Anda di halaman 1dari 34

GAMBARAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)

PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL


YOGYAKARTA TAHUN 2017

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh:
EKA APRIANTI
NPM : 1114180

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2017

i
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Eka Aprianti
NPM : 1114180
Prodi : D III Kebidanan
Institusi : Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Dengan ini menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya
tulis yang pernah diajukan untuk memeroleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi manapun. Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis bahkan diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Selanjutnya apabila
dikemudian hari terbukti terdapat duplikasi dan ada pihak lain yang merasa
dirugikan dan menuntut, maka saya akan bertanggung jawab dan menerima segala
konsekuensinya.

Yogyakarta, Mei 2017


Yang Menyatakan

Eka Aprianti

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-nya
sehingga penulis dapat menyelesaian Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Gambaran Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil Di
Puskesmas Kasihan I BantulYogyakarta Tahun 2017.”
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu
syaratmencapaigelarAhliMadyaKebidananpada program studi Kebidanan di
Stikes Jenderal Achmad Yani, KTI ini dapatdiselesaikan atas bimbingan, arahan,
dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya
kepada:
1. Kuswanto Hardjo.,dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M. Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Yuli Astuti, S.ST selaku koordinator Karya Tulis Ilmiah.
4. Fatimah Dewi Anggraeni, SST., MPH selaku pembimbing yang dengan sabar
telah memberikan pengarahan, bimbingan serta motivasi, serta memberikan
dorongan penuh kepada penulis dalam penyusunan usulan penelitian.
5. Ratih Kumoro Jati, S.SIT., M.Kes selaku penguji penyusunan usulan
penelitian.
6. Bidan dan pengurus PuskesmasKasian I, Bantul, Yogyakarta yang telah
memberikan izin kepada penulis.
7. Kedua orang tua, dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, do’a, dan
semangat pada penulis selama penyusunan laporan penelitian.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,
sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Besar harapan penulis
semoga KaryaTulisIlmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menambah khasanah ilmu kebidanan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran agar dalam penulisan KaryaTulisIlmiah dapat
lebih baik.
.

Yogyakarta, Mei 2017

Penulis

iv
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii
PERNYATAAN ................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii
INTISARI ............................................................................................................ x
ABSTRACT ......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
E. Keaslian Penelitian ............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Tinjauan Teori .................................................................................... 8
1. Status Gizi ...................................................................................... 8
2. Faktor Yang Memengaruhi Status Gizi ........................................ 10
3. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil .......................................................... 14
4. Kekurangan Energi Kronis (KEK) ............................................... 17
5. Pengukuran Status Gizi ................................................................ 18
6. Dampak Kekurangan Gizi ........................................................... 21
B. Kerangka Teori ................................................................................. 23
C. Kerangka Konsep Penelitian ............................................................ 24
D. Pertanyaan Penelitian ....................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian.............................................................................. 26
B. Lokasi dan Tempat Penelitian .......................................................... 26
C. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 26
D. Variabel Penelitian ........................................................................... 27
E. Definisi Operasional ......................................................................... 27
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ................................................ 28
G. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................ 28
H. Etika Penelitian ................................................................................ 30
I. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 31

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian................................................................................. 32
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................................. 32

v
2. Karakteristik Responden............................................................... 32
3. Analisa Hasil Penelitian................................................................ 33
B. Pembahasan ...................................................................................... 34
C. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 37

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ....................................................................................... 38
B. Saran ................................................................................................. 38

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1: Keaslian Penelitian............................................................................. 5
Tabel 3.1: Definisi Operasional Variabel Penelitian ......................................... 28
Tabel 4.1: Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil di Puskesmas Kasihan I
Bantul, Yogyakarta ............................................................................. 33
Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada
Ibu Hamil di Puskesmas Kasihan I, Bantul Yogyakarta Tahun 2017 34

vii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1: Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) ....................................... 15
Gambar 2: Pita LILA......................................................................................... 20
Gambar 3: Kerangka Teori Penelitian ............................................................... 23
Gambar 4: Kerangka Konsep Penelitian ........................................................... 24

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Proposal


Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Studi Pendahuluan Dinas Kesehatan Bantul
Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Studi Pendahuluan di Puskesmas Kasihan I
Bantul
Lampiran 4. Surat Permohonan Izin Penelitian BAPPEDA Kabupaten Bantul
Lampiran 5. Surat Permohonan Izin Penelitian Kantor Kesatuan Bangsa
Kabupaten Bantul
Lampiran 6. Surat Permohonan Izin Penelitian Puskesmas Kasihan I Bantul
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian dari BAPPEDA Kabupaten Bantul
Lampiran 8. Lembar Konsultasi
Lampiran 9. Pernyataan Kesediaan Responden
Lampiran 10. Checklist
Lampiran 11. SOP
Lampiran 12. Hasil SPSS 20.0

ix
GAMBARAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS
(KEK)PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL
YOGYAKARTA TAHUN 2017

Eka Aprianti 1, Fatimah Dewi Anggraeni, SST., MPH 2

INTISARI

Latar Belakang: Peningkatan prevalensi Kekurangan Energi Kronis (KEK)


ibu hamil pada tahun 2015di Kabupaten Bantul sebesar 35,4% (Dinkes DIY,
2016). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan November 2016 di
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul pada tahun 2016 menunjukkan prevalensi
KEK ibu hamil tertinggi di Puskesmas Kasihaan I sebesar 21,95% dan terendah
di Puskesmas Sewon I sebesar 1,17%.
Tujuan: Diketahuinyagambaran kejadian kekurangan energi kronis (KEK)
pada ibu hamil di Puskesmas Kasihan I, Bantul, Yogyakarta Tahun 2017.
Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional rancangan
deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian di Puskesmas Kasihan I, Bantul,
Yogyakarta. Waktu penelitian pada 27 Febuari-31 Maret 2017. Populasi sampel
ini adalah 36 ibu hamil yang sesuai kriteria inklusi Pengambilan sampel dengan
menggunakan accidental sampling. Variabelpenelitianyaituvariabeltunggal.
Analisis data menggunakan univariat.
Hasil:Status gizi ibu hamil yang tidak mengalami KEK (LILA≥23,5 cm) yaitu
sebanyak 26 orang (72,2%) dan ibu hamil yang mengalami KEK (LILA <23,5
cm) yaitu sebanyak 10 orang (27,8%). Karakteristik ibu hamil sebagian besar
memunyai usia antara 20-35 tahun sebanyak 88,9%, berpendidikan lulus SMA
yaitu sebanyak 66,7%, memunyai riwayat multigravida sebanyak
55,6%,kehamilan pertama sebanyak 41,7%, dantidakbekerjasebanyak 72,2%.
Kesimpulan: Status gizi ibu hamil yang tidak mengalami KEK (LILA≥23,5
cm) yaitu sebanyak 26 orang (72,2%) dan ibu hamil yang mengalami KEK
(LILA <23,5 cm) yaitu sebanyak 10 orang (27,8%),
sehinggadisarankanpadabidan di Puskesmasuntukmengevaluasi program
PemberianMakananTambahan (PMT) padaibuhamil yang mengalami KEK.
Saran:Mengevaluasi program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu
hamil yang mengalami KEK, sehingga angka kejadian ibu hamil yang
mengalami KEK dapat menurun.
Kata Kunci: Status Gizi, Ibu Hamil, LILA

1
Mahasiswa Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2
Dosen Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

x
DESCRIPTION OF CHRONIC ENERGY DEFICIENCY (CED) TO
PREGNANT WOMAN IN COMMUNITY HEALTH CENTER OF
KASIHAN I BANTULYOGYAKARTA IN 2017

Eka Aprianti1, Fatimah Dewi Anggraeni, SST., MPH 2

ABSTRACT

Background: Increasing the prevalence of Chronic Energy Deficiency (CED) of


pregnant women by 2015 in Bantul Regency by 35.4% (DinKes, 2016). The
preliminary study conducted in November 2016 at Bantul District Health Office
in 2016 showed the highest prevalence of CED during pregnancy at Kasihaan I
Public Health Center at 21.95% and the lowest at Puskesmas I Sewon at 1.17%.
Objective: Knowledge of chronic energy deficit (CED) in pregnant women at
Puskesmas Kasihan I, Bantul, Yogyakarta Year 2017.
Method: This research is an observational research type of quantitative
descriptive design. Research location at Puskesmas Kasihan I, Bantul,
Yogyakarta. The time of the study was 27 February until 31 March 2017. The
population of this sample was 36 pregnant women according to the inclusion
criteria Sampling by accidental sampling. The research variable is single variable.
Data analysis using univariate.
Result: Nutritional status of pregnant women who d’not have CED (LILA≥23,5
cm) were 26 people (72,2%) and pregnant women who experienced CED (LILA
<23,5 cm) they are many 10 people (27,8) %). The characteristics of pregnant
women are mostly between the ages of 20-35 years as much as 88.9%, high
school graduates are 66.7%, have a history of multigravida as much 55.6%, first
pregnancy as much 41.7%, and do not work as much 72 , 2%.
Conclusion: Nutritional status of pregnant women who d’not experience CED
(LILA≥23,5 cm) that is as many as 26 people (72.2%) and pregnant women who
experienced CED (LILA <23.5 cm) they are many 10 people (27.8 %), then
recommended for midwives in Puskesmas to evaluate the Supplementary Feeding
Program (SFP) program for pregnant women experiencing CED.
Suggestion: Evaluate Supplementary Feeding Program (SFP) in pregnant women
experiencing CED, so that the number of pregnant women who experienced SEZ
can decrease.
Keywords: Nutrition Status, Pregnant Women, LILA

1
Student of (D-3) Midwifery Study Program of Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta
2
Lecture (D-3) Midwifery Study Program of Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program pemerintah di bidang kesehatan salah satunya adalah Sustainable


Development Goals (SDGs), yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah
acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia.
Program pemerintah SDGs yang terdiri dari tujuh belas (17) tujuan dan target
SDGs naik menjadi 17 goals, 169 target dan 252 indikator, salah satu tujuannya
adalah menurunan angka kematian ibu (AKI) sampai dengan angka 70 per 100
ribu kelahiran hidup pada tahun (2015) (RAKORPOP Kementerian Kesehatan RI,
2015).

