Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PROMOSI KESEHATAN TENTANG PENYIMPANAN INSULIN YANG

BENAR PADA PASIEN PENDERITA DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

OLEH

DESY IRIANTI AKF 17154

AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG

TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN
Diabetes mellitus adalah suatu keadaan dimana tubuh tidak bisa menghasilkan hormon
insulin yang cukup untuk kebutuhan tubuh atau tubuh kurang atau tidak bisa memanfaatkan
secara optimal insulin yang dihasilkan tubuh sehingga kadar gula dalam darah mengalami
kelonjakan dan tidak terkontrol.

1.2 KLASIFIKASI DIABETES MELLITUS


Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan
menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan
peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes
tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih
belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari
penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini
disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin
yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin).
Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.

1.3 PENYEBAB DIABETES MELLITUS

a. Genetic

diabetes mellitus tipe 1,sekitar 20% terjadi pada penderita dengan riwayat keluarga terkena
diabetes dan 80% terjadi pada penderita yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan
diabetes. Diabetes tipe 2,sekitar 50% pasien mempuyai oranggtua yang menderita
diabetes,dan sepertiga pasien diabetes mempunyai saudara yang mengidap diabetes.

b. Faktor lingkungan

faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi untuk seseorang berpotensial terserang


penyakit diabetes adalah pola makan dan pola hidup yang kurang sehat.
c. Infeksi virus tertentu

adanya infeksi virus tertentu pada pankreas sangat berpotensi untuk rusaknya sel-sel
pancreas,dan resistensi insulin dimana kondisi sensitivitas insulin menurun.

1.4 TEMUAN

Salah satu pasien merasa insulin yang digunakan telah rusak,setelah diusut ternyata dalam
penyimpanan insulin ditemukan kesalahan yaitu ditaruh di suhu ruang dan tekena
panas,seharusnya insulin ditempatkan di dalam kulkas dengan suhu sekitar 2-8° C. Sehingga
insulin yang telah rusak tidak bisa digunakan.

1.5 TINDAKAN PENANGANAN

Untuk meminimalkan salahnya penyimpanan insulin tindakan yang tepat adalah


dengan cara memberikan promosi kesehatan mengenai cara penyimpanan insulin yang
benar pada pasien diabetes mellitus di rumah sakit universitas muhammadiyah malang.
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN
2.1. TUJUAN
a) Meningkatkan pengetahuan pada pasien penderita diabetes mellitus yang
menggunakan insulin di Rumah Sakit Muhammadiyah Malang.
b) Megubah sikap pasien penderita diabetes mellitus di Rumah Sakit
Muhammadiyah Malang yang menggunakan insulin dari yang tidak tahu
menjadi tahu.
c) Merubah tindakan pasien penderita diabetes mellitus di Rumah Sakit
Muhammadiyah Malang yang menggunakan insulin dari yang salah menjadi
benar.
2.2 SASARAN
a) Primer : pasien penderita diabetes mellitus yang menggunakan insulin di Rumah
Sakit Muhammadiyah Malang
b) Sekunder : anggota keluarga pasien penderita diabetes mellitus di Rumsh Sakit
Muhammadiyah Malang
c) Tersier : tidak perlu
BAB III

ANALISA PERILAKU

3.1 Perilaku sebelum diintervensi dengan promosi kesehatan


3.1.1 Pengetahuan (knowledge) : belum mengetahui bagaimana cara menyimpan
insulin yang benar
3.1.2 Sikap (attitude) : sikap yang tidak acuh karena masih belum adanya
pengetahuan tentang cara penyimpanan insulin yang benar
3.1.3 Tindakan (practice) : masih salah dalam menyimpan insulin yang seharusnya
disimpan di kulkas dengan suhu 2-8° C tetapi disimpan di suhu ruang atau tidak
sesuai dengan penyimpanan yang benar.
3.2 Asumsi perubahan perilaku yang terjadi adalah menurut teori Hosland, et al
(1953)yang menyatakan bahwaperubahan perilaku pada hakikatnya sama
dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses
belajar pada individu yang terdiri dari :
a. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak.
Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif
mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima
oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif.
b. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia
mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.
c. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan
untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap).
d. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus
tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku).
3.3 Asumsi perilaku sesudah diintervensi dengan promosi kesehatan.
3.3.1 Pengetahuan (knowledge) : semakin meningkat yang awalnya tidak
mengetahui cara penyimpanan insulin yang benar sekarang menjadi tahu.
3.3.2 Sikap (attitude) : mulai menerima pengarahan yang disarankan pada saat
proses promosi kesehatan.
3.3.3 Tindakan (practice) : mulai menerapkan cara penyimpanan insulin yang
benar yaitu di simpan di dalam kulkas atau di suhu 2-8° C.
BAB IV

METODE DAN MEDIA

4.1 Metode
Metode yang dipilih adalah metode pendidikan individual perorangan dan metode
pendidikan kelompok.
a. Metode pendidikan individual perorangan
Bimbingan dan penyuluhan dapat dilakukan dengan cara ini kontak pasien dengan
petugas farmasi lebih intensif akhirnya pasien dengan sukarela beradarsarkan
kesadaran akanmenerima perilaku tersebut(mengubah perilaku).
b. Metode pendidikan kelompok
Efektivitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan.
Metode pendidikan kelompok yang cocok untuk kelompok besar adalah ceramah
dan seminar

4.2 Media

Media yang cocok adalah media cetak. Media cetak sebagai alat bantu menyampaikan
pesan – pesan kesehatan sangat bervariasi, antara lain sebagai berikut : booklet, leaflet,
flyer,flip chart, poster, foto. Namun media cetak yang cocok disini adalah media cetak
leaflet. Didalam leaflet dapat disampaikan berbagai informasi mengenai cara
penyimpanan insulin yang benar,serta pemakaina insulin yang benar. Dapat pula
digunakan media elektronik berupa slide pada seminar yang dilakukan.
BAB V
PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN

5.1 Tempat : aula basement rumah Sakit Muhammadiyah Malang.


5.2 Waktu : 19-01-2019 / pukul. 09.00 WIB – 13.00 WIB
5.3 Jadwal pelaksanaan :

No. Waktu Acara Materi


1. 09.00 – 09.15 Pembukaan Petugas kesehatan memberikan
sambutan untuk pembukaan,
memperkenalkan diri serta
menjelaskan tujuan dari promosi
kesehatan.
2. 09.15 – 09.30 Sambutan direktur Rumah Sambutan oleh direktur rumah sakit
Sakit
3. 09.30 – 10.00 Menjelaskan materi 1. Pengertian penyakit diabetes
mellitus
2. Penggunaan obat diabetes mellitus
3. Cara penggunaan insulin yang baik
dan benar
4. Cara penyimpanan insulin yang baik
dan benar.
5. Efek yang terjadi pada penggunaan
obat dan insulin yang salah
4. 10.00 – 10.15 Coffe break Istirahat sejenak
5. 10.15 – 10.30 Presentasi materi 1 Pengertian penyakit diabetes mellitus
6. 10.30 – 11.00 Presentasi materi 2 Penggunaan obat diabetes mellitus
7. 11.00 – 11.15 Presentasi materi 3 Cara penggunaan insulin yang baik dan
benar.
8. 11.15 – 11.30 Presentasi materi 4 Cara penyimpanan insulin yang baik
dan benar
9. 11.30 – 12.00 Presentasi materi 5 Efek yang terjadi pada penggunaan
obat dan insulin yang salah
10. 12.00-12.45 Tanya jawab Tanya jawab oleh peserta ke pengisi
materi
11. 12.45-13.00 Penutup Penutup

4.4 Materi
a. Pengertian penyakit diabetes mellitus
b. Penjelasan mengenai obat diabet mellitus (insulin)
c. Informasi mengenai cara penggunaan insulin,cara penyimpanan insulin,efek yang
terjadi pada penggunaan obat dan cara penggunaan insulin yang salah, dll.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
a. Promosi Kesehatan ini dilakukan untuk pasien penderita diabetes
mellitus di Rumah Sakit Muhammadiyah Malang.
b. Promosi Kesehatan dilakukan dengan cara Metode Pendidikan
perorangan dan Metode Pendidikan kelompok besar berupa seminar
c. Saat dilakukan Promosi Kesehatan digunakan media elektronik slide
pada saat presentasi materi pada saat seminar dilakukan, serta leaflet
yang akan kami bagikan dipertengahan presentasi.

6.2 Saran
Sebaiknya Promosi Kesehatan dilakukan secara berkala dan berulang
karena untuk permasalahan yang telah menjadi budaya seperti ini
dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengetahui Promosi Kesehatan
ini dapat di terima serta dilaksanakan atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai