNIT TERKAIT IRNA, IGD, IBS dan ICU

EVALUASI
PEMBUATAN
INFORMED CONCENT
Pemerintah
KabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi No. Dokumen No. Revisi Halaman
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RSUD dr Loekmono
Hadi
PROSEDUR TETAP

dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes


Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Evaluasi pelaksanaan dan kelengkapan pengisian
PENGERTIAN blangko informed concent yang dilaksanakan minimal
satu tahun sekali
1. Untuk mencegah hal – hal yang tidak
diinginkan
TUJUAN
2. Menghindari terjadinya mal praktek
3. kelengkapan data / MR pasien.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Pengumpulan data berasal dari ceklist persiapan


pasien operasi
2. Data diambil 3 bulan berturut-turut
PROSEDUR
3. Pengolahan data
4. Analisis data
5. Pelaporan
Dokter,
IBS,
UNIT TERKAIT IRNA,
IGD,
ICU.
SELEKSI DAN REKRUITMEN STAF MEDIS

Pemerintah No. Dokumen No. Revisi Halaman


KabupatenKudus 1
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Seleksi dan rekruitmen staf medis dan kamar bedah
PENGERTIAN
adalah prosedur untuk memperoleh staf medis
Agar mendapatkan staf medis kamar bedah sesuai
TUJUAN
dengan kebutuhan kamar bedah.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Kebutuhan staf medis kamar bedah diusulkan dari


IBS ke Komite medik dan atau Direktur RS, sesuai
dengan kebutuhan kamar bedah berdasarkan
analisa pembedahan yang ada maupun yang
dirujuk.
2. Panitia kredensial komite medik memberikan
rekomendasi ke Direktur berdasarkan hasil seleksi
dan wawancara dari calon staf medis kamar bedah
PROSEDUR rumah sakit.
3. Direktur mengusulkan ke Pemda Kab, Kudus untuk
diterbitkan SK penempatan pada RSD Kudus staf
medis kamar bedah yang akan diterima.
4. Persyaratan tenaga paramedis yang diterima
adalah :
a. Kursus dan latihan
b. Refreshing lavish.
UNIT TERKAIT Komite medik, UP, IBS
PEMBERSIHAN TEMPAT CUCI TANGAN
( WASH BAK )
PemerintahKabupatenKudus No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Pembersihan tempat cuci tangan/washtafel adalah suatu
kegiatan untuk menghilangkan kotoran yang menempel
PENGERTIAN
di washtafel sehingga washtafel tersebut siap untuk
digunakan.
Supaya washtafel ,selalu tampak bersih/mengkilat dan
TUJUAN
tidak berbau.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.
1. Siapkan peralatan dan obat yang akan digunakan
(dengan memakai larutan terrific).
2. Gosok kran dan noda-noda yang menempel
dengan sikat/amplas dan obat yang telah
disediakan hingga bersih.
3. Untuk noda yang melekat gunakan amplas
halus /obat kimia terrific.
4. Bilas washtafel tersebut dengan air sehingga
PROSEDUR
kotoran yang menempel larut dan washtafel
menjadi bersih.
5. Selesai dibilas , keringkan dengan lap kering
sekaligus membersihkan bagian bawah dan luar
washafel dari debu dan sawang.
6. Bereskan kembali semua peralatan dan
dibersihkan kemudian disimpan pada tempatnya.

UNIT TERKAIT SEMUA RUANG DILINGKUNGAN RSU KUDUS

PENGENDALIAN LOGISTIK
( PENGADAAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUNAAN )
BARANG MEDIS, NON MEDIS, SERTA OBAT-OBATAN
PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Suatu kegiatan untuk mengadakan , meminta ,
menyimpan dan menggunakan barang medis/non
PENGERTIAN
medis serta obat-obatan yang diperlukan dikamar
bedah.
Untuk memudahkan dan mengontrol permintaan ,
TUJUAN penyimpanan dan penggunaan alat-alat dan obat-
obatan yang dibutuhkan di kamar bedah
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Pengadaan Barang
a. Pengadaan barang medik
Obat/injeksi yang sering digunakan , dilakukan
jika jumlah yang tersedia di kamar bedah
berkurang setengah dari jumlah stok yang biasa
tersedia, segera mungkin

b. Pengadaan barang medik/non medik


Yang termasuk keadaan aktiv tetap seperti
instrumen atau peralatan kantor , dilakukan jika
instrumen /ada alat yang rusak dan tidak bisa
diperbaiki lagi , maka alat-alat yang rusak
tersebut akan ditukar dengan baru. Jika masih
bisa diperbaiki lagi , maka kamar bedah akan
meminta teknisi untuk memperbaikinya.
PROSEDUR
c. Pengadaan barang medik/non medik
/obat/injeksi yang sering digunakan kamar
bedah akan tetap menyediakan dalam jumlah
yang tidak terlalu banyak.

2. Permintaan Barang
a. Untuk memintakan barang-barang medik , obat-
obatan /injeksi ke gudang instalasi farmasi yang
sudah ada kode kompuratifnya.
Membuat surat permintaan barang dengan
memasukkan /mengetik kode barang yang
diminta otomatis akan muncul diskripsi kita
tinggal
PENGENDALIAN LOGISTIK
( PENGADAAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUNAAN )
BARANG MEDIS, NON MEDIS, SERTA OBAT-OBATAN
PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
b. Permintaan barang dalam keadaan cito
Permintaan obat/injkesi dalam keadaan cito biasanya
belum dibuatkan surat permintaan barangnya, untuk
mendapatkan injeksi/obat petugas kamar bedah
memberitahu bagian IFRS barang yang diminta dan
segera mengambilnya beserta bukti pinjaman apabila
digudang IFRS tidak tersedia kita minta pada petugas
pembelian untuk mengadakan /mengusahakan
obat/injeksi tersebut.

c. Permintaan barang non medik (diluar non medik


seperti formulir/blangko-blangko , alat-alat kantor, alat-
alat kebersihan prosedur sama dengan No. 2a
Antar permintaan barang ke bagian rumah tangga ,
petugas logistik memberikan barang-barang yang
diminta. Sebelum menandatangani, cek dulu barang-
barang apa sudah sesuai dengan permintaan barang.