World Health Organization (WHO) (2015) angka Kematian Ibu (AKI) 99%
terjadi di negara berkembang, pada tahun 2013 adalah 230 per 100.000 kelahiran
hidup dibanding 16 per 100.000 kelahiran hidup di negara-negara maju. Menurut
WHO pada 2013, tercatat angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih sekitar
190 per 100.000 kelahiran. Indonesia masuk ke dalam jajaran negara dengan AKI
tertinggi, yaitu menduduki peringkat ke-3 dalam negara anggota ASEAN.

Romauli (2013) megatakan bahwa pendarahan menempati persentase


tertinggi penyebab kematian ibu (28%), anemia dan kekurangan energi kronis
(KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan dan infeksi
yang merupakan faktor kematian utama ibu. Muliawati (2013) mengatakan bahwa
penyebab kematian tersebut erat hubungannya dengan asupan gizi, misalnya
perdarahan merupakan salah satu akibat dari kekurangan zat besi, eklampsia
disebabkan oleh hipertensi yang juga ada hubungannya dengan asupan gizi. Ibu
hamil yang mengalami kekurangan asupan gizi akan melahirkan bayi dengan
Berat Badan lahir Rendah (BBLR) (Waryana, 2010).

Gizi merupakan elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat


dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein,

1
2

lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi digunakan oleh tubuh untuk
pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh (Devi, 2010). Pertumbuhan janin
sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil. Status gizi yang baik berhubungan
dengan penggunaan makanan yang diserap oleh tubuh (Adriani, 2012). Ibu hamil
sebaiknya dalam masa kehamilan harus memenuhi asupan gizi agar tidak terjadi
kekurangan energi kronis (KEK). Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan
keadaan dimana seseorang menderita ketidak seimbangan asupan gizi (energi dan
protein) yang berlangsung menahun (Muliawati, 2013).

Hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 mendapatkan proporsi ibu
hamil umur 15-45 tahun dengan LILA < 23,5 cm di Indonesia sebanyak 24,2%.
Provinsi di Indonesia yang proporsi ibu hamil dengan LILA <23,5 cm terendah di
Bali sebanyak 10,1% dan tertinggi di Nusa Tenggara Timur sebanyak 45,5%.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menurut provinsi di Indonesia menunjukkan
prevalensi risiko KEK pada wanita hamil di bawah rata-rata risiko KEK nasional
(24,2%), berdasarkan laporan program gizi tahun 2013 masih dijumpai
permasalahan gizi di Kota Yogyakarta ibu hamil yang kekuragan energi kronis
(KEK) 18,15%, Prevelensi ibu hamil mengalamin penurunan pada tahun 2014
menjadi 13,31%. Prevalensi ibu hamil KEK di DIY pada tahun 2015 di
Kabupaten/Kota Bantul yaitu 35,4% dan untuk di Kabupaten/Kota Yogyakarta
dan Sleman yaitu 12,8% (Dinkes DIY, 2016).

Survei Kesehatan Daerah DIY (2010) mengungapkan bahwa ada beberapa


faktor yang mempengaruhi status gizi pada ibu hamil antara lain umur, berat
badan, suhu lingkungan, aktivitas, status kesehatan, kebiasaan dan pandangan
wanita terhadap makanan, pengetahuan zat gizi dalam makanan, status ekonomi,
pekerjaan, tingkat pendidikan, paritas, dan riwayat penyakit.

Sulistyaningsih (2011) mengatakan bahwa pemantauan status gizi ibu hamil


dapat dilakukan dengan melihat penambahan berat badan selama kehamilan,
selain melihat penambahan berat badan selama hamil, status gizi ibu hamil dapat
juga dilihat dari Lingkar Lengan Atas (LILA). Ukuran LILA yang normal adalah
3

23,5cm. Ibu dengan ukuran LILA di bawah 23,5 cm menunjukan adanya


kekurangan energi kronis (KEK). LILA telah digunakan sebagai indikator proksi
terhadap risiko KEK untuk ibu hamil di Indonesia karena tidak terdapat data berat
badan prahamil pada sebagian besar ibu hamil (Ariyani, 2012).

Program pemerintah di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) berusaha


memantau status gizi ibu hamil dengan kunjungan antenatal minimal 4 kali
selama kehamilan, pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) ibu hamil. Pemerintah
melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil (Depkes RI,
2015).

