Anda di halaman 1dari 10

REFLEKSI KASUS AGUSTUS 2016

“PRURIGO”

Disusun Oleh:
Amelia Angelin Ligianto
N 111 15 045

PEMBIMBING KLINIK
dr. Diany Nurdin, Sp. KK, M. Kes

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU

PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2016
STATUS PASIEN
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RSUD UNDATA PALU

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.PN
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 56 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status pernikahan : Menikah
Pekerjaan : URT
Pendidikan : SMP
Alamat : Jl.Sulawesi No.32
Tgl pemeriksaan : 9 Agustus 2016

II. ANAMNESIS

Keluhan utama : Gatal seluruh badan

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang ke RSUD Undata dengan keluhan gatal-gatal sejak


3minggu yang lalu. Awalnya berupa bintik-bintik kemerahan sebesar ujung
jarum pentul dirasakan berawal dari bagian belakang leher dan punggung
kemudian menyebar ke dada, payudara, perut, bokong hingga kedua lengan
atas dan kedua paha. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada
malam hari dan menyebabkan pasien sulit beristirahat. Rasa gatal yang
dirasakan membuat pasien menggaruk kulit hingga timbul luka akibat garukan
yang sudah lama. Sebelumnya pasien pernah memberi obat oles pada bagian
kulit yang gatal namun tidak kunjung sembuh. Pasien mengaku tidak pernah
menyetrika baju sebelum menggunakannya. Tidak ada riwayat gatal-gatal
sebelumnya. Pasien juga tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan dan
obat-obatan.
Riwayat penyakit dahulu :
Pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Pasien juga
mengaku merupakan penderita diabetes dan hipertensi, pasien rajin
mengonsumsi obat hipertenis dan diabetes.

Riwayat keluarga :
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa seperti pasien.

III. PEMERIKSAAN FISIK


a. Status Generalisata
Keadaan umum : Sakit Ringan
Kesadaran : Kompos mentis
Status gizi : Baik
b. Vital Sign
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Suhu : tidak lakukan pemeriksaan
Respirasi : tidak lakukan pemeriksaan
c. Status Dermatologis
Lokalisasi :
1. Kepala : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
2. Leher : regio anterior dan posterior tampak beberapa
papul eritema yang membentuk susunan linar disertai nodul merah
kecokelatan dan krusta.
3. Dada : tampak beberapa papul eritema yang
membentuk susunan linar disertai nodul merah kecokelatan dan
krusta.
4. Punggung : regio anterior dan posterior tampak beberapa
papul eritema yang membentuk susunan linar disertai nodul merah
kecokelatan dan krusta.
5. Perut : tampak beberapa papul eritema yang
membentuk susunan linar disertai nodul merah kecokelatan dan
krusta.
6. Genitalia : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
7. Inguinal : Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
8. Bokong : beberapa papul eritema yang membentuk
susunan linar disertai nodul merah kecokelatan, krusta dan skuama
disertai plak hiperpigmentasi
9. Ekstremitas atas : regio anterior dan posterior tampak beberapa
papul eritema yang membentuk susunan linar disertai nodul merah
kecokelatan dan krusta.
10. Ekstremitas bawah : regio anterior dan posterior tampak beberapa
papul eritema yang membentuk susunan linar disertai nodul merah
kecokelatan dan krusta.

IV. GAMBAR

Gambar 1. Regio pectoral tampak beberapa papul eritema yang


membentuk susunan linar disertai krusta.
Gambar 2. Regio brachialis sinistra tampak beberapa papul eritema yang
membentuk susunan linar disertai nodul merah kecokelatan dan krusta.

Gambar 3. Regio thoracic dan vertebra tampak beberapa papul eritema


yang membentuk susunan linar disertai nodul merah kecokelatan dan
krusta.

Gambar 4. Regio gluteal dan sacral tampak beberapa papul eritema yang
membentuk susunan linar disertai nodul merah kecokelatan, krusta dan
skuama disertai plak hiperpigmentasi

Gambar 5. Regio brachialis dextra tampak beberapa papul eritema yang


membentuk susunan linar disertai nodul merah kecokelatan dan krusta.
Gambar 6. Regio abdominal tampak beberapa papul eritema yang
membentuk susunan linar disertai nodul merah kecokelatan dan krusta.

V. RESUME

Pasien datang ke RSUD Undata dengan keluhan gatal-gatal sejak


3minggu yang lalu dengan distribusi generalisata pada regio cervikal,
thorakalis anterior superior, abdomen, brachialis dextra sinistra, dan gluteus.
Dengan efloresensi papul eritema bentuk linear, nodul merah kecoklatan dan
krusta.
Sebelumnya pasien pernah memberi obat oles pada bagian kulit yang
gatal namun tidak kunjung sembuh. Pasien mengaku tidak pernah menyetrika
baju sebelum menggunakannya. Tidak ada riwayat gatal-gatal sebelumnya.
Pasien juga tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan.
Pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Riwayat hpertensi
(+) dan diabetes (+). Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan
serupa seperti pasien.

