Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Dosen Pengampu : Khairullah, M.Pd

Oleh :
NISA RAMADHANI 0305171007
NUR FARAH ZILA 0305171006
NURUL KHOFIFAH 0305171020
LARA FEBRIA SARI 0305171038

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA - 3


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

‫الر حيم‬ ‫بسم هللا الرحمن‬


Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatt dan karunia-Nya, sehinggah kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Media Pembelajaran Matematika
dengan judul: “ Desain Media Pembelajaran”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaiakan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalahini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari Dosen pengampu, serta dari pembaca. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perembangan di dalam
pendidikan.

Medan, Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... i


Daftar Isi .............................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A.Pengertian Desaian pembelajaran...... .................................................................4
B. Sifat Sifat Pembelajaran.................................................................................... 4
C. Model-model Desain Pembelajaran.................................................................. 5
D. Model Desain Pembelajaran..............................................................................10
E. Desain Pembelajaran Matematika.....................................................................11
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebuah pembelajaran sangat ditetukan keberhasilannya oleh keterampilan guru dalam
mendesain pembelajaran. guru sebagai pekerja profesional harus memiliki keterampilandesain
pembelajaran, selain itu harus memfasilitasi dirinya dengan seperangkat pengalaman, keterampilan
dan pengetahuan tentang keguruan sesuai keilmuannya yang ditekuninnya.
Media pembelajaran. alata bantu bagi sebuah pristiwa pembelajaran sangat efektif bagi
pencapaian tujuan pembelajaran. Banyak media yang tersedia di dalam menyampaikan pesan
pembelajaran, ada yang masih bersifat manual non elektronik, ada juga yang bersifat modren yang
serba elektronik. Kesemuanya dapat digunakan guru untuk mendukung aktifnya pembelajaran.
Matematika merupakan universal yang mendasari perkembangan teknologi modren, dalam
hal ini mempunyai peran penting berbagai disiplin ilmu dan memeajukan daya pikir manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana asal mula penciptaan manusia menurut islam?
2. Apa tujuan penciptaan manusia sebagai makhluk paling sempurna?
3. Apa kelebiahan manusia dengan makhluk lain?
4. Bagaimana hubungan fungsional manusia antara rohani dan jasmani?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui asal mula penciptaan manusia menurut islam.
2. Mengetahui tujuan penciptaan manusia sebagai makhluk paling sempurna.
3. Mengetahui kelebihan manusia dengan makhluk lain.
4. Den mengetahui hubungan fungsional manusia antara rohani dan jasmani.

D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis
dan pembaca tentang manusia dalam pandangan islam dan membuat kita lebih memahami
islam.

3
BAB II
PEMBAHASAN
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

A. PENGERTIAN DESAIN PEMBELAJARAN

Beberapa tokoh yang mendefinisikan desain pembelajaran antara lain:


1. Reigeluth mendefinisikan desain pembelajaran adalah kisi-kisi dari penerapan teori
belajar dan pemebelajaran untuk memfasilitasi proses belajar seseorang (Reigeluth,
1999).
2. Rothwell dan Kazanas merumuskan desain pembelajaran terkait dengan peningkatann
mutu kinerja seseorang dan pengaruhnya bagi organisasi (Rothwell, 1992).
3. Gagne, dkk menyatakan bahwa desain pembelajaran adalah sebuah usaha dalamm
membantu proses belajar seseorang, di mana proses belajar itu sendiri mempunyai
tahapan segera dan jangka panjang (Gagne, 1992).
4. Dick and Carey mendefinisikan desain pembelajaran adalah mencakup seluruh proses
yang dilaksanakan pada pendekatan sistem yang terdiri dari analisis, desain,
pengembangan, implementasi dan evaluasi (Dick and Carey, 1992).