Hasil studi pendahuluan pada bulan November 2016 di Dinas Kabupaten


Bantul pada tahun 2015 menunjukkan prevalensi KEK ibu hamil tertinggi di
Puskesmas Kasihan I sebesar 21,95% dan terendah di Puskesmas Sewon I sebesar
1,17% (Dinkes Bantul 2015). Target ibu hamil yang mengalami KEK yaitu 20%
dari seluruh ibu hamil. Prevalensi ibu hamil dengan KEK di Puskesmas Kasihan I,
Bantul pada tahun 2016 mengalami penurunan yaitu dari 21,95% menjadi
19,85%, akan tetapi angka tersebut masih tertinggi di daerah Bantul. Data ibu
hamil pada bulan November tahun 2016 yang mengalami KEK atau LILA < 23,5
cm sebanyak 29 atau 5,38% orang ibu hamil.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merasa tertarik untuk mengetahui


gambaran status gizi ibu hamil berdasaran Lingkar Lengan Atas (LILA) di
Puskesmas Kasihan I, Bantul, Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah


penelitian adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah Kejadian Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Kasihan I, Bantul Yogyakarta Tahun
2017?”
4

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kejadian kekurangan energi kronis (KEK) pada
ibu hamil di Puskesmas Kasihan I, Bantul, Yogyakarta Tahun 2017.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kejadian ibu hamil yang mengalami KEK di

Puskesmas Kasihan I, Bantul, Yogyakarta.

b. Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil di Puskesmas Kasihan I,

Bantul, Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat diharapkan menjadi gambaran untuk
mengetahui kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) ibu hamil bagi
mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Manfaat Praktis
a. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kasihan I, Bantul
Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tentang status gizi ibu hamil
yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) sehingga petugas
kesehatan dapat meningkatkan program pemerintah untuk menurunan angka
kejadian ibu hamil yang mengalami KEK.
b. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai masukan dan bahan pertimbangan
untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian pada status gizi ibu
hamil.
c. Responden
Hasil penelitian bermanfaat sebagai informasi untuk mengetahui tentang
status gizi ibu hamil.
5

E. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya, diantaranya sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Nama Judul Variabel Metode Hasil
Irawati. A Faktor Variabel bebas: Analisis Keseluruhan terdapat
(2009) Determinan Faktor yang logistik regresi sebanyak 34,6% ibu
Risiko Kurang mempengaruhi sederhana dan menyusui beresiko
Energi Kronis kekurangan etik survei KEK di Indonesia.
(KEK) pada energi kronis Riskesdas Pola menyusui
Ibu Menyusui (KEK) 2007 predominan
di Indonesia Variabel merupakan faktor
terikat: determinan utama
Faktor risiko KEK pada ibu
determinan yang menyusui bayi
risiko umur 0-5 bulan dan
kekuranagan 6-23 bulan. Ibu
enegi kronis menyusui bayi umur
(KEK) pada 0-5 bulan yang
ibu menyusui menyusui
predominan berisiko
KEK sebesar 1,83
kali dibanding ibu
menyusui parsial.
Ibu menyusui bayi
anak umur 623 bulan
berisiko KEK
sebesar 1,62 kali
dibanding ibu
rnenyusui parsial.
6

Nama Judul Variabel Metode Hasil


Muliawati Faktor Variabel bebas: Deskriptif Gambaran faktor
Siti., Penyebab Ibu Faktor dengan Penyebab ibu hamil
Lestari Tri Hamil Kurang Kekurangan pendekatan kurang energi kronis :
(2013) Energi Kronis Energi Kronis case control yaitu Pendapatan
di Puskesmas (KEK) dan Analisa sebagian besar ibu
Sambi Variabel data adalah berpendapatan
Kecamatan terikat: univariate. sedang berjumlah 16
Sambi Faktor responden (53,3%).
Kabupaten penyebab ibu Faktor Pendidikan ibu
Boyolali hamil hamil kurang energi
Tahun 2012. Kekurangan kronis sebagian besar
Energi Kronis berpendidikan SMP
(KEK) yaitu 12 orang (40%).
Faktor Umur ibu hamil
kurang energi kronis
sebagian besar berumur
antara 21 – 35 tahun
berjumlah 27 ibu hamil
(90%). Faktor Paritas
ibu hamil yang
mengalami kurang
energi kronis sebagian
besar paritas 1s/d2
anakberjumlah 23 ibu
hamil (76,7%). Faktor
Pola Konsumsi makan
ibu hamil yang
mengalami kurang
energi kronis sebagian
besar pola konsumsi
baik berjumlah 18 ibu
hamil (60%). Faktor
Penyakit Infeksi ibu
hamil sebagian besar
tidak memiliki infeksi
sebanyak 26 ibu hamil
(86,7%).
7

Nama Judul Variabel Metode Hasil


Mahirawati. Faktor-Faktor Variabel bebas: Kuantitatif Faktor sosial
V. K (2014) yang Faktor-faktor dengan ekonomi: Ibu hamil
Berhubungan yang pendekatan KEK yang
dengan mempengaruhi cross sectional berpendidikan SD
Kekurangan Kekurangan dan uji sebesar 35,5% dan
Energi Kronis Energi Kronis statistik yang tidak lulus SD
(KEK) pada (KEK) menggunakan ada 29,4%. Sebanyak
Ibu Hamil di Variabel terikat: uji chi-square 39,2% ibu yang
Kecamatan Faktor-faktor mempunyai
Kamoning dan yang suami bekerja sebagai
Tambelangan, berhubungan buruh tani dengan
Kabupaten dengan pendapatan rata-rata
Sampang, Jawa Kekurang kurang dari 1 juta
Timur Energi Kronis rupiah per bulan.
(KEK) pada ibu Faktor ibu: sebanyak
hamil. 70,6% ibu hamil KEK
berumur antara 21–34
tahun. Ibu hamil KEK
yang menikah di
bawah umur 17 tahun
sebanyak 41,1%,
yang hamil pertama
kali pada umur 18–20
tahun sebesar 31,4%.
Ibu hamil KEK yang
mempunyai frekuensi
makan 3 kali per hari
sebanyak 54,9%.
Sebesar 70,6% ibu
hamil KEK yang
menderita anemia.
Terdapat 66,7% ibu
hamil KEK yang
mengonsumsi pil besi
setiap hari.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kasihan 1 Bantul Yogyakarta
merupakan salah satu dari 27 Puskesmas yang ada di Kabupaten Bantul,
terletak di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Yogyakarta. Letak
Puskesmas Kasihan I dengan ibu kota kecamatan berjarak kurang lebih 5 km,
dengan Desa Bangunjiwo berjarak 300 meter dan dengan Desa Tamantirto
berjarak 3 km. Batas wilayah kerja Puskesmas Kasihan 1 Bantul sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara : Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman dan
Kodya Yogyakarta.
b. Sebelah Selatan : Kecamatan Sewon dan Kecamatan Pajangan.
c. Sebelah Timur : Kodya Yogyakarta dan Kecamatan Sewon.
d. Sebelah Barat : Kecamatan Pajangan, Kecamatan Sedayu dan
Kecamatan gamping Sleman.
Puskesmas Kasihan 1 Bantul terletak di Desa Bangunjiwo dan
Puskesmas Pembantu ada 1 unit terletak di Desa Tamantirmo. Secara
administratif Puskesmas Kasihan I memiliki dua wilayah kerja, yaitu Desa
Bangunjiwo dan Tamantirto. Desa Bangunjiwo terdiri dari 19 dusun
sedangkan Desa Tamantirto terdiri dari 10 dusun. Topografi wilayah
puskesmas Kasihan I terdiri dari sebagian besar dataran rendah dan sebagian
merupakan tanah berbukit yang subur sehingga banyak bermunculan
perumahan kelas menengah ke bawah.
Puskesmas Kasihan I melaksanakan 6 upaya kesehatan wajib yang
terdiri dari pelayanan KIA dan KB, Usaha Kesehatan Gizi Masyarakat,
Kesehatan Lingkungan, Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular
(P2M), pengobatan yang termasuk pelayanan darurat dan promosi kesehatan.
Puskesmas Kasihan 1 Bantul, Yogyakarta, melakukan berbagai inovasi untuk

32
33

menekan angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB) dan


meningkatkan pemberian ASI ekslusif bagi bayi 0-6 bulan lewat tiga program
yaitu Kekep Ibu, Wakol Kakek dan Wakol Buhares. Ibu bayi 0-6 bulan dan
ibu dari anak usia 6-23 bulan dengan dipandu motivator ASI yang dibina oleh
konselor ASI dari puskesmas. Program Wakol KAKEK (Kehamilan Kurang
Enzim Kronik) untuk memutus rantai gizi buruk pada ibu hamil yang
cenderung melahirkan bayi berat badan lahir rendah yang dapat berlanjut pada
gizi buruk. Kegiatan Wakoel Kakek diantaranya pemeriksaan di puskesmas,
pemeriksaan ANC KEK, pemeriksaan laboratorium Hb, Goldar, Protein
Urine, GDS, HBsAg dan HIV, selain itu juga dilakukan pemantauan di rumah
dilakukan motivator melalui Kekep Ibu, pemberian makanan tambahan PMT
selama 180 hari
34

2. Karakteristik Subjek Penelitian


Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan
berdasarkan umur, pendidikan, paritas, pekerjaan, dan jarak kehamilan yang
disajikan dalam tabulasi pada tabel 4.1 di bawah ini :
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
LILA Total
Karakteristik KEK Tidak KEK
F % F % F %
Umur
<20 tahun 1 2,8 2 5,6 3 8,3
20-35 tahun 8 22,2 24 66,7 32 88,9
>35 tahun 1 2,8 0 0 1 2,8
Pendidikan
Tidak Sekolah 0 0 0 0 0 0
SD 0 0 2 5,6 2 5,6
SMP 4 11,1 6 16,7 10 27,8
SMA 6 16,7 18 50,0 24 66,7
Perguruan Tinggi 0 0 0 0 0 0
Paritas
Primigravida 5 13,9 10 27,8 15 41,7
Multigravida 4 11,1 16 44,4 20 55,6
Grandemulrigravid 1 2,8 0 0 1 2,8
a
Pekerjaan
IRT 7 19,4 19 52,8 26 72,2
Wiraswasta 3 8,3 7 19,4 10 27,8
Swasta 0 0 0 0 0 0
Petani/Buruh 0 0 0 0 0 0
PNS 0 0 0 0 0 0
Jarak Kehamilan
Anak Pertama 5 13,9 10 27,8 15 41,7
< 2 tahun 4 11,1 13 36,1 17 47,2
> 2 tahun 1 2,8 3 8,3 4 11,1
Sumber : Data primer diolah 2017
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, hasil dari penelitian menggambarkan bahwa
mayoritas ibu hamil trimester I dengan usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 32
orang (88,9%), berpendidikan lulus SMA sebanyak 24 orang (66,7%),
Multigravida sebanyak 20 orang (55,6%), ibu hamil yang tidak bekerja
sebanyak 26 orang (72,2%), dan jarak kehamilan < 2 tahun sebanyak 17
orang (47,2%).
35

3. Analisa Hasil Penelitian


Hasil penelitian kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu
hamil di Puskesmas Kasihan I, Bantul Yogyakarta Tahun 2017 didapatkan
hasil dan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kejadian Kekurangan Energi Kronis
(KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Kasihan I, Bantul Yogyakarta
Tahun 2017
Klasifikasi Frekuensi Persentase (%)
Tidak KEK 26 72,2
KEK 10 27,8
Jumlah 36 100
Sumber : Data Primer diolah 2017
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, diketahui bahwa kejadian Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Kasihan I, Bantul Yogyakarta
Tahun 2017 dari 36 responden yang termasuk dalam klasifikasi KEK
sebanyak 10 responden (27,8%) dan yang termasuk dalam klasifikasi tidak
KEK sebanyak 26 responden (72,2%).

B. Pembahasan

1. Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas


Kasihan I, Bantul, Yogyakarta
Hasil penelitian tentang gambaran kejadian Kekurangan Energi Kronis
(KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Kasihan I, Bantul Yogyakarta Tahun 2017
menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki status gizi yang baik atau
tidak KEK sebanyak 26 responden (72,2%). Sedangkan yang memiliki status
gizi KEK sebanyak 10 responden (27,8%). Hasil ini menunjukkan bahwa
sebagian kecil ibu hamil dengan status gizi KEK. Mahirawati (2014)
mengatakan bahwa KEK merupakan keadaan dimana ibu menderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu hamil. Arisman (2010) yang
mengatakan bahwa pada masa dalam kandungan janin sepenuhnya bergantung
pada ibu untuk keperluan zat-zat gizinya. Barasi (2009) berpendapat bahwa
cadangan nutrisi yang adekuat bersifat penting untuk menunjang implantasi
36

dan pembentukan organ selama minggu-minggu pertama kehamilan sampai


bulan ketiga kehamilan. Kristyanasari (2010) mengatakan bahwa kehamilan
menyebabkan meningkatnya metabolisme energi karena diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ
kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu.
2. Karakteristik ibu hamil
a. Umur
Kekurangan Energi Kronis (KEK) dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya sesuai dengan hasil penelitian ini yang menggambarkan
bahwa dari 10 responden (27,8%) yang mengalami KEK sebagian besar
berumur 20-35 tahun sebanyak 8 responden (28,2%). Hasil penelitian ini
ada 2 ibu hamil yang berusia <20 tahun yang tidak mengalami KEK.
Muliarini (2010) mengatakan bahwa ibu hamil yang masih muda atau
sebagian kehamilan remaja (<20 tahun) akan rentan terhadap kekurangan
gizi. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan Usia <20 tahun
merupakan usia dalam kategori remaja, Azrimaidaliza (2011) mengatakan
bahwa remaja merupakan salah satu kelompok rentan gizi, masa ini remaja
masuk ke dalam fase pertumbuhan cepat kedua dan selanjutnya
pertumbuhan fisik menurun saat masuknya usia dewasa muda, oleh karena
itu remaja membutuhkan makanan yang adekuat tidak hanya dari segi
kuantitas tetapi juga dari segi kualitas.
Survei Kesehatan Daerah DIY (2010) mengungkapkan bahwa ibu
hamil dengan usia antara 20-35 tahun akan lebih siap baik secara jasmani
maupun rohaninya untuk terjadinya kehamilan, karena pada usia 20-35
keadaan gizi seorang wanita lebih baik bila dibandingkan pada usia kurang
dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Namun penelitian ini yang banyak
mengalami KEK justru ibu hamil yang berumur 20-35. Tetapi penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Muliawati (2013) tentang
faktor penyebab ibu hamil kurang energy kronis (KEK) di Puskesmas
Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali tahun 2012 bahwa ibu hamil
yang mengalami KEK sebagian besar berumur 21-35 tahun (90%).
37