VI. DIAGNOSIS KERJA


Prurigo
VII. DIAGNOSIS BANDING
 Pruritus diabetik
 Dermatitis seboroik
 Skabies
VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN
 Pemeriksaan mikroskop untuk melihat tungau

IX. PENATALAKSANAAN
a. Non Medikamentosa
 Menerangkan pentingnya menjaga kebersihan perseorangan dan
lingkungan tempat tinggal
 Mencuci piring, selimut, handuk, dan pakaian dengan bilasan
terakhir dengan menggunakan air panas
 Menjemur kasur, bantal, dan guling secara rutin

b. Medikamentosa
 Cetirizine 10 mg, diminum 1×1.
 Desoximetasone 0,05% dioleskan tipis 1-2 kali sehari
X. PROGNOSIS
a. Qua ad vitam : ad bonam
b. Qua ad fungtionam : ad bonam
c. Qua ad sanationam : ad bonam
d. Qua ad cosmetikam : ad malam
PEMBAHASAN

Pasien datang ke RSUD Undata dengan keluhan gatal-gatal sejak 3minggu


yang lalu. Awalnya berupa bintik-bintik kemerahan sebesar ujung jarum pentul
dirasakan berawal dari bagian belakang leher dan punggung kemudian menyebar
ke dada, payudara, perut, bokong hingga kedua lengan atas dan kedua paha.
Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan
menyebabkan pasien sulit beristirahat. Rasa gatal yang dirasakan membuat pasien
menggaruk kulit hingga timbul luka akibat garukan yang sudah lama. Sebelumnya
pasien pernah memberi obat oles pada bagian kulit yang gatal namun tidak
kunjung sembuh. Pasien mengaku tidak pernah menyetrika baju sebelum
menggunakannya. Tidak ada riwayat gatal-gatal sebelumnya. Pasien juga tidak
memiliki riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan.
Dari hasil pemeriksaan fisik distribusi generalisata pada regio cervikal,
thorakalis anterior superior, abdomen, brachialis dextra sinistra, dan gluteus.
Dengan efloresensi papul eritema bentuk linear, nodul merah kecoklatan dan
krusta.
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan kasus
ini di diagnosis dengan prurigo. Adapun beberapa diagnosis banding seperti
dermatitis seboroik, pruritus diabetes, dan skabies. Namun berdasarkan daerah lesi
dan beberapak faktor maka diagnosis kerja ditegakkan sebagai prurigo.
Istilah prurigo mendeskripsikan kelompok penyakit kulit yang ditandai
dengan gejala papul atau nodul dengan pruritus hebat. Definisi prurigo sendiri
masih diperdebatkan oleh para ahli, ada yang menyatakan bahwa prurigo ditandai
dengan pruritus yang hebat, ahli lain menekankan pada ekskoriasi yang terbentuk,
dan lainnya menyatakan bahwa tidak terjadi secara lokal karena lesi yang
tergores. Prurigo merupakan erupsi papular kronik dan bersifat rekurens. Penyakit
ini biasanya dianggap sebagai salah satu penyakit kulit yang paling gatal dan
lesinya dapat diikuti dengan timbulnya penebalan dan hiperpigmentasi pada kulit
tersebut .1
Penyebab prurigo beberapa penulis menduga bahwa kontak beberapa
alergen dapat menjadi patogen atau faktor pemicu. Faktor lingkungan dan
metabolik juga diduga sebagai agen kausatif. Akan tetapi patogenesisnya masih
belum diketahui. Penyakit ini berhubungan dengan penurunan berat badan, diet,
anoreksia, diabetes, ketonuria, dan gangguan metabolik 2. Penyakit ini dicetuskan
oleh kondisi panas, keringat, dan gesekan. Hal-hal tersebut banyak terjadi pada
musim dingin dan semi 3
Dengan menghindari hal-hal yang berkaitan dengan prurigo,yaitu
menghindari gigitan nyamuk atau serangga,mencari dan mengobati infeksi
fokal,memperbaiki higiene perseorangan maupun lingkungan.Pengobatan berupa
simtomatik yaitu mengurangi gatal dengan pemberian sedativa.Contoh
pengobatan topikal ialah dengan sulfur 5-10% dapat diberi dalam bentuk bedak
kocok atau salap.Untuk mengurangi gatal dapat diberikan mentol 0,25-1% atau
kamper 2-3%.Bila terdapat infeksi sekunder diberikan antibiotik topikal.Kadang
dapat diberi steroid topikal bila kelainan tidak begitu luas.3
DAFTAR PUSTAKA
1. Wiryadi, BE. 2007. Prurigo. Dalam: Djuanda, A. Hamzah, M dan Aisah,
S (eds). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima. Jakarta: Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2. Akar, HH, F. Tahan, S. Balkanli, S. Sadet Ozcan. 2014. Prurigo Simplex
subacute or prurigo simplex acuta?. Keayseri: Erciyes University School
of Medicine.
3. Cowan, Alan, Gil Yosipovitch. 2015. Pharmacology of Itch. Berlin:
Springer Ltd.
4. Chosidow O. Pririgo . New England J Med. 2006. July : 354/ 1718-27

Anda mungkin juga menyukai