d. Permintaan linen ke bagian rumah tangga


 Permintaan linen biasanya dilakukan bila
robek/tidak bisa digunakan lagi atau jumlah yang
PROSEDUR tersedia di kamar bedah tidak cukup.
 Untuk keadaan robek masih bisa diperbaiki akan
dibawa ke bagian penjahit untuk dijahit yang
disertai dengan bukti perbaikan barang diketahui
kepala bagian.
 Sedangkan untuk linen yang tidak bisa diperbaiki
akan ditukar dengan yang baru sesuai jumlah dan
jenis yang diminta ke bagian rumah tangga
sertakan juga bukti penyerahan

3. Penyimpanan barang

a. Penyimpanan obat / injeksi


 Obat-obatan /injeksi yang
telah diterima dari apotik secepatnya disimpan
dalam kotak obat.
 Untuk obat-obatan tertentu
seperti betadine alcohol, rivanol simpan dalam
almari tersendiri.
 Untuk cairan infus disusun
berdasarkan jenisnya
PENGENDALIAN LOGISTIK
( PENGADAAN, PENYIMPANAN, DAN PENGGUNAAN )
BARANG MEDIS, NON MEDIS, SERTA OBAT-OBATAN
PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
b. Penyimpanan barang medik
Barang-barang medik yang telah diterima dari
gudang dibawa ke kamar bedah disertai dengan
bukti penyerahan barang , masukkan ke almari /rak
Semua jenis barang yang tercantum bukti penyerahan
barang akan digunakan sebagai dokumen untuk
penghitungan stok dokumen untuk penghitungan stok
akhir bulan
c. Penyimpanan barang non medik
 Setiap penerimaan dari gudang akan
disimpan /ditempatkan pada tempat-tempat
yang telah tersedia.
 Barang – barang yang disimpan diberi nama
PROSEDUR sesuai dengan jenisnya sehingga apabila kita
akan mengambilnya tidak repot.

4. Penggunaan barang
- Semua petugas kamar operasi yang
menggunakan obat-obatan dan barang
medik mencatat jenis obat dan jumlah yang
digunakan pada blangko pemakaian obat
pada MR pasien harian , untuk selanjutnya
petugas administrasi menjumlah
penggunaan obat/barang medik pada hari
itu, kemudian baru dilakukan penghitungan
pada akhir sebagai laporan bulanan

IPRS,
UNIT TERKAIT RT,
IBS
PENGAJUAN OBAT-OBATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PemerintahKabupatenKudus B 1/1
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Permintaan terhadap obat-obatan di IBS yang
PENGERTIAN
diperlukan untuk kegiatan IBS.
Untuk mendapatkan obat-obatan /alkes/bahan habis
TUJUAN
pakai.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Petugas administrasi mengontrol obat-obatan,


alkes, bahan habis pakai yang digunakan di
IBS.
2. Mengajukan permintaan obat-obatan di tulis
PROSEDUR dalam buku rangkap dua dan diserahkan ke
apotik.
3. Petugas IBS mengambil obat , alkes , bahan
habis pakai yang telah disetujui untuk dibawa
ke IBS.
UNIT TERKAIT IFRS, IBS
PERMINTAAN LINEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1
PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Kegiatan mengajukan sejumlah linen ke petugas
PENGERTIAN
laundry.
Untuk mendapatkan linen dari petugas laundry yang
TUJUAN
sudah siap disteril..
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Petugas linen kamarbedah menerima dari


petugas laundry
2. Petugas linen kamar bedah meneliti apabila
ada kekurangan linen yang diberikan.
3. Petugas linen kamar bedah menandatangani
serah terima linen.
PROSEDUR
4. Petugas linen kamar bedah meminta
kekurangan kebutuhan pada petugas laundry
apabila linen yang dibutuhkan pad petugas
laundry yang dibutuhkan kurang.
5. petugas laundry mengirim kekurangan
kebutuhan linen
UNIT TERKAIT Petugas linen IBS, Laundry
PEMESANAN OKSIGEN DAN N2O

PemerintahKabupatenKudu
s No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Prosedur tetap pemesanan oksigend dan N2O guna
PENGERTIAN memenuhi kebutuhan penunjang perawata rumah
sakit
TUJUAN Untuk memenuhi kebutuhan medis
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Bagian farmasi mengajukan permintaan


barang oksigen/N2O dengan mengisi buku
permintaan barang.
2. Bagian logistik menerima buku permintaan
dan mencatat dalam buku pembelian.
PROSEDUR 3. Bagian logistik membuat surat pemesanan
barang diajukan ke Kepala IFRS untuk
mendap persetujuan.
4. Bagian farmasi mengajukan pemesanan ke
pemasok ( PT MESSER, PT SURYA MEDIKA
, SAMATOR GAS , MAKMUR JAYA Kudus).
UNIT TERKAIT Farmasi, Pemasok, IBS
EVALUASI PELAKSANAAN PENGISIAN
RM ANESTESI

PemerintahKabupatenKudus No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono
Hadi
PROSEDUR TETAP

dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes


Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Evaluasi pelaksanaan dan kelengkapan pengisian
PENGERTIAN blangko MR anestesi yang dilaksanakan minimal dua
tahun sekali
1. Untuk mencegah hal – hal yang tidak diinginkan
TUJUAN 2. Menghindari terjadinya mal praktek
3. kelengkapan data / MR pasien.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Pengumpulan data berasal dari MR pasien operasi


yang menggunakan jasa anestesi
2. Data diambil 3 bulan berturut-turut
PROSEDUR
3. Pengolahan data
4. Analisis data
5. Pelaporan
Dokter,
IBS,
UNIT TERKAIT IRNA,
IGD,
ICU.
PENEMPATAN STAF PARAMEDIS

PemerintahKabupatenKudu
s No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Penempatan staf medis merupakan mekanisme
PENGERTIAN pemenuhan kebutuhan tenaga medis yang diperlukan
oleh rumah sakit.
1. Mendapatkan tenaga medis sesuai kebutuhan
TUJUAN
2. Menghasilkan kinerja yang optimal.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Penerimaan calon pegawai negeri dilakukan oleh