b. Pendidikan
Karakteristik pendidikan pada penelitian ini yang mengalami KEK
sebagian besar berpendidikan SMA sebanyak 6 responden (16,7%). Hal ini
sesuai degan Marmi dan Rahardjo (2012) yang mengatakan bahwa tingkat
pendidikan berkaitan dengan pengetahuan tentang masalah kesehatan dan
kehamilan yang akan berpengaruh pada perilaku ibu, baik pada diri maupun
terhadap perawatan kehamilannya serta gizi saat hamil. Hal ini juga
didukung dari penelitian Mahirawati (2014) dengan hasil bahwa ibu hamil
yang mengalami KEK berpendidikan SD sebesar 35,5% dan tidak lulus SD
sebesar 29,4%, penelitian lain didukung dari Muliawati (2013) tentang
faktor penyebab ibu hamil KEK dengan jumlah responden 30 ibu hamil
menyatakan bahwa faktor pendidikan ibu hamil yang mengalami KEK
sebagian besar berpendidikan SMP sebanyak 12 orang (40%). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tingkat pendidikan masih menjadi pertanyaan bagi
peneliti selanjutnya karena pada penelitian ini belum menggambarkan
bahwa sebagian besar pendidikan rendah berperan terhadap kejadian KEK
pada ibu hamil (tingkat pendidikan lulus SMA menjadi karakteristik yang
dominan dalam terjadinya KEK pada penelitian ini).
c. Paritas
Ibu hamil yang mengalami KEK sebagian besar merupakan kehamilan
pertama (primigravida) yaitu sebanyak 5 responden (13,9%). Kebutuhan
gizi selama ibu hamil meningkat karena selain diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan gizi ibu juga diperlukan untuk janin yang dikandungnya
(Sulistyaningsih, 2011). Responden dalam penelitian ini dapat dikarenakan
kehamilan yang pertama sehingga belum terbiasa dengan keadaan hamil
yang harus memenuhi kebutuhan gizi untuk ibu dan janin. Sedangkan ibu
hamil yang tidak KEK dalam penelitian ini sebagian besar sudah memiliki
2-4 anak sehingga sudah terbiasa dengan keadaan saat hamil. Penelitian ini
berlawanan dengan Survei Kesehatan Daerah DIY (2010) yang menyatakan
bahwa manfaat riwayat obstetrik adalah menentukan besaran kebutuhan
akan zat gizi karena terlalu sering hamil dan menguras cadangan zat gizi
38

tubuh. Ibu dengan multigravida akan memunyai status gizi kurang karena
cadangan gizi dalam tubuh ibu sudah terkuras. Penelitian yang mendukung
dengan Survei Kesehatan Daerah DIY (2010) yaitu penelitian Irawati
(2009) yaitu faktor paritas ibu hamil yang berisiko KEK dengan paritas > 3
kali sebanyak 161 orang (11,7%). Hal ini menunjukkan bahwa paritas
menjadi pertanyaan untuk peneliti selanjutnya dalam meneliti tentang faktor
yang memengaruhi status gizi ibu hamil karena dalam penelitian ini ibu
hamil dengan riwayat belum pernah melahirkan menjadi karakteristik
dominan terjadinya KEK
d. Pekerjaan
Hasil penelitian ini ibu hamil yang mengalami KEK sebagian besar
sebagai IRT sebanyak 7 responden (19,4%). Yuliastuti (2014) mengatakan
bahwa beban kerja yang berat, lamanya waktu bekerja serta peran ganda ibu
akan meningkatkan kebutuhan nutrisi dalam masa kehamilan sehingga
berakibat pada suatu kerentanan terhadap masalah malnutrisi terutama
selama masa kehamilan. Hal ini sama dengan penelitian Mahirawati (2014)
dengan hasil bahwa sebagian besar ibu hamil yang mengalami KEK adalah
ibu yang bekerja, sedangkan ibu hamil yang tidak mengalami KEK
semuanya tidak bekerja.
e. Jarak Kehamilan
Sebagian besar responden yang mengalami KEK dalam penelitian ini
adalah dengan kehamilan pertama sebanyak 5 responden (13,9%). Hasil
penelitian ini mayoritas yang tidak mengalami KEK ibu hamil dengan jarak
kehamilan <2 tahun sebanyak 13 responden (36,1%). Manuaba (2010)
menyatakan bahwa jarak lahir yang terlalu dekat dapat meningkatkan
potensi terjadinya KEK. Dalam penelitian ini responden yang mengalami
KEK adalah anak pertama sehingga tidak ada jarak kehamilan. Hasil
penelitian ini menunjuan bahwa ibu sudah mempersiapkkan asupan gizi
sebelum masa kehamilannya, sehingga ibu tidak mengalami KEK.
Penelitian yang mendukung hasil penelitian ini adalah penelitian
39

Mahirawati (2014) yaitu ibu hamil dengan kehamilan pertama pada usia 18-
20 tahun yang mengalami KEK sebesar 16 orang (31,4%) dari 51 ibu hamil.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mengalami berbagai keterbatasan yang mengakibatkan hasilnya


belum sesuai yang diharapkan, keterbatasan tersebut meliputi:
1. Penelitian ini tentang status gizi ibu hamil berdasarkan Lingkar Lengan
Atas (LILA),penelitian ini dilakukan hanya melihat ukuran LILA saat
hamil, tidak melihat LILA sebelum hamil sehingga tidak dapat
mengetahun bahwa ibu memang sudah mengalami KEK sebelum masa
kehamilannya.
2. Penelitian ini tidak meneliti semua ibu hamil trimester I, dikarenakan ada
sebagian ibu hamil yang tidak memeriksakan dirinya di Puskesmas, dan
saat penelitian ada beberapa ibu hamil yang sedang menglami sakit tipes,
dan ada yang mempunyai riwayat TBC.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran kejadian Kekurangan


Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Kasihan I, Bantul Yogyakarta
Tahun 2017, maka kesimpulan yang dapat peneliti sampaikan adalah:
1. Ibu hamil yang tidak mengalami KEK sebanyak 26 responden (72,2%) dan
ibu mengalami KEK sebanyak 10 responden (27,8%).
2. Karakteristik ibu hamil mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 32
responden (88,9%), berpendidikan SMA sebanyak 24 responden (66,7%),
paritas Multigravida sebanyak 20 responden (55,6%), sebagai IRT sebanyak
26 responden (72,2%), dan memiliki jarak kehamilan < 2 tahun sebanyak 17
responden (47,2%).

