Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENCAMPURAN STERIL
Disusun oleh:
Kelompok 4
Tsamrotul Layyinah 11161020000027
Rizky Nasikha 11161020000031
Erina Reggiany 11161020000036
Eka Putri Anggraeni 11161020000043
Niken Salma Andayani 11161020000048
Saila Salsabila 11161020000050
Kelas 6B
JAKARTA
MEI/2019
A. FORMULA
Ranitidine 1%
NS Saline ad 25 ml
B. PERHITUNGAN
25
𝑥= 𝑚𝐿 = 1 𝑚𝐿
25
NS Saline ad 25 mL = 25 𝑚𝐿 − 1 𝑚𝐿 = 24 𝑚𝐿
C. PERSIAPAN KERJA
1. Persiapan Bahan
- Disiapkan Ranitidine 1 ampul dan cairan Normal Saline
- Disiapkan juga alkohol 70% dan alkohol swab
2. Persiapan Alat
- Disiapkan Laminar Air Flow, nyalakan lampu UV ± 30 menit. Nyalakan air
power
- Disiapkan kasa, spuit injeksi, vial, tutup karet steril, plastik klip dan etiket
3. Persiapan Memasuki White Area
- Dilakukan secara aseptis. Sesuai dengan standar memasuki white area yang
sudah ditetapkan, setiap praktikan yang akan memasuki white area harus
menggunakan jas laboratorium, nurse cap, masker dan sarung tangan.
- Praktikan dipastikan melepas sandal terlebih dahulu sebelum memasuki
white area serta tidak perkenankan membawa barang apapun kecuali yang
dikenakan. Barang yang akan dibawa ke white area, masuk melalui pass
box.
- Praktikan masuk ke white area melalui pass box for human.
D. PROSEDUR KERJA
1. Membuka ampul larutan Ranitidine
a. Semua larutan dipindahkan dari leher ampul dengan mengetuk-ketuk
bagian atas ampul atau dengan melakukan gerakanJ-motion.
b. Bagian leher diseka ampul dengan alkohol swab dan dibiarkan mengering
c. Kasa dililitkan di sekitar ampul
d. Ampul dipegang dengan posisi 45⁰C, dipatahkan bagian atas ampul
dengan arah menjauhi praktikan. Ampul dipegang dengan posisi ini
sekitar 5 detik.
e. Ampul diberdirikan
f. Patahan ampul dibungkus dengan kasa dan buang ke dalam kantung
buangan.
2. Ampul dipegang dengan posisi 45⁰C, dimasukkan spuit injeksi 1 ml ke dalam
ampul, larutan ditarik dari ampul sebanyak 1 ml, needle ditutup.
3. Larutan obat disuntikkan ke dalam vial dengan posisi 45⁰C perlahan-lahan
melalui dinding agar tidak berbuih dan bercampur sempurna.
4. Spuit injeksi 10 ml dimasukkan ke dalam botol infus berisi NS Saline dan
ditarik larutan dari botol sebanyak 24 ml, needle ditutup.
5. Larutan dikeluarkan dari spuit ke dalam vial dengan posisi 45⁰C perlahan-
lahan melalui dinding, agar tidak berbuih dan bercampur sempurna.
6. Vial kemudian dikocok untuk memperoleh larutan homogen dan persebaran
obat dalam larutan merata.
7. Vial ditutup, diberi etiket, dan dimasukkan ke dalam plastik klip obat yang
telah diberi etiket
8. Setelah selesai, seluruh bahan yang telah terkontaminasi dibuang ke dalam
kantung buangan tertutup.
E. HASIL
1. Hasil volume yang ada dalam vial
Botol Volume
1 25 ml
2 25 ml
3 25 ml
4 25 ml
5 25 ml
6 25 ml
F. CARA PEMERIKSAAN
1. Uji Fisika
1.1 Uji Organoleptis
Pengujian infus normal saline 0,9 % meliputi bau dan warna sediaan.
Selain itu juga diperiksa kelengkapan etiket, brosur dan penandaan pada
kemasan.
1.2 Penetapan pH
Pemeriksaan pH diuji dengan kertas indikator pH Kertas yang
dicelupkan ke dalam larutan sampel dan hasil warna yang terbentuk
dibandingkan terhadap warna standar. Atau uji dapat dilakukan
menggunakan pH meter yang telah dibakukan sebagaimana mestinya yang
mampu mengukur harga pH sampai 0,02 unit pH menggunakan elektrode
indikator yang peka, elektrode kaca, dan elektrode pembanding yang sesuai.
Lachman, L., & Lieberman, H. A., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi
Kedua, 1091-1098, UI Press, Jakarta.