Pemda disesuaikan dengan kebutuhan dari
rumah sakit.
2. Hasil test CPNS yang diterima kemudian
disalurkan ke rumah sakit umum Kudus.
3. Setelah dirumah sakit akan diseleksi disesuaikan
PROSEDUR
dengan ijazah untuk ditempatkan di masing-
masing instalasi atau staf fungsional medis atau
bangsal.
4. Untuk tenaga yang ditempatkan ke IBS akan
dilakukan orientasi dan training mengenai sarana
dan prasarana yang ada di IBS.
UNIT TERKAIT Komite medik , Personalia
CARA MENGGUNAKAN SUCTION UNTUK
OPERASI
PemerintahKabupatenKudu
s No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Suction adalah alat untuk menghisap dan
PENGERTIAN menampung darah /cairan yang keluar pada saat
operasi
1. Untuk mengetahui jumlah cairan yang keluar.
TUJUAN 2. Untuk mencegah infeksi
3. Untuk memperlancar jalannya operasi
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Perawat menyiapkan suction dn perlengkapannya


(botol suction, slang , suction on steril , konektor
bila perlu).
2. Pasang botol suction pada tempatnya lalu pasang
slang penghubung pada tutup botol dengan
benar.
3. Pasang kabel penghubung listrik dengan stop
kontak.
4. Letakkan pedal suction dekat dengan asisten
operasi.
5. Pasang slang suction pada tempatnya,
hubungkan ujung slang suction tersebut dengan
PROSEDUR
ujung slang suction steril. Perhatikan kesterilan !!.
6. Cek suction sebelum operasi dimulai dengan
menginjak on/off pada pedal.
7. Pastikan suction berfungsi baik atau putaran
regulator sesuai dengan kekuatan suction.
8. Setelah operasi selesai ambil slang suction untuk
di spoel dengan air bersih.
9. Matikan suction dan lepas kabel penghubung
listrik dan dari stop kontak.
10. Bersihkan sucion dan rapikan kembali letak botol
suction pada tempatnya sebelum dikeringkan
lebih dulu.
UNIT TERKAIT Paramedis
PENGISIAN LAPORAN TINDAKAN
(OPERASI)

PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Mencatat semua kejadian penting selama operasi
PENGERTIAN termasuk perlindungan perlengkapan alat sebelum
operasi dan penambahan seta perhitungan akhir
Untuk mendapatkan catatan medik pasien operasi
TUJUAN
secara lengkap dan benar.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Setiap akan dilakukan operasi sertakan format


pengisian laporan operasi.
2. Petugas on loop mengisi biodata pasien yaitu
nama, no cm, ruang, kelas pasien tersebut.
3. Lengkapi data dokter yaitu nama dokter, perawat
asisten, perawat instrumen , dokter
anestesi/perawat anestesi, jenis narkose, tanggal
operasi.
4. Laporan operasi ini selanjutnya yang diisi oleh
dokter operator al
5. Melengkapi data :
a. Diagnose preoperative
b. Diagnose post operatif
PROSEDUR c. Jaringan yang dieksisi/insisi
d. Nama operasi.
e. Macam pembedahan
f. Pemeriksaan PA kalau perlu
g. Jam operasi selesai.
h. Lamanya operasi berlangsung.
6. Penulisan laporan :
a. Prosedur pembedahan.
b. Temuan selama operasi
c. Cara pembalutan.
d. Instruksi pasca pembedahan.
e. Dokter menandatangani laporan operasi
tersebut.

UNIT TERKAIT Operator


SISTEM PEMELIHARAAN ALAT- ALAT DI IBS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PemerintahKabupatenKudu
s
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Semua jenis alat yang ada di kamar bedah dipakai
secara terus menerus dan mengingat kemampuan
PENGERTIAN
/keterbatasan alat –alat tersebut maka perlunya
pemeliharaan alat secara berkala.
1. Alat siap dipakai.
2. Alat tidak cepat rusak
TUJUAN
3. Alat dapat berfungsi optimal

SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No


KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Adanya petugas khusus yang bertanggung


jawab untuk mengontrol alat-alat ada agar
senantiasa siap pakai.
2. Petugas melaporkan setiap kali ada
PROSEDUR kerusakan /gangguan kepada kepala bagian
untuk selanjutnya diajukan permohonan
perbaikan sesuai prosedur .
3. Setiap 3 bulan sekali diadakan berkala.

UNIT TERKAIT IPPRS


PENGGUNAAN KABEL YANG AMAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Memberikan keamanan kepada pasien , petugas dan
PENGERTIAN alat elektromedik yang menggunakan rangkaian
kabel bertegangan listrik.
Mencegah terjadinya bahaya akibat pemasangan
TUJUAN
dan penggunaan kabel yang bertegangan.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Periksa kabel secara fisik :


Kabel yang baik :
a. Tidak putus.
b. Tidak lecet/terkelupas (untuk menghindari
kejutan listrik).
2. Letak/posisi kabel :
a. Hindari dari lalu lintas orang/barang.
b. Terpasang kesumber daya listrik , ke mesin
/alat atau pasien secara benar dan kuat.
c. Atur jarak antara stop kontak ke mesin/alat
dan pasien tidak terlalu tegang /terlalu kotor.
3. Pemasangan kabel:
a. Kalau kotor dibersihkan.
b. Kabel setelah dipakai digulung dengan
baik/rapi sehingga tidak mudah putus.
4. Standar penggunaan.
a. Bagi manusia
PROSEDUR Tahu penggunaan alat tersebut secara benar
sehingga tidak membahayakan pasien dan
petugas jadi alat tersebut tidak cepat rusak.
a. Bagi Alat
 Alat/mesin tersebut kondisi dan fungsinya
baik.
 Alat/mesin tidak membahayakan bagi
pasien/petugas.
 Letaknya hindarkan dari lalu lintas
orang/barang.
 Diletakkan pada posisi yang memudahkan
bagi petugas .
 Kabel –kabel listrik dan netral dalam
kondisi baik dan tidak terkelupas sehingga
tidak menimbulkan kejutan listrik.

UNIT TERKAIT IPPRS


PEMAKAIAN APRON

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PemerintahKabupatenKudu
s
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Suatu alat yang digunakan setiap petugas untuk
PENGERTIAN melindungi diri dari paparan radiasi

Untuk menekan dosis radiasi yang diterima oleh


setiap petugas yang bekerja di lingkungan medan
TUJUAN
radiasi

SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No


KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Setiap petugas yang bekerja di lingkungan


medan radiasi wajib melengkapi dirinya
dengan salah satu perisai radiasi yaitu
APRON.
PROSEDUR 2. Pemakaian APRON diutamakan pada daerah
sensitive terhadap radiasi yang ada pada
tubuh manusia.
3. Dipakai sesuai aturan dengan bagian
belakang (bac) menghadap ke badan.
UNIT TERKAIT Inst. Radiologi, IBS.
PELAPORAN KERUSAKAN ALAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Cara pelaporan kerusakan alat-alat yang rusak di
PENGERTIAN Instalasi Bedah Sentral.

Untuk mengetahui kerusakan alat –alat yang rusak


yang ada di IBS kemudian dapat mendapat ganti atau
TUJUAN
perbaikan dari alat tersebut.

SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No


KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Petugas mencata dan melaporkan kerusakan


alat kepada Kepala Perawatan IBS.
2. Ka. Perawatan IBS membuat surat pengajuan
kerusakan dan perbaikan alat ke bagian IFRS
PROSEDUR
dan IPSRS yang ditandatangani oleh Ka.
Perawatan IBS atau Ka. IBS
3. Surat dikirim ke IFRS atau IPSRS beserta alat
yang rusak untuk ditindak lanjuti.
UNIT TERKAIT IPSRS, IBS., IFRS
TINDAKAN BEDAH MAYOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Kegiatan urutan pelaksanaan kontaminasi dan
PENGERTIAN
infeksi
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya kontaminasi dan infeksi..
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Petugas menggunakan pakaian lengkap


meliputi topi,masker,celana,baju dan alas
kaki.
2. Petugas menyiapkan pasien dimeja operasi
dan peralatan operasi.
3. Petugas ( Operator,Assisten ops,Instrumen
ops ) cuci tangan dengan des infektan.
4. Team operasi memakai jas operasi steril dan
sarung tangan steril.
5. Petugas assisten melakukan desinfeksi di
PROSEDUR
daerah yang akan dioperasi.
6. Petugas memasang duk penutup didaerah
operasi.
7. Team operasi melakukan tindakan
pembedahan.
8. Team operasi menutup luka operasi dengan
kassa steril.
9. Petugas memberesi ruang dan peralatan
operasi.

UNIT TERKAIT Team Operasi


PENGGUNAAN AC SENTRAL DI IBS

PemerintahKabupatenKudus No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Tatacara menghidupkan AC sentral di IBS.
PENGERTIAN
Untuk mendapatkan kondisi temperatur ruangan yang
TUJUAN sesuai dengan kebutuhan kamar operasi.

KEBIJAKAN
1. Tekan tombol power / on ( warna hijau ) pada
swit power di rumah gardu AC sentral.
2. Kontrol temperatur ruangan agar sesuai
dengan kelembaban yang disyaratkan.
PROSEDUR
3. Bila penggunaan ibs sudah selesai maka
matikan swit power pada posisi off.
4. Bila terjadi masalah segera hubungi tehnik RS.

UNIT TERKAIT IBS, IPSRS


PEMBERSIHAN INSTRUMEN OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004

Kegiatan pembersihan instrumen setelah digunakan


PENGERTIAN
operasi

Agar instrumen operasi bersih dan bebas dari


TUJUAN kuman dan tahan lama.

SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No


KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Instrumen yang kotor direndam dengan laritan


hydrokloride 0,05 % selama 10 menit
2. Instrumen dibersihkan dengan menyikat
permukaan dan sela sela Engselnya.
3. Instrumen dibilas dengan air bersih yang
mengalir.
4. Instrumen dikeringkan dengan kain,selanjutnya
diberi pelumas pada engsel engselnya.
PROSEDUR
5. Instrumen dihitung sesuai jenis dan
jumlahnya,selanjutnya di set ulang sesuai daftar
instrumen.

Petugas CSSD
UNIT TERKAIT
PERMINTAAN DARAH
DAN
PENYERAHAN DARAH
PemerintahKabupatenKudus No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Pelaksanaan permintaan darah pada saat pasien
PENGERTIAN
dilakukan pembedahan.
TUJUAN Pasien segera mendapatkan darah.
1. Petugas IBS mengambil sampel darah ± 3 cc
ditempatka ke dalam botol eta dan diberi
label sesuai identitas pasien.
2. Petugas IBS memberitahukan kepada
petugas ruangan untuk mengantarkan
blangko permintaan darah yang sudah
disiapkan dan di tanda tangani oleh dokter.
3. Contoh darah dan blangko permintaan darah
di berikan kepada keluarga pasien untuk
PROSEDUR
dibawa ke Bank Darah.
4. Keluarga pasien menyerahkan darah yang
diambil dari Bank Darah kepada petugas IBS.
5. Petugas IBS mencocokkan kembali identitas
pasien,no reg kantong darah,gol darah
pasien..
6. Petugas IBS menghangatkan darah sesuai
suhu tubuh pasien agar siap digunakan.

Unit terkait IBS, Perawat Ruangan,Bank Darah

\
PENGESETAN INSTRUMEN DI IBS

PemerintahKabupatenKudus No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Suatu cara melakukan pengesetan alat sesuai dengan
PENGERTIAN kebutuhan pembedahan.

o Agar alat terpelihara.


o Mudah dan cepat digunakan.
TUJUAN o Sebagai alat kontrol terhadap jumlah,jenis dan
kondisi alat serta fungsinya.
o Alat selalu siap bila diperlukan setiap saat.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Instrumen / alat dibersihkan / dicuci bila selesai


digunakan kemudian dikeringkan.
2. Dikontrol kondisi dan fungsinya.
3. Dibendel sesuai dengan macamnya dan dihitung
jumlahnya.
PROSEDUR 4. Diset sesuai kelompoknya ( Basic set / Minor set ).
5. Alat yang sudah disiapkan dimasukkan kedalam
kontainer kemudian dibungkus doek dan diberi
label / etiket.
6. Selanjutnya disteril dan di simpan dirak untuk
barang steril.
Petugas CSSD.
UNIT TERKAIT
Paramedis.
PENUNDAAN PELAKSANAAN OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Penundaan operasi karena indikasi medis maupun
PENGERTIAN non medis.

Menghindarkan kesalah fahaman antara petugas


TUJUAN rumah sakit dan pasien / keluarga.

SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No


KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Operator /
dokter anestesi memberitahukan kepada pasien
/ keluaganya bahwa operasi ditunda, serta
menjelaskan sebab penundaan tersebut.
2. Petugas
IBS menginformasikan ke ruangan yang
PROSEDUR
bersangkutan bahwa operasi ditunda, maka
pasien dapat dibawa kembali ke ruangan.
3. Petugas
ruangan mengambil pasien di ibs untuk di bawa
ke ruangan kembali.

IBS,
IGD,
UNIT TERKAIT IRNA,
IRJA
CARA PENGGUNAAN LAMPU OPERASI

PemerintahKabupatenKudus No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Lampu operasi adalah alat penerangan yang di
PENGERTIAN
gunakan untuk menerangi area operasi.
Agar dalam melakukan tindakan operasi,operator
TUJUAN tidak mengalami kesulitan melihat apa yang terjadi
pada area operasi
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Nyalakan swit “ON “ dari lampu operasi yang


ada pada box panel lampu operasi di luar
kamar operasi.
2. Posisikan sinar lampu pada daerah yang
PROSEDUR akan di operasi.
3. Fokus lampu operasi di atur agar sinar tidak
menyebar.
4. Volume lampu operasi di atur agar tidak
terlalu silau..
UNIT TERKAIT Semua Paramedis.
DEKONTAMINASI ALAT – ALAT
BEKAS PAKAI
PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Adalah suatu proses untuk menghilangkan
mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada alat
PENGERTIAN
kesehatan sehingga aman untuk pengolahan
selanjutnya.
a. Mencegah penyebaran infeksi.
b. Mematikan mikroorganisme dan kotoran lain yang
tidak tampak.
TUJUAN
c. Mempersiapkan alat untuk kontak langsung
dengan desinfektan.
d. Melindungi petugas dan pasien.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Sebelum dan sesudah melakukan


dekontaminasi petugas cuci tangan dahulu.
2. Pakai alat pelindung : sarung
tangan,masker,bila perlu kaca mata.
3. Dekontaminasi dilakukan pada alat
kesehatan,linen bekas pakai,permukaan meja /
permukaan lain yang mungkin tercemar darah /
cairan tubuh lainnya dengan menggunakan larutan
klorin.
4. Prosedur Dekontaminasi :
a. Alat tenun.
- Rendam alat tenun terkontaminasi dalam
larutan klorin 0,5 % selama min 20 menit.
- Cuci dengan detergen.
- Bilas dengan air sampai bersih.
PROSEDUR
- Keringkan dengan panas sinar matahari.
b. Alat Kesehatan.
- Rendam alat kesehatan segera setelah
dipakai dengan larutan klorin 0,5 % selama
minimal 20 mnt.
- Segara bilas dengan air bersih dan lanjutkan
dengan prosedur menyeteril alat.
c. Permukaan yang kena tumpahan darah atau
cairan tubuh yang lain.
- Serap darah / cairan tubuh dengan kertas /
tissue / kotoran bekas
- Bersihkan daerah bekas tumpahan darah
dengan larutan klorin.
Buang kertas penyerap bersama sampah
dalam kantong yang kedap cairan.
Team Operasi. ( Operator,Intrumentator,Assisten
UNIT TERKAIT
operator)

MENCUCI TANGAN SEBELUM


MELAKUKAN TINDAKAN PEMBEDAHAN
PemerintahKabupatenKudus No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Kegiatan membersihkan / mencuci tangan sampai
lengan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
PENGERTIAN
pembedahan.

1. Mencegah infeksi silang.


TUJUAN
2. Menghilangkan kuman semaksimal mungkin.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

13. Melepas semua perhiasan yang ada di


tangan ( jam,gelang,cincin ).
14. Membuka kran air dan membasahi tangan
sampai lengan bawah.
15. Mengambil 5 ml cairan
desinfektan,digosokkan sampai berbusa mulai
dari jari – jari hingga siku kurang lebih 1 mnt.
16. Mengambil sikat lunak dan menyikat sela –
sela jari tangan dan kuku kurang lebih 1 mnt.
17. Membersihkan tangan hingga lengan
bawah siku dengan air mengalir sampai bersih.
PROSEDUR
18. Semprotkan kembali desinfektan dengan
menggunakan siku sebanyak 5 ml dan
digosokkan dari ujung jari sampai siku.
19. Tutup kembali kran air dengan
menggunakan siku.
20. Menggenggam kedua tangan dengan posisi
genggaman menghadap ke atas.
21. Kerinkan dengan handuk steril satu persatu
dari ujung jari menuju ke lengan dengan cara
memutar,kemudian handuk di pisahkan dengan
barang steril.

UNIT TERKAIT Team Operasi. ( Operator,Intrumentator,Assisten


operator)
PEMBERSIHAN RUANGAN DAN ALAT
( SCROBEN )
PemerintahKabupatenKudus No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Pembersihan ruangan dan alat merupakan
langkah – langkah yang dilaksanakan dalam
PENGERTIAN
kebersihan rutin di kamar bedah.

1. Mencegah infeksi nosokomial.


TUJUAN 2. Membersihkan ruangan operasi dan alat.

SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No


KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Dilaksanakan setiap hari jum’at pada minggu


ke 2 dan ke 4.
2. Semua isi ruangan operasi dikeluarkan.
3. Ruangan disiram dengan larutan desinfektan
dengan perbandingan 1 : 20.
4. Dibersihkan dengan cara digosok – gosok
PROSEDUR pakai lap yang dibasahi sampai rata. Dengan
larutan desinfektan.
5. Semua peralatan,pintu juga dilap dengan
larutan desinfektan.
6. Lantai,dinding dan alat – alat dikeringkan.
7. Peralatan dimasukkan kembali.

Sanitasi
UNIT TERKAIT
STERILISASI RUANGAN
DENGAN
SINAR ULTRA VIOLET
PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Sterilisasi dengan sinar ultra violet merupakan
tindakan menyeteril ruangan dengan sinar ultra
PENGERTIAN
violet.

1. Mencegah infeksi nosokomial.


2. Menghilangkan kuman semaksimal
TUJUAN
mungkin.

SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No


KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Ruangan di bersihkan.
2. Semua pintu ruangan ditutup,nyalakan lampu
ultra violet selama 8 jam.
3. Setelah 8 jam lampu dimatikan dan ruangan
PROSEDUR
sudah steril.
4. Selama penyinaran pintu harus
ditutup,petugas dilarang masuk.

UNIT TERKAIT Team Operasi ( Operator,Intrumentator,Assisten


operator )
KONSULTASI MEDIS WAKTU OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Kegiatan melakukan konsultasi medis dalam satu
PENGERTIAN
lingkup SMF maupun dengan SMF lain.
Untuk mendapatkan hasil operasi yang sebaik –
TUJUAN
baiknya.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Operator meminta staf IBS ( perawat


sirkuler ) untuk menyampaikan
konsulan secara lisan kepada dokter
konsulan yang dituju.
2. Dokter konsulan datang dan melihat
serta menjawab konsulan secara lisan
maupun tertulis.
PROSEDUR
3. Dokter operator semula dapat
melanjutkan operasi maupun
mengalihkan kepada dokter konsulen
dan selanjutnya dapat meninggalkan
operasi dan membuat konsulan secara
tertulis.

Semua Unit di Rumah sakit daerah Kudus.


UNIT TERKAIT
KONSULTASI MEDIS DAN RUJUKAN
INTERN
PemerintahKabupatenKudus No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Konsultasi antar dokter spesialis dan dokter
PENGERTIAN
umumke dokter spesialis..
Agar kerja sama antar disiplin ilmu baik yang
bersifat medis maupun non medis berjalan lancar
TUJUAN
sehingga pasien tidak merasa adanya perbedaan
disiplin ilmu yang melayaninya...
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Pasien yang sedang dalam masa tindakan


operasi memerlukan tindakan smf lain .
2. Team operasi ( perawat sirkuler )
memberitahukan kepada ka perawat ibs
,bahwa diperlukan konsulen smf tertentu.
3. Ka perawatan menghubungi dokter
konsulen tertentu sesuai jadwal jaga.
4. Dokter konsulen tsb datang dan
PROSEDUR menanyakan pada dokter operator,tentang
apa yang menjadi masalah.
5. Bila diperlukan dokter konsulen cuci tangan
dan ikut serta dalam operasi bersama –
sama .
6. Bila dokter operator pertama sudah tidak
ada tindakan yang diperlukan maka operasi
dilanjutkan oleh dokter konsulen.

UNIT TERKAIT Semua Unit di Rumah sakit daerah Kudus.


CARA MEMAKAI JAS STERIL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Suatu kegiatan mengenakan jas operasi yang steril
PENGERTIAN
dengan baik dan benar..
TUJUAN Mencegah kontaminasi dan menjaga sterilitas.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Operator dengan assisten mengenakan jas


steril dengan cara memegang jas pada garis
leher dengan menggunakan tangan kiri,posisi
tangan kanan tetap setinggi bahu.
2. Buka lipatan jas dengan cara melepas bagian
yang terjepit tangan dan perhatikan jangan
sampai terkontaminasi.
3. Tangan kiri tetap memegang bagian leher dan
memasukkan tangan kanan ke lubang jas
PROSEDUR
kanan diikuti dengan tangan kiri dimasukkan
ke lubang lengan kiri,ikat kedua tali yang ada
pada masing – masing tangan.
4. Perawat on loop berdiri dibelakangnya untuk
membantu mengikat tali jas,selanjutnya ikat
semua tali bagian belakang,berikan ujung tali
pinggang pada perawat on loop untuk diikat
ke belakang.

UNIT TERKAIT Team Operasi.


PENGGUNAAN KABEL
INSTALASI LISTRIK
PemerintahKabupatenKudus No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono
Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M
Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Kabel listrik adalah kawat tembaga dengan
diameter tertentu yang dibungkus pengaman
PENGERTIAN sejenis plastik / isolator berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik.

Penggunaan kabel listrik pada instalasi listrik di


kamar bedah dengan standart dari PLN dan
TUJUAN
besaran diameter kabel sesuai aturan yang ada.

SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No


KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Suplai listrik ke Kamar Bedah dengan


kawat kabel berdiameter 6 mm, 3 phase.
380 volt, netral “ 0 “.
2. Penggunaan kabel listrik di masing –
masing kamar operasi dari box panel
pembagi dengan diameter 2,5 mm, 220
volt.
3. Di masing – masing kamar listrik
dikendalikan dengan MCB.
- Lampu operasi dengan MCB sendiri.
PROSEDUR - Stop Kontak dengan MCB masing
– masing.
- AC dengan MCB sendiri Dll.
4. Diameter kabel 1,5 untuk lampu
penerangan biasa, Diameter 2,5 untuk
stop kontak,lampu operasi celling,AC.
5. Masing – masing stop kontak dengan
pengaman grounding di jaringan.
6. Suplai listrik untuk Sterilisator dengan
kabel diameter 4 mm.

IPS RS.
UNIT TERKAIT
PENYEDIAAN INSTRUMEN OPERASI
DAN
PEMANTAUAN INSTRUMEN
SECARA RUTIN
PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono
Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M
Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Kegiatan menyediakan instrumen operasi dan
PENGERTIAN memantau jumlah,jenis instrumen.

Agar instrumen operasi siap pakai dan terpantau


TUJUAN jumlah dan jenisnya.

SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No


KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Petugas piket CSSD menyediakan


instrumen sesuai dengan jenis,jumlah
operasi sehari – hari ditambah operasi
cito.
2. Petugas CSSD melakukan pengesetan
alat – alat yang telah dipakai team
operasi.
3. Petugas CSSD melakukan iventarisasi
jumlah dan jenis instrumen yang
PROSEDUR
dipakai team operasi selanjutnya
melaporkan kepada penanggung
jawab instrumen dan ka perawatan ibs
serta mendukumentasikan bila ada
kerusakan.
4. Penaggung jawab instrumen segera
mengganti instrumen yang rusak /
hilang bila ada persediaan.

CSSD. Team Operasi, Penanggung jawab


UNIT TERKAIT operasi.
STERILISASI ALAT DENGAN SINAR CAIRAN
CYDEX OPA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono
Hadi
PROSEDUR TETAP

dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes


Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Sterilisasi dengan cairan cidex opa adalah proses
PENGERTIAN
sterilisasi dengan cara cepat..
1. Mencegah
TUJUAN infeksi nosokomial.
Menghilangkan kuman semaksimal mungkin.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Alat yang akan di steril dengan cairan cidex


opa sudah dicuci bersh dengan larutan
desinfektan.
2. Rendam alat yang disetril dengan cairan
PROSEDUR
cidex opa selama 10 menit.
3. Angkat alat – alat yang di seteril tsb bila
sudah 10 menit,bilas dengan agua steril.
4. Alat siap digunakan.
UNIT TERKAIT
Perawat
DESINFEKSI DAERAH YANG AKAN
DIOPERASI
PemerintahKabupatenKudus No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Suatu tindakan untuk membunuh mikroorganisme
PENGERTIAN
pada daerah yang akan dilakukan pembedahan
Menekan seminimal mungkin bahaya infeksi
TUJUAN
akibat sayatan kulit
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Daerah yang akan


dioperasi di disinfeksi dengan alkohol untuk
menghilangkan kotoran atau lemak yang
menempel.
2. Keringkan dengan kasa
steril.
3. Desinfeksi lagi
menggunakan betadin 10 %.
PROSEDUR
4. Hapuskan dengan alkohol.
5. Tutup dug streil, hingga
yang nampak daerah yang akan dioperasi.
6. Tutup kembali dengan
kasa.
7. Kasa dibuka bila operasi
akan dimulai.

UNIT TERKAIT IBS


OPERASI MINOR LANGSUNG

PemerintahKabupatenKudus No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Suatu tindakan pembedahan yang dilakukan
PENGERTIAN kamar operasi kecil langsung setelah periksa di
poloklinik.
TUJUAN Mencegah terjadinya inos
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Pasien dari poliklinik


datang ke kamar bedah lalu menunjukkan kartu
rekam medis rawat jalan kepada petugas di
kamar bedah.
2. Dilakukan tindakan
pembedahan oleh dokter yang punya
pasien/dokter yang ditunjuk.
3. Data pasien dicatat dalam
buku pembedahan.
4. Dimasukkan komputer
PROSEDUR
untuk mengisi biaya operasi / PA (bila ada obat-
obatan yang dipakai dalam ICD.
5. Setelah dilakukan
tindakan , keluarga pasien membayar di kasir.
6. Kartu pasien diserahkan
kembali kepada petugas kamar bedah dan
petugas kemar bedah menyampaikan hal-hal
yang pelru diketahui oleh pasien.
Setelah selesai kartu pasien disetor ke bagian
rekam medis
UNIT TERKAIT IRJA, IBS
OPERASI MINOR YANG TERPROGRAM

PemerintahKabupatenKudus No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Suatu tindakan pembedahan yang dilakukan
PENGERTIAN kamar operasi kecil dengan jalan diprogram
dahulu
TUJUAN Mencegah terjadinya inos
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.
1. Pasien datang dengan menunjukkan kartu
kontrol ke kamar bedah.
2. Petugas administrasi mendaftarkan ke bagian
pendaftaran rawat jalan.
3. Dilakukan tindakan operasi operasi oleh dokter
yang ditunjuk sesuai dengan Standar
Operasional dan Prosedur Operasi.
4. Data pasien dicatat dalam buku register
pembedahan.
5. Data-data biaya operasi dan patologi anatomi
PROSEDUR (bila ada), obat-obatan serta kode ICD
dimasukkan ke komputer.
6. Pasien atau keluarganya membayar ke kasir
dengan membawa kartu status rekam medis.
7. Kartu status rekam medis diserahkan kembali
kepada petugas kamar bedah dan petugas
kamar bedah menyampaikan hal-hal yang
perlu untuk diketahui oleh pasien atau
keluarganya perihal penyakitnya.
Kartu pasien disetor ke bagian rekam medis
rawat jalan
UNIT TERKAIT IRJA, IBS

PENERIMAAN HASIL PA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
PENGERTIAN Tata cara menerima hasil pemeriksaan PA
TUJUAN Tertib Administrasi
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Petugas administrasi kamar bedah menerima


jawaban hasil pemeriksaan PA dari petugas
2. Hasil pemeriksaan PA dicatat pada buku hasil
PA.
3. Diberikan kode urut jawaban beserta tanggal
PROSEDUR pernerimaan.
4. Laporkan segera kepada dokter pelaksana
apabila dijumpai hasil PA menunjukkan
keganasan.
5. Blangko jawaban PA diagendakan.

UNIT TERKAIT

PENGIRIMAN BAHAN PA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Prosedur pengiriman bahan-bahan materi
PENGERTIAN
pemeriksaan PA
TUJUAN Mendapatkan data yang valid
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

Setelah pasien dioperasi atas perintah dokter


untuk dilakukan pemeriksaan PA.
1. Cairan PA dimasukkan dalam botol/kantong
plastik yang berisi cairan formalin 10 %.
2. Beri etiket yang mencatumkan : nama,
instansi, tanggal pengiriman.
3. Buatkan blangko pengiriman PA yang
PROSEDUR
ditandatangani dokter yang menangani.
4. Laporkan bagian administrasi kamar operasi
untuk dicatat dan dimasukkan dalam daftar
registrasi.
5. Minta tanda bukti pengiriman dari Instansi
terkait

UNIT TERKAIT IBS, Laborat

CARA KERJA STERILISATOR EAC – 1500


No. Dokumen No. Revisi Halaman

PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Prosedur cara mengoperasikan atau
PENGERTIAN
menggunakan alat ( sterilisator) EAC - 1500
Staf CSSD dapat menggunakan / mengoperasikan
TUJUAN
alat sterilisator ini dengan baik
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Stabilisato
r kita isi air sampai penuh / batas dengan cara
membuka putaran / kran yang ada di bagian
depan.
2. Setelah
penuh kran kita tutup kembali.
3. Alat yang
akan kita steril kita masukkan.
4. Kemudian
ditutup rapat.
5. Kita putar
pengatur waktu sampai menunjukkan angka
30 menit.
6. Tombol
kita tekan pada arah STERILIZING
7. Stop
PROSEDUR
contact kita masukkan ke tombol listrik
8. Kita
tunggu sampai keluar bunyi alarm dan angka
menunjukkan 0 ( nol )
9. Putaran
kita buka sedikit , agar uap keluar.
10. Tombol
kita tekan pada arah DRYING
11. Pengatur
waktu kita putar sampai menunjukkan angka
10 menit.
12. Setelah
berbunyi dan menunjukkan angka 0 (nol)
13. Alat yang
sudah steril dan siap digunakan.

UNIT TERKAIT CSSD


TINDAKAN DI MINOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono
Hadi
PROSEDUR TETAP

dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes


Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Suatu tindakan pembedahan yang dilakukan
PENGERTIAN
kamar operasi kecil
TUJUAN Mencegah terjadinya inos
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Petugas memakai pakaian lengkap kamar


bedah (memakai topi, masker, baju, celana,
alas kaki)
2. Cuci tangan sampai bersih.
3. Menyiapkan perasat/alat secukupnya
(instrumen steril, dug steril, obat-obatan,
benang, cairan , disinfectan, dan lain-lain.)
4. Mamakai sarung tangan steril.
5. Penderita disiapkan di meja operasi.
PROSEDUR 6. Melakukan disinfectan daerah yang dioperasi.
7. Tutup dengan dug steril.
8. Siap membantu dokter sampai operasi selesai.
9. Luka operasi ditutup dengan kasa steril.
10. Memberesi instrumen dan menghitung
jumlahnya.
11. Instrumen dicuci kemudian diserahkan ke
bagian pengesetan.
12. Selesai.

UNIT TERKAIT IBS, IRNA, IGD, ICU, IRJA


PENGOPERASIAN STERILISATOR DELTA
CLAVE DOBLE DOOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PemerintahKabupatenKudus
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Prosedur cara mengoperasikan atau
PENGERTIAN
menggunakan alat ( sterilisator) delta clave
Staf CSSD dapat menggunakan / mengoperasikan
TUJUAN
alat sterilisator ini dengan baik
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.
1. Persiapkan alat-alat yang mau disteril
2. Kontrol ulang apakah air PAM sudah benar –
benar mengalir/belum ( koordinasi dengan
bagian umum )
3. Buka karan berwarna merah bulat, posisi
didekat dinding antara 2 sterilisator
4. Handle listrik diposisikan kea rah “ ON”. Tempat
handle di samping kanan sterilisator
5. Hidupkan salah satu sterilisator dengan cara
tekan tombol power ke posisi “ ON “
6. Tunggu beberapa saat sampai tekanan di jacket
pada angka 1,5.
7. Barang – barang yang akan disteril dimasukkan
secara berurutan dan biberi sela kurang lebih 1
cm antara pak satu dengan pak yang lainnya
8. Kedua pintu sterilisator baik yang dari arah
PROSEDUR
masuk alat maupun arah keluar alat ditutup
9. Pilih program yang diperlukan ( P1, P2, P3,P4)
tergantung alat / bahan yang mau disteril
10. Bila pengguna menginginkan waktu tertentu,
maka yang dipakai adalah pola tekan USER
teruskan sesuai dengan kebutuhan
11. Tekan tombol START bila semua sudah sesuai,
tunggu kurang lebih 1 jam sampai terdengar
music tanda selesai
12. Setelah terdengar music tunggu beberapa saat
sampai tekanan di jacket ke angka 0, baru pintu
dibuka dari arah alat keluar. (alat / bahan sudah
steril ).
13. Matikan alat sterilisator, kembalikan posisi
handle listrik ke posisi OFF dan tutup kran air
yang telah dibuka sebelumnya
UNIT TERKAIT CSSD, BAGIAN UMUM

PENYULUHAN PADA PASIEN


SEBELUM OPERASI
PemerintahKabupatenKudus No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Menjelaskan pada pasien mengenai prosedur /
PENGERTIAN
tata cara tindakan pembedahan
Agar pasien yang akan menjalani operasi tidak
TUJUAN merasa cemas, takut, dan mempunyai persiapan
mental yang tegar.
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.

1. Pasien pre operasi dipersiapkan di IBS dan


ditempatkan di ruang persiapan
2. Pasien diberi penjelasan ulang tentang hal-
PROSEDUR hal yang akan dilakukan
3. Memberi motivasi / dorongan mental agar
pasien tidak takut / cemas
4. memberi bimbingan mental pada pasien
UNIT TERKAIT Dokter, Perawat IBS

TATA CARA
PETUGAS MASUK KAMAR BEDAH
PemerintahKabupatenKudus No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD dr. Loekmono Hadi

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi
PROSEDUR TETAP
dr. ABDUL AZIZ ACHYAR,M Kes
Pembina Tk I
NIP.19620716 199503 1 004
Suatu tatacara bagi petugas medis/ paramedik
PENGERTIAN untuk memasuki kamar bedah sesuai dengan
kaidah kaidah sterilisasi
TUJUAN Mencegah terjadinya Infeksi Nosokomial
SK Direktur RSUD dr LOEKMONO HADI No
KEBIJAKAN tentang Pelayanan Instalasi Bedah Sentral.
1. Petugas yang masuk kamar bedah harus
melepas alas kaki ( sepatu / sandal )
2. Masuk menuju kamar ganti untuk memakai
baju, celana, topi, masker dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Baju dan celana luar dilepas dan diganti
dengan baju dan celana khusus kamar
bedah
b. Celana tidak boleh menyentuh lantai
PROSEDUR c. Memakai topi masker khusus yang
disediakan IBS
d. Topi harus menutupi semua rambut yang
ada dikepala
e. Memakai masker harus menutupi lubang
hidung dan mulut
3. Pakaian khusus kamar bedah tidak boleh
dikenakan diluar kamar bedah
4. Memakai sandal khusus kamar bedah
5. Mencuci tangan sebelum masuk kamar bedah

Medis,
UNIT TERKAIT Paramedis
Tamu IBS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/PKB/VI/01 A

RUMAH SAKIT
DAERAH
KAB. KUDUS

Tanggal terbit
Prosedur Tetap
12/02/2002
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/PKB/VI/01 A

RUMAH SAKIT
DAERAH
KAB. KUDUS

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Kudus
12/02/2002
Prosedur Tetap
drg SYAKIB ARSALAN,M Kes
Pembina Utama Muda
NIP.19570324 198311 1 001
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
No. Dokumen No. Revisi Halaman
/PKB/VI/01 A

RUMAH SAKIT
DAERAH
KAB. KUDUS

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur RSUD Kudus
12/02/2002
Prosedur Tetap
drg SYAKIB ARSALAN,M Kes
Pembina Utama Muda
NIP.19570324 198311 1 001
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait

Anda mungkin juga menyukai