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran kejadian Kekurangan
Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Kasihan I, Bantul Yogyakarta
Tahun 2017, maka saran yang dapat peneliti sampaikan adalah:
1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kasihan I, Bantul
Puskesmas yang merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
diharapkan dapat menentukan kebijakan sebagai upaya meningkatkan
pencegahan terhadap masalah status gizi ibu hamil (tidak hanya pada masa
kehamilan tetapi juga pada saat pra nikah). Mengevaluasi program Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil yang mengalami KEK, sehingga
angka kejadian ibu hamil yang mengalami KEK dapat menurun.
2. Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan
memasukan faktor-fakor lain yang berpengaruh terhadap kejadian KEK pada
ibu hamil, dapat melakukan penelitian lebih mendalam dalam karakteristik

40
41

pendidikan dan paritas dengan melakukan penilaian status gizi ibu hamil
dengan cara lain yang lebih adekuat.
3. Ibu hamil
Hasil penelitian ini hendaknya digunakan sebagai bahan informasi dan agar
ibu hamil lebih memperhatikan status gizi ibu dan meningkatkan asupan zat
gizi.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita, dkk. (2011). Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:
kompas Gramedia.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ariyani, E. D., dkk. (2012). Validitas Lingkar Lengan Atas Mendeteksi Risiko
Kekurangan Energi Kronis pada Wanita Indonesia. Kesmas,Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional, 7: 83-90

Arisman. (2010). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Bambang, dkk. (2012). Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kencana

Departemen Kesehaan RI. (2015). Situasi dan Analisis Gizi. Infodatin. Pusat Data
dan Informasi Kemetrian Kesehatan RI. Jakarta.

_________________.(2015).Ksehatan Dalam Kerangka Sustainable


Development Goals.Rakorpop Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Dinas Kesahatan Kabupaten Bantul. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Bantul


Tahun 2015.

Dinas Kesehatan DIY. (2014a). Profil Kesehatan D. I. Yogyakarta Tahun 2014.

__________________. (2014b). Survei Kesehatan Daerah: Studi Kasus


Kekurangan Energi Kronis (KEK) Wanita Usia Subur (WUS) Penduduk
Provinsi DIY Tahun 2010.

_________. (2014). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.


Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, Alimul Aziz. A, (2007). Metodologi Penelitian Kebidanan Teknik


Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

_________. (2014). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.


Jakarta: Salemba Medika.

Irawati, A. (2009). Faktor Determinan Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada
Ibu Menyusui di Indonesia. PGM, 32(2): 82-93

Kemenkes. (2014). Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Gizi dan


Kesehatan Ibu dan Anak Direktorat Bina Gizi. (online)
http://gizi.depkes.go.id/pgs-2014-2 diakses pada tanggal 6 November
pukul 08.46 wib.
Kristiyanasari, W. (2010). Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika.

Mahirawati, V. K. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kekurangan


Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Kecamatan Kamoning dan
Tambelangan, Kabupaten Sampan, Jawa Timur. Bulletin Penelitian Sistem
Kesehatan, 17(2): 193-202.

Muliarini, P. (2010). Pola Makan dan Gaa Hidup Sehat Selama Kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Muliawati, Siti,. Lestari, Tri. (2013). Faktor Penyebab Ibu Hamil Kurang Energi
Kronis Di Puskesmas Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali
Tahun 2012. Infokes, 3:66-76.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:


Rineka cipta.

Proverawati, A dan Siti Asfuah.(2009). Buku Ajaran Gizi untuk Kebidanan.


Yogyaarta: Nuha Medika.

Puskesmas Kasihan I, Bantul. (2016). Buku Kohort Ibu Hamil Pada Tahun 2015.

___________________. (2015).Profil Puskesmas Kasihan I Bantul Tahun 2014.

Romauli, Suryati. (2013). Buku Ajaran Asuhan Kebidanan I. Yogyakarta: Nuha


Medika

Sari, D. N, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Saryono. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendika


press.

Sibagariang, E., E. (2010). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: CV. Trans
Info Media.

Soekatri, DKK. (2011). Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: kompas
Gramedia.

Sofian, Effendi (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung: CV Alfabeta.

Sulistyaningsih, Hariyani. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak.


Yogyakarta: Graha Ilmu.
____________. (2011). Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif.
Jakarta: Graha Ilmu.

Sulistyawati, A. (2012). Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta:


Salemba Medika.

Supariasa, DKK. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Sujarweni, V. Wiratna.(2014). Metodelogi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:


Gava Medika

Swarjana, I Ketut.(2012).Metodologi Penelitian Kesehatan.Bali:CV Andi Offset

Waryana. (2010). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Yuliastuti, E. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kekurangan


Energi Kronis pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Biru
Banjarmasin. An Nadaa. Vol 1 No2; 72-76
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai