Anda di halaman 1dari 4

Momentum, Vol. 7, No.

2, Oktober 2011 : 14- 17

PERPINDAHAN MASSA GAS –CAIR DALAM


PROSES FERMENTASI ASAM SITRAT DENGAN
BIOREAKTOR BERGELEMBUNG

Proses fermentasi asam sitrat dapat dilangsungkan dalam fase cair.


Widayat1), Proses fermentasi ini berlangsung secara aerob, sehingga keberadaan oksigen
Abdullah1), dalam fase cair sangat menentukan keberhasilan proses fermentasi. Penelitian
ini bertujuan untuk mempelajari proses perpindahan massa gas-cair dalam
D. soetrisnanto1) proses fermentasi asam sitrat, dengan variabel yang dipelajari adalah
dan M. Hadi2) konsentrasi jamur dan laju alir udara. Penelitian dilakukan pada suhu kamar
30o dan tekanan 1 atm. Laju volumetrik udara divariasi pada rentang 27.4 –
58.07 cc/detik, dan konsentrasi jamur Aspergillus niger 10 x 106 dan 20 x 106
spora. Pegukuran perpindahan massa dengan metode dinamik, yaitu dengan
mengukur konsentrasi oksigen terlarut dengan DO meter setiap detik secara
langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan konsentrasi awal
1)
Jurusan Teknik Kimia Fakultas kapang akan mengakibatkan penurunan koefisien transfer massa. Peningkatan
Teknik UNDIP Semarang laju alir udara akan meningkatkan koefisien transfer massa. Hubungan
Jl Prof Sudarto SH Tembalang E- konstanta perpindahan massa terhadap laju alir volumetrik udara pada
mail: yayat_99@yahoo.com fermentasi asam sitrat diperoleh persamaa kLa = 8.0031.Vg0.698. Pada
2)
Jurusan Biologi fakultas MIPA
penelitian yang dilakukan Shah et al., 1982 diperoleh hubungan : kLa =
UNDIP Semarang
0.467.Vg0.82.

Kata kunci: bioreaktor bergelembung, proses perpindahan massa, konsentrasi


jamur, laju alir dan konstanta perpindahan massa

Pendahuluan dipengaruhi oleh kecepatan kenaikan gelembung.


Bioreaktor bergelembung merupakan salah Sirkulasi juga mempengaruhi turbulensi, koefisien
satu jenis bioreaktor yang banyak digunakan. transfer massa dan panas dan juga tenaga yang
Bioreaktor ini mempunyai banyak kelebihan jika dikeluarkan.
dibandingkan dengan bioreaktor berpengaduk. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
Reaktor ini banyak dipakai dalam operasi kontak pengaruh laju alir dan konsentrasi awal mikroba
antar fase gas-cair (transfer massa) dalam proses terhadap koefisien perpindahan massa (kLa).
industri kimia, bioteknologi (sebagai bioreaktor), Transfer massa dapat diperkirakan dengan
dan pengolahan limbah secara biologis (aerob) koefisien perpindahan massa volumetrik (kLa),
yang menggunakan lumpur aktif. Keuntungan itu yang mana kLa dan luas perpindahan massa gas –
diantaranya perancangannya sederhana, tanpa ada cair sangat penting digunakan untuk design dan
bagian yang bergerak,, aliran dan pengadukan scale up reaktor gas – cair
mudah dikendalikan, waktu tinggal dalam reaktor Penelitian tentang perpindahan massa yang
seragam, kontak area lebih luas dengan energi telah dilakukan diantaranya, adalah perpindahan
input yang rendah, dan meningkatkan perpindahan massa pada fluida non-newtonian larutan CMC dan
massa (Williams, 2002).. xanthan menggunakan reaktor tangki berpengaduk.
Di dalam perancangan bioreaktor faktor Hasil penelitian menunjukkan bahwa
yang sangat berpengaruh adalah hidrodinamika bertambahnya laju alir udara akan menaikkan
reaktor, transfer massa gas-cair, rheologi proses koefisien transfer massa (Martinov dan Vlaev,
dan morfologi produktifitas organisme. 2002). Proses perpindahan massa pada cairan
Hidrodinamika reaktor mempelajari kelakuan organik (methanol, air, toluene dan ligroin) dalam
dinamik cairan dalam reaktor sebagai akibat laju reaktor bergelembung juga telah dilakukan. Hasil
alir gas masuk reaktor dan karakteristik cairannya. penelitian menunjukkan bahwa bertambahnya laju
Hidrodinamika reaktor meliputi hold up gas (fraksi alir udara akan meningkatkan koefisien
gas saat penghamburan) dan laju sirkulasi cairan. perpindahan massa (Quicker, Schumpe dan
Perpindahan massa mempelajari perpindahan Deckwer, 1984). Demikian juga pada proses
massa dari gas ke cair. Kecepatan sirkulasi cairan perpindahan massa larutan CMC juga diperoleh
dikontrol oleh hold up gas, sedang hold up gas fenomena yang sama (Deckwer 1991, Merchuk
14
Perpindahan Massa Gas-Cair dalam Proses Fermentasi.... (Widayat, dkk.)

dan Ben-Zvi, 1992). Penelitian lain yang pernah k il d b


dilakukan yaitu tentang efek keadaan cairan Sh 2 ........................ (3)
terhadap perpindahan massa pada reaktor Dil
bergelembung menunjukkan bahwa semakin tinggi keadaan ini biasanya tidak akan berlangsung
viskositas suatu cairan maka akan menurunkan lama karena meningkatnya kecepatan gelembung
luas permukaan perpindahan massa gas – cair yang udara pada film cair dan adanya transport
menyebabkan penurunan koefisien transfer massa konvektif pada jarak tertentu pada permukaan.
(Mouza et al, 2005). Proses perpindahan massa ga- Peneletian yang dilakukan oleh Calderbank dan
cair dalam bioreaktor dengan keberadaan mikroba Moo-Youbng-1961 menyatakan bahwa :
0 , 33
belum banyak dilakukan. Padahal keberadaan 3
k il d b db . gl . g
oksigen dalam larutan sangat berpenaruh pada Sh 2 0,3 (4)
proses fermentasi. Dil i .Dil
Perpindahan massa adalah perpindahan Sh = f(Re, Sc)
massa antar fase gas-cair terjadi karena adanya
beda konsentrasi antar kedua fase. Perpindahan Metodologi Penelitian
massa terjadi yaitu oksigen dari fase gas ke fase Reaktor bergelembung berdimensi diameter
cair. Kecepatan perpindahan massa ini dapat 10 cm dan ketinggian 85 cm. Fluida non
ditentukan dengan koefisien perpindahan massa. Newtonian yang digunakan adalah larutan nanas
Koefisien perpindahan massa oksigen dapat diukur dan udara yang diperoleh dari kompresor.
dengan metode dinamik. Koefisen perpindahan Percobaan dilakukan pada suhu kamar 30oC dan
massa secara dinamik telah diuraikan oleh tekanan 1 atm. Laju volumetrik udara divariasi
Benyahia and Jones (1997). Metode ini berdasar pada skala rotameter 1 - 3. Peralatan yang
pada konsentrasi oksigen terlarut (Disolved digunakan untuk penelitian seperti disajikan dalam
Oxygen) dalam media cair sebagai fungsi waktu. gambar 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Shah et al. Percobaan pendahuluan dilakukan dengan
(1982) dengan menggunakan bubble column proses kalibrasi flowmeter. Proses kalibrasi untuk
reaktor. Fluida yang digunakan adalah tap water, mengetahui laju alir udara yang terukur dalam alat
dan pengukuran transfer massa adalah dengan flowmeter. Untuk mempelajari perpindahan massa
metode dinamis. Hasil yang diperoleh dari gas-cair dengan mengukur oksigen terlarut dengan
penelitian tersebut berupa persamaan matematika DO meter. Media fermentasi dan suspensi
yang menghubungkan konstanta laju perpindahan Aspergillus niger dimasukkan kedalam reaktor.
massa gas-cair dengan laju alir volumetric udara. Sampel diambil untuk diukur konsentrasi oksigen
Persamaan tersebut seperti disajikan dalam terlarut dengan DO meter, densitas dan viskositas
Persamaan 1: larutannya.
0.82
kLa 0.467.Vg …………. (1)

Lewis and Whitman (1924) dalam Riet dan


Tramper, 1991 menggambarkan bahwa transfer
massa sebagai proses difusi pada reaktor bubble
column dengan ketebalan film yang dinotasikan
dengan diameter gelembung ( db) dan kecepatan
gelembung gas (Vbs) dan dengan asumsi profil
konsentrasi yang linier, dapat dinyatakan :
4 Dil Vbs
k il .......... (2)
db
Gambar 1. rangkaian alat percobaan
Persamaan ini adalah perkiraan pertama untuk
harga kil pada dinamika gelembung pada film cair.
Hasil dan Pembahasan
Sedangkan pada permukaan gas - cair
Studi perpindahan massa dengan adanya
dimana seluruh permukaan tersebut tidak terdapat
kapang Aspergillus niger diamati konsentrasi
tranport konvektif dapat dikalkulasikan sebagai
oksigen dengan DO meter, setiap waktunya.
berikut :
Selanjutnya untuk memperoleh diskripsi yang jelas

15
Momentum, Vol. 7, No. 2, Oktober 2011 : 14- 17

setelah diolah konstanta perpindahan massa gas- 8.0E-03


cair (Kla) dibuat grafik hubungan Kla dengan 7.0E-03
waktu. Hasil yang diperoleh seperti disajikan
6.0E-03
dalam Gambar 5.8.
5.0E-03

kla, 1/detik
Gambar 2. menunjukan bahwa setiap terjadi
4.0E-03
kenaikan laju alir diperoleh nilai konsntnata
3.0E-03
perpindahan massa gas-cair (Kla) semakin
bertambah dan juga dengan bertambahanya waktu 2.0E-03 laju alir udara 27,4 cc/detik

nilai konstanta perpindahan massa gas-cair (Kla) 1.0E-03 laju alir udara 42,4 cc/detik
laju alir udara 58,1 cc/detik
juga bertambah. Hasil lain yang diperoleh bahwa 0.0E+00
konsentrasi jamur juga berpengaruh terhadap nilai 0 50 100 150 200
konstanta perpindahan massa. Hal ini dikarenakan waktu, jam

bahwa laju alir udara yang bertambah maka


a. jumlah kapang 10 x 106 spora
konsentrasi oksigen dalam medium juga
bertambah, dengan demikian akan terjadi b. jumlah kapang 20 x 106 spora
perpindahan massa oksigen secara cepat. Hal ini
terjadi karena perbedaan konsentrasi oksigen yang Gambar 2. Grafik Hubungan waktu fermentasi terhadap
konstanta perpindahan massa gas cair (Kla)
cukup besar. Dengan demikian konstanta
perpindahan massa gas-cair (Kla) juga bertambah.
Gambar 3 menunjukkan kenaikan densitas
Proses fermentasi berlangsung akan menyebabkan
dengan bertambahnya waktu fermentasi. Kenaikan
terjadinya konsumsi oksigen oleh kapang
terjadi secara linier dengan slope yang kecil. Hal
Aspergillus niger untuk pertumbuhan atau
ini terjadi dengan aihasilkan produk-produk dari
metabolisme. Hal ini berakibat konsentrasi oksigen
proses fermentasi seperti asam sitrat, asam oksalat
terlarut menjadi berkurang, sehingga dengan
dan asam malat. Dengan terbentuknya produk ini
bertambahnya waktu perpindahan massa juga
kenaikan densitas hanya kecil.
mengalami kenaikan. Untuk konsentrasi biomass
atau kapang akan mempengaruhi densitas (seperti 0.9
terlihat pada Gambar 3) bahwa konsentrasi kapang 0.85
yang tinggi densitas lebih besar, sehingga 0.8
densitas, g/ml

perpindahan massa menjadi lebih kecil. Hal ini 0.75


juga ditunjukan oleh Gambar 2 bahwa konstanta 0.7
perpindahan massa nilai lebih kecil pada medium 0.65
dengan jumlah kapang 2 x 106 spora dibandingkan laju alir udara 27,4 cc/detik
0.6 laju alir udara 42,4 cc/detik
medium dengan kapang 10 x106 spora. laju alir udara 58,1 cc/detik
0.55
1.00E-02 0.5
9.00E-03 0 50 100 150 200
waktu, jam
8.00E-03
7.00E-03 1
Kla, 1/detik

6.00E-03 0.9
5.00E-03
densitas, g/ml

0.8
4.00E-03
0.7
3.00E-03 laju alir udara 27,4 cc/detik
0.6
2.00E-03 laju alir udara 27,4 cc/detik laju alir udara 42,4 cc/detik

laju alir udara 42,3 cc/detik laju alir udara 58,1 cc/detik
1.00E-03 0.5
laju alir udara 58,1 cc/detik
0.00E+00 0.4
0 50 100 150 200 0 50 100 150 200
waktu, jam
waktu, jam

a. jumlah kapang 10 x 106 spora


b. jumlah kapang 20 x 106 spora

Gambar 3. Grafik hubungan waktu fermentasi


terhadap densitas

16
Perpindahan Massa Gas-Cair dalam Proses Fermentasi.... (Widayat, dkk.)

Persamaan (Shah et al., 1982) pada Vg = laju alir volumetrik udara


percobaan dengan reaktor bergelembung
menggunakan air diperoleh persamaan : Daftar Pustaka
kla 0,467 Vg
0,82 A.A. Mouza et al. 2005. “Effect of liquid
properties on the performance of bubble
Pada percobaan kali ini dengan column reactors with fine pore spargers”.
menggunakan larutan nanas pada laju alir 27,4 Chemical Engineering Science 60, hal
cc/det, 42,37 cc/det, dan 58,07 cc/det pada reaktor :1465 – 1475 .
bergelembung didapatkan hubungan persamaan : Grund, G, A. Schumpe dan W.D.Deckwer, 1992,
0, 698
kla 8,0031Vg “Gas-Liquid Mass Transfer in A Bubble
Dari penelitian ini didapat kecenderungan Column with Organic Liquids”, Chem
yang sama yaitu semakin besar laju alir udara Eng.Sci., hal 3509-3516, Pergamin Press
maka koefisien perpindahan massa gas-cair Ltd.
semakin besar. Perbedaan pada konstanta yang ada Krishna R, Van Baten JM.2003.” Mass transfer in
dalam model tersebut,cukup signifikan. bubble columns.” CatalToday.hal;79–
80:67–75.
Kesimpulan Mandal. A et all. 2003”.Interfacial Area and
Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan Liquid-Side Volumetric Mass Transfer
sebagai berikut; Konstanta perpindahan massa Coefficient in a Downflow Bubble
(Kla) semakin bertambah dengan berlangsungnya Column”. The Canadian Journal of
proses fermentasi, dengan bertambahnya laju alir. Chemical Engineering, Volume 81.
Bertambahnya konsentrasi kapang menyebabkan Merchuk, J.C. dan S. Ben-Zvi (Yona), 1992, “A
penurunan konstnta perpindahan massa. Densitas Novel Approach to The Correlation of
mengalami kenaikan namun dengan slope kecil, Mass Transfer Rates in Bubble Column
dengan bertambahnya waktu fermentasi. Model with Non-Newtonian Liquids”, Chem.
matematika hubungan konstanta perpindahan Eng. Sci., hal 3517-3523, Pergamon Press
massa dengan laju alir volumetrik adalah Ltd.
0, 698 Merchuk, J.C. dan Asenjo, J.A. , 1995,
kla 8,0031Vg . “Fundamental of Bioreactor Design”,
New York, Marcell Dekker Inc.
Ucapan Terima Kasih Moucha T, Linek V, Prokopova E. 2003.” Gas
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan hold-up, mixing time and gas–liquid
terima kasih kepada Direktorat Jenderal columetric mass transfer coefficient of
Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Tinggi various multi-impellerconfigurations:
Nasional, sesuai dengan Surat Perjanjian Rushton turbine, pitched blade and
Pelaksanaan Hibah penugasan Penelitian techmix impeller andtheir combinations”.
Desentralisasi Tahun Anggaran 2007, Nomor : Chem Eng Sci 2, hal:1839–1846.
014/SP2H/PP/DP2M/III/2007 tanggal 29 Maret Prakash A, Margaritis A, Li H.2001.”
2007 yang telah membiayai penelitian dalam Hydrodynamics and local heattransfer
program Hibah Bersaing. measurements in a bubble column with
suspension of yeast”.Biochem Eng J;hal
Daftar Notasi 9:155–63.
Quicker G, Schumpe A, Deckwer WD. 1984.
gl = perbedaan antara spesifik density fase “Gas–liquid interfacial areas ina bubble
cair dan gas(kg m-3) column with suspended solids”. Chem
= viskositas dinamik pada fase cair Eng Sci. hal :39-179.
( N s m -2) Shah, Y. T., Kelkar, B. G., Godbole, S. P., &
db Deckwer, W. -D. 1982. “Design
= diameter gelembung
Dil = koefisien difusi komponen i pada fase cair. Parameters Estimations for Bubble
g = percepatan grafitasi Column Reactor”, American Institute of
(m s-2) Chemical Engineering Journal, 28, 353 –
kLa = koefisien perpindahan massa gas-cair 379.
Vbs Williams, J.A., 2002, “Keys To Bioreactor
= kecepatan gelembung gas
Selections”, Chem. Eng. Prog, hal 34-41.

17

Anda mungkin juga menyukai