Dari beberapa definisi di atas, dapat dilihat bahwa terdapat aspek kesamaan
antara mereka. Kesamaan tersebut dapat dijabarkan bahwa desain pembelajaran
merupakan prosedur kerja yang digunakan dalam proses pembelajaran agar pembelajaran
dapat dilaksanakan secara baik dan menghasilkan output yang baik. Prosedur kerja
tersebut memiliki tahapan-tahapan antara lain adalah analisis, perencanaan,
pengembangan, implementas dan evaluasi.
B. SIFAT-SIFAT DESAIN PEMBELAJARAN

Sifat-sifat desain pembelajaran antara lain:


1. Berorientasi pada peserta didik
Smaldino (2005) berpendapat bahwa para desainer pembelajaran harus
mempertimbangkan peserta didik, karena mereka mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda.
2. Alur berpikir sistem atau sistematik
Konsep sistem dan pendekatam sistem diterapkan secara optimal dalam desain
pembelajaran sebagai kerangka berpikir. Sistem sebagai rangkaian komponen dengan

4
masing-masing fungsi yang berbeda, bekerja sama dan berkoordinasi dalam
melaksanakan suatu tujuan yang telah dirumuskan.
3. Empiris dan berulang
Setiap model desain pembelajaran bersifat empiris. Model apa pun yang diajukan oleh
pakar telah melalui hasil kajian teori serta serangkaian ujia coba yang mereka lakukan
sendiri sebekum dipublikasikan.
C. MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN
Model Desain Pembelajaran (MDP) dalam pembelajaran matematika adalah
rancangan pembelajaran matematika yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik demi
tercapainya tujuan pembelajaran. Rancangan tersebut meliputi rancangan tujuan
pembelajaran, strategi pembelajaran, bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran, dan
penilaian pembelajaran. Model Desain Pembelajaran terdiri atas beberapa komponen, yaitu
peserta didik, tujuan pembelajaran, analisis pembelajaran, strategi pembelajaran, bahan ajar,
dan penilaian belajar. Model Desain Pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran
matematika memiliki beberapa fungsi, yaitu menjadikan peserta didik sebagai fokus dalam
pembelajaran matematika; menciptakan pembelajaran matematika yang efektif, efisien,dan
menarik; mendukung koordinasi antara desainer dan mereka yang menginstruksikan;
memfasilitasi diseminasi; dan memfasilitasi kesesuaian antara tujuan, aktivitas, dan penilaian
dalam pembelajaran matematika.
Supriatna & Mulyadi (2009:2) mengungkapkan bahwa model desain pembelajaran
terdiri atas beberapa komponen, yaitu peserta didik, tujuan pembelajaran, analisis
pembelajaran, strategi pembelajaran, bahan ajar, dan penilaian belajar. Martin (2011: 957)
juga mengungkapkan bahwa model desain pembelajaran terdiri atas sepuluh komponen, yaitu
menjelaskan tujuan program pembelajaran, mengidentifikasi dan mengurutkan tujuan
pembelajaran, mengidentifikasi materi untuk mencapaitujuan, mengidentifikasi contoh untuk
mendukung materi pembelajaran, mendesain aktivitas latihan, menyediakan umpan balik
untuk aktivitas latihan, review poin kunci dalam materi pembelajaran, mendesain penilaian
sesuai dengan tujuan, mengidentifikasi media atau teknologi pembelajaran, dan
mengidentifikasi strategi pembelajaran. Freeman (1994: 12) mengungkapkan bahwa desain
pembelajaran memiliki beberapa fungsi, antara lain: menjadikan peserta didik sebagai fokus
dalam pembelajaran, menciptakan pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik,
mendukung koordinasi antara desainer dan mereka yang menginstruksikan, memfasilitasi
diseminasi, dan memfasilitasi kesesuaian antara tujuan, aktivitas, dan penilaian.

5
1. Model Pembelajaran Menurut Briggs
Model Pembelajaran Briggs berorientasi pada rancangan sistem dengan sasaran guru.
Karena guru yang akan bekerja sebagai perancang kegiatan instruksional dan yang akan
menjadi tim pengembang instruksional.
Langkah-langkah model pembelajaran Briggs (Prawiradilaga, 2007), adalah:
a. Penentuan Tujuan
b. Perincian Tujuan
c. Rumusan Tujuan
d. Analisis Tujuan
e. Penyiapan Evaluasi Hasil Belajar
f. Skuens dan Jenjang Belajar
g. Penentuan kegiatan belajar
h. Monitoring pelaksanaan kegiatan yang direncanakan
i. Uji coba dan revisi (evaluasi formatif)
j. Evaluasi sumatif
2. Model Pembelajaran Bella H. Banathy
Pengembangan sistem instruksional menurut Banathy dapat dibedakan dalam enam
langkah sebagai berikut (Banathy, 1968).
a. Langkah 1: Merumuskan Tujuan
b. Langkah 2: Mengembangkan Tes
c. Langkah 3: Menganalisis Kegiatan Belajar
d. Langkah 4: Mendesain Sistem Instruksional
e. Langkah 5: Melaksanakan Kegiatan atau Mentes Hasil
f. Langkah 6: Mengadakan Perbaikan
3. Model Pembelajaran PPSI
PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) digunakan sebagai metode
penyampaian dalam rangka kurikulum 1975 untuk SD, SMP, dan SMA dan kurikulum
1976 untuk sekolah-sekolah kejuruan. PPSI mengggunakan pendekatan sistem yang
mengutamakan adanya tujuan yang jelas, sehingga dapat dikatakan bahwa PPSI
menggunakan pendekatan yang berorientasi pada tujuan.
Terdapat lima langkah pokok dalam PPSI, yaitu:
a. Langkah 1: Merumuskan tujuan instruksional khusus
b. Langkah 2: Menyusun alat evaluasi
c. Langkah 3: Menentukan kegiatan belajar dan materi pelajaran

6
d. Langkah 4: Merencanakan program kegiatan
e. Langkah 5: Melaksanakan program1

Kartikasari, et al (2016: 57) mengungkapkan bahwa model desain pembelajaran,


termasuk juga dalam pembelajaran matematika dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu
model desain pembelajaran berorientasi kelas, model desain pembelajaran berorientasi
sistem, Model Desain Pembelajaran berorientasi produk, model desain pembelajaran
prosedural, dan model desain pembelajaran melingkar. Secara umum, semua model
tersebut terdiri atas tiga kegiatan utama, yaitu analisis, pengembangan strategi, dan
evaluasi. Berikut penjelasannya:

Model Desain Pembelajaran Berorientasi Kelas


Model ASSURE adalah salah satu model desain pembelajaran yang berorientasi
kelas. Sezer, et al (2013: 140-141) mengungkapkan bahwa model ASSURE terdiri atas
enam langkah, yaitu:
1. Analyze Learners
Ada tiga hal penting yang dilakukan dalam menganalisis peserta didik, yaitu ciri-ciri
umum, keterampilan awal, keterampilan khusus, dan gaya belajar. Hal ini dimaksudkan
untuk menyesuaikan media pembelajaran yang tepat untukpeserta didik.
2. States Objectives
Menentukan tujuan pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan kompetensi yang
akan diukur dari peserta didik. Tujuan pembelajaran dikembangkan dengan menggunakan
kurikulum yang berlaku sebagai bahan acuan.
3. Select Methods, Media, and Materials
Ada beberapa hal penting yang dilakukan dalam langkah ini, yaitu menentukan
metode belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, memilih media yang sesuai
dengan metode, dan mendesain media yang telah ditentukan.
4. Utilize Media and Material
Preview bahan, menyediakan bahan, dan menyediakan persekitaran, peserta didik, dan
pengalaman belajar adalah beberapa langkah dalam penggunaan media dengan baik.
5. Require Learner Participation

1
Ali Mudlofir & Evi Fatimatur Rusydiyah. Desain Pembelajaran Matematika. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2016) h. 33-44

7
Peserta didik harus dilibatkan dalam aktivitas pembelajaran secara aktif mulai dari
awal pembelajaran sampai dengan akhir pembelajaran.
6. Evaluate and Revise
Evaluasi mencakup penilaian pencapaian peserta didik, efektivitas penggunaan media,
dan pelaksanaan metode pembelajaran. Adapun kegiatan revisi dimaksudkan untuk
perbaikan dalam pembelajaran, baik terhadap media yang digunakan, maupun terhadap
metode pembelajaran yang digunakan.

Model Desain Pembelajaran Berorientasi Sistem


Model ADDIE adalah salah satu contoh model desain pembelajaran berorientasi
sistem. Aldoobie (2015: 68-71) mengungkapkan ada lima langkah dalam model ADDIE,
yaitu:
1. Analisis
Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah menganalisis kebutuhan untuk
menentukan masalah dan solusi yang tepat dalam pembelajaran. Selain itu, menentukan
kompetensi siswa yang akan diukur dilakukan pada langkah ini.
2. Desain
Menentukan kompetensi khusus, metode pembelajaran, bahan ajar, dan desain
pembelajaran dilakukan pada langkah ini.
3. Pengembangan
Memproduksi program dan bahan ajar yangakan digunakan dalam pembelajaran
dilakukan pada langkah ini.
4. Implementasi
Pada langkah ini, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan program
pembelajaran yang sudah dibuat.
5. Evaluasi
Melakukan evaluasi terhadap program dan hasil belajar dilakukan pada langkah ini.
Model Desain Pembelajaran Berorientasi Produk
Model Hannafin & Peck adalah salah satu model desain pembelajaran
berorientasi produk. Suryana, et al.(2014: 4-5) mengungkapkan bahwa model tersebut
terdiri atas beberapa langkah, yaitu:
1. Analisis
Analisis yang dilakukan pada langkah ini adalah analisis kebutuhan yang digunakan
untuk mengidentifikasi kebutuhan dalam mengembangkan suatu media atau bahan ajar.

8
2. Perancangan
Pada langkah ini, hasil dari kegiatan analisis dipindahkan ke dalam bentuk dokumen
yang akan menjadi tujuan pembuatan media atau bahan ajar.
3. Pengembangan
Langkah pengembangan berisi kegiatan mengembangkan program dan bahan ajar
yang dibutuhkan dalam pembelajaran.
4. Implementasi
Implementasi merupakan kegiatan mengimplementasikan semua program yang sudah
ditetapkan dengan memanfaatkan bahan ajar yang sudah dibuat.
5. Evaluasi
Tahapan ini berisi kegiatan mengevaluasi kegaiatan yang dilaksanakan demi
perbaikan program ke depannya.
Model Desain Pembelajaran Prosedural
Salah satu contoh model desain pembelajaran prosedural adalah model Dick
&Carey. Bello & Aliyu (2012: 278-279) mengungkapkan bahwa langkah-langkah dari
model Dick & Carey, antara lain:
1. Mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran.
2. Melakukan analisis pembelajaran.
3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa.
4. Merumuskan tujuan performansi.
5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan.
6. Mengembangkan strategi pembelajaran.
7. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran.
8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif.
9. Merevisi bahan pembelajaran.

Model Desain Pembelajaran Melingkar


Suprianta & Mulyadi (2009: 9-10) mengungkapkan bahwa model Kemp adalah
salah satu contoh model desain pembelajaran melingkar yang terdiri atas beberapa
langkah, yaitu:
1. Menentukan tujuan instruksional umum atau standar kompetensi.
2. Menganalisis karakteristik peserta didik.
3. Menentukan tujuan instruksional khusus atau kompetensidasar.
4. Menentukan materi pelajaran.

9
5. Menetapkan pre-test.
6. Menentukan strategi belajar-mengajar.
7. Mengkoordinasi sarana penunjang (fasilitas, alat, waktu, dan tenaga).
8. Mengadakan evaluasi.2

D. MEDIA PEMBELAJARAN
Menurut Hosnan (2014) media pembelajaran adalah segala sarana atau bentuk
komunikasi nonpersonal yang dapat dijadikan wadah dari informasi pelajaran yang akan
disampaikan kepada anak didik, serta dapat menarik minat dan perhatian, sehingga tujuan
daripada belajar dapat tercapai dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat bantu komunikasi pengantar dalam
proses pembelajaran, yang membawa konsep atau informasi tentang materi pelajaran. Dengan
kata lain, media pembelajaran matematika adalah segala sesuatu sarana yang digunakan
dalam proses pembelajaran yang mengantar informasi berupa materi–materi matematika.3
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang amat penting dalam proses
belajar mengajar yang dimuati pesan yang akan disampaikan kepada siswa baik berupa alat,
orang maupun bahan ajar. Selain itu, media pembelajaran merupakan salah satu cara untuk
memotivasi dan berkomunikasi dengan siswa agar lebih efektif. Oleh karena itu, maka
pemanfaatan media pembelajaran dapat merangsang siswa untuk belajar, terutama siswa
disleksia.
Sudjana dalam Kusumawardhani (2011) menyatakan bahwa media pembelajaran yang
menarik tentu akan menarik minat siswa dan menambah semangat belajar siswa dalam kelas.
Dengan adanya kartun, gambar, audio, video, warna-warna pada sebuah media, serta materi
pelajaran yang singkat dan jelas, maka proses komunikasi antar guru dan siswa dapat berjalan
lancar. Taraf berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berfikir kongkrit
menuju ke berfikir abstrak, dimulai dari berfikir sederhana menuju ke berfikir kompleks.
Penggunaan media pembelajaran erat kaitannya dengan tahapan berfikir tersebut sebab
melalui media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkritkan, dan hal-hal yang komplek
dapat disederhanakan.

2
Muhammad Galang Isnawan & Arief Budi Wicaksono. “Model Desain Pembelajaran Matematika”. Indonesian
Journal of Mathematics Education. Vol. 1 No. 1. Oktober 2018. h. 49-50
3
Agung Febrianto, Kamid & Rohati. ”Desain Media Komik Matematika dengan Menggunakan Model Problem
Based Learning (PBL) pada Materi Aritmatika Sosial di Kelas VII SMP Xaverius 2 Kota Jambi”. Edumatica. Vol. 5
No. 2. Oktober 2015. h. 2

10
Pembelajaran dengan menggunakan media dalam proses belajar mengajar
memiliki dua peranan penting, yaitu:
1. Media sebagai alat bantu mengajar atau disebut sebagai dependent media karena posisi
disini sebagai alat bantu (efektivitas)
2. Media sebagai sumber belajar yang digunakan sendiri oleh peserta didik secara mandiri
atau disebut dengan dependent media. Dependent media dirancang secara sistematis agar
dapat menyalurkan informasi secara terarah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan oleh Hamalik dalam Rusman (2012:140).
Media pembelajaran memiliki berbagai manfaat. Adapun manfaat yang akan
diperoleh, sebagaimana dikemukakan oleh sudjana dalam Rusman (2012:142) yaitu :
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
2. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan guru kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apabila guru harus mengajar untuk setiap jam pelajaran.
3. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
peserta didik dan memungkinkan peserta didik menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
4. Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan
uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,
dan lain-lain.4

E. DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Desain media pembelajaran matematika adalah rancangan ataupun media yang akan
kita gunakan sebagai guru dalam pembelajaran matematika yang disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik demi tercapainya tujuan pembelajaran. Rancangan tersebut meliputi
rancangan tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, bahan ajar yang digunakan dalam
pembelajaran, dan penilaian pembelajaran matematika. Desain media pembelajaran
matematika terdiri atas beberapa komponen, yaitu peserta didik, tujuan pembelajaran, analisis
pembelajaran, strategi pembelajaran, bahan ajar, media pembelajaran, model pembelajaran
dan penilaian belajar. Desain media pembelajaran matematika memiliki beberapa fungsi,
yaitu menjadikan peserta didik sebagai fokus dalam pembelajaran matematika, menciptakan
pembelajaran matematika yang efektif, efisien, dan menarik, mendukung koordinasi antara

4
Tuhu Setyono, Lusi Eka Afri & Hera Deswita. “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika dengan
Menggunakan Macromedia Flash pada Materi Bangun Ruang Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama”. h. 2

11
sesama teman dan menginstruksikan, memfasilitasi media sesuai dengan materi yang
diajarkan dan memfasilitasi kesesuaian antara tujuan, aktivitas, dan penilaian dalam
pembelajaran matematika.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Desain pembelajaran merupakan prosedur kerja yang digunakan dalam proses
pembelajaran agar pembelajaran dapat dilaksanakan secara baik dan menghasilkan output
yang baik. Prosedur kerja tersebut memiliki tahapan-tahapan antara lain adalah analisis,
perencanaan, pengembangan, implementas dan evaluasi.

B. Saran
Dari hasil makalah yang telah penulis sajikan, saran penulis untuk pembaca yaitu
dapat memahami secara menyeluruh isi dari makalah yang penulis sajikan, dan penulis
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk
dapat melakukan lebih dari apa yang telah penulis buat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ali Mudlofir ,Evi Fatimatur Rusydiyah. 2016. Desain Pembelajaran Matematika.


RajaGrafindo Persada
Muhammad Galang Isnawan, Arief Budi Wicaksono.2018 Model Desain Pembelajaran
Matematika. Indonesian Journal of Mathematics Education. Vol. 1. h. 49-50

Agung Febrianto, Kamid, Rohati. 2015. Desain Media Komik Matematika dengan
Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) pada Materi Aritmatika Sosial di
Kelas VII SMP Xaverius 2 Kota Jambi”. Edumatica. Vol. 5 No. 2. h. 2
Tuhu Setyono, Lusi Eka Afri, Hera Deswita. Pengembangan Media Pembelajaran
Matematika dengan Menggunakan Macromedia Flash pada Materi Bangun Ruang Kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama. h. 2

14

Anda mungkin juga menyukai