Bab II Teori Dasar 5
Bab II Teori Dasar 5
4
udara disebut vakum apabila tekanan yang ada didalamnya lebih kecil daripada
tekanan udara diatmosfer. Jadi daerah vakum ini dibatasi oleh garis nol
didalamnya serta garis tekanan atmosfer diatasnya. Adapun kondisi absolut
pressure dan gauge pressure dapat dilihat pada digram diatas.
a. Sistem tekanan tinggi
Untuk sistem tekanan tinggi, udara biasanya disimpan dalam tabung metal
(Air Storage Cylinder) pada range tekanan dari 1000 – 3000 Psi, tergantung pada
keadaan sistem.
Tipe dari tabung ini mempunyai 2 Klep, yang mana satu digunakan sebagai
klep pengisian, dasar operasi Kompresor dapat dihubungkan pada klep ini untuk
penambahan udara kedalam tabung. Klep lainnya sebagai klep pengontrol. Klep
ini dapat sebagai klep penutup dan juga menjaga terperangkapnya udara dalam
tabung selama sistem dioperasikan.
b. Sistem tekanan sedang
Sistem Pneumatik tekanan sedang mempunyai range tekanan antara 100 –
150 Psi, biasanya tidak menggunakan tabung udara. Sistem ini umumnya
mengambil udara terkompresi langsung dari motor kompresor.
c. Sistem tekanan rendah
Tekanan udara rendah didapatkan dari pompa udara tipe Vane. Demikian
pompa udara mengeluarkan tekanan udara secara kontinu dengan tekanan sebesar
1 –10 Psi. Ke sistem Pneumatik.
2.3 Hukum-Hukum Gas Ideal
Udara pada pada prisipnya tidak akan berubah bentuk dan mempunyai sifat
mampu tekan seperti halnya gas-gas yang lain. Para ilmuwan menemukan hukum
untuk menentukan interaksi-interaksi tekanan, volume, dan temperatur dari suatu
gas. Hukum ini disebut "perfect gas law" karena mereka berasal dari gas perfect.
Meskipun gas perfect tidak ada, udara bertindak sangat lekat untuk yang
kemukakan oleh hukum boyle, hukum charles, hukum gay-lussac, dan hukum gas
yang umum untuk presure dan temperatur dialami oleh sistim pneumatik.
Piston T2
Piston T1 V2
V1
ρ1 ρ2
ρ1=ρ2
T1<T2
V1<V2
Gambar 2.1 Udara yang mengalami suatu proses pada tekanan yang tetap
Hukum Charles dapat ditunjukkan oleh sistem piston silinder dari gambar
2.3.2. Seperti yang ditunjukkan, udara di dalam silinder itu dipanaskan selagi
batang piston itu sedang menerima suatu beban W. Karena beban memberikan
suatu gaya yang tetap di piston, tekanan tetap konstan dan volume meningkat.
V1 T1
V2 T2
2.3.3 Hukum Gay-Lussac
Hukum gay-lussac mengatakan bahwa jika volume gas dari jumlah yang
diberikan adalah konstan, perssure yang digunakan oleh gas itu adalah berbanding
lurus dengan temperatur absolutnya.
1 T1
2 T2
T1
ρ1 ρ2
ρ1<ρ2
T1>T2
V1=V2
Gambar 2.2 Udara yang mengalami suatu proses pada volume yang tetap
1V1 2V2
T1 T2
Hukum gas yang umum berisi ketiga parameter gas tersebut (tekanan,
temperatur, dan volume), karena tidak ada yang konstan selama proses tahap 1 ke
tahap 2. untuk yang memiliki T, ρ, atau V konstan, hukum gas yang umum
mengurangi milik boyle, charles', atau hukum gay-lussac, berturut-turut.
Prosessing Elements
Prosessor Signals
Actuating Devices
Katup 3 way dengan push button normally closed yang terbuat dari
2
polymer. katup ini teraktuasi bila push-button ditekan dan akan kembali pada
posisi normal jika tekanan dilepas. Hal ini terjadi karena adanya spring return.
Katup 3 way dengan push button, normally open terbuat dari plastik..
2
katup ini teraktuasi dengan menekan push-button. Saat melepas push-button maka
katup akan kembali pada posisi wemula dengan media spring return.
Katup 5 way valve with solenoid switch. katup ini teraktuasi karena
2
adanya selector switch dan akan kembali ke posisi semula karena adanya spring
return.
Katup 3 way lever valve terbuat dari polymer dengan pencekaman atau
2
penahanan dengan sistem putar (rotary detent system). katup ini akan teraktuasi
karena tekanan dari roller lever tergerak oleh silinder. Katup ini akan kembali pada
posisi normal karena adanya spring return setelah roller lepas dari silinder.
Katup 3 way roller valve with idle return dan push-in elbow ini terbuat
2
dari plastik. Pencekamannya menggunakan rotary putar. Katup ini teraktuasi
ketika tripoller tertekan oleh silinder, dan akan kembali pada posisi semula karena
adanya spring return.
Gambar 2.14 Katup 3 way roller lever valve with idle return, normally closed
2
4 2
14
5 3
4 2
14 12
5 3
Double pilot valve digerakan dengan memberikan isyarat berupa udara yang
disalurkan melalui saluran 14 dan udara yang mengalir pada saluran 12 dimatikan
sehingga symbol aliran valve akan bergeser ke kiri. Dan prosen ini membuat aliran
udara dapat mengalir dari saluran 1 menuju ke saluran 4, sedangkan udara yang
mengalir melewati saluran 2 akan keluar melalui saluran 3.
Jika akan kembali ke posisi semula maka udara yang mengalir di saluran 14
akan berhenti dan udara akan mengalir melewati saluran 12. Dari proses ini
membuat symbol aliran valve kembali ke posisi awal (bergeser ke kiri), sehingga
udara yang mengalir melalui saluran 1 akan disalurkan melalui sauran 2, dan aliran
pembuangannya akan disalurkan dari saluran 4 menuju saluran 5.
Desain: katup shuttle valve with push-in elbow fittings terletak diatas plate yang
ditahan dengan penjepit katup.
Fungsi: shuttle valve berfungsi sebagai tempat aplikasi sinyal input 1 atau 1/3 (Or-
Function). Jika kedua input diberi tekanan secara bersamaan, maka
tekanan yang dapat menjangkau output adalah tekanan yang lebih tinggi.
2. Dual-Pressure Vlave
Desain: katup dual pressure dengan push-in elbow fittings terletak di atas plat yang
ditahan penjepit.
Fungsi: sebagai And-Function, yaitu bekerja apabila kedua lubang (saluran 1 dan
1/3) delalui udara bertekanan. Jika hanya salah satu saluran yang dilalui
udara, maka katup tidak bekerja.
3. Time Delay Valve, Normally Closed
Desain: Time Delay Valve, Normallyy Closed terletak di atas plat yang ditahan
oleh penjepit.
Fungsi: Katup ini akan teraktuasi bila mendapat sinyal dari port 1.2 setelah
waktunya diatur sesuai dengan keinginan. Katup ini akan kembali ke
posisi normal karena adanya spring. Pengaturan waktunya menggunakan
screw.
Desain: Quick Exhaust Valve with built-in silincer dan push-in elbow
fittingterletak di atas plat dengan system penahan oleh penjepit.
Fungsi: Berfungsi untuk menghindari pressure drops pada port 1 saat tekanan
udara dari port 2 keluar ke atmosfer melalui built-in silincer.
Desain: One way flow control valve di-screw dalam plat dengan system push-in
fitting.
Fungsi: Katup ini merupakan kombinasi antara flow control valve dan no-return
valve. Non-return valve menghalangi aliran udara dalam satu arah,
dimana udara mengalir melalui flow control valve.
Desain: pressure sequence valve terletak di antara plat dengan system penahan
menggunakan penjepit.
Fungsi: membalikkan tekanan yang telah dicapai pada port 1.2 dan menswitch
pada posisi awal setelah sinyal dihilangkan.
8. Manifold
1. 5 -way valve
2