Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS JURNAL TENTANG EFEKTIVITAS LATIHAN KEGEL

DALAM PENURUNAN KEJADIAN INKONTINENSIA URIN PADA


LANSIA DI UNIT PELAYANAN SOSIAL LANSIA PURBO YUWONO
KLAMPOK BREBES

OLEH :
KELOMPOK 3
Arina Tri Ramadianti
Dinda ayu Lestari
Hasyim Asy’ari
Ira Badriya Hidayati
Lili Eva Pranita
Familia Putri Ariyanti

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) dr SOEBANDI JEMBER


PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
analisis jurnal ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga analisis jurnal ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan analisis jurnal ini.

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Inkontinensia urin pada lanjut usia menduduki urutan ke lima. Berdasarkan penelitian
menyebutkan bahwa 15-30% orang yang tinggal di masyarakat dan 50% orang yang
dirawat di tempat pelayanan kesehatan menderita inkontinensia urin (Pranarka, 2001).
Studi pendahuluan yang dilakukan tim peneliti, didapatkan sejumlah 80 lansia yang
tinggal di Unit Pelayanan Sosial Lansia Purbo Yuwono memiliki resiko mengalami
masalah incontinensia urin. Sebagian besar dari lansia (87,5%), masih memiliki
tingkat kognitif bagus dan masih bisa melaksanakan aktivitas dengan mandiri.
Mereka mengakui kadang sering mengalami beser, mengingat musim dingin dan
sisanya, sekitar 10 lansia (12,5%) memiliki ketergantungan penuh dan sudah bedrest
total.

Inkontinensia urin adalah pengeluaran urin tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi
yang cukup sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan dan sosial. Variasi
dari inkontinensia urin dapat berupa pengeluaran urin yang terkadang hanya
beberapa tetes atau sebaliknya benar-benar banyak. Lansia akan sering berkemih pada
malam hari dan frekuensi berkemih meningkat akibat kehilangan kontraktibilitas dan
kelemahan dari tonus otot kandung kemih. Peningkatan sisa urin dalam kandung
kemih, kelemahan dari tonus otot tidak teratur kandung kemih dan terjadinya
kontraksi yang tidak teratur akan menyebabkan risiko terjadinya infeksi saluran
perkemihan meningkat (Nursalam, 2008). Menurut Nugroho (2008), mengompol tidak
hanya menimbulkan masalah kebersihan seperti penyakit kulit, dekubitus dan bau
yang tidak sedap, namun lebih dari itu, dapat pula mengakibatkan perasaan rendah diri
dan isolasi.

Latihan Kegel atau latihan pergerakan pada panggul dianjurkan untuk mereka yang
mengalami inkontinensia. Otot-otot yang terlibat dapat diidentifikasi dengan cara
memberitahukan pasien untuk menghentikan aliran urin pada pertengahan pancaran.
Latihan Kegel dilakukan dengan cara mengontraksikan dan merelaksasikan otot-otot
sfingter ini 5 kali perhari dan lakukan pengulangan sebanyak 15 kali latihan, pada
waktu makan dan waktu tidur merupakan jadwal yang mudah diingat. Peningkatan dapat
dilihat dalam waktu 4 minggu (28 hari) (Stanley & Beare, 2006).
1.2 Rumusan Masalah
Apa pengaruh latihan Kegel terhadap kejadian inkontinensia urin pada lansia di unit
pelayanan sosial lansia Purbo Yuwono Klampok Brebes?
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk menganalisis adanya pengaruh latihan Kegel terhadap penurunan kejadian
inkontinensia urin pada lansia di unit pelayanan sosial lansia Purbo Yuwono Klampok
Brebes.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisi Jurnal Menggunakan Pendekatan PICO

PATIENT/POPULATION/PROBLEM :
Pasien dalam penelitian ini adalah pasien lansia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
lansia di Panti Wreda Purbo Yuwono Brebes yang berusia > 60 tahun dan memiliki tingkat
kognitif bagus dan masih bisa melaksanakan aktivitas dengan mandiri. Jumlah populasi
adalah 41 lansia. Dengan kriteria inklusi adalah lansia dengan dengan keluhan inkontinensia
urin. Kriteria eksklusi adalah lansia yang tidak bisa bicara dan mendengar, lansia yang
mengalami tirah baring total, lansia yang tidak bersedia menjadi responden, lansia yang
memiliki masalah psikologis dan kognitif, dan lansia yang mengkonsumsi obat-obatan. Saat
dilakukan penelitian, ada 3 responden yang dimasukkan dalam kriteria eksklusi karena terjadi
kelemahan kognitif dan tidak dapat berkomunikasi dengan baik.Sehingga jumlah sampel
pada penelitian ini sebanyak 38 pasien. Masalah penelitian ini adalah inkontinensia urin
sebagai dampak proses menua pada lansia yang sering kali membuat pasien dan keluarganya
frustasi bahkan depresi. Bau yang tidak sedap dan perasan kotor, tentu akan menimbulkan
masalah sosial dan psikologis. Selain itu inkontinensia urin juga menganggu aktivitas fisik,
seksual dan dehidrasi. Kebanyakan lansia yang mengalami hal ini akan mengurangi
minumnya karena dikhawatirkan ngompol. Maka penelitian ini menguji efektivitas latihan
kegel dalam penurunan kejadian inkontinensia urin pada lansia di unit pelayanan sosial lansia
purbo yuwono klampok, Brebes

INTERVENTION :
Dari semua sampel diberikan intervensi latihan Kegel, dan dinilai pengontrolan terhadap
pengeluaran urin selama 28 hari dan latihan Kegel dilakukan 5 kali dalam sehari. Intervensi
dilakukan dalam keadaan lansia menjelang tidur, bangun tidur dan pada saat pagi hari (saat
sarapan pagi), siang dan sore hari. Jenis intervensinya mengajarkan kepada lansia teknik
latihan Kegel untuk menurunkan terjadinya inkontinensia urin. Instrumen penelitian ini
terdiri dari kuesioner demografi lansia dan kuesioner yang menggambarkan kemampuan
lansia dalam mengatasi inkontinensia urin sebelum dan sesudah diberikan latihan Kegel.
COMPARATION :
Rancangan penelitian ini menggunakan “one group pretest – postest” dimana penelitian ini
tidak menggunakan kelompok pembanding (kontrol) tetapi penelitian dilakukan dengan
menguji perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah adanya intervensi ( pre test dan post
test ).

OUTCOME :
Setelah dilakukan uji statistik didapatkan hasil adanya pengaruh latihan Kegel (Kegel
exercise) terhadap penurunan terjadinya inkontinensia urin pada lansia di Panti Wreda Purbo
Yuwono Brebes. Intervensi latihan Kegel di Panti Purbo Yuwono Klampok Brebes dilakukan
5 kali sehari selama 28 hariLatihan Kegel dapat menurunkan intensitas terjadinya
inkontinensia urin maka sebaiknya Panti Wreda dapat membuat protap yang dilakukan secara
konsisten tentang latihan Kegel dan selalu mensosialisasikan manfaat latihan Kegel kepada
lansia, sehingga membantu lansia menurunkan efek inkontinensia urin yang dialami (seperti
bau yang tidak sedap dan adanya perasaan kotor) dan memotivasi untuk melakukan latihan
Kegel secara rutin. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian inkontinensia urin pada
lansia di setting keluarga agar dapat mengetahui faktor lain dapat meningkatkan efektivitas
latihan Kegel terhadap inkontinensia urin. Penelitian selanjutnya juga dapat melakukan
latihan Kegel lebih lama lagi untuk menunjukkan hasil yang lebih signifikan.
2.2 Analisi Jurnal Menggunakan Pendekatan Critical Appraisal
Petunjuk pengisian form critical appraisal.
Berikan tanda centang (√) pada salah satu kolom “ya/tidak/tidakjelas” dan berikan deskripsi
keterangan dari pilihan yang dijawab sesuai dengan jurnal yang akan Anda sebagai bahan
analisis!
Critical Tidak
Indikator Ya Tidak Deskripsi
Appraisal Jelas
Judul Apakah  Dalam judul jurnal ini sudah jelas
judul topik yang akan dibahas, intervensi
memenuhi apa yang akan diberikan, responden
kaidah siapa yang akan diberikan intervensi,
penulisan dimana tempat penelitiannya.
secara “ Efektivitats Latihan Kegel Dalam
jelas? Penurunan Kejadian Inkontinensia
Urin Pada Lansia Di Unit Pelayanan
Sosial Lansia Purbo Yuwono
Klampok Brebes “
Penulis Apakah  Uswatun Insani, Evi Supriatun , Ani
nama Ratnaningsih
penulis
dicantumk
an secara
jelas?
Apakah  Didalam jurnal tersebut hanya
latar mencantumkan email dan kampus
belakang tidak mencantumkan profesi maupun
penulis pendidikan yang ditempuh.
dicantumk
an secara
jelas?
Bidang Apakah  Didalam jurnal tersebut hanya
ilmu bidang mencantumkan email dan kampusnya
ilmu saja.
dicantumk
an secara
jelas?
Apakah  Karena peneliti tidak mencantumkan
latar profesi maupun pendidikan yang
belakang ditempuh sehingga kita tahu secara
penulis jelas apakah sesuai apa tidak
sesuai
dengan
bidang
ilmu topik
penelitian?
Metode Apakah  Tujuan umumnya adalah
penelitian tujuan membuktikan adanya pengaruh
penelitian latihan Kegel terhadap terjadinya
disebutkan inkontinensia pada lansia. Tujuan
secara khususnya adalah mengidentifikasi
jelas? karakteristik responden,
mengidentifikasi kemampuan lansia
dalam melakukan latihan Kegel, dan
mengetahui adanya pengaruh latihan
Kegel terhadap penurunan kejadian
inkontinensia urin khususnya pada
lansia yang tinggal di unit pelayanan
sosial lansia Purbo Yuwono Klampok
Brebes.
Apakah  Desain penelitian adalah kuasi
desain eksperimen dengan pre post test.
penelitian Desain pada penelitian ini adalah
yang desain kuasi eksperimen pre test
digunakan (sebelum pasien melakukan latihan
disebutkan Kegel) dan post test (pasien setelah
secara melakukan aktivitas latihan Kegel).
jelas?
Bagaiman  penelitian ini adalah seluruh lansia di
a sampel Panti Wreda Purbo Yuwono Brebes
dalam yang berusia > 60 tahun dan memiliki
penelitian tingkat kognitif bagus dan masih bisa
tersebut melaksanakan aktivitas dengan
dipilih? mandiri
Dalam  hasil penelitian ini disajikan dalam
bentuk apa bentuk tabel dan bentuk deskriptif
hasil untuk lebih memudahkan kita untuk
penelitian memahami hasil penelitiannya.
disajikan?
Apakah uji  Uji inferensial yang dipakai adalah
statistik dengan menggunakan Uji paired t-
yang test. Interpretasi dilakukan dengan
digunakan membandingkan nilai p dan nilai
? alpha (α = 0.05). Bila nilai p ≤ α,
maka keputusannya adalah Ha
diterima sedangkan bila nilai p > α,
maka keputusannya adalah Ha
ditolak.
Hasil Apakah  Iya, Latihan kegel dapat
penelitian hasil diimplementasikan di keperawatan
penelitian karena latihan kegel terbukti efektif
dapat dalam menurunkan terjadinya
diimpleme inkontinensia pada lansia serta
ntasikan di Latihan kegel mudah dilakukan ,
keperawat tidak membutuhkan biaya mahal.
an? Lansia cukup konsisten
melakukannya agar lebih kelihatan
hasilnya.
Apakah  Penelitian selanjutnya dapat
ada melakukan penelitian inkontinensia
rekomend urin pada lansia di setting keluarga
asi khusus agar dapat mengetahui faktor lain
dalam dapat meningkatkan efektivitas
hasil latihan Kegel terhadap inkontinensia
penelitian? urin.
Penelitian selanjutnya juga dapat
melakukan latihan Kegel lebih lama
lagi untuk menunjukkan hasil yang
lebih signifikan.

Daftar Apakah  Refrensi daftar pustaka jurnal ini


pustaka daftar adalah tahun 2001, 2003, 2004, 2009,
pustaka 2008, 2012, 2014, 2015 dan 2016
yang sehingga kurang up to date karena
digunakan kebanyakan refrensi menggunakan
up to buku dan jurnal yang tahun terbitnya
date? lebih dari 5 tahun kebelakang (2103-
kebelakang)
Apakah 
daftar  Aslan, E., Komurcu, N., Beji,
pustaka N.K., & Yalcin, O. (2008).
yang Bladder training and Kegel
digunakan exercises for women with
sesuai urinary complaints living in a
dengan rest home. Gerontology54.4
topik (Jun 2008): 224-31. ProQuest
penelitian? Nursing & Allied Health
Source.
 Aslan, E., Komurcu, N., Beji,
N.K., & Yalcin, O. (2008).
Bladder training and Kegel
exercises for women with
urinary complaints living in a
rest home. Gerontology54.4
(Jun 2008): 224-31. ProQuest
Nursing & Allied Health
Source.
 Eder, S.E. (2014). Evaluation
of the EmbaGYN(TM) pelvic
floor muscle stimulator in
addition to Kegel exercises for
the treatment of female stress
urinary incontinence: A
prospective, open-label,
multicenter, single-arm study.
Women's Health, 10(1), 17-
27.http://dx.doi.org/10.2217/w
he.13.67 Retrieved from
https://search.proquest.com/do
cview/1467087780?
accountid=17242.
 Setyawati, R. 2008. Efek
kombinasi Kegel’s exercise
dan bladder training dalam
menurunkan episode
inkontinensia urin pada lansia
di Panti Wredha Wilayah
Semarang.http://lib.ui.ac.id/fil
e?file=digital/2016-
10/20438031-Retno
%20Setyawati.pdf.
 Widyaningsih. (2009).
Pengaruh latihan Kegel
terhadap frekuensi
inkontinensia urin pada lansia
di Panti Wreda Pucang
Gading Semarang.
http://repository.unimus.ac.id/
2009/pengaruhlatihanKegelter
hadapfrekuensiinkontinensiau
rinpadalansia.

Apakah  Iya, kebanyakan sumber berasal dari


daftar buku dan jurnal yang sudah diuji
pustaka kelayakannya. Seperti contohnya :
yang 1. Aslan, E., Komurcu, N., Beji,
digunakan N.K., & Yalcin, O. (2008).
berasal Bladder training and Kegel
dari exercises for women with
sumber urinary complaints living in a
yang rest home. Gerontology54.4
terpercaya (Jun 2008): 224-31. ProQuest
? Nursing & Allied Health
Source
2. Aslan, E., Komurcu, N., Beji,
N.K., & Yalcin, O. (2008).
Bladder training and Kegel
exercises for women with
urinary complaints living in a
rest home. Gerontology54.4
(Jun 2008): 224-31. ProQuest
Nursing & Allied Health
Source.
3. Busuttil-Leaver, R. (2008).
Incontinence: a proactive
approach. Practice Nurse 35.6
(Mar 28, 2008): 30-32.
ProQuest Nursing & Allied
Health Source.
4. Cha, J., & Jang, J. (2016).
Pelvic floor muscle exercise
system designed for the
prevention of urinary
incontinence. International
Information Institute (Tokyo).
Information, 19(5), 14311437.
Retrieved from
https://search.proquest.com/do
cview/1799903894?
accountid=17242.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dampak proses menua pada lansia diantaranya inkontinensia urin. Inkontinensia seringkali
menyebabkan pasien dan keluarganya frustasi bahkan depresi. Bau yang tidak sedap dan
perasan kotor, tentu akan menimbulkan masalah sosial dan psikologis. Selain itu
inkontinensia urin juga menganggu aktivitas fisik, seksual dan dehidrasi. Kebanyakan lansia
yang mengalami hal ini akan mengurangi minumnya karena dikhawatirkan ngompol. Latihan
Kegel atau latihan pergerakan pada panggul dianjurkan untuk mereka yang mengalami
inkontinensia dan Latihan Kegel efektif menurunkan inkontinensia urin jika Latihan Kegel
dilakukan 5 kali sehari selama 28 hari. Latihan Kegel efektif dilakukan dalam keadaan lansia
menjelang tidur, bangun tidur dan pada saat pagi hari (saat sarapan pagi), siang dan sore hari.

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

http://journal.ppnijateng.org/index.php/jikmb/article/view/188

Anda mungkin juga menyukai