PENDAHULUAN
Memilih calon suami bagi para wanita bisa gampang bisa juga sulit. Ada orang yang
berkelana bertahun-tahun menjalin hubungan dengan banyak pria, namun pada akhirnya tak
satupun yang menjadi calon suami yang sesuai untuknya. Ada juga orang yang baru kenal
selama sebulan, tiba-tiba memutuskan untuk menikah. Cara memilih calon suami yang sesuai
memang bukan perkara lama tidaknya sebuah perkenalan antara seorang wanita dengan pria,
namun sejauh mana si wanita mampu mengumpulkan data kebenaran tentang kepribadian
Sudahkah Anda mempunyai cara memilih calon suami yang baik untuk Anda
jalankan. Bagi kaum wanita memilih calon suami memang sangat penting dilakukan.
Meskipun saat ini jumlah kaum wanita lebih besar dari kaum lelaki, namun bukan berarti
para wanita tak lagi punya kesempatan untuk memilih. Jodoh adalah terkait rezeki Tuhan,
dan yang namanya rezeki tetap bisa diusahakan secara maksimal hasilnya asalkan dibarengi
dengan doa. Oleh sebab itu para wanita perlu memiliki cara memilih calon suami yang pas
untuk dirinya, sebab suami adalah sosok yang akan menjadi pelindung istri, seumur hidup.
1.2.Perumusan Masalah
Untuk memilih pasangan hidup seperti yang diuraikan pada latar belakang maka
rumusan masalah dalam hal ini adalah apa kriteria-kriteria yang menunjang wanita dalam
Cara pemecahan masalah dalam hal ini menggunakan metode analisis SWOT. Analisa
(threats) . Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses,
opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari wanita-
wanita dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
1.3.Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan satu keputusan pemilihan
calon suami terbaik dari lima alternatif pria dengan menggunakan metode AHP.
1.4.Manfaat
Manfaat dari penelitian ini yaitu membantu wanita untuk mengambil satu
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Turban oleh Nizetic et. al. (2006:2), Sistem berbasis computer
interaktif, yang membantu para pengambil keputusan yang menggunakan data dan
didefinisikan lagi menurut Keen oleh Nizetic et. al. (2006:1) sebagai berikut, Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan
pada dasarnya adalah suatu bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang
dariberbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih. Yang prosesnya melalui suatu
dengan kriteria yang digunakan. Menurut Keen oleh Saputra (2002:6) mengemukakan
2. SPK merupakan gabungan antara kumpulan model kualitatif dan kumpulan data.
terjadi.
SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer dalam keputusan,
namun manajer dan komputer bekerja sama sebagai tim pemecahan masalah yang
Suatu SPK memiliki tiga subsistem utama yaitu subsistem manajemen basis
data, subsistem manajemen basis model dan subsistem perangkat lunak penyelenggara
pengertian pemakai sehingga pemakai mengetahui apa yang tersedia dan dapat
interaksi antara sistem dan pemakai yang dinamakan subsistem dialog. Subsistem
dialog dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu bahasa aksi (papan ketik, panel
sentuh, joystick, perintah suara dan sebagainya), bahasa tampilan (printer, layar
tampilan, grafik, keluaran suara dan sebagainya) dan basis pengetahuan (kartu
di atas terdiri dari apa yang disebut gaya dialog, misalnya meliputi pendekatan
tanya dan jawab, bahasa perintah, menu dan mengisi tempat kosong. Kemampuan
yang harus dimiliki oleh SPK untuk mendukung dialog pemakai/system meliputi.
peralatan masukan.
peralatan keluaran.
Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi
faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993),
kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang
diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level
terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan
hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. AHP
sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang
1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada
Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun memiliki kelebihan dan kelemahan
1. Kesatuan (Unity)
AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model
AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak
ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.
5. Pengukuran (Measurement)
6. Konsistensi (Consistency)
menentukan prioritas.
7. Sintesis (Synthesis)
masing-masing alternatif.
8. Trade Off
1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa
persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli
selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan
2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian ecara statistik
sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk
Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita pecahkan
secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada kita coba
tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah
mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya kita kembangkan
Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki
relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat
diatasnya.
kriteria dari level paling atas hirarki misalnya K dan kemudian dari level di
Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai
suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka hasil
perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan bisa
dilihat di bawah.
Intensitas Kepentingan
1 = Kedua elemen sama pentingnya, Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama
besar
3 = Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya,
yang lainnya
5 = Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya, Pengalaman dan
penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya
7 = Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya, Satu elemen
9 = Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya, Bukti yang mendukung
elemen yang satu terhadap elemen lain memeliki tingkat penegasan tertinggi yang
mungkin menguatkan.
cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari
8. Memeriksa konsistensi hirarki. Yang diukur dalam AHP adalah rasio konsistensi
2.4. SWOT
STUDI KASUS
Pada analisis ini akan ditentukan alternatif dan kriteria yang dibutuhkan untuk
dianalisis dengan metode AHP.Untuk menentukan alternatif dan kriteria, maka dilakukan
pengumpulan data dari sepuluh responden. Dari hasil pengumpulan data diperoleh data
pemilihan alternatif sebagai berikut.
Dari hasil pilihan alternatif dari responden, maka diperoleh 8 alternatif yaitu :
Selanjutnya akan di pilih lima alternatif yang paling banyak di pilih oleh responden
yaitu:
1. Lee Min ho
4. Song Jong Ki
5. Choi Siwon
NO STRENGTH NO WEAKNESS
1. Penghasilan 1. Status
2. Pendidikan 2. Usia
3. Fisik
Keterangan :
Setelah faktor-faktor strategis internal sudah diidentifikasi, suatu table IFAS (Intenal
NO OPPORTUNITY NO THREATH
tingkat pendidikannya.
Keterangan :
Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui factor
strategi eksternal EFAS (eksntenal Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan
eksternal untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan ancaman atau (Opportunity
and Treath).
3.3. Bagan Swot Analisis
STRENGTH WEAKNESS
1. Penghasilan 1. Status
2. Pendidikan 2. Usia
3. Fisik
OPPORTUNITY SO WO :
1. Hidup Sejahtera 1. Dapat memiliki hidup 1.
2. Keturunan yang lebih yang lebih sejahtera
baik 2. Dapat memberikan
3. Pendukung kualitas contoh untuk
pendidikan keturunannya.
THREATH ST : WT :
1. Emosi labil 1. Pemilihan suami harus 1. Calon istri akan
didukung dari segi lebih
2. Status calon suami kualitas hidup calon mendominasi
yang masih beristri suami. dalam hal emosi
karena pengaruh
2. Banyak wanita yang usia yang terpaut
tidak menginginkan jauh.
perbedaan usia yang
jauh.
I. ISU STRATEGIS SO
---
hidup lain?
---
---
baik?
---
---
---
---
S3 – T1 Fisik – Emosi labil
---
---
terpaut jauh?
---
Bagaimana cara
---
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Memilih calon suami bagi para wanita bisa gampang bisa juga sulit. Cara memilih
calon suami yang sesuai memang bukan perkara lama tidaknya sebuah perkenalan antara
seorang wanita dengan pria, namun sejauh mana si wanita mampu mengumpulkan data
kebenaran tentang kepribadian orang yang akan dipilihnya sebagai pasangan hidup. Maka
cara pemecahan masalah dalam hal ini menggunakan metode analisis SWOT. Analisa SWOT
opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari wanita-
wanita dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak